Anda di halaman 1dari 2

Kehamilan normalnya ada embrio tumbuh di dalam rahim. Tapi, Bunda tahu nggak?

Kehamilan ada
tiga jenis yaitu hamil normal, hamil kosong atau blighted ovum dan hamil anggur. Kali ini HaiBunda
akan membahas apa itu hamil kosong atau blighted ovum, ciri-ciri dan penyebabnya.

Hamil kosong atau blighted ovum (BO) terjadi saat sel telur yang dibuahi di dalam rahim namun
tidak berkembang menjadi embrio. Hal ini juga disebut sebagai kehamilan anembryonic (tidak ada
embrio) dan merupakan penyebab utama keguguran. Seringkali terjadi begitu awal sehingga sang
ibu bahkan tidak tahu kalau ia sebenarnya hamil.

BO biasanya terjadi di trimester pertama. Kehamilan akan berakhir dengan sendirinya dalam 20
minggu pertama. Saat seorang wanita hamil, telur yang dibuahi menempel ke dinding rahim. Pada
sekitar lima sampai enam minggu kehamilan, embrio seharusnya sudah ada. Pada waktu ini, kantung
kehamilan atau ketuban berukuran sekitar 18 milimeter. Nah kalau hamil kosong, kantung
kehamilan akan terbentuk dan tumbuh, namun embrio nggak berkembang.

Penyebab Kehamilan Kosong

Menurut dr Nurwansyah SpOG, hamil kosong 99 persen disebabkan karena kromosom yang tidak
bagus. Kromosom tidak bagus bisa karena faktor keturunan atau kebetulan tidak bagus.

"Embrio yang bisa bertahan disebabkan karena plasenta yang bagus. Pada plasenta, ada satu area
tertentu yang mungkin bisa berdarah di satu sisi sedangkan sisi lainnya masih bagus. Meski begitu,
tetap harus diperiksa ke dokter untuk mengetahui apa penyebab perdarahan," ujar dr Nur dikutip
dari detikHealth.

Selain itu, hamil kosong bisa juga terjadi karena pembelahan sel abnormal. Tubuh ibu akan
menghentikan kehamilan karena mengenali kelainan ini. Penting untuk dipahami bahwa seorang ibu
nggak melakukan apa pun untuk menyebabkan keguguran ini dan ia nggak bisa juga mencegahnya.
Untungnya, pada kebanyakan wanita, hamil kosong ini hanya terjadi satu kali.

Ciri-ciri Kehamilan Kosong

Pada awalnya, sang ibu mungkin pernah mengalami tanda-tanda kehamilan. Namun, kemudian ia
juga akan memiliki tanda-tanda keguguran seperti kram perut, terdapat bercak darah dari kemaluan,
atau pendarahan hebat seperti menstruasi tapi lebih berat. Jika mengalami salah satu tanda atau
gejala ini, kita mungkin mengalami keguguran. Tapi ingat, nggak semua pendarahan pada trimester
pertama berakhir dengan keguguran ya, Bun. Jadi pastikan segera ke dokter jika ada tanda-tanda ini.
Demikian dikutip dari WebMD.

Saat hamil kosong, hormon hCG (human chorionic gondotropin) dapat terus meningkat karena
plasenta bisa tumbuh bahkan saat embrio tidak ada. Untuk alasan ini, tes ultrasound biasanya
diperlukan untuk mendiagnosisnya serta memastikan bahwa kantong kehamilan kosong.

"Jika sampai terjadi keguguran dan janin sudah bisa keluar di rumah, tetap lakukan USG guna
mengetahui ada sisa apa enggak. Kalau nggak ada sisa ya enggak kuret nggak apa-apa," kata dr Nur.
Kalau ada sisa harus dilakukan kuret, karena jika tidak, bisa menimbulkan risiko kanker atau
berdarah terus menerus hingga sulit hamil. Kalau sudah diterapi dokter, ia menyarankan si ibu untuk
segera hamil.

"Kalau bulan depan sudah menstruasi, itu sudah pulih jangan nunggu tiga sampai enam bulan, itu
paradigma lama. Makan makanan yang sehat, mau olahraga juga boleh, enggak ada masalah,"
pungkas dr Nur.

Anda mungkin juga menyukai