Kelompok 10
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep dan Klasifikasi
Gulma” ini tepat pada waktunya. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Teknologi Perlindungan Tanaman dan untuk memberikan pengetahuan kepada
pembaca. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis memberikan yang terbaik untuk semua pembaca, semoga dengan adanya makalah
ini dapat memberikan tambahan ilmu mengenai gulma, klasifikasinya serta perannya di bidang
pertanian.
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 5
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 5
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
1.3. Tujuan Makalah................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6
2.1. Sejarah Perkembangan Ilmu Gulma ................................................................................. 6
2.2. Karakteristik umum gulma ............................................................................................... 7
2.3. Kerugian akibat gulma pada pertanian dan lingkungan ................................................... 7
2.4. Manfaat gulma.................................................................................................................. 8
2.5. Jenis Gulma ...................................................................................................................... 9
2.6. Cara Identifikasi Gulma ................................................................................................... 9
2.7. Klasifikasi Gulma ........................................................................................................... 10
A. Berdasarkan Morfologi .................................................................................................. 10
B. Berdasarkan Siklus Hidup.............................................................................................. 12
C. Berdasarkan Tempat Tumbuhnya .................................................................................. 14
D. Berdasarkan Nilai Gangguan ......................................................................................... 15
E. Berdasarkan Cara Merugikan......................................................................................... 15
F. Berdasarkan Tingkat Evolusi ......................................................................................... 16
G. Berdasarkan Cara Tumbuh ............................................................................................. 17
H. Berdasarkan Pengaruhnya terhadap Tanaman Perkebunan ........................................... 17
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Gulma menjadi salah satu faktor penting dalam kegiatan budidaya. Gulma merupakan
tumbuhan yang tidak dikehendaki keberadaannya. Tumbuhan ini sering kali muncul di
antara tanaman budidaya tanpa diketahui asal usulnya bahkan dengan morfologi yang
hampir sama dengan tanaman yang dibudidayakan. Apabila tidak dikendalikan
keberadaannya, gulma dapat menyebabkan kerugian yang amat besar. Karena itu perlu
diketahui karakteristik, peran serta klasifikasi gulma agar dapat menentukan bagaiaman
teknik pengendalian yang tepat.
1.2.Rumusan Masalah
Apa definisi gulma secara umum dan menurut para ahli?
Bagaimana sejarah gulma?
Bagaimana pengaruh gulma terhadap tanaman budidaya?
Bagaimana klasifikasi gulma?
1.3.Tujuan Makalah
Untuk mengetahui definisi gulma secara umum maupun menurut para ahli.
Mengetahui sejarah gulma.
Mengetahui kerugian dan manfaat dari gulma.
Mengetahui jenis dan klasifikasi gulma beserta contohnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sejarah Perkembangan Ilmu Gulma
Ilmu gulma dalam dunia pertanian adalah ilmu termuda yang berkembang. Diperkenalkan
di Indonesia pada tahun 1979 pada konferensi HIGI sebagai pengganti istilah tumbuhan
pengganggu tanaman. Menurut Singh et. al. (2005), sejarah perkembangan ilmu gulma
dijelaskan pada tabel berikut:
6
1940-an Penggunaan kimia sintetik, Kimia
terutama hormon dan organik
1980-an Integrated Weed Kimia, mekamis, biologis,
Management kultur teknis
Sejak 1990-an Teknologi pertanian Inovasi kimia, mekanis,
mutakhir,bioteknologi, biologis, dan kultur teknis
pilihan alternatif seperti
mengurangi input herbisida,
pengembangan kultivar tahan
(HRC, alelopati, dll)
7
1. Persaingan dengan tanaman utama dalam memperoleh air, unsur hara, ruang tumbuh, dan
cahaya matahari.
