Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TEKNOLOGI PERLINDUNGAN TANAMAN

KONSEP DAN KLASIFIKASI GULMA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Teknologi Perlindungan Tanaman

Kelompok 10

Kezia Nauli 150510180049

Meli Andari 150510180131

Silvrina Indriyani N. 150510180191

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep dan Klasifikasi
Gulma” ini tepat pada waktunya. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Teknologi Perlindungan Tanaman dan untuk memberikan pengetahuan kepada
pembaca. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis memberikan yang terbaik untuk semua pembaca, semoga dengan adanya makalah
ini dapat memberikan tambahan ilmu mengenai gulma, klasifikasinya serta perannya di bidang
pertanian.

Jatinangor, 14 September 2019

Penulis

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 5
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 5
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
1.3. Tujuan Makalah................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6
2.1. Sejarah Perkembangan Ilmu Gulma ................................................................................. 6
2.2. Karakteristik umum gulma ............................................................................................... 7
2.3. Kerugian akibat gulma pada pertanian dan lingkungan ................................................... 7
2.4. Manfaat gulma.................................................................................................................. 8
2.5. Jenis Gulma ...................................................................................................................... 9
2.6. Cara Identifikasi Gulma ................................................................................................... 9
2.7. Klasifikasi Gulma ........................................................................................................... 10
A. Berdasarkan Morfologi .................................................................................................. 10
B. Berdasarkan Siklus Hidup.............................................................................................. 12
C. Berdasarkan Tempat Tumbuhnya .................................................................................. 14
D. Berdasarkan Nilai Gangguan ......................................................................................... 15
E. Berdasarkan Cara Merugikan......................................................................................... 15
F. Berdasarkan Tingkat Evolusi ......................................................................................... 16
G. Berdasarkan Cara Tumbuh ............................................................................................. 17
H. Berdasarkan Pengaruhnya terhadap Tanaman Perkebunan ........................................... 17
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 21

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Gulma menjadi salah satu faktor penting dalam kegiatan budidaya. Gulma merupakan
tumbuhan yang tidak dikehendaki keberadaannya. Tumbuhan ini sering kali muncul di
antara tanaman budidaya tanpa diketahui asal usulnya bahkan dengan morfologi yang
hampir sama dengan tanaman yang dibudidayakan. Apabila tidak dikendalikan
keberadaannya, gulma dapat menyebabkan kerugian yang amat besar. Karena itu perlu
diketahui karakteristik, peran serta klasifikasi gulma agar dapat menentukan bagaiaman
teknik pengendalian yang tepat.

1.2.Rumusan Masalah
 Apa definisi gulma secara umum dan menurut para ahli?
 Bagaimana sejarah gulma?
 Bagaimana pengaruh gulma terhadap tanaman budidaya?
 Bagaimana klasifikasi gulma?

1.3.Tujuan Makalah
 Untuk mengetahui definisi gulma secara umum maupun menurut para ahli.
 Mengetahui sejarah gulma.
 Mengetahui kerugian dan manfaat dari gulma.
 Mengetahui jenis dan klasifikasi gulma beserta contohnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sejarah Perkembangan Ilmu Gulma
Ilmu gulma dalam dunia pertanian adalah ilmu termuda yang berkembang. Diperkenalkan
di Indonesia pada tahun 1979 pada konferensi HIGI sebagai pengganti istilah tumbuhan
pengganggu tanaman. Menurut Singh et. al. (2005), sejarah perkembangan ilmu gulma
dijelaskan pada tabel berikut:

Periode Waktu Metode Pengendalian Gulma Input Energi


15 000-10 000 SM Manual Manusia Neolitik
6 000 SM Peralatan tangan dengan Manusia
tongkat kasar
3 000 SM Sabit tangan Manusia
1 200 SM Garam dan abu Kimia
1 000 SM Tenaga binatang Manusia dan binatang
950 SM Pembakaran Manusia
1 000 -1300 M Rotasi tanaman Kultur teknis
1730-an Tanaman baris, cangkul Manusia dan binatang
1896-1920 Penggunaan garam seperti Manusia,binatang, kimia
Tembaga Sulfat, Besi Sulfat, terbatas
Asam Sulfat, arsenik,d an
Petroleum
1890 Tembaga sulfat Kimia
1896 Bubur Bordeaux Kimia
1896 Besi Sulfat Kimia
1899 Papan pemotong untuk Mekanik
memotong gulma air
1902 Penggunaan serangga (untuk Biologi
Lantana)
1920-an Penggunaan mesin Mekanis

