Anda di halaman 1dari 47

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 1/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/2

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Asuhan yang diberikan pada tersebut selama jam pertama setelah
kelahiran.
TUJUAN Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksananya pernafasan
sponton serta mencengah Hypotermi.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
2. Menyiapkan pakaian bayi lengkap, handuk lembut yang bersih, kain
bersih dan kering untuk bayi
3. Menyiapkan obat tetes mata / salep mata
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
5. Segera setelah bayi lahir, menilai apakah bayi bernafas. Bila bayi tidak
menangis, cepat bersihkan jalan nafas dengan delee, jika tetap tidak
menangis segera lakukan tindakan sesuai standar : penanganan asfiksia
pada bayi baru lahir
6. Segera keringkan bayi dengan handuk kering, bersih,dan hangat.
Kemudian pakaikan kain kering yang hangat,berikan bayi kepada
ibunya untuk didekap di dadanya serta diberi ASI karena akan
membantu pelepasan placenta
7. Jaga agar bayi tetap hangat ( berikan tutup kepala untuk mencegah bayi
kehilangan panas tubuh )
8. Memotong dan mengikat tali pusat
9. Memeriksa tali pusat yang dipotong untuk memastikan tadak ada
perdarahan
10. Menutup tali pusat dengan gaas kering
11. Melengkapi surat keterngan lahir bayi
12. Sesudah 5 menit lakukan penilaian keadaan umum bayi dengan AS
13. Melakukan pemeriksaan fisik bayi
14. Mengukur BB / PB
15. Megukur tanda vital bayi, ukur dulu dengan termometer yang
diletakkan di ketiak atau lipat paha
16. Mengenakan pakaian bayi dan menyelimuti bayi
17. Memberikan salep mata
18. Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui segera setelah lahir paling
lambat 2 jam pertama
19. Pastikan bayi tetap terbungkus/mengenakan pakaian hangat dan tutup
kepala

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Rumah Sakit Ibu dan


Anak Puri Garcia
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/2
20. Membantu Ibu untuk menyusui Bayi
21. Mencuci Tangan
22. Memperhatikan pengeluaran urine dan meconium
23. Melakukan pencatatan semua yang ditemukan di kartu Ibu dan bayi
serta lakukan koordinasi dengan Dokter bila ada kelainan
A. Kamar Bersalin
UNIT TERKAIT
B. Ruang Perawatan Bayi / Rawat Inap

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


CARA MENGHANGATKAN BAYI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 2/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/3

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 28 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN Menjaga suhu badan bayi tetap hangat dan tidak terjadi hipotermi
TUJUAN 1. Menjaga suhu tubuh normal bayi (36.5° - 37.5°)
2. Mencegah terjadinya hipotermi pada Bayi Baru Lahir
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2016 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR A. Melakukan pengukuran suhu tubuh di ketiak
1) Termometer dicuci dengan air dan sabun, keringkan
ujungnya
2) Letakkan bayi terlentang atau miring
3) Kibaskan termometer agar penunjuk temperature berada
pada 35°
4) Letakkan ujung termometer di apeks aksila selama 5
menit
5) Baca hasil pengukuran temperature tubuh dan bila
hasilnya kurang dari 35°, gunakan cara rektal
B. Melakukan pengukuran suhu di rektal
1) Termometer dicuci dengan air dan sabun, lalu keringkan
ujungnya
2) Letakkan bayi terlentang atau miring
3) Olesi anus /rektum bayi dengan cairan pelicin / vaselin
4) Kibaskan termometer hingga indikator temperature
berada di bawah 35°
5) Letakkan ujung termometer di dalam anus sedalam 2 cm,
tunggu selama 3 menit (jangan tinggalkan bayi dengan
termometer di dalam anus)
6) Ambil termometer dan baca hasilnya
7) Cuci kembali termometer dengan air dan sabun,
keringkan, kemudian simpan kembali di tempatnya.
C. Melakukan penghangatan suhu tubuh dengan cara kulit
dengan kulit
1) Lekatkan kulit bayi pada kulit ibu / orang lain, diusahakan
bayi dalam keadaan telanjang menempel pada kulit ibu
2) Suhu ruangan minimal 25°

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


CARA MENGHANGATKAN BAYI

Rumah Sakit Ibu dan


Anak Puri Garcia
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/3
3) Ukur temperature tubuh bayi 2 jam setelah kontak kulit.
Bila suhu < 36.5°, periksa kembali bayi dan tentukan
langkah selanjutnya
4) Ajari ibu cara menyusui dan perlekatan yang benar
5) Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi
kecil, motivasi ibu agar mampu melaksanakannya
6) Bila ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI perah dengan
menggunakan salah satu alternatif cara pemberian
minum.
D. Memantau pelaksanaan Kangaroo Mother Care (KMC)
dengan benar
1) Pakaikan bayi topi, popok, kaos kaki yang bersih, kering
untuk jaga kehangatannya
2) Letakkan bayi di dada ibu dengan posisi kepala tegak
langsung ke kulit ibu, posisikan bayi dalam ‘’Frog
Position’’ yaitu fleksi pada siku dan tungkai, kepala dan
dada bayi terletak di dada ibu dengan posisi agak ekstensi
3) Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah selimut yang
bersih dan kering untuk menjaga kehangatan bayi.
4) Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari.
Bila ibu menyusui, catat waktu ibu menyusui bayinya
5) Timbang BB bayi setiap hari dan nilai peningkatannya
6) Jelaskan pada ibu mengenai pola pernapasan dan warna
kulit bayi normal serta kemungkinan variasinya yang
masih dianggap normal
7) Mintalah kepada ibu untuk waspada terhadap tanda yang
tidak biasanya ditemui atau tidak normal
8) Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau
punggung, atau menyentil jari kaki bayi) bila bayi tampak
biru di daerah lidah, bibir atau sekitar mulut atau napas
berhenti lama.
9) Bila KMC tidak dapat dilakukan terus menerus, ukur suhu
aksila setiap 6 jam
10) Bila temperature normal selama 3 hari berturut-turut,
pengukuran dilakukan tiap 12 jam selama 2 hari kemudian
hentikan pengukuran
11) Bila temperature abnormal, tentukan langkah selanjutnya.

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


CARA MENGHANGATKAN BAYI

Rumah Sakit Ibu dan


Anak Puri Garcia
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 3/3
E. Melakukan perawatan INKUBATOR
1) Hangatkan inkubator sebelum digunakan
2) Suhu inkubator yang direkomendasikan menurut berat
dan umur bayi
Berat bayi Suhu inkubator (°) menurut umur
35° 34° 33° 32°
<1500 g 1-10 hr 11 hr- 3mg 3-5 mg >5 mg
1500-2000 g 1-10hr 11 hr- 4mg >4 mg
2100-2500 g 1-2 hr 3hr-3 mg >3 mg
>2500 g 1-2 hr >2hr

3) Bila jenis inkubatornya berdinding tunggal, naikkan suhu


inkubator 1° setiap perbedaan suhu 7° antara suhu ruang
dan incubator
4) Bila diperlukan melakukan pengamatan seluruh tubuh
bayi atau terapi sinar, lepas semua pakaian bayi dan
segera diberi pakaian kembali setelah selesai
5) Tutup inkubator secepat mungkin, jaga lubang selalu
tertutup agar inkubator tetap hangat
6) Gunakan satu inkubator untuk satu bayi
7) Periksa suhu inkubator dengan menggunakan termometer
ruang dan ukur suhu aksila bayi tiap jam dalam 8 jam
pertama, kemudian setiap 3 jam
8) Bila suhu aksila < 36.5° atau > 37.5°, atur suhu inkubator
secepatnya
9) Bila suhu inkubator tidak sesuai dengan suhu yang sudah
diatur, maka inkubator tidak berfungsi dengan baik. Atur
suhu inkubator sampai tercapai suhu yang kita kehendaki
atau gunakan cara lain untuk menghangatkan bayi
10) Bila bayi tetap dingin walaupun suhu inkubator telah
diatur, lakukan manajemen suhu tubuh abnormal
11) Pindahkan bayi ke ibu secepat mungkin bila bayi sudah
tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.

