Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN ANTARA SINK & SOURCE

OLEH :
NAMA :MUHAMMAD YUSUF
STAMBUK : F1D1 19 039
KELOMPOK : I (SATU)
MATA KULIAH : NUTRISI TUMBUHAN

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
SOURCE (SUMBER)

1. Pengertian Source

Source (sumber) adalah jaringan yang mensuplai asimilat, organ tanaman

yang aktif berfotosintesis itu adalah daun dan bagian tanaman yang berwarna

hijau (yang mengandung klorofil). Source secara umum adalah bagian

tanaman yag menghasilkan fotosintat yakni daun-daun dewasa yg melakukan

fotosintesa. Tidak semua daun berstatus sebagai source, kuncup daun, daun

yang baru flush, (misalnya pucuk merah, daun muda kakao, flush daun

saputangan) statusnya adalah sink. Daun yang terlindung dari cahaya matahari

(overlapping) statusnya sink pada umumnya. Sumber merujuk pada bagian

tanaman yang menghasilkan fotosintat atau asimilat. Fotosintesa merupakan

proses perubahan energi fisika sinar matahari menjai energi kimia dalam

bentuk karbohidrat (glukosa, sukrosa, amilum, dll). Fotosintesa mensyaratkan

adanya CO2, H2O, kloroplast (plastida yang mengandung klorofil) dan cahaya

matahari (foton). Posisinya di sebelah bawah tajuk, misalnya daun kelapa sawit

paling bawah. Daun-daun pada tunas air (wiwilan), statusnya adalah sink,

misalnya pdaa wiwilan kopi, kakao, teh dll. Daun-daun muda pd batang,

cabang, atau ranting yg tumbuh kembali setelah ada patah, rebah atau bengkok,

statusnya sink.

2. Ukuran Source

Daun terkait fotosintesa dimana semakin luas daun semakin luas

permukaan daun menerima sinar matahari, semakin banyak stomata (sebagai


tempat masuknya CO2), semakin banyak klorofil maka semakin tinggi

fotosintesa. Luas satu helai daun diukur dari panjang daun dan lebar daun.

Panjang daun diukur dari pangkal daun hingga ujung helai daun, lebar daun

diukur pada bagian yang terlebar dari helai daun, dikalikan dengan konstanta

daun. Luas daun keseluruhan dihitung dari jumlah daun dikalikan dengan rata-

rata luas daun. Selain luas daun, banyaknya daun yang efektif melakukan

fotosintesa menjadi penting (daun-daun tua, mengkerut, menggulung,

chlorosis, necrosis, mineralnya berpindah ke daun yang lebih muda, tidak

maksimal dalam berfotosintesa). Pada dasarnya ada korelasi yang positif antara

laju fotosintesa dengan jumlah daun dan luas daun. Ada korelasi yang positif

dengan produksi bahan kering.

3. Kekuatan Source (Source strength)

Source strengthening atau kekuatan source diukur dari intensitas daun

melakukan fotosintesa. Daun yang berukuran sama bisa memiliki laju

fotosintesa yang berbeda. Tanaman dengan luas permukaan daun yang sama

bisa memiliki produktivitas bahan kering yang berbeda. Intensitas daun

melakukan fotosintesa dipengaruhi umur daun, status nutrisi daun, (ada

tidaknya defisiensi unsur hara mineral), ada tidaknya dan tingkat serangan

hama penyakit, jumlah klorofil per satuan luas daun, pigmen daun, elastisitas

daun, jumlah stomata daun (terkait dengan transpirasi dan masuknya CO2),

tipe fotorespirasi daun, seludang pembuluh, ketebalan daun, kemampuan

mengikat air) dan stress tanaman (kekurangan air, panas dll).


SINK (PENYIMPANAN)

1. Pengertian Sink

Sink adalah jaringan yang menampungatau menerima asimilat, tetapi

tidak aktif berfotosintesis misalnya buah, biji dan umbi. Contoh bagian tanaman

yang termasuk ke dalam sink seperti akar, stem (batang, dahan, ranting, tangkai

daun, tangkai bunga, tangkai buah), tunas batang, tunas daun, bunga, buah,

biji.umbi (batang, akar). Diantara sink dapat terjadi kompetisi antar sink.

2. Ukuran Sink

a. Jumlah sink, misalnya jumlah bunga rambutan pada satu pohon. Jumlah sisir

pisang pada satu tandan, jumlah tongkol jagung, jumlah buah kelapa pada

satu tandan, jumlah biji per polong, jumlah anakan padi per tanaman.

b. Luas sink, misalnya luas akar atau kelegaan akar, diameter batang jagung, lilit

batang karet, panjang tongkol jagung, diameter tongkol jagung, diameter

buah.

c. Berat sink, misalnya berat umbi akar ubi kayu, berat umbi batang ubi jalar,

berat 1000 butir biji kedele, berat kering batang jagung, berat kering akar

jagung, berat basah jerami padi, berat buah semangka per sampel, berat tbs

kelapasawit per pohon, berat basah polong per tanaman. Berat gabah basah

padi, berat gabah padi kering, berat basah late per tanaman.