2. Penurunan kualitas produksi pertanian, seperti adanya biji gulma pada benih tanaman
(Sastroutomo, 1990)
3. Adanya alelopati, yaitu senyawa kimiawi yang dikeluarkan gulma yang bersifat racun bagi
tanaman lainnya (Sukman dan Yakup, 1995)
4. Dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit tanaman, seperti Cynodon dactylon yang
merupakan tumbuhan inang hama ganjur pada padi (Rukmana dan Saputra, 1999)
5. Menyebabkan gangguan kesehatan manusia, seperti tepung sari gulma yang menyebabkan
alergi
6. Meningkatnya biaya dan tenaga dalam melakukan budidaya seperti menambah tenaga
untuk melakukan penyiangan.
2.4.Manfaat gulma
Pelindung tanah dari erosi
Meningkatkan kesuburan tanah, seperti gulma Cyperus distans yang dapat
menyumbangkan kandungan hara kalium yang tinggi (Nazemi, et. al., 2004)
Sebagai Trap Crop
Sebagai sayuran untuk konsumsi
Sebagai inang bagi predator dan parasitoid
Sebagai biofilter
Biofilter adalah suatu teknologi untuk memperbaiki kualitas air dengan mengurangi
konsentrasi besi (Fe) dan Sulfat (S04) yang terkandung dalam air di lahan sulfat masam.
Contohnya gulma Eleocharis (Simatupang et. al.,2015)
Sebagai mulsa
Sebagai bahan amelioran (Simatupang et. al., 2015)
Sebagai bioherbisida dengan menerapkan mekanisme alelopati (Rahayu, 2003)
8
2.5.Jenis Gulma
Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki,
rumput, dan gulma daun lebar.
a. Teki
Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian
mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan –
bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).
b. Gulma daun sempit (Rumput)
Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon.
Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik.
Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).
c. Gulma daun lebar
Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini.
Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama
berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah daun sendok
Contoh Gulma
9
2.7. Klasifikasi Gulma
A. Berdasarkan Morfologi
Berdasarkan morfologi dan biotaninya, gulma dikelompokkan menjadi golongan yaitu
golongan rumput (grasses) famili poaceae Gramineae), golongan teki (sedges) famili
Cyperaceae, dan golongan daun lebar (Broadleaves/herbaceous)
10
Imperata cylindrica (L.) Beauv (alang-alang
carulang, jukut jampang)
2) Golongan Teki
11
3) Golongan Daun Lebar (Broadleaves /herbaceous).
12
Limnocharis flava (L.) buch Drymaria cordata (L.) Willd, ex R&S
13
C. Berdasarkan Tempat Tumbuhnya
1. Gulma darat (terrestrial weed) (tumbuh pada permukaan tanah)
Pistia stratiotes L
Panicum repens
14
D. Berdasarkan Nilai Gangguan
1). Gulma ganas primer (primary noxinous weed)
Gulma yang penyebarannya luas dan telah menetap di suatu daerah, sangat agresif dan
sulit untuk dikendalikan, misalnya:
Cyperus rotundus L
Kebutuhan air, unsur hara makanan/mineral, cahaya matahari dan lain-lain, yang
pada dasarnya dapat dikompensasi oleh tindakan-tindakan manusia seperti dengan
15
pengairan pemupukan, dan sebagainya, misalnya Axonopus Compressus (Sw) beauv
(rumput pahit) tidak akan merugikan apabila di kompensasi dengan pemupukan.
Golongan ini dapat menimbulkan kompetisi yang tidak terbatas, dan menjurus
kepada pembinasaan, Contohnya Striga asiatica (L.) O.K (rumput setan)
Najas spp
Scirpus spp
16
G. Berdasarkan Cara Tumbuh
1. Mengapung
2. Timbul (Emerged)
Typha latifolia
3. Submerged
Mimosa sp.
