dilepaskan oleh ginjal bila tekanan arteri turun sangat rendah. Normalnya tekananan arteri 70-99 mmHg. Angiotensin
Hormon peptida yang menyebabkan
vasokontriksi dan peningkatan tekanan darah. Dihasilkan oleh hati. Memiliki sifat vasokonstriktor, yaitu: senyawa yang menyempitkan pembuluh darah. Contoh lainnya:
Epinefrin
Norepinefrin
Levonordefrin
Isoproterenol
Dopamin Renin – Agiotensin
Sistem hormon yang
mengatur tekanan darah dan keseimbangan air (cairan). Peran Renin – Agiotensin
Hipertensi renal atau yang disebabkan karena
gangguan pada ginjal; Pengaturan tekanan darah; Pengaturan keseimbangan volume cairan dan elektrolit; Peredaran darah ke jaringan. Peranan Renin- Angiotensin dalam peningkatan tekanan darah Sistem Renin-Angiotensin dapat diaktifkan bila terjadi penurunan volume atau penurunan tekanan darah. Hilangnya tekanan dapat diaktifkan dengan penurunan konsentrasi filtrat NaCl yang Akan merangsang makula densa (sel khusus) untuk memberi sinyal sel juxtaglomerular untuk melepaskan renin. Renin akan mengkonversi angiotensinogen yang diproduksi oleh hepar menjadi hormon angiotensin I. Angiotensin I akan diubah menjadi angiotensin II oleh Angiotensin Converting Enzyme (ACE) yang diproduksi oleh sel paru-paru. Angiotensin II menetap dalam darah hanya selama 1 atau 2 menit karena angiotensin II secara cepat akan diinaktivasi oleh berbagai enzim darah dan jaringan yang secara bersama-sama disebut angiotensinase. Angiotensin II yang terbentuk menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat. Angiotensin II juga memicu pelepasan hormon aldosteron di dalam kelenjar adrenal yang menyebabkan tubulus renalis menahan pengeluaran natrium dan air serta mengekresikan kalium. Akibatnya, angiotensin II dan aldosteron bekerja secara simultan meningkatkan volume darah, tekanan darah, dan level natrium di dalam darah untuk menjaga kesetimbangan natrium dan kalium dalam darah.