UNIT TERKAIT A. Ruang Perawatan Bayi

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENGHISAPAN LENDIR

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 3/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/2
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Penghisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir
secara mandiri dengan menggunakan alat penghisap.
TUJUAN 1. Mengeluarkan sekret/cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/3/2016 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR a. Tahap PraInteraksi
1) Mengecek program terapi
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat

b. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam dan sapa nama pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3) Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
c. Tahap Kerja
1) Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala sedikit
Ekstensi
2) Memberikan Oksigen 2 - 5 menit
3) Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
4) Memakai sarung tangan
5) Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
6) Memasukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5 cm, mulut
±10 cm)
7) Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar
perlahan sambil memutar (+ 5 detik untuk anak, + 10 detik untuk
dewasa)
8) Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas
9) Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
10) Mengobservasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
11) Mengobservasi sekret tentang warna, bau, dan volumenya

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENGHISAPAN LENDIR

Rumah Sakit Ibu dan


Anak Puri Garcia
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/2
d. Tahap Terminasi
1) Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2) Merapikan pasien dan lingkungan
3) Berpamitan dengan pasien
4) Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
5) Mencuci tangan
6) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
A. Dokter Anak
UNIT TERKAIT B. Perawat
C. Ruang Perawatan Anak

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 4/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/2

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN Suatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami gagal bernapas secara spontan
dan teratur segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen
dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya. umumnya akan
mengalami asfiksia pada saat dilahirkan.
TUJUAN
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR Perlunya resusitasi harus ditentukan sebelum akhir menit pertama kehidupan
1. Membuka jalan nafas / mengatur posisi bayi sebagai berikut :
1) Terlentang
2) Kepala lurus dan sedikit terngadah / ekstensi (posisi mencium
bau)
3) Bayi diselimuti, kecuali muka dan dada
4) Bersihkan jalan nafas dengan menghisat mulut lalu hidung,
jika terdapat darah / meconium di mulut atau hidung, hisap
segera untuk menghindari aspirasi
Catatan : jangan menghisap terlalu dalam di tenggorokan karena dapat
mengakibatkan turunnya rekuensi denyut jantung bayi atau bayi berhenti
bernafas.
5) Tetap jaga kehangatan tubuh bayi
6) Nilai keadaan bayi
- Jika bayi mulai menangis atau bernafas lanjutkan dengan
asuhan awal bayi baru lahir
- Jika bayi tetap tidak bernafas lanjutkan dengan ventilasi
2. Ventilasi bayi baru lahir
1) Cek kembali posisi bayi (kepala sedikit ekstensi)
2) Posisi sungkup dan cek perlekatannya
3) Pasang sungkup di wajah, menutup pipi, mulut, dan hidung
4) Rapatkan perlekatan sungkup dan wajah
5) Remas balon dengan 2 jari atau seluruh tangan tergantung
besarnya balon
6) Ventilasi bayi jika perlekatan baik dan terjadi pengembangan
dada. Pertahankan frekuensi (sekitar 40 x / menit) dan tekanan
(amati dada mudah naik dan turun)
- Jika dada naik, maka kemungkinan tekanan adekuat
- Jika dada tidak naik :
Cek kembali dan koreksi posisi bayi

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Rumah Sakit Ibu dan


Anak Puri Garcia
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/SPO/ANK/RSIAPSG/8/2017 0 2/2
Reposisi sungkup untuk pelekatan lebih baik
- Remas balon lebih kuat untuk mukus, darah /
meconium
- Lakukan ventilasi selama 1 menit, berhenti dan nilai
apakah terjadi nafas spontan
7) Jika pernafasan normal (frekuensi 30-60 x / menit) tidak ada
tarikan dinding dada dan suara merintih dalam 1 menit,
resusitas tidak diperlukan lajutkan dengan asuhan awal bayi
baru lahir
8) Jika bayi belum bernafas atau nafas lemah, lanjutkan ventilasi
sampai nafas spontan terjadi
3. Jika bayi mulai menangis, hentikan ventilasi dan amati nafas selama 5
menit setelah tangis berhenti
1) Jika pernafasan normal (frekuensi 30-60 x/menit), tidak ada
tarikan dinding dada dan suara merintih dalam 1 menit
resusitasi tidak diperlukan. Lanjutkan dengan asuhan awal bayi
baru lahir
2) Jika frekuensi 30 x/menit, lanjutkan ventilasi
3) Jika terjadi tarikan dinding dada yang kuat, ventilasi dengan
oxygen, jika tersedia, rujuk ke kamar bayi atau tempat
pelayanan yang dituju
4. Jika nafas belum teratur setelah 20 menit ventilasi :
1) Rujuk ke pelayanan yang dituju
Selama dirujuk, jaga bayi tetap hangat dan berikan ventilasi jika diperlukan.
A. Perawat
UNIT TERKAIT
B. Ruang Perawatan Bayi

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


RUJUKAN NEONATUS DENGAN ASFIKSIA

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 5/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN
TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan rujukan neonatus pada pasien asfiksia
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSPIAG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 7. Persiapan alat
A. Alat
1) Selimut hangat / tebal yang bersih / popok serta kain penyeka
muka
2) Sungkup no. 1 untuk bayi cukup bulan dan no. 0 untuk bayi
kurang bulan
3) Penghisap lendir. Slym dan penekan lidah : 1 set
4) Meja kering, bersih dan hangat
5) Pemotong dan pengikat tali pusat : 1 set
6) Timer (jam tangan yang ada detiknya)
B. Bahan
1) Oxygen, ventilasi dengan oxygen
8. Instruksi kerja
Neonatus yang mengalami asfiksia memerlukan penangan khusus oleh dokter,
selama proses merujuk petugas perlu melakukan tindakan sbb :
A. Penanganan umum
1) Keringkan bayi, ganti kain yang basah dan bungkus dengan
kain yang hangat yang kering
2) Jika belum dilakukan, segera klem dan potong tali pusat
3) Letakkan bayi di tempat keras dan hangat (dibawah radiant-
heater) untuk resusitasi
4) Kerjakan pedoman pencegahan infeksi dalam melakukan
tindakan perawatan dan resusitasi

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENGKAJIAN FISIK PADA BAYI LAHIR DAN ANAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Ibu dan 6/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 ½
Anak Puri Garcia
Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur,
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
25 Agustus 2017 Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Kegiatan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan terhadap bayi baru lahir
TUJUAN 1. Untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam keadaan normal
atau abnormal
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau abnormal
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR A. Persiapan alat
1. Tempat yang datar, rata, kering dan hangat
2. Temometer
3. Stetoskop
4. Jam tangan atau alat petunjuk detik
5. Timbangan bayi
6. Metlin
7. Sarung tangan (handscoon)
B. Pelaksanaan.
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan air
bersih. Dan kenakan sarung tangan yang bersih.
2. Lihat postur normal bayi, tonus,dan aktivitas. Bayi sehat akan bergerak
aktif.
3. Lihat pada kulit bayi. Jelaskan pada ibunya bahwa wajah, bibir, dan
selaput lendir, dada harus berwarna merah muda, tanpa adanya bintik-
bintik kemerahan atau bisul.
4. Hitung pernafasanketika bayi sedang tidak menangis. Jelaskan pada
ibunya bahwa frekuensi napas normal harus 60-60 kali per menit. Lihat
pernafasan gerakan di dada dan perut: jelaskan bahwa harus tidak ada
retraksi dinding dada bawah (dada tertarik kedalam).
5. Stetoskop diletakan pada dada kiri bayi setinggi apeks.
6. Hitung detak jantung dengan stetoskop. Frekuensi denyut jantung
normal adalah 120-160 kali per menit.
7. Raba kehangatan bayi: jelaskan bahwa punggung atau dada tidak teraba
lebih panas atau dingin dibandingkan dengan orang sehat. Lakukan
pengukuran suhu ketiak. Suhu normal adalah 36,5-37,50c.
8. Lihat dan raba bagian kepala apakah ada pembengkakan atau
abnormalitas.
9. Lihat pada mata: Jelaskan bahwa harus tidak ada cairan.
10. Lihat bagian dalam mulut (lidah, selaput lendir). Jika bayi menangis,
masukan satu jari yang menggunakan sarung tangan ke dalam dan raba
langit-langit, apakah ada bagian yang terbuka dan nilai kekuatan hisap
bayi

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENGKAJIAN FISIK PADA BAYI LAHIR DAN ANAK

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 6/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/2
11. Lihat dan raba pada bagian perut untuk memastikan bahwa perutnya
terasa lemas.
12. Lihat pada tali pusat. Jelaskan ke ibu bahwa seharusnya tidak ada
perdarahan,cairan, pembengkakan, bau yang tidak enak, atau
kemerahan pada kulit sekitar
13. Lihat pada punggung dan raba pada tulang belakang.
14. Lihat pada lubang anus dan alat kelamin. Hindari untuk memasukan
alat atau jari dalam melakukan pemeriksaan anus.
15. Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah BAB atau BAK. Pastikan dalam
24 jam pertama bayi sudah BAB dan BAK.
16. Mengukur lingkar kepala bayi, normal: 31-35cm.
17. Mengukur lingkar dada bayi, normal: 30,5-33cm.
18. Mengukur panjang badan bayi, normal: 48-52cm.
19. Timbang berat badan bayi, normal: 2500-4000gram. Jelaskan kepada
ibu tentang perubahan berat badan bayi, bahwa BB bayi akan turun
pada umur 7-10 hari,selanjutnya BB bayi akan naik.
20. Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan kain yang bersih dan
kering.
21. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir,
seperti:
a. Kejang
b. Hipotermi
c. Mata bernanah
d. Tidak mau menyusu dan memuntahkanya
e. Merintih
f. Ikterus atau sianosis
g. Nafas cepat lebih dari 60 kali per menit.
h. Ada tarikan dinding dada yang dalam.
i. Pusar kemerahan.
j. Diare.
k. Tidak BAB dalam 24 jam.
22. Melengkapi catatan medis atau mendokumentasikan hasil asuhan.

C. Hal-Hal yang harus diperhatikan.


1. Sebelum memegang bayi harus cuci tangan terlebih dahulu
2. Setelah memegang bayi pun harus cuci tangan kembali.
3. Segera lakukan rujukan apabila terdapat keabnormalan atau tanda-
tanda bahaya pada bayi baru lahir.

A. Dokter Anak
UNIT TERKAIT B. Bidan
C. Ruang Perawatan Anak

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PERAWATAN TALI PUSAT

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 7/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN Memberikan perawatan tali pusat pada bayi dimulai hari 1 kelahiran sampai
dengan tali pusat lepas (puput)
TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Pasang perlak dan pengalas disamping kanan bayi
2. Bersihkan tali pusat dengan kassa Alkohol 70%
3. Bila tali pusat masih basah, bersihkan dari arah ujung ke pangkal
4. Bila tali pusat sudah kering, bersihkan dari arah pangkal ke ujung
5. Setelah selesai, pakaian bayi dikenakan kembali. Sebaiknya bayi tidak
boleh dipakaikan gurita karena akan membuat lembab daerah tali pusat
sehingga kuman/bakteri tumbuh subur dan akhirnya menghambat
penyembuhan. Tetapi juga harus dilihat kebiasaan orang tua/ibu
(personal hygiene)
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT A. Ruang Keperawatan Bayi


B. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENGISIAN KARTU BAYI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 8/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
25 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN
TUJUAN Sebagai acuan dalam pengisian kartu status bayi secara lengkap dan benar.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Tulis dengan ballpoint warna hitam dengan rapih dan jelas.
2. Tulis nomor register pasien pada kolom bagian kanan atas.
3. Tulis identitas pasien di halaman depan pada kolom yang tersedia
a. Nama, Alamat pasien
b. Tanggal lahir, jenis kelamin, tempat lahir
c. Panjang badan waktu lahir
4. Tulis identitas orang tua
a. Nama ayah, pekerjaan ayah
b. Nama ibu, pekerjaan ibu
5. Isi dan tulis pada bagian depan tengah
a. Macamnya persalinan : normal, tidak normal
b. Kelainan letak, CPD, cacat bawaan
6. Tulis anak nomor
7. Isi pada kolom ASI / Bukan ASI
8. Isi dan tulis pada kolom imunisasi, jenis imunisasi dan tanggal
9. Isi dan tulis pada halaman pemeriksaan kesehatan anak
a. Tanggal, umur, berat badan, jenis imunisasi, tanda
tangan orang tua, tanda tangan petugas, tanggal kembali
10. Isi dan tulis pada kolom grafik berat badan
a. Bulan kelahiran pasien
b. Bulan pasien berkunjung di Rumah Sakit

UNIT TERKAIT A. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


IDENTIFIKASI BAYI YANG BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 9/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
25 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN Adalah proses pemberian identitas bayi yang baru lahir di RSIA Puri Garcia
atau menuju RSIA Puri Garcia
TUJUAN Agar bayi yang baru lahir tidak tertukar dengan bayi yang lain
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Petugas mencatat tanggal dan jam kelahiran
2. Petugas mencatat ciri anthropometri, meliputi : Jenis kelamin, panjang
badan, berat badan, dan lingkar kepala
3. Petugas membubuhkan nama bayi dengan memberi nama ibunya
4. Petugas membuat cap telapak kaki pada format yang tersedia
5. Petugas membuat sidik jiri jari ibu
6. Petugas memasang identitas bayi
7. Petugas mengisi nomor registrasi bayi

UNIT TERKAIT A. Dokter Anak


B. Perawat
C. Petugas Rekam Medis

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENGISIAN KARTU ANAK

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 10/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN
TUJUAN Sebagai acuan dalam pengisian kartu status anak secara lengkap dan benar.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Tulis dengan ballpoint warna hitam dengan rapih dan jelas.
2. Tulis identitas pasien di halaman depan pada kolom yang tersedia
a. Nama anak
b. Tanggal lahir, jenis kelamin, tempat lahir
c. Berat badan waktu lahir (dalam gram)
3. Tulis identitas orang tua
a. Nama ayah dan ibu, pekerjaan ayah
b. Umur ayah dan ibu, pendidikan ayah dan ibu
c. Alamat anak
4. Isi tanggal pemberian imunisasi pada kolom pelayanan imunisasi bayi.
5. Tanggal pemberian imunisasi hepatitis B I/II/III, BCG, DPT I/II/III,
Polio I/II/III/IV dan Campak sesuai tanggal pemberian.
6. Isi pada kolom pelayanan Vit. A dosis tinggi
a. Tanggal pemberian Vit. A dosis tinggi sesuai tanggal
pemberiannya.
7. Isi kolom Deteksi Dini Perkembangan anak.
a. Tulis hasil pemeriksaan aspek perkembangan motorik
kasar, motorik halus, gangguan bicara, gangguan
sosialisasi dan kemandirian, pendengaran dan
penglihatan ( ditulis normal atau tidak normal) pada
kolom sesuai umur kunjungan.
8. Isi dan tulis pada halaman pemeriksaan kesehatan anak
a. Tanggal, umur, berat badan/status gizi, pertumbuhan gigi/
makanan anak, keluhan anak, diagnosa
medis/keperawatan, pengobatan /tindakan /rujukan, tanda
tangan petugas.

UNIT TERKAIT A. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI ATAU ANAK

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 11/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/2

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan
atau vaksin (suatu obat yang digunakan untuk membantu mencegah suatu
penyakit) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit. Pemberian
imunisasi biasanya dilakuakn dengan cara injeksi intra muskuler (pada area
vastus lateralis paha luar) dan intra kutan
TUJUAN Mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu pada seseorang dan
menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau
bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2016 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR A. Tahap prainteraksi
1. Melakukan verifikasi data tentang program pemberian yang akan
dilakukan
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan obat imunisasi dengan mengecek jenis dan tanggal
kadaluarsa obat imunisasi
4. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
5. Menjaga privacy pasien
6. Atur pencahayaan yang baik

B. Tahap orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan keluarga
2. Mengklarifikasi nama pasien yang akan diimunisasi
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau pasien
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
5. Melibatkan keluarga dalam pemberian imunisasi

C. Tahap kerja
1. Menggunakan sarung tangan bersih
2. Mengatur posisi pasien, sesuai tempat penyuntikan
3. Memasang perlak dan pengalasnya
4. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar sesuai dengan jenis dan
imunisasinya (lihat tabel diatas)
5. Membebaskan daerah yang akan dinjeksi dari pakaian
6. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol, melingkar dari arah dalam
ke luar dan kapas alkohol dibuang kebengkok

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI ATAU ANAK

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 11/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/2

