KELOMPOK 4 :
Mahardika Rafi’ S 150510180119
Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya
yang telah diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Dasar Genetika
ini. Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Dasar Genetika.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata, melainkan juga
atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya laporan ini, diantaranya:
1. Bapak Dr. Noladhi Wicaksana, SP., MP. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Dasar
Genetika.
2. Kang Tyas Aji selaku Asisten Dosen mata kuliah Dasar Genetika
3. Seluruh teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna. Untuk itu, kami
selaku tim penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran yang membangun agar
laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Kami berharap semoga laporan ini bermanfaat untuk
kita semua.
Tim penyusun
2
DAFTAR ISI
Bab. I Pendahuluan
Bab. IV Penutup
4.2 Saran…………………………………………………………………….. 19
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelahan sel merupakan suatu proses terbentuknya sel baru yang berasal dari sel
induknya, berdasarkan teori sel yang menyatakan bahwa setiap sel penyusun makhluk hidup
berasal dari sel sebelumnya. Pembelahan sel di kelompokkan menjadi dua kelompok yang
berdasarkan beberapa perbedaan pokoknya dikelompokkan menjadi mitosis dan meiosis.
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif
pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen yang sama dan
identik dengan komponen induknya.
Pembelahan meiosis adalah suatu proses terjadinya pembelahan sel pada sel-sel kelamin
dari organisme-organisme yang melakukan proses reproduksi dengan cara generatif ataupun
seksual.Pembelahan meiosis biasanya sering disebut dengan proses pembelahan sel secara
reduksi, karena proses yang dihasilkan adalah sel-sel anakan dengan jumlah kromosom
setengah / separuh dari kromosom indukannya.
Sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup yang dapat mengalami
perkembangan dan pertumbuhan. Reproduksi sel merupakan salah satu ciri utama makhluk
hidup. Pada makhluk hidup bersel satu atau uniseluler, proses ini bertujuan sama seperti
tujuan perkembangbiakan, yaitu menghindari kepunahan. Adapun pada makhluk hidup bersel
banyak atau multiseluler, reproduksi sel bertujuan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak, pertumbuhan, dan perkembangan sel. Semua aktifitas makhluk hidup termasuk
reproduksi sel, selalu membutuhkan energi. Energi ini diperolehdari proses oksidasi zat-zat
makanan yang akan menghasilkan adenosin tri-phosphat (ATP). ATP tersebut dihasilkan
selama proses glikolisis dan daur krebs.
Setiap organisme berupaya agar jenisnya tetap lestari dengan cara melakukan
reproduksi. Tubuh makhluk hidup dapat menjadi besar karena ada penambahan jumlah sel di
dalam tubuhnya. Sel-sel hasil penambahan tersebut berasal dari reproduksi sel. Sel baru
tersebut terbentuk dengan diawali oleh pembelahan inti lebih dahulu yang dapat dilihat dari
perubahan kedudukan kromosomnya.
4
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui proses terjadinya pembelahan sel secara mitosis dan meiosis
2. Mengamati dan mengetahui perbedaan dari setiap fase pembelahan sel secara
mitosis dan meiosis
3. Mengetahui bentuk kromosom dalam pembelahan sel secara mitosis dan meiosis
5
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Gen Kromosom
Warna hiijau tua sebagai alil dominan B dan pita warna hijau muda sebagai alil resesif b pada
kedua ini menunjuk letak sentromer pada posisi dekat ujung akrosenrik. Dan pada gambar kedua
pita berwarna merah muda sebagai alil resesif a yang letak sentromer ditenagh atau metasentrik.
6
2.5 Alil Pada Kromosom
Gambar A Gambar B
7
2.7 Proses Mitosis
a) Fase Profase
Pada fase ini terjadi perubahan pada nukleus dan sitoplasma. Benang
kromatin pada nukleus akan memendek dan menebal membentuk kromosom.
Tiap lengan kromosom terduplikasi menjadi dua kromatid yang kembar dan
terikat pada sentromer. Selama fase ini nukleolus dan membran nukleus akan
menghilang. Mendekati akhir profase, terbentuk benang spindel yang terdiri
atas mikrotubula dan protein. Akhirnya, kromosom ganda akan
menempatkan diri pada area equatorial.
b) Fase Metafase
Kromosom akan tersebar di bidang tengah dari sel. Salah satu ciri khas
pada fase ini adalah kromosom yang tersusun rapi sepanjang bidang equator.
Benang spindel akan terlihat tipis. Kromosom akan menuju ke tengah sel dan
berkumpul pada bidang pembelahan dan menggantuk melalui sentromer.
8
c) Fase Anafase
Sentromer akan terbelah , dan kedua kromatid akan memisahkan diri lalu
bergerak ke arah kutub sel dari kedua benang spindel secara berlawanan Pada
akhir fase semua kromatid terledak pada kutub masing-masing. Semua
kromosom yang terbentuk akan berlaku sebagai kromosom baru.
d) Fase Telofase
9
tahap, yaitu Leptoten, Zigoten, Pakiten, Diploten dan Diakinesis.