2. Gulma Kelas B
17
yang merugikan tanaman perkebunan sehingga perlu dilakukan tindakan
pemberantasan atau pengendalian. Contoh jenis gulma kelas B adalah :
Lantana camara
3. Gulma Kelas C
Gulma yang digolongkan ke dalam gulma kelas C adalah jenis-jenis gulma atau
tumbuhan yang merugikan tanaman perkebunan dan memerlukan tindakan pengendalian,
namun tindakan pengendalian tersebut tergantung pada keadaan, misalnya ketersediaan
biaya, atau mempertimbangkan segi estetika (kebersihan kebun).
Nephrolepsis bisserata
4. Gulma Kelas D
Gulma yang digolongkan sebagai gulma kelas D adalah jenis-jenis gulma yang kurang
merugikan tanaman perkebunan, namun tetap memerlukan tindakan pengendalian
Cyrtococcum sp.
5. Gulma Kelas E
Gulma yang digolongkan ke dalam gulma kelas E adalah jenis-jenis gulma yang pada
umumnya bermanfaat bagi tanaman perkebunan karena dapat berfungsi sebagai pupuk
18
hijau. Gulma kelas E dibiarkan tumbuh menutupi gawangan tanaman, namun tetap
memerlukan tindakan pengendalian jika pertumbuhannya sudah menutupi piringan atau
jalur tanaman.
Pueraria javanica
19
BAB III
PENUTUP
Gulma merupakan suatu tumbuhan yang tumbuhnya tidak dikehendaki dan memberikan
kerugian secara fisik dan ekonomi. Ilmu gulma dalam dunia pertanian adalah ilmu termuda yang
berkembang. Diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1979 pada konferensi HIGI sebagai
pengganti istilah tumbuhan pengganggu tanaman. Adanya gulma dapat membuat tanaman
budidaya bersaing untuk mendapatkan air, unsur hara, ruang tumbuh, dan sinar matahari. Selain
dampak merugikan, gulma juga memiliki manfaat diantaranya : (1) sebagai mulsa, (2) sebagai trap
crop (3) tumbuhan untuk dikonsumsi (4) pelindung tanah dari erosi dll.
Berdaasarkan karakteristiknya, gulma dibedakan menjadi 3 jenis, diantaranya : (1) teki, (2)
gulma berdaun lebar serta (3) gulma berdaun sempit. Gulma juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan morfologi, siklus hidup, tempat tumbuh, nilai gangguan, cara merugikan, tingkat
evolusi, cara tumbuh serta pengaruhnya terhadap tanaman perkebunan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Kasasian, L. 1971. Weed Control in the Tropics. London: Leonard Hill Books.
Kurniastutik. 2002. Studi Alelopati Crotalaria retusa (Orok-orok) terhadap perkecambahan Biji
Glycine max L, Vigna radiate L dan Vigna sinesis L. Malang: Universitas Islam Indonesia.
Nazemi. D., I. Ar-Riza, dan A. Budiman. 2004. Kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan karbon
dari berbagai jenis gulma di lahan lebak. Dalam Agroscientiae. J. Ilmu-Ilmu Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat. Vol. II No.2 Agustus 2004. p. 140-145.
Rahayu, E. S. 2003. Peranan Penelitian Alelopati dalam Pelaksanaan Low External Input and
Sustainabel Agriculture (LEISA). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Rukmana, R., dan Saputra. 1999. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta: Kanisius.
Simatupang, R.S., D. Cahyana, E. Maftuah. 2015. Gulma Rawa: Keragaman, Manfaat, dan Cara
Pengelolaannya. Banjarmasin: Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.
Singh, P.H., D.R. Batish, and R.K. Kohli. 2005. Handbook of Sustainable Weed Management.
New York: Food Product Press.
Sukman, Y. dan Yakup. 1995. Gulma dan Tekhnik Pengendaliannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Yunasfi. 2007. Permasalahan Hama, Penyakit dan Gulma Dalam Pembangunan Hutan Tanaman
Industri dan Usaha Pengendaliannya. Medan: Universitas Sumatera Utara.
21