Anda di halaman 1dari 9

Pembahasan POMR

Definisi Oligohidramnion

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu

kurang dari 500 cc.

Definisi lainnya menyebutkan sebagai AFI yang kurang dari 5 cm. Karena VAK

tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah AFI yang kurang dari

presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup bulan) 4.

Patofisiologi Oligohidramnion

Mekanisme atau patofisiologi terjadinya oligohidramnion dapat dikaitkan dengan

adanya sindroma potter dan fenotip pottern, dimana, Sindroma Potter dan Fenotip Potter

adalah suatu keadaan kompleks yang berhubungan dengan gagal ginjal bawaan dan

berhubungan dengan oligohidramnion (cairan ketuban yang sedikit).

Fenotip Potter digambarkan sebagai suatu keadaan khas pada bayi baru lahir, dimana

cairan ketubannya sangat sedikit atau tidak ada. Oligohidramnion menyebabkan bayi tidak

memiliki bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari dinding rahim menyebabkan

gambaran wajah yang khas (wajah Potter). Selain itu, karena ruang di dalam rahim sempit,

maka anggota gerak tubuh menjadi abnormal atau mengalami kontraktur dan terpaku pada

posisi abnormal.

Oligohidramnion juga menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru (paru-paru

hipoplastik), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada

sindroma Potter, kelainan yang utama adalah gagal ginjal bawaan, baik karena kegagalan

pembentukan ginjal (agenesis ginjal bilateral) maupun karena penyakit lain pada ginjal yang

menyebabkan ginjal gagal berfungsi.

Dalam keadaan normal, ginjal membentuk cairan ketuban (sebagai air kemih) dan

tidak adanya cairan ketuban menyebabkan gambaran yang khas dari sindroma Potter.
Gejala Sindroma Potter berupa :

 Wajah Potter (kedua mata terpisah jauh, terdapat lipatan epikantus, pangkal hidung yang

lebar, telinga yang rendah dan dagu yang tertarik ke belakang).

 Tidak terbentuk air kemih

 Gawat pernafasan5.

Epidemiologi Oligohidramnion

Sekitar 8% wanita hamil memiliki cairan ketuban terlalu sedikit. Olygohydramnion

dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan, walau pada umumnya sering terjadi di masa

kehamilan trimester terakhir. Sekitar 12% wanita yang masa kehamilannya melampaui batas

waktu perkiraan lahir (usia kehamilan 42 minggu) juga mengalami olygohydrasmnion,

karena jumlah cairan ketuban yang berkurang hampirsetengah dari jumlah normal pada masa

kehamilan 42 minggu1

Etiologi Oligohidramnion

Penyebab oligohydramnion tidak dapat dipahami sepenuhnya. Mayoritas wanita

hamil yang mengalami tidak tau pasti apa penyebabnya. Penyebab oligohydramnion yang

telah terdeteksi adalah cacat bawaan janin dan bocornya kantung/ membran cairan ketuban

yang mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar 7% bayi dari wanita yang mengalami

oligohydramnion mengalami cacat bawaan, seperti gangguan ginjal dan saluran kemih

karena jumlah urin yang diproduksi janin berkurang. Masalah kesehatan lain yang juga telah

dihubungkan dengan oligohidramnion adalah tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan

masalah pada plasenta. Serangkaian pengobatan yang dilakukan untuk menangani tekanan

darah tinggi, yang dikenal dengan namaangiotensin-converting enxyme inhibitor (mis

captopril), dapat merusak ginjal janin dan menyebabkan oligohydramnion parah dan

kematian janin. Wanita yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi yang kronis seharusnya
berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan sebelum merencanakan kehamilan untuk

memastikan bahwa tekanan darah mereka tetap terawasi baik dan pengobatan yang mereka

lalui adalah aman selama kehamilan mereka.

Fetal :

 Kromosom

 Kongenital

 Hambatan pertumbuhan janin dalam rahim

 Kehamilan postterm

 Premature ROM (Rupture of amniotic membranes)

Maternal :

 Dehidrasi

 Insufisiensi uteroplasental

 Preeklamsia

 Diabetes

 Hypoxia kronis

Induksi Obat :

 Indomethacin and ACE inhibitors

 Idiopatik2

Faktor Resiko Oligohidramnion

Wanita dengan kondisi berikut memiliki insiden oligohidramnion yang tinggi :

 Anomali kongenital ( misalnya : agenosis ginjal,sindrom patter ).


 Retardasi pertumbuhan intra uterin.

 Ketuban pecah dini ( 24-26 minggu ).

 Sindrom pasca maturitas6

Manifestasi Klini Oligohidramnion

 Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen.

 Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.

 Sering berakhir dengan partus prematurus.

 Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas.

 Persalinan lebih lama dari biasanya.

 Sewaktu his akan sakit sekali.

 Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar7.

Diagnosis dan Pemeriksaan Oligohidramnion

Pemeriksaan dengan USG dapat mendiagnosa apakah cairan ketuban terlalu sedikit

atau terlalu banyak. Umumnya para doketer akan mengukur ketinggian cairan dalam 4

kuadran di dalam rahim dan menjumlahkannya. Metode ini dikenal dengan nama Amniotic

Fluid Index (AFI). Jika ketinggian amniotic fluid (cairan ketuban) yang di ukur kurang dari 5

cm, calon ibu tersebut didiagnosa mengalami oligohydramnion. Jika jumlah cairan tersebut

lebih dari 25 cm, ia di diagnosa mengalami poluhydramnion8

Penatalaksanaan Oligohidramnion

Sebenarnya air ketuban tidak akan habis selama kehamilan masih normal dan janin

masih hidup. Bahkan air ketuban akan tetap diproduksi, meskipun sudah pecah berhari-hari.

Walau sebagian berasal dari kencing janin, air ketuban berbeda dari air seni biasa, baunya
sangat khas. Ini yang menjadi petunjuk bagi ibu hamil untuk membedakan apakah yang

keluar itu air ketuban atau air seni.

Supaya volume cairan ketuban kembali normal, dokter umumnya menganjurkan ibu

hamil untuk menjalani pola hidup sehat, terutama makan dengan asupan gizi berimbang.

Pendapat bahwa satu-satunya cara untuk memperbanyak cairan ketuban adalah dengan

memperbanyak porsi dan frekuensi minum adalah ”salah kaprah”. Tidak benar bahwa

kurangnya air ketuban membuat janin tidak bisa lahir normal sehingga mesti dioperasi sesar.

Bagaimanapun, melahirkan dengan cara operasi sesar merupakan pilihan terakhir pada kasus

kekurangan air ketuban. Meskipun ketuban pecah sebelum waktunya, tetap harus diusahakan

persalinan pervaginam dengan cara induksi yang baik dan benar.

Studi baru-baru ini menyarankan bahwa para wanita dengan kehamilan normal tetapi

mengalami oligohydramnion dimasa-masa terakhir kehamilannya kemungkinan tidak perlu

menjalani treatment khusus, dan bayi mereka cenderung lahir denga sehat. Akan tetapi wanita

tersebut harus mengalami pemantauan terus-menerus. Dokter mungkin akan

merekomendasikan untuk menjalani pemeriksaan USG setiap minggu bahkan lebih sering

untuk mengamati apakah jumlah cairan ketuban terus berkurang. Jika indikasi berkurangnya

cairan ketuban tersebut terus berlangsung, dokter mungkin akan merekomendasikan

persalinan lebih awal dengan bantuan induksi untuk mencegah komplikasi selama persalinan

dan kelahiran. Sekitar 40-50% kasus oligohydramnion berlangsung hingga persalinan tanpa

treatment sama sekali. Selain pemeriksaan USG, dokter mungkin akan merekomendasikan tes

terhadap kondisi janin, seperti tes rekam kontraksi untuk mengganti kondisi stress tidaknya

janin, dengan cara merekam denyut jantung janin. Tes ini dapat memberi informasi penting

untuk dokter jika janin dalam rahim mengalami kesulitan. Dalam kasus demikian, dokter

cenderung untuk merekomendasikan persalinan lebih awal untuk mencegah timbulnya

masalah lebih serius. Janin yang tidak berkembang sempurna dalam rahim ibu yang
mengalami oligohydramnion beresiko tinggi untuk mengalami komplikasi selama persalinan,

seperti asphyxia (kekurangan oksigen), baik sebelum atau sesudah kelahiran. Ibu dengan

kondisi janin seperti ini akan dimonitor ketat bahkan kadang-kadang harus tinggal di rumah

sakit.

Jika wanita mengalami oligohydramnion di saat-saat hampir bersalin, dokter mungkin

akan melakukan tindakan untuk memasukan laruran salin melalui leher rahim kedalam rahim.

Cara ini mungkin mengurangi komplikasi selama persalinan dan kelahiran juga menghindari

persalinan lewat operasi caesar. Studi menunjukan bahwa pendekatan ini sangat berarti pada

saat dilakukan monitor terhadap denyut jantung janin yang menunjukan adanya kesulitan.

