Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR

MENGHANGATKAN BAYI
No Dokumen : UKP/
No Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :
Halaman : 1-3

dr.Hj IIS KUSMAWATI,M.Kes


UPTD PUSKESMAS
CIKIJING
NIP.19711028 200212 1 005
1. Pengertian Menghangatkan bayi Adalah : suatu usaha yang dikerjakan agar suhu badan
bayi tetap hangat (antara 36,5°C – 37,5°C) dengan jalan di :
1. Kontak kult dengan kulit
2. Kangaroo Mother Care (KMC)
3. Ruang yang hangat
4. Pemancar panas (infant warmer)
5. Inkubator
2. Tujuan 1. Menjaga suhu tubuh normal bayi (36.5oC – 37.5oC)
2. Mencegah terjadinya hipotermi pada BBL

3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Cikijing No……………tentang pelayanan klinis
4. Referensi 1. Buku asuhan persalinan normal

5. Prosedur Alat :
Langkah-langkah 1. Alat pemancar yang siap pakai
2. Ruang / kotak penghangat
3. Inkubator
4. Kain bersih, kain kering 2 buah
5. Penutup kepala, kaos tangan dan kaos kaki
6. Alat pengukur suhu tubuh (termometer)
7. Alat pengukur suhu ruangan
8. Alat pengukur berat badan

CARA MENHANGATKAN DAN MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH


BAYI

1. Kontak kulit dengan kulit


2. Perawatan bayi melekat / kangaroo mother care
3. Ruangan yang hangat
4. Pemancar panas
5. Inkubator

 Melakukan penghangatan suhu tubuh dengan cara KONTAK KULIT


dengan KULIT :
1. Lekatkan kulit bayi pada kulit ibu / orang lain, diusahakan bayi
dalam keadaan telanjang menempel pada kulit ibu
2. Suhu ruangan minimal 25oC
3. Ukur temperature tubuh bayi 2 jam setelah kontak kulit. Bila suhu <
36.5oC, periksa kembali bayi dan tentukan langkah selanjutnya
4. Ajari ibu cara menyusui dan perlekatan yang benar
5. Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi kecil, motivasi
ibu agar mampu melaksanakannya
6. Bila ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI perah dengan
menggunakan salah satu alternatif cara pemberan minum.

 Memantau pelaksanaan Kangaroo Mother Care (KMC) dengan benar :


1. Pakaikan bayi topi, popok, kaos kaki yang bersih, kering untuk jaga
kehangatannya
2. Letakkan bayi di dada ibu dengan posisi kepala tegak langsung ke
kulit ibu, posisikan bayi dalam ‘’Frog Position’’ yaitu fleksi pada
siku dan tungkai, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan
posisi agak ekstensi

3. Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah selimut yang bersih dan
kering untuk menjaga kehangatan bayi.
4. Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu
menyusui, catat waktu ibu menyusui bayinya
5. Timbang BB bayi setiap hari dan nilai peningkatannya
6. Jelaskan pada ibu mengenai pola pernapasan dan warna kulit bayi
normal serta kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal
7. Mintalah kepada ibu untuk waspada terhadap tanda yang tidak
biasanya ditemui atau tidak normal
8. Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung,
atau menyentil jari kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah,
bibir atau sekitar mulut atau napas berhenti lama.
9. Bila KMC tidak dapat dilakukan terus menerus, ukur suhu aksila
setiap 6 jam
10. Bila temperature normal selama 3 hari berturut-turut, pengukuran
dilakukan tiap 12 jam selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran
11. Bila temperature abnormal, tentukan langkah selanjutnya.

 Menggunakan RUANGAN HANGAT dengan cara yang benar :


1. Pastikan suhu ruangan paling rendah 26oC
2. Pastikan bayi dalam pakaian yang hangat
3. Letakkan bayi di dalam boks, jauhkan dari dinding yang dingin atau
aliran udara (jendela, pintu)
4. Ukur temperature tubuh bayi dan ruangan 4 kali sehari
5. Suhu ruangan yang dianjurkan menurut berat bayi:
 Berat Badan 1500- 2000 gr = 28 – 30oC
 Berat Badan> 2000 gr = 26 – 28oC
 Pada waktu malam hari, tambahkan penghangat
 Jangan digunakan untuk bayi dengan BB < 1500 gr

 Melakukan penghangatan suhu tubuh dengan PEMANCAR PANAS


dengan baik :
1. Hangatkan ruangan (minimal 22oC) dimana alat pemancar panas
diletakkan
2. Bersihkan matras dan alas, tutup alas dengan kain bersih sebelum
bayi diletakkan di bawah pemancar panas
3. Nyalakan alat dan atur suhu sesuai petujuknya (biasanya antara 36-
37oC). Bila alat bisa disiapkan sebelum bayi datang, nyalakan alat
untuk menghangatkan linen dan matras terlebih dahulu
4. Sebelum bayi lahir/ datang, sebaiknya selimut dihangatkan di bawah
pemancar panas, agar bayi tidak kedinginan karena diletakkan di
alas yang dingin. Bayi hendaknya dibungkus atau diberi pakaian,
kecuali bila akan dilakukan tindakan, bayi dibiarkan telanjang atau
setengah telanjang
5. Pindahkan bayi ke ibu sesegera mungkin bila tidak ada tindakan
atau pengobatan yang diberikan.
6. Bagan alir
Konseling

Persiapan pasien

Pemeriksaan suhu tubuh

Persiapan alat – alat penghangat bayi

Menjaga suhu tubuh bayi antara 36,5°C – 37,5°C

Pemantauan asuhan bayi baru


lahir

7. Hal yang perlu 1. Apgar score bayi


diperhatikan 2. Suhu ruangan
3. Suhu tubuh bayi
8. Unit kerja 1. Ruang VK PONED
terkait
9. Dokumen 1. Status pasien
terkait. 2. Rekam medis
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan 00 00 00

Anda mungkin juga menyukai