6
1940-an Penggunaan kimia sintetik, Kimia
terutama hormon dan organik
1980-an Integrated Weed Kimia, mekamis, biologis,
Management kultur teknis
Sejak 1990-an Teknologi pertanian Inovasi kimia, mekanis,
mutakhir,bioteknologi, biologis, dan kultur teknis
pilihan alternatif seperti
mengurangi input herbisida,
pengembangan kultivar tahan
(HRC, alelopati, dll)

2.2.Karakteristik Umum Gulma


Gulma merupakan suatu tumbuhan yang tumbuhnya tidak dikehendaki dan memberikan
kerugian secara fisik dan ekonomi. Kasasian (1971) berpendapat bahwa gulma dapat
didefinisikan sebagai tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya, tidak dikehendaki atau
dapat merugikan karena sebagai pesaing bagi tanaman yang dibudidayakan atau inang bagi
hama dan penyakit. Menurut Kurniastutik (2002), gulma memiliki pertumbuhan yang cepat,
memiliki daya regenerasi tinggi, dan mampu berbunga meskipun dalam keadaan cekaman.
Sementara itu Yunasfi (2007) mengemukakan bahwa gulma memiliki daya kompetisi yang
tinggi, memiliki adaptabilitas yang tinggi, memiliki sifat dormansi yang baik sehingga waktu
dormannya cenderung lama, dan memiliki kecepatan berkembangbiak yang tinggi. Biji gulma
berkecambah jika terkena cahaya, memiliki perkembangan yang tidak serantak, dan dapat
menyerbuk sendiri.

2.3.Kerugian Akibat Gulma pada Pertanian dan Lingkungan


Adanya gulma dapat membuat tanaman budidaya bersaing untuk mendapatkan air, unsur
hara, ruang tumbuh, dan sinar matahari. Kerugian akibat gulma menurut Sastroutomo (1990),
menyebabkan penurunan hasil pada tanaman padi sebesar 25%-50%. Berikut beberapa
kerugian akibat gulma:

7
1. Persaingan dengan tanaman utama dalam memperoleh air, unsur hara, ruang tumbuh, dan
cahaya matahari.
2. Penurunan kualitas produksi pertanian, seperti adanya biji gulma pada benih tanaman
(Sastroutomo, 1990)
3. Adanya alelopati, yaitu senyawa kimiawi yang dikeluarkan gulma yang bersifat racun bagi
tanaman lainnya (Sukman dan Yakup, 1995)
4. Dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit tanaman, seperti Cynodon dactylon yang
merupakan tumbuhan inang hama ganjur pada padi (Rukmana dan Saputra, 1999)
5. Menyebabkan gangguan kesehatan manusia, seperti tepung sari gulma yang menyebabkan
alergi
6. Meningkatnya biaya dan tenaga dalam melakukan budidaya seperti menambah tenaga
untuk melakukan penyiangan.

2.4.Manfaat gulma
 Pelindung tanah dari erosi
 Meningkatkan kesuburan tanah, seperti gulma Cyperus distans yang dapat
menyumbangkan kandungan hara kalium yang tinggi (Nazemi, et. al., 2004)
 Sebagai Trap Crop
 Sebagai sayuran untuk konsumsi
 Sebagai inang bagi predator dan parasitoid
 Sebagai biofilter
Biofilter adalah suatu teknologi untuk memperbaiki kualitas air dengan mengurangi
konsentrasi besi (Fe) dan Sulfat (S04) yang terkandung dalam air di lahan sulfat masam.
Contohnya gulma Eleocharis (Simatupang et. al.,2015)
 Sebagai mulsa
 Sebagai bahan amelioran (Simatupang et. al., 2015)
 Sebagai bioherbisida dengan menerapkan mekanisme alelopati (Rahayu, 2003)