Beberapa studi juga menganjurkan para wanita dengan oligohydramnion dapatmembantu

meningkatkan jumlah cairan ketubannya dengan minum banyak air. Juga banyak dokter

menganjurkan untuk mengurangi aktivitas fisik bahkan melakukan bedrest9

Prognosis Oligohidramnion

 Semakin awal oligohidramnion terjadi pada kehamilan, semakin buruk prognosisnya

 Jika terjadi pada trimester II, 80-90% mortalitas3

Komplikasi Oligohidramnion

Kurangnya cairan ketuban tentu aja akan mengganggu kehidupan janin, bahkan dapat

mengakibatkan kondisi gawat janin. Seolah-olah janin tumbuh dalam ”kamar sempit” yang

membuatnya tidak bisa bergerak bebas. Malah pada kasus extrem dimana suah terbentuk

amniotic band (benang atau serat amnion) bukan tidak mustahil terjadi kecacatan karena

anggota tubuh janin ”terjepit” atau ”terpotong” oleh amniotic band tersebut.
Efek lainnya janin berkemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih,

pertumbuhannya terhambat, bahkan meninggal sebelum dilahirkan. Sesaat setelah dilahirkan

pun, sangat mungkin bayi beresiko tak segera bernafas secara spontan dan teratur.

Bahaya lainnya akan terjadi bila ketuban lalu sobek dan airnya merembes sebelum

tiba waktu bersalin. Kondisi ini amat beresiko menyebabkan terjadinya infeksi oleh kuman

yang berasal daribawah. Pada kehamilan lewat bulan, kekurangan air ketuban juga sering

terjadi karena ukuran tubuh janin semakin besar.

Masalah-masalah yang dihubungkan dengan terlalu sedikitnya cairan ketuban

berbeda-beda tergantung dari usia kehamilan. Oligohydramnion dapat terjadi di masa

kehamilan trimester pertama atau pertengahan usia kehamilan cenderung berakibat serius

dibandingkan jika terjadi di masa kehamilan trimester terakhir. Terlalu sedikitnya cairan

ketuban dimasa awal kehamilan dapat menekan organ-organ janin dan menyebabkan

kecacatan, seperti kerusakan paru-paru, tungkai dan lengan.

Olygohydramnion yang terjadi dipertengahan masa kehamilan juga meningkatka

resiko keguguran, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam kandungan. Jika

ologohydramnion terjadi di masa kehamilan trimester terakhir, hal ini mungkin berhubungan

dengan pertumbuhan janin yang kurang baik. Disaat-saat akhir kehamialn, oligohydramnion

dapat meningkatkan resiko komplikasi persalinan dan kelahiran, termasuk kerusakan pada

ari-ari memutuskan saluran oksigen kepada janin dan menyebabkan kematian janin. Wanita

yang mengalami oligohydramnion lebih cenderung harus mengalami operasi caesar disaat

persalinannya10
DAFTAR PUSTAKA

1. Rustam, mochtar.1998. Sinopsis Obstetri; obstetri fisiologi, obstetri patologi edisi ke


2. Jakarta: EGC.
2. Wikojosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan Edisi Ke2 Cetakan Ke4. Jakarta: YBB-
SP.
3. Wiknjosastro Haanifa, Ilmu Kebidanan, YBP-SP, Jakarta, 2005
4. Tong XL, Wang L, Gao TB, Qin YG, Xu YP. Potential function of amniotic fluid in
fetal development-Novel insight by comparing the composition of human amniotic
fluid with umbilical cord and maternal serum at mid and late gestation. J Chin Med
Assoc. 2009 Jul; 72(7) 368-73.
5. Neilson JP. Fetal medicine in clinical practice. In: Ketih D, Edmons, editors.
Dewhurst’s textbook of obstetrics and gynaecology for postgraduates. 6th ed. London:
Blackwell Publishing; 1999.
6. Barbati A, Renzo GCD. Main clinical analyses on amniotic fluid. Acta Bio Medica
Ateneo Parmenese. 2004; 75 Suppl 1: 14-17.
7. Pernoll ML. Benson and Pernoll’s handbook of obstetrics and gynecology. 10 th ed.
New York: The McGraw-Hill Companies; 2001.
8. Rodeck CH, Cockell AP. Alloimmunisation in pregnancy: rhesus and other red cell
antigens. In: Chamberlain G, Steer P, editors. Turnbull’s obstetrics. 3rd ed. London:
Churchill Livingstone; 2002;256-7.
9. Cudleigh T, Thilaganathan B. Obstetric ultrasound: how , why, and when. 3rd ed.
London. Elsevier Science Limited; 2004.
10. Al-Salami KS, Sada KA. Maternal hydration for increasing amniotic fluid volume in
hydramnions. Bas J Surg. 2007 Sept; 59-62.

Anda mungkin juga menyukai