Anda di halaman 1dari 3

RSIA ’Bunda arif’

BAYI DENGAN HIPOTERMI


Jl.Jatiwinangun No.16
Purwokerto
No. Dokumen No. Revisi Halaman

02
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR RSIA ‘Bunda arif’ PURWOKERTO
OPERASIONAL Pjs
PROSEDUR
dr Eman Sutrisna, M.Kes

I. PENGERTIAN Hipotermi terjadi jika suhu tubuh bayi kurang dari 36.5oC pada pengukuran
suhu melalui ketiak. Suhu tubuh rendah dapat disebabkan karena terpapar
lingkungan yang dingin atau bayi dalam keadaan basah dan tidak berpakaian.

II. TUJUAN Menjaga suhu tubuh normal bayi (36.5oC – 37.5oC)


III. KEBIJAKAN 1. BBL dengan hipotermi mendapatkan penanganan secepatnya
2. Pemantauan suhu bayi
3. Kolaborasi dengan Sp.A
IV. ALAT & PROSEDUR PERALATAN :

1. Alat pemancar yang siap pakai


2. Ruang / kotak penghangat
3. Kain bersih, kain kering 2 buah
4. Penutup kepala, kaos tangan dan kaos kaki
5. Alat pengukur suhu tubuh (termometer)
6. Alat pengukur suhu ruangan
7. Alat pengukur berat badan

PROSEDUR :

1. Melakukan pengukuran suhu tubuh


2. Melakukan penghangatan suhu tubuh dengan cara KONTAK KULIT
dengan KULIT
a. Lekatkan kulit bayi pada kulit ibu / orang lain, diusahakan bayi
dalam keadaan telanjang menempel pada kulit ibu
b. Suhu ruangan minimal 25oc
c. Ukur temperature tubuh bayi 2 jam setelah kontak kulit. Bila
suhu < 36.5oC, periksa kembali bayi dan tentukan langkah
selanjutnya
d. Ajari ibu cara menyusui dan perlekatan yang benar
e. Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi
kecil, motivasi ibu agar mampu melaksanakannya
f. Memantau pelaksanaan Kangaroo Mother Care (KMC) dengan
benar
1) Pakaikan bayi topi, popok, kaos kaki yang bersih, kering
untuk jaga kehangatannya
2) Letakkan bayi di dada ibu dengan posisi kepala tegak
langsung ke kulit ibu, posisikan bayi dalam ‘’Frog Position’’
yaitu fleksi pada siku dan tungkai, kepala dan dada bayi
terletak di dada ibu dengan posisi agak ekstensi
3) Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah selimut yang
bersih dan kering untuk menjaga kehangatan bayi.
4) Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila
ibu menyusui, catat waktu ibu menyusui bayinya
5) Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau
punggung, atau menyentil jari kaki bayi) bila bayi tampak
biru di daerah lidah, bibir atau sekitar mulut atau napas
berhenti lama.
6) Bila temperature normal selama 3 hari berturut-turut,
pengukuran dilakukan tiap 12 jam selama 2 hari kemudian
hentikan pengukuran
g. Menggunakan RUANGAN HANGAT dengan cara yang benar.
Pastikan suhu ruangan paling rendah 26oC. Letakkan bayi di
dalam boks, jauhkan dari dinding yang dingin atau aliran
udara (jendela, pintu)
h. Melakukan penghangatan suhu tubuh dengan PEMANCAR
PANAS dengan baik
1) Hangatkan ruangan (minimal 22oC) dimana alat pemancar
panas diletakkan
2) Bersihkan matras dan alas, tutup alas dengan kain bersih
sebelum bayi diletakkan di bawah pemancar panas
3) Nyalakan alat dan atur suhu sesuai petujuknya (biasanya
antara 36- 37oC). Bila alat bisa disiapkan sebelum bayi
datang, nyalakan alat untuk menghangatkan linen dan
matras terlebih dahulu
4) Sebelum bayi lahir/ datang, sebaiknya selimut
dihangatkan di bawah pemancar panas, agar bayi tidak
kedinginan karena diletakkan di alas yang dingin. Bayi
hendaknya dibungkus atau diberi pakaian, kecuali bila
akan dilakukan tindakan, bayi dibiarkan telanjang atau
setengah telanjang
5) Pindahkan bayi ke ibu sesegera mungkin bila tidak ada
tindakan atau pengobatan yang diberikan.
V. UNIT TERKAIT perinatologi, bidang pelayanan medik
RSIA ’Bunda arif’

BAYI DENGAN BBLSR


Jl.Jatiwinangun No.16
Purwokerto
No. Dokumen No. Revisi Halaman

02
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR RSIA ‘Bunda arif’ PURWOKERTO
OPERASIONAL Pjs
PROSEDUR
dr Eman Sutrisna, M.Kes

VI. PENGERTIAN Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi baru lahir dengan berat
badan dibawah nornal (kurang dari 1500 gr)

VII. TUJUAN Menilai kestabilan keadan umum pada bayi dengan berat badan lahir sangat
rendah
VIII. KEBIJAKAN 1. Pemantauan suhu
2. Pemantauan kebutuhan cairan
3. Kolaborasi dengan DSA

IX. PROSEDUR 1. Termoregulasi


a. Suhu lingkungan harus hangat 24-26° C
b. Pastikan alas tidur dan selimut bayi hangat
c. Pastikan inkubator hangat
d. Saat melakukan tindakan pastikan bayi hangat
e. Pintu inkubator jangan sering di buka
f. Bila sudah stabil lakukan perawatan metode kangguru
2. Jaga patensi jalan nafas ,
3. Monitor tanda-tanda vital
4. Bila kemampuan menghisap dan menelan belum terkoordinasi
berikan asupan melalui sonde atau nutrisi parenteral
5. Pencegahan infeksi, perhatikan teknik aseptic dalam melakukan
setian tindakan, meminimalkan tindakan invasive
6. Pemberian vit K untuk mencegah pendarahaan
7. Atasi penyulit sesuai dengan penyebabnya atau komplikasinya.

X. UNIT TERKAIT perinatologi, bidang pelayanan medik

Anda mungkin juga menyukai