7. Mengambil obat imunisasi dan membuka penutup sepuit


8. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk metenggangkan kulit
9. Memasukan spuit berisi obat imunisasi :
a) Sudut 90° dari permukaan kulit, kedalaman jarum 2/3 dari selutuh
panjang jarum untuk imunisasi pada area vastus lateralis untuk
imunisasi Hepatitis B, DPT dan IPV
b) Sudut 45° dari permukaan kulit untuk imunisasi area deltoid (sub cutan)
yaitu imunisasi Campak
c) Sudut 15° dari permukaan kulit untuk imunisasi daerah deltoid yaitu
BCG (intra kutan)
10. Melakukan aspirasi untuk imunisasi lewat IM (vastus lateralis) dan SC
(deltoid)
11. Memasukkan obat imunisasi secara perlahan
12. Mencabut jarum dari tempat penusukan
13. Menekan daerah penusukan dengan kapas desinfektan untuk imunisasi
kecuali imunisasi BCG cukup diisap secara perlahan
14. Membuang spuit kedalam bengkok

D. Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Mengakhiri kegiatan dengan mengembalikan bayi atau anak kepada
orang tuanya
4. Membereskan alat
5. Mencuci tangan

UNIT TERKAIT A. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PEMBERIAN IMUNISASI BCG

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 12/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN
TUJUAN Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmette – Guerin
(BCG ) agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Tuberkulosis
(TBC)
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan
3. Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )
4. Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada
orang tua anak tersebut
5. Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi
6. Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih,
jangan menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan merusak
vaksin tersebut
7. Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas
(tepatnya pada insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) /
dibawah kulit
8. Rapikan alat-alat
9. Petugas mencuci tangan
10. Mencatat dalam buku
UNIT TERKAIT A. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PEMBERIAN IMUNISASI DPT

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 13/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN
TUJUAN Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi DPT agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit Dipteri (batuk rejan).
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin yang akan di gunakan
3. Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah
suntikan 3x untuk imunisasi DPT ini
4. Ambil 0,5 cc vaksin DPT
5. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas yang telah di basahi
air bersih
6. Suntikan secara intra muskuler (im) atau sub kutan (sc)
7. Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT,
berikan obat penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut
bila anak panas tinggi (lebih dari 39 0c)
8. Rapikan alat-alat
9. Petugas mencuci tangan
10. Mencatat dalam buku

UNIT TERKAIT A. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PEMBERIAN IMUNISASI POLIO

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 14/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN
TUJUAN Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit polio.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor ,
kadaluarsa dan vvm / vaksin vial monitor)
3. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil
4. Pasang pipet diatas botol vaksin
5. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
6. Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes
7. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang di
imunisasi
8. Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi
penetesannya
9. Saat meneteskan vaksin ke mulut, agar vaksin tetap dalam kondisi
steril
10. Rapikan alat
11. Petugas mencuci tangan

UNIT TERKAIT A. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 15/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN
TUJUAN Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi campak agar anak mempunyai
daya tahan terhadap penyakit campak.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin dalam keadaan baik (no bact / exp / vvm)
3. Buka tutup vaksin dengan menggunakan Pinset
4. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
5. Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)
6. Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi
7. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas yang telah di
basahi air bersih
8. Suntikan secara sub (sc)
9. Rapikan alat
10. Cuci tangan petugas

UNIT TERKAIT A. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENANGANAN HIPOGLIKEMI PADA BAYI BARU LAHIR

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 16/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017

Dr. Herman GT, Sp.OG


PENGERTIAN Hipoglikemia yang dimaksud adalah hipoglikemia pada bayi baru lahir. Disebut
hipoglikemia apabila kadar gula darah kurang dari 40 mg% (serum atau plasma
lebih tinggi 10-15%).
TUJUAN Mencukupi kebutuhan glukosa pada BBL
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR A. Pemberian glukosa:
1. Per oral, apabila pasien sadar, dapat minum dan menelan
dengan baik. Segera diberikan karbohidrat yang cepat diserap
dengan baik (glukosa tablet, jelly glukosa, larutan gula, perasan
buah-buahan, atau madu.
2. IV, diberikan bilamana pasien tidak sadar atau tidak dapat
menelan dan minum dengan baik
B. Bila tidak dapat diberikan glukosa per oral, berikan secara iv bolus
glukosa 10% 1-2 mL/kgBB (dekstrose 0,25-0,5 mg/kgBB), diikuti
dengan glukosa 10% 3-5 ml/kgBB/jam (6-8 mg/kgBB/menit). Gula
darah diturunkan secara bertahap supaya tidak terjadi rebound
hiperglikemia, dan dipertahankan supaya tetap diatas 150 mg/dL.
C. Bila kebutuhan glukosa atau glucose infusion rate (GIR) >10
mg/kgbb/menit, sudah harus waspada adanya insulinoma, dan lebih
meyakinkan bila GIR 15-20 mg/kgbb/menit maka
1. Tambahkan glukagon 5-10 μg/kgBB/jam
2. Beri deksametason bila ada tanda edema otak
3. Pengobatan kausal tergantung penyebab

UNIT TERKAIT A. Ruang Perawatan Bayi


B. Dokter Anak
C. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


NEBULAIZER

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 17/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017 Dr. Herman GT, Sp.OG

PENGERTIAN Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan nebulator


TUJUAN 1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
2. Melonggarkan jalan nafas Anak
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk
3. Menempatkan meja/troly di depan pasien yang berisi set
nebulizer
4. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
5. Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik
6. Memasukkan obat sesuai dosis
7. Memasang masker pada pasien
8. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam
sampai obat habis
9. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien/keluarga
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
UNIT TERKAIT A. Dokter Anak
B. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


TERAPI BERMAIN

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 18/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/2

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN 1. Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang
tidak disadari (Wong: 1991)
2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya (Hurlock:
1978)
3. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan dalam mengatasi
konflik dari dalam dirinya yang tidak disadari serta dengan keinginan
sendiri ubtuk memperoleh kesenangan (Roster: 1987)
TUJUAN 1. Meminimalisir tindakan perawatan yang traumatis
2. Mengurangi kecemasan
3. Membantu mempercepat penyembuhan
4. Sebagai fasilitas komunikasi
5. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery
6. Sarana untuk mengekspresikan perasaan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan kontrak waktu
2. Mengecek kesiapan anak (tidak ngantuk, tidak rewel, keadaan
umum membaik/kondisi yang memungkinkan)
3. Menyaiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Memberi petunjuk pada anak cara bermain
2. Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan sendiri
atau dibantu
3. Memotivasi keterlibatan klien dan keluarga
4. Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan
5. Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal, psikomotor
anak saat bermain
6. Meminta anak menceritakan apa yang dilakukan/dibuatnya
7. Menanyakan perasaan anak setelah bermain
8. Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang
permainan

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


TERAPI BERMAIN

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 18/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/2

D. Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan
1. Berpamitan dengan pasien
2. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
3. Mencuci tangan
4. Mencatat jenis permainan dan respon pasien serta keluarga
kegiatan dalam lembar catatan keperawatan dan kesimpulan
hasil bermain meliputi emosional, hubungan inter-personal,
psikomotor dan anjuran untuk anak dan keluarga
A. Dokter Anak
UNIT TERKAIT
B. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


RUJUKAN MEDIS PEMERIKSAAN RONTGEN
PADA PASIEN BAYI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 19/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Rujukan medis pemeriksaan rontgen adalah pasien yang atas pertimbangan
dokter memerlukan pelayanan di Rumah Sakit untuk pemeriksaan penunjang
berupa rontgen.
TUJUAN Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai Rumah Sakit
tujuan dengan cepat dan aman.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR - Persiapan bayi: Nilai kondisi sebelum merujuk, keadaan umum,
serta tanda-tanda vital. Pastikan kondisi bayi stabil dan tidak
terancam untuk terus memburuk.
- Persiapan Alat: Emergency kit, incubator transport, alat
transportasi (ambulance).
- Pelaksanaan :
1. Dokter Spesialis menyatakan pasien perlu rujukan medis untuk
pemeriksaan penunjang berupa rontgen.
2. Dokter, petugas IGD / rawat inap menjelaskan dan meminta
persetujuan kepada keluarga pasien untuk dirujuk, serta memberitahu
rincian biaya penggunaan ambulance. Untuk pembayaran biaya
tersebut dilakukan di kasir.
3. Keluarga pasien setuju.
4. Dokter, petugas IGD / rawat inap membuat surat rujukan medis untuk
pemeriksaan rontgen.
5. Petugas IGD / rawat inap mempersiapkan kesiapan pasien dan alat-
alat.
6. Petugas IGD / rawat inap yang lain segera menghubungi sopir
ambulance.
7. Sopir menyiapkan ambulance (jika sudah siap sopir segera
menghubungi petugas IGD / perina)
8. Petugas IGD / rawat inap mendampingi dan mengantarkan pasien ke
tempat tujuan dengan ambulance.
9. Setelah selesai mengantarkan dan kembali ke rumah sakit, petugas
IGD / rawat inap memeriksa kembali kondisi pasien.
10. Petugas IGD / rawat inap menulis laporan kegiatan.
UNIT TERKAIT 1. NICU
2. Perina

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENANGANAN VAKSIN BILA LISTRIK PADAM

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 20/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN
TUJUAN Dapat menangani vaksin program imunisasi secara aman bila listrik padam
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Jangan membuka pintu lemari es/freezer yang berisi vaksin
2. Periksa suhu pada termometer, pastikan suhu lemari es di antara +20C
s/d +80C dan suhu freezer di antara -150C s/d -250C.
3. Hidupkan generator bila ada
4. Bila tidak ada generator, siapkan kotak dingin cair/beku secukupnya
5. Apabila suhu lemari es sudah mendekati +80C masukkan kotak dingin
cair ke dalam lemari es yang berisi vaksin DPT, TT, HB, DT-HB,
Campak & BCG
6. Apabila suhu freezer sudah mendekati 00C masukkan kotak dingin
beku ke dalam freezer yang berisi vaksin polio.
7. Tindakan ini hanya berlaku selama 2 x 24 jam
8. Selanjutnya setelah 2 x 24 jam selamatkan vaksin dengan mengirim ke
Puskesmas atau Kabupaten/Kota terdekat yang dapat menampung
9. Carilah informasi berapa lama aliran listrik kembali normal.
UNIT TERKAIT 1. Poli Anak
2. Apotek

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PELAYANAN IMUNISASI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 21/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
25 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Prosedur ini mengatur penanganan saat mempersiapkan vaksin dan saat
pelayanan imunisasi
TUJUAN Menjaga suhu vaksin sesuai sistem rantai vaksin
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR PERALATAN
1. Termos
2. cool pack
PROSEDUR
1. Menyiapkan termos es (dikeringkan), 4 bh cool pack disusun
mengelilingi termos, untuk menjaga suhu vaksin 2-8 derajat celcius.
2. Membuka lemari es <5 menit untuk mengambil vaksin yang disesuaikan
pemakaian rata-rata tiap hari pelayanan.
3. Menyimpan vaksin dalam termos es (dikelilingi cool pack), digunakan
juga spoon / busa untuk menaruh vaksin yang akan dan telah digunakan
ditaruh di tengah pada spoon/busa.
4. Menutup termos es dan mencatat pengeluaran dalam kartu batch
selanjutnya dibawa ke tempat pelayanan / ruang KIA.
5. Meletakkan termos es diatas meja / trooly dan menghindari terkena sinar
matahari langsung.
6. Memberikan tanggal, jam : pengoplosan vaksin, dan saat vaksin terbuka.
Didalam termos es tidak boleh ada air yang merendam vaksin ini untuk
mencegah kontaminasi vaksin dari bakteri lain.
7. Menggunakan vaksin yang telah dibuka dengan ketentuan :
a. Vaksin DPT-HB : 4 minggu
b. Vaksin Polio : 2 minggu
c. Vaksin BCG : 3 jam
d. Vaksin Campak : 6 jam
8. Mengembalikan vaksin yang telah dibuka dengan ketentuan :
a. Vaksin tidak melewati tanggal kadaluarsa
b. Vaksin tidak pernah tercampur/terendam air
c. VVM baik
d. Tidak baik perubahan fisik (warna/mengedap)
e. Botol vaksin diberi tanggal pemakaian
f. Diletakkan pada suhu 2-8 derajat C
9. Kebijakan setelah pemakaian dilapangan (Posyandu/SD) semua vaksin
yang telah dipakai tidak boleh dipakai lagi. Kecuali vaksin yang telah
dibuka vaksin utuh tanda dan dimasukkan lagi dan diprioritaskan segera
dipakai pada pelayanan berikutnya.

UNIT TERKAIT 1. Poli Anak

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENDAMPING SC DOKTER SPESIALIS ANAK

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 22/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Pendamping SC adalah dokter spesialis anak RSIA Puri Garcia.
TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan pendamping SC dalam menerima bayi baru lahir
SC.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Pendamping SC (Cito/Elektif) adalah Dokter Spesialis anak RSIA Puri
Garcia.
2. Jadwal dokter spesialis anak pendamping SC (Cito/elektif) adalah sesuai
dengan jadwal dokter jaga (konsul).
3. Bila Dokter Jaga (Konsul) tidak bisa karena sesuatu hal, maka kami
berhak mengalihkan ke dokter yang sedang jadwal praktek (poli). Bila
dokter yang sedang jadwal praktek (poli) tidak bisa, maka kami berhak
mengalihkan ke dokter Spesialis Anak selanjutnya. Dengan atas
persetujuan dokter yang pertama dikonsulkan.
4. Bila semua dokter Spesialis anak tidak ada yang bisa, maka delegasi
tugas ke dokter umum yang kompeten dengan DPJP tetap dokter yang
pertama dikonsulkan.
5. Bila ada penundaan SC karena hal yang tidak disengaja, maka
pendamping SC tetap dipegang oleh dokter yang pertama dikonsulkan,
kecuali atas persetujuan dokter yang pertama dikonsulkan dialihkan ke
dokter spesialis anak yang lain sesuai ketentuan di atas (butir 3 & 4).
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. OK
3. Perina
4. Dokter

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENYAMPAIAN LAPORAN
KE DOKTER SPESIALIS ANAK
Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman
Anak Puri Garcia 23/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/2

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Prosedur tetap penyampaian laporan mengenai pasien oleh perawat ke Dokter
Spesialis anak
TUJUAN
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/3/2016 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Setiap perawat yang sedang dinas melaporkan bila ada yang harus
dilaporkan
2. Penyampaian laporan ditujukan ke Dr. Spesialis yang merawat
(DPJP) atau ke Dr. Spesialis lain yang sudah diberi kewenangan oleh
Dr. Spesialis yang merawat
Untuk pasien yang baru datang dari IGD masuk ruang perawatan
penyampaian laporan ditujukan ke Dr. Spesialis jaga (yang sedang
bertugas)
Untuk pasien baru datang dari Poli Anak, penyampaiannya ditujukan
ke Dr. Spesialis yang mengirimkan pasien tersebut
3. Setiap hari perawat yang sedang dinas mengingatkan Dr. Spesialis
untuk visite
4. Penyampaian LAPOR :
- SMS/WA, atau
- Telepon (bila laporan CITO)
Cara :
1) Salam. (Assalamualaikum/selamat…..) dokter
2) Saya (…..) dari R. Perawatan (…) RSIA Puri Garcia
3) Lapor … sebutkan :
- nama pasien/umur/ruang perawatan
- keluhan dan diagnose
- jenis laporan berupa :
# hasil laboratorium
# masalah pada pasien perawatan dan sebutkan alasan
(penolakan tindakan/pengobatan)
# instruksi khusus : observasi
# pasien baru datang dari poli/IGD (untuk konfirmasi)
disertai laporan diagnose dan terapi
4) Terimakasih.

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENYAMPAIAN LAPORAN
KE DOKTER SPESIALIS ANAK
Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman
Anak Puri Garcia 23/SPO/ANK/RSIAPG/6/2016 0 2/2

5. Penyampaian VISITE : SMS/WA Jam 11.00


1) Salam. (Assalamualaikum/selamat…..) dokter
2) Saya (…..) dari R. Perawatan (…) RSIA Puri Garcia
3) Mohon maaf dokter, ingin konfirmasi visite. Dokter visite
jam berapa?
4) Ada (jumlah) pasien di ruang perawatan (….)
5) Terimakasih.

Bila sampai jam 12.00 belum visite/ no respon sms segera Telpon
jam 12.00 :
1) Salam. (Assalamualaikum/selamat…..) dokter
2) Saya (…) dari R. Perawatan (…) RSIA Puri Garcia, mohon
maaf mengganggu dokter,
3) Ingin konfirmasi visite. Dokter akan visite jam berapa?
4) Terimakasih.

Bila Dr. Spesialis yang merawat tidak bisa visite, maka perawat langsung
menanyakan apakah boleh di visitkan oleh Dr. Spesialis anak yang lain, atau Dr.
IGD (terutama hari minggu/libur nasional).

Bila bersedia di visitkan, maka perawat menghubungi via telpon ke Dr. Spesialis
anak yang lain.

Bila Dr. Spesialis anak tidak ada yang bisa, maka perawat menghubungi dr. IGD

6. CATAT di status RM apa yang dikerjakan dan dilaporkan, serta


respon, berikut tanggal dan jam
A. Ruang Perawatan Anak
UNIT TERKAIT
B. Perina

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 24/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr.Herman GT, SpOG
PENGERTIAN Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) adalah skrining/uji saring untuk memilah
bayi yang menderita HK dari bayi yang bukan penderita. Skrining TSH dilakukan
pada semua bayi baru lahir (spontan pervaginam/SC).
TUJUAN Tujuan dilakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) adalah menghilangkan
atau menurunkan mortalitas, morbiditas dan kecatatan akibat penyakit
hipotiroid kongenital
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Persiapan bayi : memotivasi dan menjelaskan keuntungan skrining
kepada keluarga, dan orang tua bayi.
2. Informed consent / refusal consent
3. Persiapan alat dan persiapan diri oleh petugas laboratorium
4. Pengambilan specimen. Waktu (timing) pengambilan specimen yang
paling ideal adalah ketika umur bayi 48 sampai 72 jam.
5. Tindak lanjut hasil skrining.
a. Kadar TSH < 20 µU/mL
Bila tes konfirmasi mendapatkan hasil kadar TSH kurang dari 20
µU/mL, maka hasil dianggap normal
b. Kadar TSH antara ≥ 20 µU/mL
Nilai TSH yang demikian menunjukan hasil yang tinggi,
sehingga perlu pengambilan specimen ulang (resample) atau
dilakukan pemeriksaan DUPLO (diperiksa dua kali dengan
specimen yang sama, kemudian diambil nilai rata – rata). Bila
pada hasil pengambilan ulang didapatkan :
 Kadar TSH < 20 µU/mL, maka hasil tersebut dianggap
normal.
 Kadar TSH ≥ 20 µU/mL, maka harus dilakukan
pemeriksaan TSH dan FT4 serum, melalui tes
konfirmasi.
6. Pemberitahuan hasil skrining pada saat bayi control ke poli anak.
UNIT TERKAIT A. Dokter Spesialis Anak
B. Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan
C. Dokter Umum
D. Bidan
E. Perawat

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENERIMAAN BAYI BARU LAHIR SECTIO
CAESARIA
Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman
Anak Puri Garcia 25/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Menerima bayi baru lahir dari kamar OK untuk dilakukan perawatan di ruang
bayi
TUJUAN Bayi lahir dengan sehat dan selamat dan tidak terjadi komplikasi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR Petugas : Dokter Spesialis Anak dan perawat bayi.

Peralatan :

1. Satu set baju bayi, serta 3 bedong 4. Incubator transport


2. Umbilical set dan duk steril 5. Emergency Kit
3. Identitas dan form cap kaki bayi 6. Infant warmer

Tindakan :

1. Perawat menyiapkan peralatan – peralatan dan oksigen


2. Bayi baru lahir dilakukan perawatan oleh dokter spesialis anak DPJP,
diberikan gelang identitas dan cap kaki, serta timbang berat badan lahir.
3. Dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) diruang OK, jika tidak
memungkinkan dilakukan di ruang perawatan.
4. Perawat memindahkan bayi menggunakan incubator transport ke ruang
bayi (ruang perinatology) untuk dilakukan pengkajian keperawatan,
setelah mendapat instruksi dari dokter spesialis anak.
5. Bila sudah sampai di ruang bayi, perawat melakukan pengkajian dan
rencana keperawatan.
6. Perawat memperkenalkan diri dan memberi tahu dokter DPJP kepada
orang tua bayi.
7. Perawat memberitahukan hasil pemeriksaan fisik dari pengkajian yang
sudah dilakukan, dan mensosialisasikan ruangan, serta peraturan ruang
bayi kepada orang tua bayi.
8. Perawat menghubungi bagian pendaftaran.
9. Perawat mencatat data bayi di buku register, menyiapkan informed
consent/refusal consent, serta menginput data di computer.

UNIT TERKAIT A. Instalasi pendaftaran


B. Instalasi OK
C. Instalasi perina
D. Dokter Spesialis Anak

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PENERIMAAN BAYI BARU LAHIR DARI KAMAR
BERSALIN
Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman
Anak Puri Garcia 26/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Menerima bayi baru lahir dari kamar bersalin untuk dilakukan perawatan di ruang
bayi
TUJUAN Bayi lahir dengan sehat dan selamat dan tidak terjadi komplikasi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR Petugas : Perawat bayi.

Peralatan :

1. Satu set baju bayi, serta 3 bedong 4. Incubator transport


2. Umbilical set dan duk steril 5. Emergency Kit
3. Identitas dan form cap kaki bayi 6. Infant warmer

Tindakan :

1. Perawat menyiapkan peralatan – peralatan dan oksigen


2. Bayi baru lahir dilakukan perawatan oleh dokter spesialis anak DPJP,
diberikan gelang identitas dan cap kaki, serta timbang berat badan lahir.
3. Dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) diruang OK, jika tidak
memungkinkan dilakukan di ruang perawatan.
4. Perawat memindahkan bayi menggunakan incubator transport ke ruang
bayi (ruang perinatology) untuk dilakukan pengkajian keperawatan,
setelah mendapat instruksi dari dokter spesialis anak.
5. Bila sudah sampai di ruang bayi, perawat melakukan pengkajian dan
rencana keperawatan.
6. Perawat memperkenalkan diri dan memberi tahu dokter DPJP kepada
orang tua bayi.
7. Perawat memberitahukan hasil pemeriksaan fisik dari pengkajian yang
sudah dilakukan, dan mensosialisasikan ruangan, serta peraturan ruang
bayi kepada orang tua bayi.
8. Perawat menghubungi bagian pendaftaran.
9. Perawat mencatat data bayi di buku register, menyiapkan informed
consent/refusal consent, serta menginput data di computer.

UNIT TERKAIT A. Admisi rawat inap


B. Kamar bersalin
C. Perina
D. Dokter

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI SEHAT

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 27/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/2

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir dimana bayi ditempatkan beserta
ibunya dalam satu ruangan.
TUJUAN 1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi
2. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada di samping ibu setiap
saat
3. Menstimulasi supaya bayi memperoleh kolostrum dan ASI
4. Memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR A. Kriteria syarat rawat gabung :
1. Kondisi bayi
 Bayi normal, tidak mempunyai cacat bawaan berat
 Nilai APGAR menit ke 5 lebih dari 7
 Keadaan stabil
 Berat badan lahir > 2500 – 4000 gram
 Umur kehamilan 37 – 42 minggu
 Tidak ada factor risiko
2. Ibu
 Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
B. Pelaksanaan rawat gabung ibu dan bayi
1. Bayi dipindahkan dari ruang perinatology ke ruang perawatan bangsal
ibu dengan menggunakan box bayi
2. Awali dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada kamar bersalin jika
tidak memungkinkan dilakukan di ruang perawatan
3. Tempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan sedemikian rupa sehingga
ibu dapat melihat dan menjangkau bayi. Bayi dapat diletakan ditempat
tidur bersama ibunya (bedding in) atau dalam box disamping tempat tidur
bayi
4. Berikan asuhan pada bayi baru lahir yang meliputi :
a. Pencegahan hipotermi
b. Pemeriksaan klinis bayi
c. Perawatan hygiene bayi
d. Deteksi dini bayi baru lahir
5. Ajarkan pada ibu mengenai tanda – tanda bayi ingin menyusu
6. Berikan asuhan pada ibu nifas meliputi :
a. Breast care, termasuk memerah dan menyimpan ASI
b. Pendampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi
menyusui yang benar, mengenali tanda bayi ingin meyusu, dan
tanda bayi telah puas dalam menyusu
c. Bantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui (kelainan
putting, pembengkakan mamae, engorgement, dll)

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI SEHAT

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 27/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/2
7. Berikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
a. Nutrisi ibu menyusui
b. Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif
c. Kerugian bila bayi tidak mendapatkan ASI
d. Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala – kendala dalam
menyusui bayi
e. Mengenali tanda – tanda bahaya pada ibu dan bayi
f. Perawatan payudara
g. Cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI dengan sendok.
8. Jika bayi sakit atau perlu pengawasan yang intensif, pindahkan bayi ke
ruang perina
9. Bila ada masalahpada bayi yang menjalani rawat gabung atau
seranjang dengan ibu, maka ibu dapat segera memberitahu petugas.
Tekankan bahwa tidak diperlukan pengawasan 24 jam. Yang
diperlukan hanya pemeriksaan berkala dan kesiapan petugas
menanggapi kebutuhan ibu pada saat dibutuhkan.
10. Wajibkan petugas untuk memberitahu ibu agar meminta tolong
orang lain (ibu lain, anggota keluarga, petugas) untuk mengawasi
bayinya bila ibu keluar ruangan.
11. Ibu perlu tahu bahwa tidak ada alasan untuk memindahkan bayi
tanpa sepengetahuan ibu.
12. Lakukan pencatatan perkembangan bayi rawat gabung
A. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
B. Instalasi Perina

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PEMBERIAN SUSU FORMULA

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 28/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/2

Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Melakukan pemberian cairan berupa susu buatan kepada bayi.

