Anda di halaman 1dari 9

“Penyerbukan Sendiri (Autogami) dan

Penyerbukan Silang (Alogami)”

(TUGAS MATA KULIAH PEMULIAAN)

OLEH

NAMA : KURNIYATI
NPM : 18023211020p

SEKOLAH TINGGI PERKEBUNAN LAMPUNG


YAYASAN TRI DHARMA LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2019
PENGERTIAN PENYERBUKAN

Penyerbukan adalah proses jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik yang
terjadi pada bunga dari tumbuhan. Penyerbukan disebut juga dengan istilah
polinasi. Penyerbukan merupakan bagian penting dari proses reproduksi
tumbuhan berbiji.
Seperti diketahui tumbuhan generatif memiliki alat perkembangbiakan berupa
putik (betina) dan benang sari (jantan). Penyerbukan yang sukses akan diikuti
segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang memasuki saluran putik menuju
bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting berikutnya, yaitu pembuahan.
Dalam proses penyerbukan tumbuhan, terdapat beberapa macam jenisnya. Secara
umum klasifikasi penyerbukan dapat dibedakan berdasarkan asal sebuk sarinya,
apakah dari bunga itu sendiri atau dari bunga lain. Bisa juga penyerbukan
dilakukan lewat serbuk sari dari bunga tumbuhan lain yang sejenis.
Selain itu jenis-jenis penyerbukan dapat dibedakan menurut perantaranya, bisa
melalui komponen abiotik seperti angin atau air, bisa juga melalui komponen
biotik makhluk hidup seperti lewat bantuan hewan atau lewat bantuan manusia.
Penyerbukan Sendiri (Autogami) Dan Penyerbukan Silang
(Alogami)

A. Penyerbukan Sendiri (Autogami)

Penyerbukan sendiri atau disebut sebagai autogami, merupakan jenis penyerbukan


pada suatu bunga yang serbuk sarinya berasal dari bunga itu sendiri. Artinya
serbuk sari yang jatuh ke kepala putih pada bunga itu sendiri. Penyerbukan
autogami secara umum tidak menghasilkan keturunan yang bervariasi. Secara
umum penyerbukan sendiri memiliki ciri ciri yang membedakannya dengan
penyerbukan lainnya, berikut ini adalah ciri ciri penyerbukan sendiri atau
penyerbukan yang bersifat autogami dan disertai dengan penjelasannya :
 Jatuhnya Serbuk Sari di Stigma Kepala Bunga
Ciri ciri penyerbukan sendiri yang pertama dapat dilihat dengan proses jatuhnya
serbuk sari dari bunga itu sendiri dan proses penyerbukan ini sendiri biasanya
dapat terjadi dengan bantuan alam seperti angina tau anemogami, manusia
anthropogami dan dengan bantuan air atau hydrogami dan yang terkhir dengan
adanya bantuan hewan atau zoidiogami.
 Terjadi Hanya Pada Bunga Hermaprodit
Ciri kedua bisa dilihat karena pistil dibuahi oleh serbuk sari yang berasal dari
bunga itu sendiri dan proses penyerbukan sendiri ini hanya dapat terjadi pada
tanaman dengan bunga hermaprodit, bunga hermaprodit ini merupakan bunga
yang mempunyai dua alat kelamin penuh seperti jantan dan betina di dalam satu
bunga duduk. Contoh dari bunga hermaprodit ini sendiri adalah bunga kembang
sepatu, bunga buah naga da bunga padi.
 Tidak Menghasilkan Variasi Keturunan
Ciri ciri yang terakhir dapat dilihat dari hasil penyerbukan sendiri ini tidak akan
dapat menghasilkan variasi keturunan karena jenis kelamin laki laki dan
perempuan berasal dari satu tanaman yang sama atau sejens sehingg tidak ada
warisan sari sifat sifat yang berbeda seperti yang terjadi dari penyerbukan silang
ataupun penyerbukan bastar.
Penyerbukan sendiri bisa juga disebut dengan istilah self – pollination yang dibagi
menjadi dua jenis yaitu penyerbukan sendiri alami dan penyerbukan sendiri
buatan.
 Penyerbukan Sendiri Alami
Jenis penyerbukan sendiri yang pertama adalah penyerbukan sendiri yang terjadi
secara alami yang dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri namun dengan syarat
adanya kelengkapan alat kelamin yang terdapat pada bunga yakni putik dan
benang sari.
 Penyerbukan Sendiri Buatan
Jenis yang kedua adalah penyerbukan sendiri secara buatan atau yang dibantu
dengan menggunakan rekayasa manusia karena proses penyerbukan sendiri ini
melakukan penyerbukan dengan cara buatan yakni dengan cara mengumpulkan
serbuk sari dari kepala sari pada suatu tanaman dan kemudian dioleskan atau
diletakkan pada putik bunga yang sama atau bunga yang terdapat pada tanaman
yang sama sebelum diserbuki.

