Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Rekam Medis

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia catatan medis (rekam


medis) adalah : ”Keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang
identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan
dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat”
(Dirjen Yandmed, 1997) Menurut APKIES IRIS Pada
http://www.apkies.com/Iris.html (2000)
Rekam medis adalah suatu profesi yang sangat penting dalam masa-masa
pembangunan kesehatan yang mengandalkan profesionalisme, terutama ketika
Undang-undang Perlindungan Konsumen telah berjalan efektif. Kehadiran
profesi ini telah diperlukan karena tuntutan hukum telah semakin sering
dilakukan terhadap dokter dan fasilitas pelayanan kesehatan. Rekam Medis
yang bermutu menurut Sanjoyo, R pada
http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id
adalah

3). Indeks Dokter Pengertian indeks dokter adalah satu kartu katalog yang
berisi nama dokter yang memberikan pelayanan medik kepada pasien.
Kegunaan untuk menilai pekerjaan dokter dan bukti pengadilan. 4). Indeks
Kematian Informasi yang ada dalam indeks kematian. a)

Nama penderita b)

Nomor rekam medis c)

Jenis kelamin d)

Umur e)

Kematian kurang dari sejam post operasi f)

Dokter yang merawat g)

Hari perawatan h)

Wilayah Kegunaan indeks kematian : Statistik menilai mutu pelayanan dasar


menambah dan meningkatkan peralatan / tenaga. 4. Pelaporan Rumah Sakit
Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk
dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat yang secara
garis besar jenis pelaporan rumah sakit dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :
a.
Laporan internal rumah sakit disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit : 1)

Pasien masuk rumah sakit 22

2)

Pasien meninggal di rumah sakit diklasifikasikan menjadi pasien meninggal


kurang 48 jam, pasien meninggal lebi 48 jam, pasien DOA. 3)

Pembuatan LOS (
lenght of stay
) 4)

Jumlah hari perawatan pasien rawat inap 5)

Persentasi pemakaian tempat tidur (BOR) 6)

Kegiatan persalinan. 7)

Kegiatan Pembedahan dan tindakan medik lain yang diklasifikasikan


berdasarkan operasi besar, sedang dan kecil. 8)

Kegiatan rawat jalan meliputi jumlah kunjungan pasien. Sensus harian menjadi
dasar dalam pelaksanaan pembuatan pelaporan rumah sakit yang kegiatannya
dihitung mulai jam 00.00 s/d 24.00 setiap harinya. b.

Pelaporan ekternal rumah sakit Laporan eksternal rumah sakit ditujukan kepada
Departemen Kesehatan RI, Kanwil Depkes, Dinkes dati I. Pelaporan eksternal
rumah sakit dibuat sesuai dengan kebutuhan Deprtemen Kesehatan RI yang
meliputi : 1)

Data kegiatan rumah sakit (RL1) 2)

Data keadaan morbiditas rumah sakit (RL2a) 3)

Data keadaan morbiditas penyakit khusus pasien rawat inap (RL2a1) 4)

Data keadaan morbiditas pasien rawat jalan (RL2b) 5)

Data keadaan morbiditas pasien penyakit khusus rawat jalan (RL2b1) 23

6)
Data individual morbiditas pasien rawat inap terdiri dari : a)

Pasien umum (RL2.1) b)

Pasien obstetrik (RL2.2) c)

Pasien baru lahir / lahir mati (RL2.3) 7)

Data inventaris rumah sakit (RL3) 8)

Data keadaan keterangan rumah sakit (RL4) 9)

Data individual keterangan rumah sakit (RL4a) 10)

Data peralatan rumah sakit (RL5

Anda mungkin juga menyukai