Leptoten
adalah benang-benang kromatin menjadi kromosom.
Zigoten
10
Pakiten
Adalah setiap bagian kromosom homolog mengganda, akan tetapi masih dalam
satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
Diploten
11
Diakinesis
b) Faase Metafase I
c) Fase Anafase I:
12
d) Fase Telofase I:
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleus muncul lagi, lalu kinesis
berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah sehingga
terbentuk 4 kromatid sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di setiap
kutub. Benang gelendong lenyap, kromatid muncul kembali dan sentriol berperan
sebagai sentrosom kembali.
13
Berikut adalah langkah-langkah proses meiosis II:
Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan
dihubungkan oleh benang spindel. Membran inti dan nukleolus mulai lenyap,
kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang spindel.
14
g) Fase Anafase II:
Kromosom-kromosom tersebut lalu ditarik oleh benang spindel ke arah kutub yang
berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Sebagai akibatnya masing-masing
kromatidnya bergerak ke arah yang berlawanan pula.
15
h) Fase Telofase II:
16
BAB III
Meiosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel kelamin, yaitu sel sperma
dan sel telur. Dalam meiosis terjadi dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel
baru dengan jumlah kromosom setengah dari induknya. Meiosis terdiri dari meiosis I dan
meiosis II.
Pada pembelahan meiosis memiliki kromosom yang sama pada pembelahan mitosis
yaitu akan tetapi pada pembelahan meiosis jumlah kromosom pada kedua pembelahan
berbeda. Yaitu pada pembelahan meiosis jumlah kromosom 4. Dengan membentuk
pasangan kromosom dimana pada pasangan kromosom 1 memiliki kromosom a yang
alilnya resesif a, dan kromosom b alilnya heterozigot Bb.
17
Tahapan meiosis I yaitu Profase I (terdiri dari Leptonema, Zygonema, Pakinema,
Diplonema, dan Diakinesis). Pada Leptonema, benang-benang kromatin memendek dan
menebal menjadi kromosom homolog. Pada Zygonema, kromosom homolog saling
berdekatan dan berpasangan (sinapsis). Pasangan kromosom homolog ini disebut bivalen.
Pada Pakinema, tiap bagian kromosom mengganda dan membentuk tetrad. Diplonema,
kromatid dari tiap belahan kromosom memendek dan membesar. Terakhir pada
Diakinesis, Terbentuk dua sentriol dan juga benang spindel. Lalu sentriol bergerak
menuju kutub-kutub yang berlawanan. Nukleus dan nukleolus melebur dan kromatid-
kromatid bivalen yang terbentuk tadi terjerat oleh benang spindel. Pada Metafase I, tetrad
berkumpul di bidang ekuator, terjadi proses crossing over. Anafase I, setiap pasangan
kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan tertarik oleh
benang spindel. Telofase I, kromatin terbentuk kembali dan nukleus kembali terbentuk.
Terjadi sitokenesis dan benang spindel pun menghilang.
Tahapan meiosis II adalah Profase II, Metafase II, Anafase II, dan Telofase II. Profase
II, Pada fase ini terbentuk dua sentriol dan juga benang spindel, sentriol bergerak menuju
kutub-kutub yang berlawanan. Selain itu kromatin menebal menjadi kromosom dan
membran inti melebur. Metafase II, kromosom bergerak ke bidang ekuator dan terjerat
benang spindel. Anafase II, kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Telofase II, kromosom berubah kembali mejadi kromatin dan nukleus kembali terbentuk.
Terjadi sitokenesis dan pembelahan inti.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Sel dalam tubuh makhluk hidup mengalami proses pembelahan mitosis dan meiosis.
Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel baru yang
mengandung jumlah kromosom yang sama. Mitosis terjadi pada sel somatik dan berperan
pada proses pertumbuhan. Proses mitosis terdiri dari Profase, Metafase, Anafase, dan
Telofase.
Meiosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel kelamin, yaitu sel sperma
dan sel telur. Dalam meiosis terjadi dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel baru
dengan jumlah kromosom setengah dari induknya. Meiosis terdiri dari meiosis I dan meiosis
II. Tahapan meiosis I yaitu Profase I (terdiri dari Leptonema, Zygonema, Pakinema,
Diplonema, dan Diakinesis), Metafase I, Anafase I, dan Telofase I. Tahapan meiosis II adalah
Profase II, Metafase II, Anafase II, dan Telofase II.
4.2 SARAN
Pembelajaran mengenai pembelahan sel ini menjadi dasar dalam mempelajari ilmu
genetika yang lebih lanjut. Oleh karena itu penting untuk memahami dan menguasai materi
pembelahan sel ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Hartl, D. L. & E. W. Jones. 2005. Genetics: Analysis of genes and genomes. 6th ed.
Jones and Bartlett Publishers Inc., Massachusetts: xxvi + 854 hlm
20