3. Kekuatan sink (Sink strength)

Sink strengthening adalah kemampuan aktual sink menarik dan

memanfaatkan fotosintat. Kapasitas sink menarik , memanfaatkan fotosintat


dan bersaing dengan kompetitor sink lainnya terkait faktor seperti umur sink,

jumlah sink, fase tumbuh atau fase perkembangan, hormon, kandungan nutrisi

terutama mineral, faktor lingkungan seperti stress tanaman, faktor budidaya.

Pada dasarnya harus ada keseimbangan antara source dan sink, yang cenderung

meningkat, sehingga terjadi peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman.

Upaya meningkatkan source al dengan cara memupuk dengan N, P dan K.

Upaya mengurangi sink kompetitif al dengan cara pemangkasan (cabang,

daun), atau dengan mengurangi jumlah bunga, buah, anakan an lainnya.

A. Hubungan Antara Sink & Source pada Proses Fotosintesis

Sink adalah jaringan yang menampung atau menerima asimilat tetapi

tidak aktif berfotosintesis misalnya biji, buah dan umbi. Source adalah

jarinngan yang menyuplai asimilat, organ yang aktif berfotosintesis itu adalah

daun dan bagian tanaman yang dapat berwarna hijau (yang mengandung

klorofil). Menurut defenisi Snyder dan Carlson (1983) daun dan semua

jaringan tanaman yang berfotosintesis adalah source. Organ atau jaringan

tanaman yang menjadi tempat akumulasi sementara bahan kering untuk

kemudian melapaskannya kebagian yang memanfaatkan bahan kering juga

termasuk source.

Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan

anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi

cahaya matahari. Fotosintesis terdiri atas 2 fase, yaitu fase I yang berlangsung

pada grana dan menghasilkan ATP dan NADPH2 serta fase II yang

berlangsung pada stroma dan menghasilkan karbohidrat. Molekul air tidak


dipecah dalam fotosintesis primitif dan setelah evolusi molekul air dipecahkan

melalui 2 fotosistem sehingga O2 dilepaskan ke atmosfir.

CO2 dan H2O merupakan substrat dalam reaksi fotosintesis dan dengan

bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis (berupa klorofil dan

pigemen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat dan melepaskan

oksigen. Cahaya matahari meliputi semua warna dari spektrum tampak dari

merah hingga ungu, tetapi tidak semua panjang gelombang dari spektrum

tampak diserap (diabsorpsi) oleh pigmen fotosintesis. Atom O pada karbohidrat

berasal dari CO2 dan atom H pada karbohidrat berasal dari H 2O. Energi cahaya

diubah menjadi energi kimia oleh pigmen fotosintesis yang terdapat pada

membran interna atau tilakoid. Pigmen fotosintesis yang utama ialah klorofil

dan karotenoid. Klorofil a dan b menunjukkan absorpsi yang sangat kuat untuk

panjang gelombang biru dan ungu, jingga dan merah (lembayung) dan

menunjukkan absorpsi yang sangat kurang untuk panjang gelombang hijau dan

kuning hijau (500-600 nm).

Klorofil merupakan komponen kloroplas yang utama dan kandungan

klorofil relatif berkorelasi positif dengan laju fotosintesis. Klorofil disintesis di

daun dan berperan untuk menangkap cahaya matahari yang jumlahnya berbeda

untuk tiap spesies. Sintesis klorofil dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti

cahaya, gula atau karbohidrat, air, temperatur, faktor genetik, unsur-unsur hara

seperti N, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, S dan O. Karotenoid menunjukkan absorpsi

kuat untuk panjang gelombang biru dan ungu; memantulkan dan


mentransmisikan panjang gelombang hijau, kuning, lembayung, merah

(kombinasi warna-warna tersebut tampak kuning)

Fotosintesis pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri atas 2 fase yaitu:

a. Fase I: reaksi fotokimia, reaksi fotolisis, reaksi Hill, reaksi fotofosforilasi,

reaksi terang Reaksi ini berlangsung di grana dan membutuhkan cahaya.

Energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya dan diubah menjadi

bentuk energi kimia, yaitu ATP dan senyawa pereduksi, yaitu NADPH. Atom

hidrogen dari molekul H2O dipakai untuk mereduksi NADP+ menjadi

NADPH dan O2 dilepaskan sebagai hasil sampingan reaksi fotosintesis. Reaksi

juga dirangkaikan dengan reaksi pembentukan ATP dari ADP dan Pi.

b. Fase II: reaksi termokimia, reaksi fiksasi/reduksi CO2, reaksi gelap Reaksi

ini berlangsung di stroma dan sering kali disebut reaksi gelap, karena reaksi ini

dapat berlangsung tanpa adanya cahaya, walaupun tidak harus berlangsung

dalam keadaan gelap. Hal ini disebabkan karena enzim-enzim stroma kloroplas

tidak membutuhkan cahaya untuk aktivitasnya, tetapi membutuhkan ATP dan

NADPH2. Fase II fotosintesis ini berlangsung pada stroma dan menghasilkan

karbohidrat. Dalam reaksi ini senyawa kimia berenergi tinggi yang dihasilkan

pada fase I, yaitu NADPH dan ATP dipakai untuk reaksi reduksi CO2 yang

menghasilkan glukosa.

Bahan kering hasil fotosintesis kemudian ditranslokasikan melalui floem

kebagian tanaman yang membutuhkannya (sink). Sink menggunakan asimilat

untuk pertumbuhannya dan sebagian lagi disimpan. Sink merupakan semua

bagian tanaman yang tidak berfotosintesis atau berfotosintesis tapi tidak


maksimum sehingga Sebagian kebutuhan karbohidratnya disediakan oleh

source. Sink dapat berupa jaringan meristematik, jaringan yang sedang

mengalami pemanjangan. Antara sink-sink yang ada akan saling berkompetisi

dalam mendapatkan asimilat yang dihasilkan source.

B. Hubungan antara sink & source pada proses transpirasi

Transpirasi merupakan proses pergerakan air dalam tubuh tanaman dan

hilang menjadi uap air ke atmosfir. Hubungan dari sink dan source dari proses

transpirasi ini yaitu bahwa akar yant tergolong kedalam sink akan menarik air

melalui xylem akar yang kemudian akan di tranfer menuju seluruh tubuh

tumbuhan untuk pertumbuhan tumbuhan, dalam hal ini daun yang termasuk

kedalam source. Proses transpirasi dimulai dari absorbs air tanah oleh akar

tanaman yang kemudian ditransport melalui batang menuju daun dan

dilepaskan (transpired) sebagai uap air ke atmosfir.

Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor karakter vegetasi, karakter tanah,

lingkungan serta pola budidaya tanaman. Laju transpirasi mempunyai relasi

dengan jenis tanaman dan populasi tanaman. Perbedaan jenis tanaman

berpengaruh terhadap laju transpirasinya. Tiap vegetasi mempunyai struktur

akar dan tajuk yang berbeda-beda. Struktur tajuk, fisiologi tanaman, indeks

luas daun dan conductance stomata berpengaruh terhadap transpirasi. Volume

air tanah yang mampu diserap oleh tanaman sangat bergantung pada pola

perakaran, semakin tinggi penetrasi akar pada tanah maka akan semakin

banyak air yang mampu diserap oleh tanaman sehingga volume air yang

mengalami transpirasi juga semakin tinggi.


Perbedaan struktur kanopi dapat dilihat dari perbedaan struktur batang

serta daun yaitu luas daun tanaman, dimana semakin tinggi indeks luas daun

tanaman maka semakin tinggi laju transpirasi tanaman. Perbedaan kumulasi

water loss dan laju transpirasi tiap tanaman disebabkan oleh karakter tanaman

dan stomata yang meliputi luas daun, serta density dan lebar stomata.

Transpirasi dikontrol oleh perilaku membuka dan menutupnya stomata, dimana

perilaku stomata bervariasi menurut jenis tanaman.

C. Hubungan sink & source pada proses transport asimilat

Translokasi asimilat merupakan mekanisme pengangkutan hasil

fotosintesis atau fotosintat dari source ke sink, bertujuan agar dapat

dimanfaatkan oleh seluruh jaringan untuk penunjang pertumbuhan atau sebagai

bahan cadangan. Senyawa yang diangkut berupa hasil fotosintesis dari daun

menuju ke organ penerima tumbuhan seperti akar, batang, dan organ

reproduktif melalui pembuluh floem. Senyawa yang diangkut berupa hasil

fotosintesis, senyawa organik dan anorganik. Senyawa yang diserap oleh akar

sebagian difiksasi membentuk senyawa organik dan beberapa tidak difiksasi

membentuk senyawa anorganik.

Komposisi fotosintat yang disirkulasikan antara lain sukrosa, asam

amino, kalium, natrium, magnesium, besi dan lainnya dengan kadar pH 7,9.

Contoh tumbuhannya yaitu anggrek akar. Tahap translokasi asimilat yakni

larutan dengan ion kuat akan diangkut melalui floem, gula akan terus-menerus

mengisi muatan saluran transport, jaringan floem berada dalam muatan positif,
kemudian organ sink yang aktif akan melanjutkan pengangkutan hasil

fotosintat untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai