Anda di halaman 1dari 32

SISTEM ENDOKRIN

Insert picture here

AS
Aulia Nurfazri
Anfisman Ekstensi 2020 I., M.Si. (085718738841)
apt. Hendra Mahakam Putra, M.S.Farm.
KOMUNIKASI ANTAR SEL
ᴥ Komunikasi antar sel berperan dalam menjaga Homeostasis ---
koordinasi aktivitas selular
ᴥ Sel yang berdekatan mengkoordinasi aktivitas selular melalui pertukaran
ion dan molekul melalui “gap junction”
ᴥ Fungsi gap junction :
ᴥ Mengkoordinasi gerakan siliaris di antara sel-sel epitel
ᴥ Mengkoordinasi kontraksi sel otot jantung
ᴥ Memfasilitasi propagasi potensial aksi dari satu neurin ke neuron berikutnya
Kontrol & Regulasi  Sistem saraf
Homeostasis  Sistem endokrin

• Sistem endokrin melakukan kontrol & regulasi jangka panjang,


seperti proses pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dll.
• Seperti sistem saraf, sistem endokrin memiliki senyawa yang
berfungsi sebagai messenger kimia antar sel
→ HORMON, bekerja dengan cara:
• Stimulasi sintesis enzim atau protein struktural.
• Peningkatan atau penurunan kecepatan sintesis enzim atau
protein.
• Menimbulkan efek on atau off terhadap enzim atau membran
channel dengan cara modifikasi struktur/bentuk.
HORMON
‣ Diproduksi kelenjar endokrin tertentu
‣ Merupakan penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari
sel-sel khusus ke aliran darah
‣ Karena dibawa oleh darah, hormon disekresikan dekat dengan
kapiler; dan akan inaktif ketika:
‣ Berdifusi keluar dari aliran darah dan terikat dengan reseptor.
‣ Diabsorpsi dan diuraikan oleh hati atau ginjal.
‣ Diuraikan oleh enzim di plasma atau cairan interstisial.
KLASIFIKASI HORMON
Derivat Asam Amino Hormon Peptida Derivat Lipid

• Molekul yang relatif kecil, • Rantai asam amino. • Eikosanoid → berperan


secara struktur mirip asam • Disintesis sebagai prohormon dalam koordinasi aktivitas
amino → hormon inaktif dan baru selular & enzimatik
akan aktif ketika atau setelah • Hormon steroid → memiliki
disekresikan. struktur mirip kolesterol.
HORMON DAN RESEPTOR

Hormon Reseptor Kompleks → Efek

⁍ Letak reseptor dapat di membran, sitoplasma, atau di nukelus.


⁍ Hormon yang dapat berikatan dengan reseptor adalah hormon yang memiliki sifat lipofil.
⁍ Hormon yang tidak lipofil (1st messenger), akan mengaktivasi molekul di dalam
sitoplasma yang disebut 2nd messenger (dengan perantara protein G), yang dapat
berupa:
• Cyclic-AMP (cAMP), derivat ATP
• Cyclic-GMP (cGTP), derivat GMP, molekul berenergi tinggi
• Ion kalsium
KONTROL SISTEM ENDOKRIN
KELENJAR ENDOKRIN UTAMA
Kel. Tiroid Kel. Paratiroid Kel. Pineal
Kel. Pituitari/Hipofisis
• Hormon tiroid • Hormon • Hormon
• Kalsitonin paratiroid melantonin
• Thyroid-Stimulating
Hormone (TSH)
• Adrenocorticotropic
Hormone (ACTH)
• Gonadotropin Kel. Adrenal Pankreas
• Prolactin
• Growth hormone (GH) • Aldosteron • Glukagon
• Melanocyte-Stimulating • Glukokortikoid • Insulin
Hormone) • Androgen • Growth hormone-inhibinging
• Antidiuretic Hormone (ADH) • Adrenalin & noradrenalin hormone (GH-IH)
• Oxytoxin • Polipeptida pankreatik (PP)
1. KELENJAR PITUITARY
1. KELENJAR PITUITARY
‣ “Master of gland”
‣ Berbentuk bulat, berukuran kecil, diameter 1,3 cm
‣ Terbagi menjadi 2 bagian besar, neurohipofisis (Lobus posterior)
dan adenohipofisis (Lobus anterior)
NEUROHIPOFISIS
▪ Ada 2 jenis hormon yaitu :
▪ ADH (antidiuretic hormon)
▪ Oksitosin
▪ Kedua hormon tersebut dihasilkan oleh hipotalamus
▪ ADH berfungsi sebagai pengatur urin yang bisa mempengaruhi
keseimbangan cairan
▪ Oksitosin berfungsi merangsang kontraksi uterus dan
mengawali partus
ADENOHIPOFISIS
▪ GH (growth hormon) : merangsang pertumbuhan khusunya tulang dan otot
▪ TSH (Thyrosomatotropic Hormon) : merangsangnya/menghasilkan hormon
tyroid
▪ ACTH (adenocorticotropic hormon) : merangsang glukokortikoid dan
androgen (sedikit mineralokortikoid)
▪ FSH (Follicle Stimulating Hormon) : pada wanita merangsang maturasi telur
dalam folikel dan produksi estrogen, kemudian pada pria merangsang
spermatogenesis
▪ LH (luteinizing Hormon) : pada wanita memicu ovulasi dan merangsang
produksi estrogen dan progesteron oleh ovarium, pada pria merangsang
produksi testosteron
▪ Prolaktin : jaringan kelenjar mamae, melancarkan laktasi
2. KELENJAR TIROID

 Terletak di permukaan anterior trakea, • Rongga folikel → hormon tiroid.


inferior kartilago thyroid. • Sel C → kalsitonin.
HORMON TIROID
⁍ Sel target: hampir semua sel (reseptornya ada di sitoplasma,
mitokondria, & nukleus)
Efek:
⁍ Peningkatan konsumsi oksigen & energi → peningkatan suhu tubuh.
⁍ Peningkatan detak jantung dan kontraksi pembuluh darah →
peningkatan tekanan darah.
⁍ Peningkatan sensitivitas terhadap stimulasi simpatik.
⁍ Memelihara sensitivitas pusat respirasi terhadap kadar O2 & CO2.
⁍ Stimulasi pembentukan eritrosit → peningkatan distribusi O2.
⁍ Stimulasi aktivitas jaringan endokrin lain.
⁍ Meningkatkan turnover mineral di tulang.
PROSES PEMBENTUKAN
HORMON TIROID

Ket:
• T4: tiroksin/ tetraiodotironin
• T3: triiodotironin
• TBG: thyroid-binding globulin
PROSES PEMBENTUKAN HORMON
TIROID
1 2 3 4
Ion iodida diserap dari saluran Molekul tirosin membentuk
Ion iodida berdifusi ke
pencernaan dan dibawa ke ikatan kovalen dengan ion Sel folikel menghilangkan
permukaan sel folikel, dan
kelenjar tiroid oleh darah. TSH- iodida, membentuk molekul tiroglobulin dari sel folikel
diubah menjadi bentuk
sensitive carrier protein hormon tiroid (T3 dan T4) yang dengan endositosis
aktifnya oleh enzim tiroid
mentransport ke dalam masih berikatan dengan
peroksidase
sitoplasma tiroglobulin