8
2.5.Jenis Gulma
Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki,
rumput, dan gulma daun lebar.

a. Teki
Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian
mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan –
bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).
b. Gulma daun sempit (Rumput)
Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon.
Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik.
Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).
c. Gulma daun lebar
Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini.
Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama
berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah daun sendok

2.6. Cara Identifikasi Gulma


 Membandingkan dengan material yangtelah diidentifikasi di herbarium
 Konsultasi langsung dengan ahli
 Mencari tahu sendiri melalui kunci determinasi yang telah ada
 Membandingkan dengan ilustrasi yang telah ada

Contoh Gulma

Eleusine indica Cyathalu prostra

9
2.7. Klasifikasi Gulma
A. Berdasarkan Morfologi
Berdasarkan morfologi dan biotaninya, gulma dikelompokkan menjadi golongan yaitu
golongan rumput (grasses) famili poaceae Gramineae), golongan teki (sedges) famili
Cyperaceae, dan golongan daun lebar (Broadleaves/herbaceous)

1) Golongan rumput (grasses) famili (suku) poaceae (Gramineae)


 Gulma golongan rumput (grasses) termasuk dalam suku/famili Gramineae/Poaceae.
Ciri-ciri umum gulma golongan rumput antara lain memiliki batang bulat atau agak pipih
dan rata-rata berongga. Daun-daun soliter pada buku-buku (ruas), tersusun dalam dua
deret, umumnya memiliki tulang daun sejajar. Gulma terdiri atas dua bagian, yaitu pelepah
daun dan helaian daun. Daun pada umumnya berbentuk garus dengan tepi yang rata.
Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.
 Dasar karangan bunga satuannya anak bulir (spikelet) yang dapat bertangkaiatau tidak
(sessilis). Masing-masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga kecil (floret), di
mana tiap-tiap bunga kecil biasanya dikelilingi olehsepasang daun pelindung (bractea)
yang tidak sama besarnya, yang besar disebut lemna dan yang kecil disebut palea.Buah
disebut caryopsis atau grain.Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi
menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi
secara mekanik. Contohnya :

Cynodon dactylon (L.) Pers. (kakawatan, gigirintingan suket


grinting).

Eleusine indica (L..) Gaena (rumput kelulang, cerulang


jukut jampang).

10
Imperata cylindrica (L.) Beauv (alang-alang
carulang, jukut jampang)

Echinochloa crus-galli (L.) Cerv( jajagoan)

Echinochloa colanum (L.) Cerv (jajagoan leutik).

2) Golongan Teki

Cyperus rotundus L (teki)

Cyperus difformia L. (jukut papayungan)

Cyperus halpan L. (papayungan)

11
3) Golongan Daun Lebar (Broadleaves /herbaceous).

Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pteridophyta.


Daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Gulma ini biasanya tumbuh pada
akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanamanutama berupa kompetisi
cahaya.

Amaranthus spinosus L. (bayam duri, bayem eri, senggang


cucuk).

Stachyarpheta indica (L.) vahl (jarong, gajihan)

Ageratum conyzoides L. (bebadotan, wedusan)

Marsilea crenata presl (semangi, samanggen).

B. Berdasarkan Siklus Hidup


1. Gulma setahun/semusim (Annual weed)
Menyelesaikan siklus hidupnya ≤ 1 tahun (mulai berkecambah sampai
menghasilkan biji, kemudian mati). Produksi bijinya melimpah dan cepat tumbuhnya

12
Limnocharis flava (L.) buch Drymaria cordata (L.) Willd, ex R&S

2. Gulma dua tahun (Biennial weed)


Menyelesaikan siklus hidupnya lebih dari satu tahun, tetapi tidak lebih dari dua
tahun pada tahun pertama gulma ini menghasilkan bentuk roset, dan pada tahun
kedua berbuanga, menghasilkan biji, dan kemudian mati :

Circum vulgare (bull thistle) Rubus sp. (Black-berry)

3. Gulma tahunan (perennial weed)


Siklus hidupnya lebih dari dua tahun dan mungkin hampir tidak terbatas
(bertahun-tahun). Kebanyakan berkembang-biak dengan biji, dan vegetatif (rhizoma,
stolon, tuber dan sebagainya) beberapa gulmanya adalah:

Paspalum conjugatum Bergins

Mimosa invisa Mart. Ex Colla (kadang-kadang gulma


setahun)

13
C. Berdasarkan Tempat Tumbuhnya
1. Gulma darat (terrestrial weed) (tumbuh pada permukaan tanah)

Axonopus compressus (SW.) beauv

2. Gulma air (aquatic weed)

Pistia stratiotes L

Monocharia vaginalis (Burm. F.) presl

3. Gulma semi akuatik (semi aquatic weed)

Panicum repens

4. Gulma aerial (aerial weed)

Striga asiatica (L.) O.K (sebagai parasit pada tanaman


jagung dan sebagainya)

14
D. Berdasarkan Nilai Gangguan
1). Gulma ganas primer (primary noxinous weed)
Gulma yang penyebarannya luas dan telah menetap di suatu daerah, sangat agresif dan
sulit untuk dikendalikan, misalnya:

Cyperus rotundus L

2). Gulma ganas sekunder (secondary noxious weed)


Gulma yang penyebarannya luas, dan telah menetap di suatu daeah dan agresif, tetapi
relatif mudah dikendaikan, atau: Gulma yangagresif dan sulit dikendalikan, tetapi
mungkin belum menetap di suatu daerah misalnya:

Digitartia sanguinalis (L.) scop

3). Gulma biasa (common weed)


Gulma yang walaupun penyebarannya baik, tapi tidak agresif dan mudah
dikendalikan, misalnya:

Emilia sonchifolia (L) DO. Ex Wight

E. Berdasarkan Cara Merugikan


1). Golongan kompetitif fakultatif

Kebutuhan air, unsur hara makanan/mineral, cahaya matahari dan lain-lain, yang
pada dasarnya dapat dikompensasi oleh tindakan-tindakan manusia seperti dengan

15
pengairan pemupukan, dan sebagainya, misalnya Axonopus Compressus (Sw) beauv
(rumput pahit) tidak akan merugikan apabila di kompensasi dengan pemupukan.

2). Golongan kompetitif obligat


Gulma golongan ini merugikan secara mutlak, artinya disamping berkompetisi dalam
hal air, unsur hara makanan, cahaya matahari dan lain-lain, juga merugikan karena
adanya masalah allelopati, dan keadaan ini tidak dapat dikompensasi oleh faktor-
faktor/tindakan yang dibuat oleh manusia. Contohnya Imperata cylindrica (L.) beauv
(alang-alang)

3). Golongan parasit

Golongan ini dapat menimbulkan kompetisi yang tidak terbatas, dan menjurus
kepada pembinasaan, Contohnya Striga asiatica (L.) O.K (rumput setan)

F. Berdasarkan Tingkat Evolusi


1). Permulaan (Tingkatan rendah)
Pada umumnya terdapat di perairan, termasuk gulma air, misalnya:

Najas spp

2). Pertengahan (tingkatan peralihan)


Biasanya semi akutik, di tempat yang lembab, tebing sungai dan tebing daunu,
misalnya:

Scirpus spp

3). Lanjutan (Tingkatan evolusi daratan), misalnya : Cyperus rotundus L.

16
G. Berdasarkan Cara Tumbuh
1. Mengapung

Salvinia molesta D.S. Mitchell

2. Timbul (Emerged)

Typha latifolia

3. Submerged

Hydrilla verticillata (L.f.) Royle

H. Berdasarkan Pengaruhnya terhadap Tanaman Perkebunan


1. Gulma Kelas A
Gulma yang digolongkan ke dalam kelas A adalah jenis-jenis gulma yang sangat
berbahaya bagi tanaman perkebunan sehingga harus diberantas secara tuntas. Contoh jenis
gulma kelas A adalah sebagai berikut :

Mimosa sp.