B. Penyerbukan Silang (Alogami)


Penyerbukan silang adalah penyerbukan yang terjadi apabila serbuka sari yang
jatuh di kepala putik barasal dari bunga lain yang sejenis tetapi berbeda pohonnya.
Penyerbukan silang juga bisa terjadi pada pohon yang sama tetapi berbeda
bunganya.
Ciri khas bunga atau tanaman yang melakukan penyerbukan silang di antaranya:
 Dilihat secara morfologi bunga, serbuk sari terhalang menyerbuki kepala
putik, misalnya posisi benang sari yang berada di bawah kepala putik atau
berada pada bunga yang berbeda.
 Waktu kematangan kepala putik dan benang sari yang berbeda, sehingga
ketika benang sari jatuh di kepala putik tidak terjadi peleburan antara sel
gamet jantan dan betina. Atau putik matang terlebih dahulu dari pada benang
sari, sehingga serbuk sari bunga dari tanaman lain dapat menyerbukinya
terlebih dahulu.
 Ketidak sesuaian alat kelamin (inkompatabilitas). Penyerbukan oleh serbuk
sari bunga yang sama tidak pernah menghasilkan pembuahan, sehingga putik
harus di serbuki oleh serbuk sari dari bunga lain yang memiliki kesesuaian
(kompatibel).
 Bunga bertipe monoeceous atau bunga jantan dan bunga betina berpisah
dalam satu tanaman. Contoh tanaman yang memiliki bunga bertipe
monoeceous ini adalah tanaman jagung. Tanaman jagung memiliki bunga
jantan di ujung batang dan bunga betina di ujung ketiak daun (batang).
Tepung sari dapat tersebar dengan bantuan angin, sehingga berpotensi besar
melakukan penyerbukan silang.
 Bunga yang bertipe dioeceous atau bunga jantan dan betina terpisah dan
berada pada tanaman yang berbeda. Contoh mudah untuk jenis tanaman yang
memiliki tipe bunga seperti itu adalah tanaman pepaya. Tanaman pepaya pada
umumnya memiliki satu jenis bunga pada satu tanaman. Bunga betina
saja/bunga jantan saja, meskipun ada juga yang memiliki bunga jantan dan
betina dalam satu tanaman, akan tetapi sangat jarang sehingga tanaman yang
memiliki bunga bertipe dieoceous umumnya merupakan spesies tanaman
yang menyerbuk silang.
KLASIFIKASI TANAMAN
Penyerbukan Sendiri (Autogami) dan Penyerbukan Silang (Alogami)

A. Penyerbukan Sendiri (Autogami)


Tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri antara lain :
1) Lada
Bunga lada merupakan bunga hermafrodit karena organ kelamin jantan dan organ
kelamin betina pada lada terletak pada satu bunga yang sama. Jika dilihat dari
bentuk bunga, organ kelamin jantan dan organ kelamin betina yang letaknya
berdekatan maka bunga tersebut melakukan penyerbukan secara autogami
(penyerbukan sendiri).

2) Kentang
Pada saat terjadi penyerbukan bunga kentang tidak membuka. Sedangkan
tepungsari luruh sebelum bunga membuka. Benangsari dan putik ditutup oleh
bagian bunga, sesudah bunga membuka putik akan memanjang setelah tepungsari
masak. Sehingga terjadilah penyerbukan sendiri pada tanaman kentang.

3) Kedelai
Bunga kedelai berbentuk kupu-kupu dengan 3 mahkota yang menutupi alat
kelaminnya secara sempurna. Letak anther pada bunga kedelai lebih panjang
daripada stigma. Stigma ukurannya sangat kecil berukuran sekitar 3 mm dan
berbentuk menyerupai calon polong. Letak anther yang lebih panjang
menyebabkan benangsari jatuh pada stigma sehingga terjadi penyerbukan.

4) Kacang tanah
Bunga kacang tanah memiliki serbuk sari dan putik yang saling berdekatan
tempatnya sehingga serbuk sari dari suatu bunga jatuh ke kepala putik bunga itu
sendiri. Oleh karena itu, kacang tanah merupakan tanaman yang melakukan
penyerbukan sendiri.

5) Buncis
Bunga Buncis berwarna putih, merah jambu atau ungu dan merupakan bunga
sempurna yang memiliki 10 benang sari, diantaranya menyatu membentuk tabung
yang melingkari bakal buah panjang dan satu benang sari teratas terpisah dari
yang lain. Bunga tanaman buncis pada umumnya menyerbuk sendiri dan dari hasil
penyerbukan bunga akan menghasilkan buah yang disebut polong.

