Anda di halaman 1dari 9

FARMAKOKINETIK

KORTIKOSTEROID

- Kortisol dan analog sintetiknya melalui oral


diabsorpsi dengan baik.Untuk jangka waktu
yang lama sebaiknya dikonsumsi melalui IM.
Kortikosteroid memberi efek terhadap semua
sistem tubuh.
Diperkirakan paling sedikit 70% kortisol
mengalami metabolisme di hepar.
Kortikosteroid
yaitu
steroid
radioaktif
dieksresi melalui urin, feses dan empedu
hampir tidak ada

FARMAKODINAMIK
KORTIKOSTEROID

Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme


karbohidrat,
protein
danlemak;dan
mempengaruhi
juga
fungsi
sistem
kardiovaskular,
ginjal,
otot
lurik,
sistemsaraf,dan organ lain. Pada waktu
memasuki jaringan, glukokortikoid berdifusi
atau ditranspor menembus sel membrandan
terikat pada kompleks reseptor sitoplasmik
glukokortikoid heat-shock proteinkompleks

Pada
waktu
memasuki
jaringan,
glukokortikoid berdifusi atau ditranspor
menembus sel membrandan terikat pada
kompleks reseptor sitoplasmik glukokortikoid
heat-shock proteinkompleks. Heat shock
protein dilepaskan dan kemudian kompleks
hormon reseptorditranspor ke dalam inti,
dimana akan berinteraksi dengan respon
unsur respon glukokortikoid pada berbagai gen
dan protein pengatur yang lain dan
merangsang ataumenghambat ekspresinya.

FARMAKOKINETIK
DEXAMETHASON
- Glukokortikoid dapat diabsorpsi melalui kulit,
sakus konjungtiva, dan ruang sinovial.
- Metabolisme kortikosteroid sintetis sama
dengankortikosteroid alami.
- Hanya 1%kortisol diekskresi tanpa perubahan di
urine sebagai kortisol bebas, sekitar 20%kortisol
diubah menjadi kortison di ginjal dan jaringan
lain denganreseptor mineralokortikoid sebelum
mencapai

FARMAKODINAMIK
DEXAMETHASON
Kerja utama dexamethason adalah untuk
menekan proses peradangan akut.Awitan kerja
dan obat ini belum ditentukan; tetapi, bentuk
obat
yang
diberikan
secara
oral
dan
intramuskular memiliki lama kerja yang panjang
(beberapa hari).
Kortikosteroid
mempengaruhi
metabolisme
karbohidrat,
protein
danlemak;dan
mempengaruhi
juga
fungsi
sistem
kardiovaskular, ginjal, otot lurik, sistemsaraf,dan
organ lain..

Efek kortikosteroid kebanyakan berhubungan


dengan besarnya dosis,makin besar dosis terapi
makin besar efek yang didapat. Tetapi disamping
itu juga ada keterkaitan kerja kortikosteroid
dengan hormon-hormon lain. terhadap hormon
lain.
Misalnya otot polos bronkus tidak akan berespon
terhadapkatekolamin
bila
tidak
adakortikosteroid, dan pemberian kortikosteroid
dosisfisiologisnya akan mengembalikan respon
tersebut.

DOSIS DAN INDIKASI


Untuk pengobatan anafilaksis akut atau reaksi
anafilaksis :
Dosis oral dan IM :Dewasa : 4-8 mg IM dosis
tunggal pada hari pertama. Kemudian diberikan
dosis oral,1.5 mg PO 2X sehari pada hari ke 2
dan ke 3; kemudian 0,75 mg PO 2X sehari
padahari ke 4; kemudian 0,75 mg PO sekali
sehari pada hari ke 5 dan 6, kemudian hentikan.
Untuk pengobatan syok anafilaksis : IV
Dewasa : dosis bervariasi 1-6 mg/kg IV atau 40
mg IV tiap 4-6 jam. Alternatif lain, 20mg IV
dilanjutkan dengan infus IV 3 mg/kg dalam
waktu 24 jam

Deksametason
digunakan
sebagai
imunosupresan/antialergi, anti-inflamasi padakeadaankeadaan yang memerlukan terapi dengan glukokortikoid:
Reaksi alergi, seperti asma bronkial, dermatitis atopik,
alergi obat, rinitis alergi.

Gangguan kolagen: reumatik,LES.

Gangguan dermatologik: eksim

Alergi dan inflamasi akut dan kronik pada mata:


konjungtivitis.
Gangguan
pernafasan:
gejala-gejala
sarkoidosis,
pneumonitis.
Gangguan
hematologik,
seperti
trombositopenia.
Gangguan neoplastik: leukemia, limfoma.
Gangguan gastrointestinal: kolitis

KONTRA INDIKASI

Hipersensitif terhadap deksametason


atau
komponen
lain
dalam
formulasi;infeksi jamur sistemik, cerebral
malaria; jamur, atau penggunaan pada
mata denganinfeksi virus (active ocular
herpes simplex). Pemberian kortikosteroid
sistemik dapat memperparah sindroma
Cushing.

Anda mungkin juga menyukai