Anda di halaman 1dari 6

SOP TATALAKSANA HIPOTERMI

No.Dokumen : 440/..../412.43/2016
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS Hanik Mudayati,SST,M.Kes


NGUNUT NIP. 197204161992032007

1. Pengertian Hipotermi terjadi jika suhu tubuh bayi kurang dari 36,5° C pada
pengukuran suhu melalui ketiak. Suhu tubuh rendah dapat
disebabkan karena terpapar lingkungan yang dingin atau bayi dalam
keadaan basah dan tidak berpakaian.

2. Tujuan 1. Menjaga suhu tubuh normal bayi (36,5°C - 37,5°C)

2. Mencegah terjadinya hipotermi pada BBL

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur Peralatan

1. Alat pemancar yang siap pakai


2. Ruang / kotak penghangat
3. Inkubator
4. Kain bersih, kain kering 2 buah
5. Penutup kepala, kaos tangan dan kaos kaki
6. Alat pengukur suhu tubuh (termometer)
7. Alat pengukur suhu ruangan
8. Alat pengukur berat badan

6. Langkah-langkah 1. Melakukan pengukuran suhu tubuh di ketiak


- Termometer di cuci dengan air dan sabun, keringkan
ujungnya
- Letakkan bayi terlentang atau miring - Kibaskan termometer
agar penunjuk temperatur berada pada 35°C
- Letakkan ujung termometer di apeks aksila selama 5 menit
- Baca hasil pengukuran temperature tubuh dan bila hasilnya
kurang dari 35°C, gunakan cara rektal
2. Melakukan pengukuran suhu di rektal
- Termometer dicuci dengan air dan sabun, lalu keringkan ujungnya -
Letakkan bayi terlentang atau miring
- Olesi anus/rektum bayi dengan cairan pelicin/vaselin
- Kibaskan termometer hingga indikator termometer berada di bawah
35°C
- Letakkan ujung termometer di dalam anus sedalam 2 cm, tunggu
selama 3 menit (jangan tinggalkan bayi dengan termometer di dalam
anus)
- Ambil termometer dan baca hasilnya
- Cuci kembali termometer dengan air dan sabun, keringkan
kemudian simpan kembali di tempatnya
3. Melakukan penghangatan suhu tubuh dengan cara kontak kulit
dengan kulit.
- Letakkan kulit bayi pada kulit ibu/orang lain, di usahakan bayi dalam
keadaan telanjang menempel pada kulit ibu
- Suhu ruangan minimal 25°C
- Ukur temperatur tubuh bayi 2 jam setelah kontak kulit. Bila suhu <
36,5°C, periksa kembali bayi dan tentukan langkah selanjutnya
- Ajari ibu cara menyusui dan perlekatan yang benar
- Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi kecil, motivasi
ibu agar mampu melaksanakannya
- Bila ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI perah dengan
menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum
4. Memantau pelaksanaan kangaroo mother care (KMC) dengan
benar
- Pakaikan bayi topi, popok, kaos kaki yang bersih, kering untuk jaga
kehangatannya
- Letakkan bayi di dada ibu dengan posisi kepala tegak langsung ke
kulit ibu, posisikan bayi dalam “frog position" yaitu fleksi pada siku
dan tungkai, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan posisi
agak ekstensi
- Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah selimut yang bersih dan
kering untuk menjaga kehangatan bayi
- Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu
menyusui, catat waktu ibu menyusui bayinya
- Timbang BB bayi setiap hari dan nilai peningkatannya
- Jelaskan pada ibu mengenai pola pernapasan dan warna kulit bayi
normal serta kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal
- Mintalah kepada ibu untuk waspada terhadap tanda yang tidak
biasanya ditemui atau tidak normal
- Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung,
atau menyentil jari kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah,
bibir atau sekitar mulut atau napas berhenti lam