7 6 5
Hormon tiroid di sirkulasi akan Enzim lisosomal menguraikan
terikat dengan molekul protein tiroglobulin, dan asam amino
berupa Thyroid-Binding Hormon tiroid (T4 dan T3) dan hormon tiroid memasuki
Globulin (TBG), Thyroid- berdifusi ke aliran darah sitoplasma. Asam amino akan
Binding Prealbumin (TBPA), didaur ulang untuk
atau dengan albumin membentuk tiroglobulin
KALSITONIN
• Akan dilepaskan ketika kadar kalsium darah di atas normal, dan
akan berhenti ketika kadar kalsium kembali normal.
• Regulasinya diatur langsung oleh kadar kalsium, tanpa
melibatkan hipotalamus ataupun kelenjar pituitari.
• Efek: mengatur regulasi ion kalsium dalam darah, dengan cara:
• Inhibisi osteoclast.
• Stimulasi ekskresi ion kalsium di ginjal.
3. KELENJAR PARATIROID
❖ Menempel pada kelenjar tiroid
sebanyak 2 pasang → Sepasang pada
bagian atas & sepasang pada bagian
bawah
❖ Menghasilkan parathyroid hormone -
-- hormone paratiroid yang berfungsi
mengatur kadar kalsium dalam darah
❖Akan dilepaskan ketika kadar kalsium
darah di bawah normal, dan akan
berhenti ketika kadar kalsium kembali
normal
KERJASAMA KALSITONIN & PTH DALAM
MENGONTROL KADAR KALSIUM DARAH
4. KELENJAR ADRENAL
➢Disebut kelenjar suprarenalis
➢Terdiri dari bagian korteks (tepi)
& medulla (tengah)
➢Korteks :
➢ Kortikosteroid
➢Medula :
➢ Epinefrin/adrenalin
➢ Norepinefrin/noradrenalin
Aldosterone Glukokortikoid Adrenal androgen
• Sel target: sel yang • Efek: Meningkatkan sintesis (Kortikosteroid)
meregulasi komposisi ion di glukosa dan pembentukan • Efek: di wanita →
cairan yang disekresikan. glikogen di hati, pelepasan peningkatan massa otot &
• Efek: stimulasi retensi ion asam lemak dari jaringan produksi sel darah; promote
sodium & eliminasi ion adiposa. sex drive.
kalium → retensi ion • Antiinflamasi →
natrium di ginjal, kelenjar menurunkan migrasi sel
keringat, kelenjar saliva, fagositik ke area injury dan
dan pankreas. menurunkan aktivitas
fagositik
ADRENALIN & NORADRENALIN
Efek: stimulasi efek simpatik melalui serabut saraf simpatik.
✓Di otot & hati: meningkatkan mobilisasi cadangan glikogen dan
penguraian glukosa menjadi ATP → meningkatkan massa otot &
ketahanan otot.
✓Di jaringan adiposa: lemak cadangan diuraikan menjadi asam
lemak untuk menghasilkan ATP.
✓Di jantung: stimulasi reseptor → denyut jantung meningkat.
5. KELENJAR PINEAL
ᴥSel sekretori: pinealosit.
ᴥHormon yang dihasilkan adalah
melatonin dari neurotransmiter
serotonin.
ᴥDiproduksi paling tinggi malam hari,
rendah di siang hari.
Efek:
ᴥInhibisi fungsi reproduksi.
ᴥProteksi terhadap efek radikal bebas.
ᴥMempengaruhi circardian effect.
6. PANKREAS
• Panjang 20-25 cm, berat 80 g.
• Kelenjar endokrin tersusun dari
sel-sel Langerhans (1% dari
keseluruhan pankreas).

α Glukagon
β Insulin

δ Peptida
mirip
F Pankreatik
polipeptida
inhibitor GH
HORMON PANKREAS
♥Glukagon → meningkatkan kadar glukosa darah dengan cara
meningkatkan pelepasan glikogen dari hati.
♥Insulin → meningkatkan kadar glukosa darah dengan cara
meningkatkan uptake glukosa oleh jaringan tubuh,
meningkatkan sintesis glikogen di otot skelet dan hati.
♥Hormon peptida yang mirip dengan growth hormone–inhibiting
hormone (GH–IH), hormon yang dihasilkan di hipotalamus. GH-
IH menekan pelepasan glukagon & insulin dan menurunkan
kecepatan absorpsi makanan & enzim di saluran cerna.
♥Polipeptida pankreatik (PP) → menginhibisi kontraksi kantung
empedu dan regulasi produksi enzim pankreatik.
REGULASI KGD
ORGAN ENDOKRIN SEKUNDER
Organ Hormon Target Utama Efek
Usus Sekretin, gastrin, Bagian lain dari organ Koordinasi aktivitas pencernaan
cholecystokinin, dll pencernaan

Ginjal Eritropoietin (EPO) Sumsum tulang Stimulasi produksi eritrosit


Kalsitriol Dinding saluran cerna, tulang, Stimulasi absorpsi ion Ca & pelepasan
ginjal dari tulang, inhibisi sekresi PTH

Jantung Natriuretik pepdida (ANP/ Ginjal, hipotalamus, kelenjar Peningkatan ekskresi, ginjal,
BNP adrenal penurunan rasa haus, inhibisi sekresi
ADH dan aldosteron

Timus Thymosin Limfosit dan sel imun lain Koordinasi dan regulasi sistem imun

Jaringan Leptin Hipotalamus Penurunan nafsu makan


adiposa
ORGAN ENDOKRIN SEKUNDER
Organ Hormon Target Utama Efek
Testis
Sel interstisial Androgen Hampir semua sel Pematangan sperma, sintesis protein
di otot skelet, karakteristik sekunder
pria
Sel nurse Inhibin Kelenjar pituitari Inhibisi sekresi FSH

Ovarium
Sel folikular Estrogen Hampir semua sel Pematangan folikel dan munculnya
karakteristik sekunder wanita
Inhibisi sekresi FSH
Inhibin Kelenjar pituitari Menyiapkan uterus untuk implantasi
Korpus luteum Progestin Uterus, kelenjar mamari dan menyiapkan kelenjar mamari
untuk sekresi ASI

Anda mungkin juga menyukai