2. Gulma Kelas B

Gulma yang digolongkan sebagai gulma kelas B adalah jenis-jenis gulma

17
yang merugikan tanaman perkebunan sehingga perlu dilakukan tindakan
pemberantasan atau pengendalian. Contoh jenis gulma kelas B adalah :

Lantana camara

3. Gulma Kelas C

Gulma yang digolongkan ke dalam gulma kelas C adalah jenis-jenis gulma atau
tumbuhan yang merugikan tanaman perkebunan dan memerlukan tindakan pengendalian,
namun tindakan pengendalian tersebut tergantung pada keadaan, misalnya ketersediaan
biaya, atau mempertimbangkan segi estetika (kebersihan kebun).

Nephrolepsis bisserata

4. Gulma Kelas D

Gulma yang digolongkan sebagai gulma kelas D adalah jenis-jenis gulma yang kurang
merugikan tanaman perkebunan, namun tetap memerlukan tindakan pengendalian

Cyrtococcum sp.

5. Gulma Kelas E

Gulma yang digolongkan ke dalam gulma kelas E adalah jenis-jenis gulma yang pada
umumnya bermanfaat bagi tanaman perkebunan karena dapat berfungsi sebagai pupuk

18
hijau. Gulma kelas E dibiarkan tumbuh menutupi gawangan tanaman, namun tetap
memerlukan tindakan pengendalian jika pertumbuhannya sudah menutupi piringan atau
jalur tanaman.

Pueraria javanica

19
BAB III
PENUTUP

Gulma merupakan suatu tumbuhan yang tumbuhnya tidak dikehendaki dan memberikan
kerugian secara fisik dan ekonomi. Ilmu gulma dalam dunia pertanian adalah ilmu termuda yang
berkembang. Diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1979 pada konferensi HIGI sebagai
pengganti istilah tumbuhan pengganggu tanaman. Adanya gulma dapat membuat tanaman
budidaya bersaing untuk mendapatkan air, unsur hara, ruang tumbuh, dan sinar matahari. Selain
dampak merugikan, gulma juga memiliki manfaat diantaranya : (1) sebagai mulsa, (2) sebagai trap
crop (3) tumbuhan untuk dikonsumsi (4) pelindung tanah dari erosi dll.

Berdaasarkan karakteristiknya, gulma dibedakan menjadi 3 jenis, diantaranya : (1) teki, (2)
gulma berdaun lebar serta (3) gulma berdaun sempit. Gulma juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan morfologi, siklus hidup, tempat tumbuh, nilai gangguan, cara merugikan, tingkat
evolusi, cara tumbuh serta pengaruhnya terhadap tanaman perkebunan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Kasasian, L. 1971. Weed Control in the Tropics. London: Leonard Hill Books.

Kurniastutik. 2002. Studi Alelopati Crotalaria retusa (Orok-orok) terhadap perkecambahan Biji
Glycine max L, Vigna radiate L dan Vigna sinesis L. Malang: Universitas Islam Indonesia.

Nazemi. D., I. Ar-Riza, dan A. Budiman. 2004. Kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan karbon
dari berbagai jenis gulma di lahan lebak. Dalam Agroscientiae. J. Ilmu-Ilmu Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat. Vol. II No.2 Agustus 2004. p. 140-145.

Rahayu, E. S. 2003. Peranan Penelitian Alelopati dalam Pelaksanaan Low External Input and
Sustainabel Agriculture (LEISA). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rukmana, R., dan Saputra. 1999. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta: Kanisius.

Sastroutomo. 1990. Ekologi Gulma. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Simatupang, R.S., D. Cahyana, E. Maftuah. 2015. Gulma Rawa: Keragaman, Manfaat, dan Cara
Pengelolaannya. Banjarmasin: Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.

Singh, P.H., D.R. Batish, and R.K. Kohli. 2005. Handbook of Sustainable Weed Management.
New York: Food Product Press.

Sukman, Y. dan Yakup. 1995. Gulma dan Tekhnik Pengendaliannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Yunasfi. 2007. Permasalahan Hama, Penyakit dan Gulma Dalam Pembangunan Hutan Tanaman
Industri dan Usaha Pengendaliannya. Medan: Universitas Sumatera Utara.

21

Anda mungkin juga menyukai