2 Hasil Penelitian
IV.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada daerah wilayah Kecamatan Tajurhalang dengan
responden berasal dari Desa Citayam sebanyak 25 responden, Desa Nanggerang
sebanyak 38 responden, dan Desa Sasakpanjang sebanyak 94 responden. Jumlah
keseluruhan responden yaitu sebanyak 157 responden yang sudah memenuhi
perhitungan besar sampel minimal dan memenuhi kriteria inklusi penelitian,
kemudian dilakukan analisis menggunakan uji univariat, bivariat, dan multivariat.
PENJELASAN
Dari keseluruhan jumlah responden, mayoritas responden berpengetahuan baik
sebanyak 73 responden (46.5%) selanjutnya sebagian besar responden memiliki sikap
negatif terhadap konsumsi makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-19 yakni 79
responden (50.3%), dan mayoritas responden memiliki perilaku positif dalam
konsumsi makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-19 yakni 79 responden
(50.3%).
PENJELASAN
Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang memiliki perilaku positif terhadap
usia 38-45 tahun, sedangkan responden dengan perilaku negatif terhadap konsumsi makanan
bergizi sebagai pencegahan Covid-19 mayoritas responden kelompok usia 26-37 tahun.
Berdasarkan uji statistik Chi-square maka didapatkan nilai P-value > 0.05, yakni 0.767 yang
mana dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara usia responden
PENJELASAN
1
0.268
Perempuan 63 52. 56 47.1 119
memiliki perilaku negatif terhadap konsumsi makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-
19, sedangkan responden perempuan sebagian besar memiliki perilaku positif terhadap
konsumsi makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-19. Berdasarkan uji statistik Chi-
square maka didapatkan nilai P-value > 0.05 yakni 0.268 yang mana dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin terhadap perilaku
PENJELASAN
Perilaku responden
Pendidikan Total P-
Positif Negatif
Terakhir value
n % n % n %
2
0.144
Menengah & 3 57.8 27 42.2 64
Tinggi 7
memiliki perilaku negatif terhadap konsumsi makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-
19, sedangkan responden dengan tingkat pendidikan menengah & tinggi mayoritas
memiliki perilaku positif terhadap konsumsi makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-
19. Berdasarkan uji Chi-square maka didapatkan P-value > 0.05 yakni 0.107 yang mana
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara pendidikan terakhir
PENJELASAN
8
0.518
Tidak bekerja 44 47. 48 52.2 92
Berdasarakan pekerjaan, responden yang bekerja mayoritas memiliki perilaku positif dan
responden yang tidak bekerja mayoritas memiliki perilaku negatif terhadap konsumsi
makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-19. Berdasarkan uji Chi-square maka didapatkan
nilai p-value > 0.05 yakni 0.518 yang mana dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
hubungan bermakna antara pekerjaan terhadap perilaku konsumsi makanan bergizi sebagai
penecgahan Covid-19.
PENJELASAN
Pada uji statistik Chi-square didapatkan nilai p-value > 0.05 yakni 0.518 yang mana dapat
dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara pekerjaan terhadap perilaku
konsumsi makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-19. Hasil penelitian tersebut sejalan
dengan penelitian Noviyanti, L (2020) pada ibu yang mempunyai balita di Puskesmas
Kencong yang menyatakan bahwa tidak memiliki hubungan signifikan antara pekerjaan ibu
dengan pola pemberian makanan pada balita. Hasil tersebut diperkuat juga dari penelitian
Rozali (2016) yang menyatakan bahwa pekerjaan ibu tidak mempengaruhi asupan makanan
yang dikonsumsi balita. Ibu yang bekerja akan meningkatkan pendapatan keluarga sehingga
mempengaruhi daya beli bahan pangan yang dikonsumsi, walaupun ibu yang tidak bekerja
tidak dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga tetapi ibu yang tidak bekerja memiliki
1
Cukup 22 43. 29 56.9 51
perilaku positif terhadap konsumsi makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-19 dan
responden dengan pengetahuan kurang juga lebih banyak memiliki perilaku positif terhadap
konsumsi makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-19. Sementara itu responden dengan
pengetahuan cukup lebih banyak memiliki perilaku negatif terhadap konsumsi makanan
bergizi sebagai pencegahan Covid-19. Berdasarkan uji Chi-square maka didapatkan nilai p-
value > 0.05 yakni 0.399 yang mana dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan
PENJELASAN
Pada uji statistik Chi-square didapatkan nilai p-value > 0.05 yakni 0.399 yang mana
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan responden
terhadap perilaku konsumsi makanan bergizi sebagai pencegahan Covid-19. Hasil penelitian
tersebut tidak sesuai dengan penelitian Fristianti, dkk (2017) pada anak Sekolah Dasar Negeri
Godean 1 Kabupaten Sleman yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dengan konsumsi sayuran pada anak (22). Namun, penelitian ini sudah
sejalan dengan hasil penelitian Yuliawati, K (202) pada masyarakat umum di 3 provinsi,
yaitu DIY, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat. Hasil penelitian Yuliawati, K (2020)
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku masyarakat
merupakan hal yang penting dalam membentuk perilaku individu. Pengetahuan juga
mendasari manusia dalam mengambil keputusan dan mengambil tindakan untuk menghadapi
masalah (17). Teori Lawrence Green 1980 dalam Notoatmodjo (2018) pengetahuan
Hasil penelitian Nur Isnaeni, dkk (2018) menyatakan bahwa pengetahuan yang baik
lebih mematuhi rekomendasi diet yang diberikan (63.9%). Hal tersebut karena penambahan
menghasilkan respon berupa perubahan sikap maupun perilaku. Namun 51.9% responden
dengan tingkat pengetahuan rendah memiliki kepatuhan dalam rekomendasi diet (24). Hal
tersebut
Sikap
8
0.002
Negatif 30 38. 49 62.0 79
PENJELASAN
Setelah dilakukan uji bivariat Chi-square didapatkan nilai p-value pada tiap variabel
disajikan pada tabel di atas. Dapat dilihat pada tabel di atas nilai p-value < 0.25 adalah
variabel pendidikan terakhir (0.144 < 0.25) dan sikap (0.002 < 0.25). Variabel tersebut
telah lolos seleksi untuk dilanjutkan uji multivariat yaitu analisis uji regresi logistik.
Ket interpretasi : pada uji Wald diperoleh nilai p < 0.05 yaitu 0.002, H0 ditolak.
Artinya, terdapat hubungan bermakna antara sikap dengan perilaku konsumsi
makanan bergizi. Nilai interval kepercayaan (IK) dari OR adalah antara 1.447
sampai 5.265. pada rentang nilai tersebut tidak ada angka 1 (tidak melalui angka 1),
artinya terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku konsumsi makanan bergizi
sebagai pencegahan Covid-19