A. Katak normal
B. Katak deserebrasi
C. Katak spinal
D. Katak spinal shock
E. Katak berenang
7. Di bawah ini merupakan alat yang dibutuhkan dalam praktikum faal saraf, kecuali:
A. Bak berisi air
B. Alat diseksi
C. Skalpel
D. Gunting
E. Kimograf
A. Substansia grisea canalis sentralis medula spinalis.
B. Cornu posterior substansia grisea mediula spinalis.
C. Cornu anterior substansia grisea medula spinalis.
D. Substansia alba cornu anterior medula spinalis.
E. Cornu anterior substansia alba medula spinalis.
A. Sel satelit.
B. Mikroglia.
C. Oligodenroglia.
D. Astrosit
E. Sel Schwan.
A. Sel Piramid.
B. Sel Schwan.
C. Sel Satelit.
D. Sel Ependim.
E. Sel Purkinye.
A. Badan Nissl.
B. Badan Vater Pacinni.
C. Motor end plate.
D. Badan Meisner.
E. Muscle spindle.
A. Sel satelit.
B. Mikroglia.
C. Oligodenroglia.
D. Sel Schwan.
E. Sel Ependim.
A. Muscle spindle.
B. Motor end plate.
C. Vater Pacinni.
D. Badan Meissner.
E. Perikarion.
A. Agar Endo
B. Agar Darah
C. Agar Tellurit
D. Agar Thayer Martin
E. Agar DST
A. Gram
B. Sederhana
C. Giemsa
D. Ziehl Neelsen
E. Hematoksilin Eosin
A. Gram
B. Klein
C. Gins Burry
D. Giemsa
E. HE
A. Bersifat spesifik
B. Antigen berasal dari bakteri Treponema pallidum
C. Prinsip dasar adalah tes flokulasi
D. Bersifat kwantitatif
E. Pembacaan hasil perlu diinkubasi selama 24 jam
A. Aglutinasi
B. Flokulasi
C. Presipitasi
D. Hemaglutinasi
E. Hambatan hemaglutinasi
A. Peri nukleus asidofilik
B. Intra nukleus asidofilik
C. Intra nukleus basofilik
D. Intra sitoplasma asidofilik
E. Intra sitoplasma basofilik
23. Pada pemeriksaan LCS; yang di maksud dengan bed side test adalah:
A. Uji Rivalta
B. Uji Pandy dan Rivalta
C. Uji Benedict
D. Uji Nonne, Pandy
E. Uji Nonne, Pandy, dan Benedict
A. Dominasi neutrophil
B. Dominasi neutrophil segmen
C. Dominasi mononuclear.
D. Dominasi polimorfonuklear
E. Dominasi neutrophil segmen dan neutrophil batang
26. Uji Nonne dan Pandy digunakan untuk menilai protein dalam LCS. Diantara kedua tes
ini yang lebih bermakna sebagai penanda inflamasi adalah:
A. Uji Nonne positif
B. Uji Pandy positif
C. Kedua tes sama dalam hal interpretasi.
D. Kedua tes bermakna bila Jumlah lekosit meningkat
E. Uji Pandy positif, Nonne negative
A. Kerusakan otak
B. Kerusakan limpa
C. Kerusakan ginjal
D. Kerusakan hati
E. Hemolitik
A. Hemolitik
B. Defisiensi besi
C. Hypergammaglobulinemia
D. Defisiensi asam folat
E. Peningkatan tekanan LCS
Text
D. TBC otak
E. Stroke non hemorragic
A. Meningioma psammomatosa (WHO gr I).
B. Astrositoma difus fibriler (WHO gr II).
C. Neurofibroma.
D. Schwannoma.
E. Glioblastoma multiforme (WHO gr IV).
A. Traumatic neuroma.
B. Schwannoma.
C. Astrositoma difus fibriler (WHO gr II).
D. Parenkim otak normal.
E. Gliosis.
A. Neurofibroma.
B. Schwannoma.
C. Meningioma psammomatosa (WHO gr I).
D. Serabut saraf normal.
E. Traumatic neuroma.
A. Schwannoma.
B. Astrositoma difus fibriler (WHO gr II).
C. Traumatic neuroma.
D. Abses/ pus.
E. Radang granulomatosa.
34. Seorang laki-laki 67 tahun dengan keluhan gangguan bicara disertai kejang sejak tiga
hari yang lalu. Pemeriksaan radiologik ditemukan SOL (space occupying lesion). Operasi
kraniotomi dan pemeriksaan histopatologik dilakukan. Pada gambaran mikroskopik
parenkim otak didapatkan sel tumor derajat tinggi, hiperseluler, inti pleomorfik,
hiperkromatik, mitosis ditemukan, proliferasi pembuluh darah. Diagnosis yang paling
sesuai adalah:
