Definisi
Pecahnya ketuban sebelum adanya tanda inpartu/Pecahnya ketuban sebelum proses
persalinan berlangsung
Dr HUG
Primipara pembukaan < 3 cm
Multipara < 5 cm
Dikaitkan dengan fungsi ketuban dalam membantu pembukaan serviks
Pembukaan > 5 cm diambil alih oleh bagian vertex kepala janin (bagian
terendah janin)
Klasifikasi (ACOG & William)
PPROM (Preterm Premature Rupture of Membranes)
ㄴ Ketuban pecah pada saat usia kehamilan < 37 minggu
PROM ( Premature Rupture of Membranes)
ㄴ Ketuban pecah pada saat usia kehamilan ≥ 37 minggu
Previable PROM
ㄴ PROM yang terjadi <24 minggu
ㄴ Komplikasi maternal : infeksi intraamnion, endometritis, abruption
plasenta, retensio plasenta
ㄴ 40-50% persalinan terjadi 1 minggu setelah ketuban pecah, 70-80%
terjadi setelah 2-5 minggu ketuban pecah
ㄴ Oligohidramnion yang berkepanjangan akan menyebabkan deformasi
termasuk potter like facies (low set ears, epicanthal folds, limb
contracture, malformasi skeletal)
Ilmu Kedokteran Dasar
ㄴ Selaput ketuban terdiri dari amnion dan korion. Amnion menyediakan hampir
seluruh kekuatan meregang membran janin
ㄴ Lima lapisan amnion
• Epithelium
• Membran Basal
• Lapisan Kompakta
• Lapisan Fibroblas
• Lapisan Spons
Infeksi Intrauterin
Stress Oksidatif
Premature cellular senescence
Dr Mirza
Infeksi intrauterine maupun IMS (vaginitis, servisitis)
Overdistensi uterus
Overdistensi Uterus
Early activation of
Inisiasi ekspresi CAP
↑ kadar GRP placental fetal
↑ kontraksi myometrium &
cervical opening
KPD
Subchorionic Hemoragic
Subchorionic Hemoragic
Stress Maternal-Janin
HPO Axis
Pelepasan CRH
Prostaglandin
↑ MMP
↑ Kontraksi Miometrium
Dr Ifa
Infeksi saluran kemih
Infeksi vulvitis, vaginitis
Infeksi gigi
Infeksi Respiratorius
Faktor Risiko
ㄴ Riwayat KPD sebelumnya
ㄴ Infeksi intraamnion
ㄴ Ukuran serviks pendek
ㄴ Perdarahan pada trimester 2 dan 3
ㄴ Merokok
ㄴ Deffisiensi Nutrisi (Vitamin C)
ㄴ Inkompetensi serviks
ㄴ CPD/Kepala belum masuk PAP
ㄴ Bayi besar/Gemeli
Diagnosis
ㄴ Anamnesis
• Konfirmasi diagnosis
• Konfirmasi usia gestasi dan presentasi janin
• Penilaian kesejahteraan maternal dan fetal
• Waktu dan kuantitas cairan yang keluar
• Usia gestasi dan taksiran persalinan
• Riwayat KPD sebelumnya
• Faktor risiko
ㄴ Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan inspekulo untuk mengetahui sumber keluarnya air : OUE
ㄴ Pemeriksaan Penunjang
Nitrazine test/lakmus : : pH cairan amnion 7,1-7,3, pH secret vagina 4,5-6,
urine : asam
Fern test/Test pakis
ㄴ USG
Indeks Cairan Amnion
UK
TBJ
Letak Janin
Letak Plasenta
Tali Pusat
Diagnosa Banding
ㄴ Inkotinensia Urin
Korioamnionitis
ㄴ Vaginal discharge(?)
Ibu : Demam, Leukositosis, Takikardi,
Komplikasi NT fundus, cairan amnion berbau
Tatalaksana
Buku Ajar KPD
a. KPD Dengan Kehamilan Aterm
1) Diberikan antibiotika prafilaksis, Ampisilin 4 x 500 mg selama 7 hari
2) Dilakukan pemeriksaan "admision test" bila hasilnya patologis dilakukan
terminasi kehamilan
3) Observasi temperatur rektal setiap 3 jam, bila ada kecenderungan meningkat
lebih atau sama dengan 37,6°C, segera dilakukan terminasi
4) Bila temperatur rektal tidak meningkat, dilakukan observasi selama 12 jam.
Setelah 12 jam bila belum ada tanda-tanda inpartu dilakukan terminasi.
5) Batasi pemeriksaan dalam, dilakukan hanya berdasarkan indikasi obstetric
6) Bila dilakukan terminasi, lakukan evaluasi Pelvic Score (PS):
ㄴ Bila PS lebih atau sama dengan 5, dilakukan induksi dengan
oksitosin drip.
ㄴ Bila PS kurang dari 5, dilakukan pematangan servik dengan
Misoprostol50 µ gr setiap 6 jam per oral maksimal 4 kali pemberian.
b. KPD Dengan Kehamilan Pre Term
1) Penanganan di rawat di RS
2) Diberikan antibiotika : Ampicillin 4 x 500 mg selama 7 hari.
3) Untuk merangsang maturasi paru diberikan kortikosteroid (untuk UK
kurang dari 35 minggu) : Deksametason 5 mg setiap 6 jam.
4) Observasi di kamar bersalin :
- Tirah baring selama 24 jam, selanjutnya dirawat di ruang obstetri.
- Dilakukan observasi temperatur rektal tiap 3 jam, bila ada
kecenderungan terjadi peningkatan temperature rektal lebih atau sama
dengan 37,6° C, segera dilakukan terminasi.
5) Di ruang Obstetri :
- Temperatur rektal diperiksa setiap 6 jam.
- Dikerjakan pemeriksaan laboratorium : leukosit dan laju endap darah
(LED) setiap 3 hari.
6) Tata cara perawatan konservatif :
- Dilakukan sampai janin viable
- Selama perawatan konservatif, tidak dianjurkan melakukan
pemeriksaan dalam
- Dalam observasi selama 1 minggu, dilakukan pemeriksaan USG
untuk menilai air ketuban:
Bila air ketuban cukup, kehamilan diteruskan.
Bila air ketuban kurang (oligohidramnion), dipertimbangkan untuk
terminasi kehamilan.
- Pada perawatan konservatif, pasen dipulangkan pada hari ke-7
dengan saran sebagai berikut :
tidak boleh koitus.
tidak boleh melakukan manipulasi vagina.
segera kembali ke RS bila ada keluar air ketuban lagi
- Bila masih keluar air, perawatan konservatif dipertimbangkan dengan
melihat pemeriksaan laboratorium. Bila terdapat leukositosis atau
peningkatan LED, lakukan terminasi.