Anda di halaman 1dari 9

KEJAHATAN PENCURIAN DALAM MASYARAKAT

TUGAS MATA KULIAH SOSIOLOGI PEDESAAN

Oleh:
Kelompok V
1. Irmawati
2. Kurniyati

SEKOLAH TINGGI PERKEBUNAN LAMPUNG


YAYASAN TRI DHARMA LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penulisan


Tindak kejahatan merupakan tindak pidana yang dapat terjadi kapan saja
dan dimana saja. Berbagai bentuk tindak kejahatan terus berkembang baik modus
maupun skalanya, seiring berkembangnya suatu masyarakat dan daerah seiring
juga perkembangan sektor perekonomian demikian pula semakin padatnya
populasi penduduk maka perbenturan berbagai kepentingan dan urusan diantara
komunitas tidak dapat dihindari. Berbagai motif tindak kejahatan dilatarbelakangi
berbagai kepentingan baik individu maupun kelompok.

Tindak pidana pencurian adalah gejala sosial yang senantiasa dihadapi oleh
masyarakat, berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak yang berwajib maupun
warga masyarakat sendiri untuk menghapusnya, akan tetapi upaya tersebut tidak
mungkin akan terwujud secara keseluruhannya, karena setiap kejahatan tidak akan
dihapuskan dengan mudah melainkan hanya dapat dikurangi tingkat intensitasnya
maupun kualitasnya.

Perkembangan kejahatan terutama tindak pidana pencurian semakin meningkat,


suatu hal yang merupakan dampak negatif dari kemajuan yang telah dicapai oleh
Negara kita. Sebagai contoh tindak pidana pencurian yang banyak dilakukan oleh
seseorang dikarenakan struktur ekonomi yang semakin memburuk yang
disebabkan oleh seringnya terjadi kenaikan harga barang dan inflasi yang cukup
tinggi sedangkan pembagian pendapatan bagi masyarakat tidak merata, dan juga
tingginya angka pengangguran yang disebabkan oleh sulitnya mendapatkan
pekerjaan.

Hal lain yang mendukung seorang melakukan tindak pidana pencurian juga
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengaruh lingkungan, adanya
kesempatan untuk melakukan tindak pidana tersebut, kurangnya kesadaran
terhadap hukum dari si pelaku serta dapat disebabkan oleh faktor sosial lainnya.

1.2. Tujuan Penulisan


Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pemicu tindak pidana
pencurian.
2. Untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan dari tindak pidana
pencurian.
3. Untuk mengetahui solusi untuk mencegah tindak pidana pencurian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pencurian


Pencurian merupakan salah satu jenis kejahatan terhadap kekayaan manusia yang
dan merupakan masalah yang tak ada habis-habisnya. Pencurian sudah merajalela
dikalangan masyarakat. Pencurian adalah mengambil sesuatu barang yang
merupakan milik orang lain dengan cara melawan hak orang lain.

Dalam Buku II Bab XXII Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal
362 KUHP berbunyi :
“Barangsiapa mengambil sesuatu benda yang sebagian atau seluruhnya
merupakan kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk menguasai benda
tersebut secara melawan hukum, karena bersalah melakukan pencurian, dipidana
dengan pidana selama-lamanya lima tahun atau dengan pidana denda setinggi-
tingginya Sembilan ratus rupiah”.

Yang dilarang dan diancam dengan hukuman di dalam kejahatan ini adalah
perbuatan “mengambil”, yaitu membawa sesuatu benda di bawah kekuasaannya
secara mutlak dan nyata.

2.2. Faktor Pemicu Tindak Pidana Pencurian


Faktor pemicu tindak pidana pencurian antara lain :
1. Faktor internal
a.  Niat pelaku
Niat merupakan awal dari suatu perbuatan, dalam melakukan tindak pidana
pencurian niat dari pelaku juga penting dalam faktor terjadinya perbuatan tersebut.
Pelaku sebelum melakukan tindak pidana pencurian biasanya sudah berniat dan
merencanakan bagaimana akan melakukan perbuatannya. Yang sering terjadi
adalah pelaku merasa ingin memiliki barang yang dipunyai oleh korban, maka
pelaku memiliki barang milik korban dengan cara yang dilarang oleh hukum,yaitu
dengan mencurinya. Pelaku biasanya merasa iri terhadap barang yang dimiliki
oleh korban, sehingga pelaku ingin memilikinya.

b.  Moral dan pendidikan


Moral berarti tingkat kesadaran akan norma-norma yang berlaku di dalam
masyarakat. Kesadaran hukum seseorang merupakan salah satu faktor internal
yang dapat menentukan apakah pelaku dapat melakukan perbuatan yang
melanggar norma-norma di masyarakat. Tingkat pendidikan seseorang juga
menentukan seseorang dapat melakukan tindak pidana pencurian. Karena
kebanyakan dari pelaku pencurian memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