A. Meningioma meningoteliomatosa (WHO gr I).
B. Astrositoma difus fibriler (WHO gr II).
C. Glioblastoma multiforme (WHO gr IV).
D. Schwannoma.
E. Neurofibroma
35. Seorang anak laki-laki usia 12 tahun datang ke poli Bedah Saraf RSU dengan keluhan
sakit kepala disertai gangguan koordinasi gerakan. Hasil pemeriksaan radiologis didapatkan
massa solid sebagian kistik di serebelum. Pasien akhirnya dilakukan operasi dan didapatkan
hasil Astrositoma pilositik. Pernyataan yang paling sesuai adalah?
A. Mikroskopik didapatkan sel-sel astrosit infiltratif dengan selularitas sedang dan atipia
inti (WHO gr II).
B. Tumor dengan tingkat rekurensi tinggi dan prognosis buruk.
C. Tumor yang berasal dari sel meningotel.
D. Tumor dengan tingkat rekurensi paling rendah dan prognosis baik.
E. Mikroskopik tampak area infark dengan sel-sel radang neutrofil.
A. Plasmodium vivax
B. Plasmodium ovale
C. Plasmodium malariae
D. Plasmodium knowlesi
E. Plasmodium falciparum
A. Taena soleum
B. Taenia asiatica
C. Taenia saginata
D. Trichinella spiralis
E. Echinococcus granulosus
A. Taeniasis
B. Sparganosis
C. Sistiserkosis
D. Kista Hidatid
E. Echinococcosis
A. oozoit
B. Takizoit
C. Bradizoit
D. Merozoit
E. Sporozoit
A. Airborne pathogen
B. Waterborne pathogen
C. Foodborne pathogen
D. Bloodborne pathogen
E. Contactborne pathogen
A. Toxoplasmosis cerbral
B. Achantamoeba keratitis
C. Plasmodium malaria cerebral
D. Granulomatous Amoebic Encephalitis
E. Primary Amoebic Meningoenchephalitis
44. Pada pedoman tatalaksana pengobatan nyeri saraf, pilihan obat yang pertama atau first-
line therapy antara lain adalah golongan antikonvulsi. Apakah yang termasuk golongan
obat tersebut?
A. SSNRI (Duloxentin)
B. Opioid
C. Gabapentin
D. Lidocain
E. Tramadol
45. Pilihlah yang merupakah efek samping dari penggunaan obat capsaicin 8% patch yang
paling tepat.
A. Hipotensi
B. Sakit kepala
C. Mulut kering
D. Edema perifer
E. Kemerahan setempat
46. Pada tahun 2014, Canadian Pain Society (CPS) melakukan revisi konsensus pengobatan
nyeri neuropati kronik. Lini pertama pengobatan ini adalah :
A. Gabapentin dan pregabalin
B. Antidepressan trisiklik (TCAs)
C. Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)
D. Pregabalin
E. Semua pernyataan diatas adalah benar
47. Pernyataan yang benar untuk obat golongan opioid (seperti tramadol) dalam guideline
pengobatan nyeri neurogenik kronik menurut CPS, adalah :
A. Termasuk obat lini ketiga
B. Dapat menimbulkan kejang pada penderita epilepsi
C. Adverse effect yang paling sering adalah mual
D. Penggunaan jangka panjang menyebabkan komplikasi hyperalgesia
E. Benar semua pernyataan diatas
48. Obat anti epilepsi yang dapat digunakan untuk kejang umum tonik-klonik, kejang
sebagian, kejang mioklonik dan kejang atonik yaitu:
A. Carbamazepine
B. Asam valproat
C. Phenytoin
D. Topiramate
E. Lamotrigine
49. Obat Anti epilepsi yang diindikasikan untuk mengendalikan kejang umum, kejang
klonik (grand mal) dan kejang parsial kompleks (psikomotorik, temporal lobe) sehingga
dapat mencegah dan atau mengobati risiko kejang selama atau paska operasi bedah saraf
dengan mekanisme kerja mengurangi aktivitas pada pusat batang otak yaitu:
A. Phenytoin
B. Carbamazepine
C. Topiramate
D. Phenobarbital
E. Gabapentin
50. Seorang anak umur 5 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya, dan mengalami kejang-kejang
sejak dari rumah. Anak tersebut memiliki Riwayat epilepsy. Dokter mendiagnosis anak
status epilepticus. Obat yang diindikasikan untuk keadaan ini adalah:
A. Fenobarbital
B. Carbamazepin
C. Diazepam
D. Asam valproate
E. Levetiracetam