Susu formula diberikan atas indikasi :


 ASI >2 x 24jam belum keluar
 Ibu mengalami gangguan kesehatan pasca persalinan, seperti ibu eklampsia,
HPP dengan anemia berat, ibu koma
 Ibu menderita sakit berat sehingga tidak bisa merawat bayi, seperti Ca Mamae
 Ibu meninggal
 Bayi premature sakit yang perlu perawatan
 Bayi belum BAK > 24 jam
 Bayi setelah 24 jam febris
TUJUAN  Untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada bayi.
 Agar pemberian cairan dapat terkontrol.
 Agar tidak ada keluhan dari orang tua dan keluarga.
 Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR 1. Persiapan Informed consent
2. Perisapan alat :
- Cangkir susu yang sudah disterilkan
- Sendok kecil
- Tissue
3. Persiapan bayi :
- Orang tua dan keluarga diberitahu maksud dan tujuan dilakukan tindakan
- Orang tua dan keluarga dijelaskan tentang langkah langkah tindakan yang
akan dilakukan.
4. Pelaksanaan
- Petugas mencuci tangan dan mengeringkan dengan menggunakan tissue.
- Setelah botol susu dilakukan pemrosesan alat,botol susu diisi kembali
dengan susu baru yang dilarutkan.
- Jika akan diberikan kepada bayi berikan dengan menggunakan botol
pengukur sesuai dengan takaran yang dibutuhkan oleh bayi.
- Kemudian susu dipindahkan kedalam cangkir dan diberikan kepada bayi
dengan menggunakan cawan..
- Beri alas tissue dibawah leher bayi.

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PEMBERIAN SUSU FORMULA

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 28/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/2
- Masukkan kedalam mulut bayi secara perlahan-lahan disesuaikan dengan
penghisapan bayi.
- Tunggu hingga susu tertelan seluruhnya sampai habis yang berada
dimulut bayi.
- Setelah selesai Bayi diangkat untuk dilakukan penepukan pada punggung
bayi secara perlahan-lahan selama 5 menit agar bayi bersendawa.
- Selama pemberian pasi lakukan observasi terhadap bayi.
- Hentikan pemberian pasi bila :
- Reflek hisap lemah.
 Bayi muntah.
 Bayi kembung.
 Bayi tidak dapat BAB dalam 24 jam.
- Selesai memberikan minum tulis pada status bayi jumlah susu yang
masuk atau yang sudah dihabiskan oleh bayi.
- Untuk pemberian disesuaikan dengan lembar pemberian minum pada
bayi.
- Susu yang telah dilarutkan sebaiknya diminum sebelum 2 jam.
- Kebutuhan cairan pada bayi :
Hari I : 60 cc/kgBB
Hari II : 90 cc/kgBB
Hari V : 180 cc/kgBB
Hari VII : 200cc/kgBB sampai trimester 1
UNIT TERKAIT Instalasi Perina

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


TINDIK BAYI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 29/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/2

Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr. Herman GT.SpOG
PENGERTIAN Suatu cara untuk melubangi daun telinga untuk dipasang anting pada bayi
perempuan.
TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan tindakan tindik bayi.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR PERSIAPAN

1. Alat
1. Needle no.22
2. Sepasang anting (minta kepada keluarga pasien), dan direndam dengan
alcohol 70%
3. Ballpoint atau betadine untuk marker
4. Alcohol swab (2)
5. Betadine (1 ml)
6. Kassa steril (2)
7. Handscun (1 pasang)
8. Kom, sebagai tempat betadine
9. Bengkok, sebagai tempat alat

2. Pasien
a. Memberikan penjelasan mengenai tindakan, prosedur serta tujuan dari
tindakan yang akan dilakukan
b. Mengatur posisi pasien supinasi

3. Petugas
a. Mencuci tangan
b. Mempersiapkan alat

CARA KERJA

1. Posisi bayi dalam keadaan di bedong.


2. Minta bantuan petugas kesehatan lain untuk menahan gerakan bayi,
pastikan posisi yang nyaman bagi bayi dan perawat.
3. Berikan tanda dengan ballpoint atau betadine sebagai marker di daun
telinga (lobule) yang akan dilubangi.
4. Lakukan asepsis dan antisepsis lokasi lobule yang akan dilubangi
dengan alcohol 70% dan betadine.
5. Dengan menggunakan needle no.22 tusuk daerah lobule dari

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


TINDIK BAYI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 29/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/2
depan hingga tembus belakang
6. Masukan anting dari belakang ke depan ( dengan mengikuti jarum).
7. Rapikan posisi anting.
8. Observasi adanya tanda perdarahan. Jika terjadi perdarahan, tekan tahan
dengan kasa selama kurang lebih 3 menit sampai perdarahan berhenti.
9. Lakukan teknik yang sama pada daun telinga sebelahnya
10. Rapikan peralatan
11. Dokumentasikan perawatan kosmetik tersebut untuk dijadikan bahan
laporan.
A. Unit Perina
UNIT TERKAIT
B. Unit Poliklinik

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


ASUHAN KEPERAWATAN IKTERUS NEONATUS

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 30/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1

Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr. Herman GT.SpOG
PENGERTIAN Icterus Neonatus adalah kulit dan membrane mukosa neonatus berwarna kuning
yang terjadi setelah 24 jam kehidupan sebagai akibat bilirubin tak terkonjugasi
ada di dalam sirkulasi.
TUJUAN Sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan icterus neonatus.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR Persiapan blue light therapy :

1. Pastikan instruksi dokter dengan membaca catatan terintegrasi dokter


2. Perawat mencuci tangan dengan baik dan benar
3. Berikan bayi minum, dan pastikan masukan cairan adekuat
4. Hindari penggunaan bahan berminyak pada kulit untuk mencegah luka
bakar pada bayi
5. Simpan bayi di box bayi atau incubator
6. Buka pakaian bayi
7. Pasang penutup mata dan kelamin
8. Atur jarak antara lampu blue light dengan incubator atau box bayi antara
30cm
9. Pasang stop kontak, kemudian tekan tombol ON
10. Hentikan pemakaian sesuai waktu yang ditentukan dengan menekan
tombol off.

Tindakan Keperawatan :

1. Kaji sejarah ibu dan bayi untuk factor resiko untuk hiperbilirubinemia
(misalkan: ketidakcocokan Rh atau ABO, malpresentasi)
2. Amati tanda-tanda icterus.
3. Laporkan nilai laboratorium, dan periksa kadar bilirubin setiap 24 jam
sekali atau sesuai dengan instruksi dokter
4. Tempatkan bayi di ruang perina isolate
5. Instruksikan keluarga pada prosedur fototerapi dan perawatan
6. Pasang penutup mata pada kedua mata, menghindari tekanan yang
berlebih
7. Lepas penutup mata setiap 4 jam atau ketika lampu mati untuk kontak
orang tua dan menyusui
8. Pantau hidrasi bayi bila perlu konsumsi cairan bayi dinaikkan
9. Pantau mata untuk udema, drainase dan warna, serta suhu.
10. Ubah posisi setiap 4 jam, baik terlentang atau tengkurap.
11. Dokumentasikan hasil tinadakan dan evaluasi.
UNIT TERKAIT Ruang Perinatology

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


ASUHAN KEPERAWATAN HIPOTERMIA PADA BAYI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 31/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/2

Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
25 Agustus 2017
Dr. Herman GT, Sp.OG
PENGERTIAN Hipotermia adalah kondisi suhu tubuh bayi dibawah kisaran normal (suhu normal
36.5 C – 37.5C).
TUJUAN Sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan hipotermia pada bayi.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR Persiapan Pasien :
1. Informed consent
2. Menjelaskan tujuan, langkah dan prosedur kerja kepada orang tua pasien

Persiapan Alat :
1. Incubator
2. Perlak / underpad
3. Selimut
4. Thermometer

Persiapan petugas :
1. Mencuci tangan
2. Mempersiapkan alat
3. Membaca status pasien untuk memastikan intruksi

Tindakan keperawatan :
A. Kaji factor penyebab terjadinya hipotermi pada bayi :
- Popok yang basah
- Suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah
- Tubuh bayi basah
- Setelah mandi tidak segera dikeringkan
- Kondisi penyakit : infeksi berat seperti sepsis neonatorum,
hipoglikemia, dan lain-lain.