2. Faktor eksternal
a. Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal pelaku kejahatan biasanya merupakan lingkungan atau
daerah-daerah yang pergaulan sosialnya rendah, rendahnya moral penduduk dan
seringnya norma-norma sosial dilanggar dan tidak ditaati lagi. Lingkungan tempat
tinggal juga menjadi salah satu faktor penting dari terjadinya suatu tindak pidana
pencurian. Hal ini dapat dilihat bahwa lingkungan juga menjadi salah satu faktor
penyebab kriminigen (penyebab kejahatan).
b. Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi dari pelaku tindak pidana pencurian kerap kali menjadi faktor
yang melatarbelakangi seseorang melakukan tindak pidana pencurian. Karena
desakan ekonomi yang menghimpit, yaitu harus memenuhi kebutuhan keluarga,
membeli sandang maupun papan, atau ada keluarga yang sedang sakit, maka
seseorang dapat berbuat nekat dengan melakukan tindak pidana pencurian.
c. Perkembangan global
Perkembangan global memiliki dampak positif bagi kemajuan suatu negara,
sedangkan bagi individu perkembangan global merupakan suatu sarana untuk
menunjukkan bahwa dia adalah seseorang yang mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya dalam masa perkembangan global tersebut. Selain itu seseorang yang
memiliki harta yang lebih dipandang sebagai orang yang sukses, hal ini tentunya
membuat setiap orang dalam masyarakat bersaing satu sama lainnya untuk
menunjukkan bahwa dirinya yang paling unggul.

2.3. Dampak Tindak Pidana Pencurian


1. Dampak terhadap pelaku tindak pidana pencurian
Dampak yang akan dialami bagi pelaku pencurian atas perbuatannya tersebut
antara lain:
a. Mengalami kegelisahan batin, pelaku pencurian akan merasakan
perasaan bersalah dan takut perbuatannya terbongkar.
b. Mendapat hukuman apabila tertangkap, seorang pencuri akan
mendapatkan hukuman sesuai undang-undang yang berlaku.
c. Mencemarkan nama baik, nama baik pelaku tindak pidana pencurian
akan tercemar di mata masyarakat.
d. Merusak keimanan, seseorang yang mencuri berarti telah rusak imannya.
2. Dampak terhadap korban tindak pidana pencurian
Dampak dari pencurian bagi korban tindak pidana pencurian diantaranya adalah:
a. Menimbulkan kerugian.
b. Menimbulkan ketakutan, korban dan masyarakat merasa ketakutan
karena mereka merasa harta bendanya terancam.
BAB III
SOLUSI

Solusi untuk mencegah terjadinya pencurian adalah sebagai berikut:


1) Meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat
Untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat perlu campur
tangan pemerintah didalamnya. Hal ini tentunya tidak mudah dikarenakan di
Indonesia sendiri sampai saat ini masih menjadi masalah social tersendiri
mengenai kurangnya kesejahteraan masyarakat atau kemiskinan.
Namun, jika tingkat kesejahteraan hidup masyarakat meningkat maka bisa
mengurangi tindak pencurian di masyarakat.
2) Menerapkan nilai moral dan perilaku yang baik.
Menerapkan nilai moral dan perilaku yang baik sebaiknya dilakukan sejak
kecil dengan menanamkan nilai-nilai agama sehingga terbentuk prilaku yang
baik sesuai dengan ajaran agama. Dengan demikian, tindakan pencurian tidak
akan dilakukan karena oleh agama jelas-jelas dilarang.
3) Tetap menjaga dan mengawasi barang milik sendiri.
Menjaga barang milik sendiri tentu harus dilakukan karena pencurian bukan
hanya terjadi karena niat tetapi karena ada kesempatan untuk mencuri. Oleh
karena itu, jangan sampai memberi kesempatan pada pelaku pencurian untuk
mengambil barang-barang berharga milik kita.
Misalkan menggunakan alarm pada kendaraan dan memasang kunci stang
sehingga menambah keamanan kendaraan kita saat diparkir.
4) Meningkatkan keamanan di lingkungan masyarakat.
Meningkatkan keamanan di lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan
mengadakan Siskamling atau ronda bergilir antar warga sekitar lingkungan.
Selain itu, dapat juga dilakukan dengan membuat portal dan menunjuk
petugas keamanan atau satpam untuk berjaga di lingkungan sekitar.
5) Tidak meletakkan barang-barang berharga di tempat sembarangan.
Barang-barang berharga sebaiknya memang diletakkan ditempat yang aman
agar tidak memamcing paleku pencurian untuk mengambil barang-barang
berharga milik kita.
BAB IV
KESIMPULAN

Pencurian adalah mengambil sesuatu barang yang merupakan milik orang


lain dengan cara melawan hak orang lain. Tindak pidana pencurian merupakan
gejala sosial yang senantiasa dihadapi oleh masyarakat.
Faktor pemicu tindak pidana pencurian berasal dari factor internal dan factor
eksternal. Dampak yang ditimbulkan dari tindak pidana pencurian bisa berakibat
bagi pelaku dan korban pencurian tersebut tentunya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak yang berwajib maupun warga
masyarakat sendiri untuk menghapus tindak pidana pencurian tersebut, akan tetapi
upaya tersebut tidak mungkin akan terwujud secara keseluruhannya, karena setiap
kejahatan tidak akan dihapuskan dengan mudah melainkan hanya dapat dikurangi
tingkat intensitasnya maupun kualitasnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://ridhatriyanadewi.blogspot.com/2015/06/penelitian-kasus-
pencurian_37.html

http://daudtarmizi.blogspot.com/2016/12/makalah-hukum-pidana-tentang-
pencurian.html

Anda mungkin juga menyukai