B. Penyerbukan Silang (Alogami)


Tanaman yang melakukan penyerbukan silang antara lain :
1) Anggur
Bunga anggur bersifat menyerbuk silang karena benang sari dan putik berada
pada bunga yang berbeda namun masih dalam satu pohon. Penyerbukan bunga
berlangsung dengan bantuan angin, serangga dan manusia. Genetis bunga anggur
bersifat heterozigot, mempunyai 3 bunga terdiri atas bunga betina resesif mantap
(mm), bunga jantan yang tidak mantap, dan bunga sempurna (hermaphrodit) yang
tidak mantap pula. Bunga jantan ditentukan oleh 3 macam faktor genetik, yaitu
MM, MH, dan Mm. Sementara bunga sempurna ditentukan oleh 2 macam faktor
genetik, yaitu HH dan Hm. Secara genotipe tanaman anggur dapat menampilkan 6
macam perbedaan, tetapi fenotipe nya menampilkan 3 perbedaan yang terdiri atas
tanaman anggur jantan, betina, dan sempurna (Rukmana, 1999).

2) Mangga
Umumnya bunga mangga terdapat dalam tandan atau rangkaian. Setiap tandan
memiliki lebih dari 1000 kuntum bunga. Bunga pada pangkal tandan umumnya
jantan yang jumlahnya lebih dari 92 persen dari jumlah bunga per tandan.
Sementara bunga pada ujung tandan adalah bunga sempurna atau hermafrodit
yang jumlahnya kurang dari 8 persen. Tanaman mangga menyerbuk silang
melalui serangga lebah madu (Apis Mellifera). Sel kelamin betina dan jantan
berada pada bunga yang berbeda namun masih dalam pohon yang sama. Sel
kelamin betina dari bunga sempurna biasanya tidak subur. Sel kelamin betina
yang subur hanya berkisar antara 5 hingga 10 persen. Sel kelamin jantan dari
bunga sempurna dan bunga jantan adalah lemah. Kemampuan tepung sari
tersebut hanya 1 sampai 2 persen. Hal inilah yang menyebabkan hasil buahnya
sedikit. Tandan bunga muncul pada ujung cabang atau ranting. Umumnya
tanaman ini hanya berbunga setahun sekali yang jatuh pada musim kemarau
setelah mengalami musim kering lebih dari 4 bulan (Rustian, 2008).

3) Kelapa Sawit
Bunga tanaman kelapa sawit terdiri atas bunga jantan, bunga betina atau
hermafrodit. Tiap tandan bunga jantan memiliki 100-250 cabang (spikelet) yang
panjangnya antara 10-20 cm dan berdiameter 1-1,5 cm. Tiap cabang berisi 500-
1500 bunga kecil yang akan menghasilkan tepung sari. Tandan bunga betina
memiliki 100-200 cabang dan setiap cabang terdapat 15-20 bunga betina. Satu
tandan buah tanaman dewasa dapat diperoleh 600-2000 butir buah, tergantung
besarnya tandan. Letak bunga betina dan bunga jantan pada satu pohon terpisah
dan matangnya tidak bersamaan, sehingga tanaman kelapa sawit biasanya
menyerbuk silang. Penyerbukan dilakukan oleh bantuan angin atau serangga
(Setyamidjaja, 2006).

4) Sirsak
Bunga tanaman sirsak menyerbuk silang karena bunga tanaman ini bersifat
protogynous, kepala putik reseptif lebih dahulu sedangkan tepung sarinya belum
matang (Octavia, 2003).

5) Pepaya
Bunga pepaya termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah tangkai atau
poros bunga (pedunculus). Kelompok bunga majemuk tersebut disebut
infloresensia yang duduk pada ketiak daun.Tanaman pepaya memiliki tiga jenis
bunga, yaitu bunga jantan (masculus), bunga betina (femineus), dan bunga
sempurna (hermaprodit). Dari bentuk bunganya tanaman pepaya tergolong
tanaman yang menyerbuk silang. Penyerbukan tersebut berlangsung dengan
bantuan angin atau serangga.
DAFTAR PUSTAKA

https://ekosistem.co.id/penyerbukan-sendiri/

https://www.mangyono.com/2015/12/penyerbukan-padi-secara-alami.html

https://allaboutagriculture123.blogspot.com/2015/10/definisi-penyerbukan-
sendiri.html

https://blog.ub.ac.id/chici122/2012/05/14/tugas-pemuliaan-tanaman-menyerbuk-
sendiri/

https://www.idpengertian.com/pengertian-penyerbukan-silang/

https://blog.ub.ac.id/kristyaphinenara/2013/04/24/10-contoh-tanaman-menyerbuk-
silang/

Anda mungkin juga menyukai