B. Amati tanda-tanda hipotermi :


- Suhu dibawah normal
- Bersin / cegukan
- Bayi teraba dingin
- Bernapas cepat atau lamban
- Aktifitas berkurang
- Serangan apnu
- Sulit minum
- Kejang
- Diare
- Kulit menjadi kuning

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


ASUHAN KEPERAWATAN HIPOTERMIA PADA BAYI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 31/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/2
C. Jaga kehangatan temperature bayi (suhu normal 36.5C – 37.5C)
D. Tindakan menghangatkan bayi dengan cara : tempatkan bayi ke dalam
incubator, infant warmer, atau dengan cara sederhana yaitu metode kanguru.
E. Pada bayi baru lahir, segera dikeringkan dengan handuk yang kering, bersih,
dan hangat. Gunakan topi untuk menutup kepala, pakaian yang kering,
diselimuti, dan tempatkan ruangan yang hangat (suhu kamar tidak kurang dari
25C)
F. Menunda memandikan bayi sampai suhu tubuh bayi stabil
G. Pantau tanda-tanda vital
H. Pantau GDS bayi, karena cenderung hipoglikemia
I. Pantau asupan kebutuhan cairan ASI dan atau infus glukosa.
J. Dokumentasikan hasil tindakan dan evaluasi.
K. Laporkan hasil tindakan dan evaluasi kepada dokter.
UNIT TERKAIT 1. Ruang Perinatologi

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PERAWATAN DAN PENGGUNAAN INKUBATOR BAYI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 32/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 1/3

Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
24 Agustus 2017
Dr. Herman GT.SpOG
PENGERTIAN Incubator bayi adalah alat yang digunakan untuk merawat bayi premature atau
bayi dengan berat badan lahir rendah dengan cara memberikan suhu dan
kelembaban yang stabil dan kebutuhan oksigen sesuai dengan kondisi dalam
kandungan ibu.
TUJUAN Sebagai acuan dalam operasional penggunaan dan perawatan incubator bayi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No. 01/SPO/DIR/RSIAPG/8/2017 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Prosedur Bidang Keperawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Garcia
PROSEDUR Cara meggunakan incubator :

1. Pastikan instruksi dari dokter.


2. Pastikan incubator sudah dibersihkan dengan desinfektan dan disterilisasi
3. Tutup matras dengan kain bersih / underpad
4. Masukkan air (aqua bidet) sampai batas yang telah ditentukan. Ganti air per
24 jam.
5. Hubungkan pesawat dengan sumber tegangan
6. Hidupkan pesawat (lampu indicator akan menyala).
7. Atur suhu incubator sesuai dengan umur dan berat badan bayi
8. Hangatkan incubator sebelum digunakan sampai mecapai temperature yang
diinginkan.
9. Masukkan bayi dalam ruang penempatan bayi.
10. Gunakan satu incubator untuk satu bayi.
11. Tutup kap secepat mungkin setelah meletakkan bayi di dalamnya, dan
pertahankan jendela incubator tetap tertutup setiap saat guna
mempertahankan kehangatan incubator.
12. Periksa suhu incubator setiap jam selama delapan jam pertama, dan
kemudian setiap tiga jam.
13. Ukur suhu bayi setiap jam selama delapan jam pertama, dan kemudian setiap
tiga jam.
14. Suhu neonatus harus dipantau secara berkala, sesuai instruksi dokter.
15. Jika suhu bayi < 36.5C atau > 37.5C, sesuaikan suhu incubator berdasarkan
suhu tersebut.
16. Jika suhu bayi tetap < 36.5C atau > 37.5C meskipun incubator
dipertahankan pada pengaturan yang direkomendasikan, atasi suhu tubuh
yang tidak normal.
17. Lubang jendela incubator sedapat mungkin harus digunakan saat melakukan
perawatan neonatus, dan tidak dengan membuka ppintu incubator yang lebih
besar.

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PERAWATAN DAN PENGGUNAAN INKUBATOR BAYI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 32/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 2/3
Pengaturan Suhu Inkubator :

BERAT BADAN
0-24 JAM (c) 2-3 HARI C 4-7 HARI C 8 HARI C
LAHIR (GRAM)
1500 34-36 33-35 33-34 32-33

1501-2000 33-34 33 32-33 32

2001-2500 33 32-33 32 32

>2500 32-33 32 31-32 32

Referensi : Asrining, 2003. Perawatan bayi resiko tinggi.

Indikasi bayi diarawat dalam incubator :


1. Bayi kurang bulan, sehat/ sakit
2. Bayi kecil kurang dari 2000 gram, sehat / sakit
3. Bayi lebih dari 2000 gram keadaan sakit terutama kesulitan bernapas
4. Bayi yang mengalami operasi (pasca operasi) sebelum pemulihan

Pemeliharaan dan Perawatan incubator :

1. Pemeliharaan harian
a. Bersihkan badan pesawat dari kotoran yang ada
b. Periksa kondisi air, jangan sampai habis
c. Periksa suhu, sesuai antara thermometer dengan suhu yang diatur
atau tidak
2. Pemeliharaan mingguan
Ganti air yang telah digunakan, usahakan dengan air destilasi / aqua bidest
sehingga tidak menyebabkan kerak dan berlumut.
3. Pemeliharaan bulanan
a. Periksa fungsi blower, jangan sampai blower tidak berfungsi. Sebab
akan menyebabkan pemanasan tidak merata.
b. Bila pesawat akan disimpan atau tidak digunakan, usahakan untuk
membuang semua air yang ada sampai habis.
c. Lakukan pembersihan dengan desinfektan dan sterilisasi setelah
pemakaian setiap pasien.

Permasalahan dan cara penanggulangannya :


1. Suhu yang diatur tidak sesuai dengan suhu yang terjadi.
Penyebab dan cara penanggulangannya :
a. Heater tidak bekerja. Periksa hubungan tegangan heater, bila
tegangan ada maka heater rusak. Ganti dengan heater yang baru.
b. Rangkaian pengaman suhu (thermoswitch) tidak bekerja. Periksa
rangkaian pengaman suhu, bila tidak memungkinkan untuk
diperbaiki, ganti dengan rangkaian yang baru.
2. Panas tidak rata
Penyebab dan cara penanggulangannya :
Blower tidak bekerja,

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA


PERAWATAN DAN PENGGUNAAN INKUBATOR BAYI

Rumah Sakit Ibu dan No. Dokumen No. Revisi Halaman


Anak Puri Garcia 32/SPO/ANK/RSIAPG/8/2017 0 3/3
a. Periksa dengan cara membuka box, bila blower tidak berputar
periksa apakah blower dapat tegangan atau tidak.
b. Bila dapat tegangan berarti blower rusak, maka ganti dengan yang
baru.
c. Bila tidak mendapat tegangan, periksa hubungan kabel dari
rangkaian listrik ke blower.
3. Perubahan suhu di ruang bayi terlalu darstis
Penyebab dan cara penanggulangannya,
Air kurang atau bahkan habis.Air pada incubator bayi selain sebagai
pelembab juga agar suhu dalam ruang bayi tidak mengalami perubahan
yang drastic.
4. Tidak panas
Penyebab dan cara penanggulangannya,
Heater tidak bekerja.Periksa hubungan tegangan heater, bila tegangan ada
maka heater rusak, ganti dengan heater yang baru.
5. Tidak mau hidup
a. Periksa sumber tegangan
b. Periksa hubungan kabel antara pesawat dengan sumber tergangan.
Bila ada yang putus ganti yang baru.
c. Periksa sekering dibagian belakang pesawat. Bila putus ganti yang
baru.
d. Periksa saklar on/off. Bila rusak dan tidak bisa diperbaiki, ganti yang
baru.
1. Ruang Perinatologi
UNIT TERKAIT
2. IPSRS

BIDANG KEPERAWATAN ANAK RSIA PURI GARCIA

Anda mungkin juga menyukai