Halaman : 1/4
PUSKESMAS dr. Endah Dwi Putrianti, MARS
CISOKA NIP.19781112 200801 2 009
1. Pengertian Hipoterimia adalah suatu kondisi suhu bayi turun kurang dari 36,5°C ketika diukur
pada aksila. Suhu tubuh normal bayi adalah 36,5-37,5°C (suhu aksila).
Hipotermi berbahaya karena mengubah metabolisme tubuh dan dapat
menyebabkan kegagalan kardiopulmoner dan kematian.
2. Tujuan Sebagai Acuan atau Langkah-langkah Petugas Dalam Melakukan Penanganan
Hipotermia pada Neonatus di Puskesmas Cisoka.
2/4
bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dengan posisi sedikit
tengadah atau semi ekstensi); dan
Apabila tidak memungkinkan menggunakan metode kanguru,
gunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal 60cm atau
bungkus bayi dengan kain kering dan hangat dan beri tutup kepala
sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh bayi.
b. jika terdapat meja penghangat bayi (infant warmer)
Bayi diletakkan tepat dibawah penghangat tanpa pakaian kecuali
popok
Probe suhu tubuh diletakkan mendatar pada kulit, biasanya pada
abdomen (daerah hipokondrium kanan) suhu infant warmer diatur
pada suhu udara 34°C atau suhu kulit 36,5-37,5°C
c. jika terdapat inkubator
Bayi diletakkan didalam inkubator tanpa pakaian, kecuali popok
dengan suhu inkubator mulai 35°C pada bayi <1500gr, 34°C pada
bayi 1500 - <2500gr dan 33°C pada bayi cukup bulan >2500gr
Memastikan semua pihak agar dapat menggunakan inkubator dengan
benar
Jauhkan inkubator dari jendela tanpa penutup
Penting untuk mendukung ibu dan ayah bayi untuk mengunjungi dan
menggendong bayinya sesering mungkin dengan memanfaatkan
kontak kulit dengan kulit
Suhu bayi harus dipantau setiap 1 jam
Lubang jendela inkubator sedapat mungkin tidak sering dibuka. Saat
melakukan perawatan neonatus hendaknya menggunakan lubang
jendela inkubator, tidak dengan membuka pintu inkubator yang lebih
besar.
6. Petugas Memotivasi ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin
7. Petugas Melakukan pemantauan tanda bahaya:
Napas cepat (lebih dari 60x/menit) atau napas lambat (kurang dari
40x/menit);
Tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat dan atau merintih; dan/
3/4
atau
Teraba demam (suhu aksila lebih dari 37,5°C) atau teraba dingin (suhu
aksila kurang dari 36,5°C)
Tidak mau minum atau memuntahkan kembali
Bergerak hanya jika dirangsang
Kejang
Pucat
8. Petugas Memantau keadaan umum, tanda vital, toleransi minum, BAB dan
BAK;
9. Petugas menjelaskan kepada keluarga tentang keadaan bayi
10. Petugas mencatat semua kegiatan dalam buku register, buku KIA, dan status
pasien; dan
11. Bila terdapat hoipotermia berat suhu dibawah 32°C atau hipotermia sedang
suhu 32°C-35,9°C tidak teratasi dan atau ditemukan tanda-tanda bahaya,
lakukan rujukan segera, diawali dengan komunikasi SIJARIEMAS atau
SISRUTE ke RS sesuai dengan BAKSOKUDO;
12. Petugas perujuk mengikuti perkembangan bayi selama di RS
4/4
5/4