- Bila KMC tidak dapat dilakukan terus menerus, ukur suhu
aksilasetiap 6 jam
- Bila temperature normal selama 3 hari berturut-turut, pengukuran
dilakukan tiap 12 jam selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran
- Bila temperatur abnormal, tentukan langkah selanjutnya
5. Menggunakan ruangan hangat dengan cara yang benar
- Pastikan suhu ruangan paling rendah 26°C
- Pastikan bayi dalam pakaian yang hangat
- Letakkan bayi di dalam boks, jauhkan dari dinding yang dingin atau
aliran udara (jendela, pintu)
- Ukur temperature tubuh bayi dan ruangan 4 X sehari
- Suhu ruangan yang di anjurkan menurut berat bayi o BB 1500-2000
gram 28-30°C o BB lebih dari 2000 gram 26-28
- Pada waktu malam hari tambahkan penghangat - Jangan
digunakan pada bayi dengan berat badan kurang 1500
6. melakukan penghangatan suhu tubuh dengan pemancar panas
dengan baik
- hangatkan ruangan (minimal 22°C) dimana alat pemancar panas
diletakkan
- bersihkan matras dan alas, tutup alas dengan kain bersih sebelum
bayi diletakkan di bawah pemancar panas
- nyalakan alat dan atur suhu sesuai petunjuknya (biasanya antara
36- 37°C). Bila alat bisa disiapkan sebelum bayi datang, nyalakan alat
untuk menghangatkan linen dan matras terlebih dahulu
- sebelum bayi lahir/datang, sebaiknya selimut dihangatkan dibawah
pemancar panas, agar bayi tidak kedinginan karena diletakkan di alas
yang dingin. Bayi hendaknya dibungkus atau diberi pakaian kecuali
bila akan dilakukan tindakan bayi dibiarkan telanjang/setengah
telanjang
- pindahkan bayi ke ibu sesegera mngkin bila tidak ada tindakan atau
pengobatan yang diberikan
7. melakukan perawatan INKUBATOR
- Hangatkan inkubator sebelum digunakan
- Suhu inkubator yang direkomendasikan menurut berat dan umur
bayi Berat bayi Suhu inkubator (°C) menurut umur 35°C 34°C 33°C
32°C 5 mg 1500-2000 g 1-10 hr 11 hr- 4 mg >4 mg 2100-2500 g 1-2
hr 3 hr-3 mg >3 mg >2500 g 1-2 hr >2 hr
- Bila jenis inkubatornya berdinding tunggal, naikkan suhu inkubator
1°C setiap perbedaan suhu 7°C antara suhu ruangan dan incubator
- Bila diperlukan melakukan pengamatan seluruh tubuh bayi atau
terapi sinar, lepas semua pakaian bayi dan segera beri pakaian
kembali setelah selesai
- Tutup inkubator secepat mungkin, jaga lubang selalu tertutup agar
inkubator tetap hangat
- Gunakan 1 inkubator untuk 1 bayi
- Periksa suhu inkubator dengan menggunakan termometer ruang
dan ukur suhu aksila bayi tiap jam dalam 8 jam pertama, kemudian
setiap 3 jam
- Bila suhu aksila <36,5°C atau 37,5°C atur suhu inkubator
secepatnya
- Bila suhu inkubator tidak sesuai dengan suhu yang sudah di atur,
maka inkubator tidak berfungsi dengan baik. Atur suhu inkubator
sampai tercapai suhu yang kita kehendaki atau gunakan cara lain
untuk menghangatkan bayi
- Bila bayi tetap dingin walaupun suhu inkubator telah di atur, lakukan
manajemen suhu tubuh abnormal
- Pindahkan bayi ke ibu secepat mungkin bila bayi sudah
tidakmenunjukan tanda-tanda sakit.
7. Diagram Alir
MULAI

Menyiapkan instrumen survey


kepuasan pelanggan

Melakukan survey kepuasan pelanggan

Catat hasil survey kepuasan pelanggan di buku survey

Melakukan analisa terhadap hasil survey


kepuasan pelanggan

Melakukan evaluasi terhadapt hasil analisa

Melakukan rencana tindak lanjut

SELESAI

8. Unit interaksi Semua Unit


9. Dokumen Terkait 1. Lembar survey/ chek list
2. Laporan survey kepuasan pelanggan
3. Dokumentasi Foto
10. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal
No. Yang dirubah Isi Perubahan
Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai