Anda di halaman 1dari 5

RESUME JURNAL BIOLOGI

NAMA : Nasywah Maharani Alamsyah


NPM : 202241500120
KELAS : R1C

I. Jurnal 1 : MENYELIDIKI ENERGI PADA FOTOSINTESIS TUMBUHAN


Judul : Menyelidiki Energi Pada Fotosintesis Tumbuhan
Sumber : Jurnal Pendidikan IPA Vol. 9, No. 2, 2020 (hal 125-131)
Penulis : Suyatman Mahasiswa Program Doktor Pendidikan IPA
Pascasarjana FIKIP Universitas Sebelas Maret
Tahun Terbit : 31 Oktober 2020
Jumlah Halaman : 7 Halaman
Resume : Nasywah Maharani Alamsyah

Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembetukan engergi
yang dibentuk melalui proses fotosintesis dan reaksi-reaksi kimia apa saja yang terjadi di dalam proses
tersebut.
Latar belakang
Energi merupakan suatu komponen penting dalam sebuah kehidupan. Makhluk hidup sangat bergantung
pada ketersediaan energi untuk melangsungkan segala kegiatannya dan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Semua makhluk hidup baik manusia, hewan, maupun tumbuhan membutuhkan
energi. Energi terdiri dari tiga macam yaitu energi kinetik, energi potensial, serta energi
mekanik. Sebagai contoh ketika seseorang hendak berjalan, berlari, maupun aktivitas lainnya tentu
membutuhkan energi, yang dalam hal ini didapatkan dari proses makan. Demikian pula dengan aktivitas
tumbuhan dalam berfotosintesis juga bergantung pada ketersediaan energi, terutama energi matahari.

Metodologi
Dalam jurnal, penulis menggunakan metode kualitatif yang dimana penulis menjelaskan tentang
bagaimana proses pembentukan energi yang di hasilkan dalam proses fotosintesis dan reaksi kimia apa
yang terjadi didalam nya berdasarkan sumber yang ia pakai.

Hasil dan pembahasan


Pada jurnal didapat hasil yaitu reaksi fotosintesis terbagi menjadi dua rangkaian reaksi terang dan reaksi
gelap.
 Pembahasan yang dapat kita ambil dari reaksi terang adalah:
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang bekerja sama. Fotosistem I (PS I) menyerap cahaya
pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) secara optimal menyerap cahaya
pada 680 nm. Reaksi terang menghasilkan ATP dan mereduksi NADP+ dan NADPH2.
 Sementara itu pembahasan yang dapat kita ambil dari jurnal mengenai reaksi gelap adalah:
Reaksi gelap pada tanaman dapat terjadi melalui dua jalur yaitu garis Calvin-Benson dan Hatch-
Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa-1,5-bisfosfat (RuBP,
senyawa dengan lima atom C) dan molekul karbondioksida menjadi dua senyawa 3-fosfogliserat
(PGA):
Oleh karena PGA memiliki tiga atom karbon tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur
ini dinamakan tumbuhan C3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu
oleh enzim Rubisco, yang merupakan enzim alami yang paling melimpah di bumi. Tumbuhan yang
reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C4 karena senyawa pertama yang
terbentuk setelah penambatan CO2 adalah asap oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon.
Enzim yang berperan adalah fosfoenolpiruvat karboksilase.
 Dalam pembahasan kita mendapatkan hukum kekebalan dalam fotosintesis yaitu Dalam proses
fotosintesis berlaku hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak bisa diciptakan, juga tidak bisa
dimusnahkan. Energi pancaran matahari ditangkap oleh klorofil kemudian diubah menjadi energi
melalui proses fotosintesis. Dalam hal ini tidak ada energi yang hilang. Energi kimia digunakan
untuk mensintesis CO2 dan H2O menjadi glukosa dan senyawa kompleks. Bahan makanan bila
dikonsumsi oleh makhluk hidup lainnya akan diubah menjadi energi kinetik.
 Reaksi kimia yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah: proses redoks (reduksi oksidasi).
Ketika air terurai, elektron ditransfer bersama dengan ion hidrogen dari air ke karbondioksida dan
mereduksinya menjadi gula. Elektron bertambah energi potensialnya ketika berpindah dari air ke
gula, kebutuhan energi ini disediakan oleh cahaya.
Secara ringkas reaksi penggabungan dari penguraian air dengan penyerapan CO2 dapat
dituliskan sebagai berikut: 6CO2 + 12 H2O + energi cahaya → C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2O
Dari reaksi di atas dapat dilihat berlakunya hukum kekekalan massa, yaitu massa zat sebelum reaksi
sama dengan massa zat sesudah reaksi.
Kesimpulan
Dalam proses fotosintesis gelombang cahaya biru dan cahaya merah dalah gelombang yang paling efektif
untuk proses fotosintesis.
Pada fotosintesis terdapat dua reaksi yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi terang terjadi Pemecahan air (H2O) menjadi ion Hidrogen (H+) dan molekul air menggunakan
energi cahaya, menghasikan O2, ATP, dan NADP H2. Reaksi gelap terjadi pengikatan karbondioksida
(CO2) dan kombinasikan dengan ion hidrogen (H+) sehingga membentuk gula.
Dalam fotosintesis berlaku hukum kekekalan energi yaitu Energi radiasi sinar matahari ditangkap oleh
klorofil kemudian diubah menjadi energy kimia melalui proses fotosintesis. Dalam hal ini tidak ada
energi yang musnah. Energy kimia tersebut digunakan untuk mensintesis CO2 dan H2O menjadi glukosa
dan senyawa kompleks lainnya yang tersimpan dalam bentuk senyawa karbohidrat.
II. Jurnal 2 : STOMATA DAN KLOROFIL DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
PRODUKSI KELAPA
Judul : Stomata dan Klorofil Dalam Hubungannya Dengan Produksi
Kelapa
Sumber :-
Penulis : Nurhaini Mashud, Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma
Lain
Tahun Terbit : Juli 2007
Jumlah Halaman : 8 Halaman
Resume : Nasywah Maharani Alamsyah

Tujuan
Tujuan dari pengamatan ini adala untuk mengetahui bagaimana keterkaitan antara stomata dan klorofil
dalam hubungan dengan produksi kelapa

Latar Belakang
Prinsip dasar dari produksi tanaman pertanian adalah konversi energi sinar matahari (energi surya)
menjadi energi kimia (senyawa organik) dan dapat diambil oleh manusia dalam bentuk biji, buah, bunga,
daun, batang, akar dan sebagainya. Produksi senyawa organik yang dihasilkan oleh proses fotosintesis
tergantung pada tersedianya air, CO2, energi matahari dan tidak terdapatnya senyawa toksik disekitar
tanaman. Organ fotosintetik yang berperan dalam proses fotosintesis adalah stomata dan klorofil.
Stomata dan klorofil merupakan komponen biologi yang sangat menentukan sintesis awal senyawa
organik yang digunakan untuk proses-proses fisiologis sepanjang daur hidup tanaman. Dengan
mengetahui informasi dasar ini dapat diketahui apakah perbedaan pada kultivar-kultivar kelapa dapat
disebabkan oleh kepadatan mulut daun dan kandungan khlorofil.

Metodologi
Metode yang dipakai oleh penulis adalah metode kualitatif dan kuantitatif yang dimana penulis
menjelaskan tentang bagaimana keterkaitan antara stomata dan klorofil dalam hubungan dengan produksi
kelapa juga memberikan data-data berupa angka.

Hasil dan Pembahasan


Stomata atau mulut daun adalah komponen sel epidermis daun yang berperan sebagai lintasan masuk
keluarnya CO2, O2 dan H2O selama berlangsungnya fotosíntesis dan respirasi. Stomata terdapat pada
salah satu sisi permukaan daun, yaitu bagian atas atau bagian bawah atau pada kedua sisi tergantung
species tanaman . Untuk tanaman kelapa, stomata terdapat pada bagian bawah daun.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk pengamatan stomata dapat digunakan daun yang
manapun artinya tidak terbatas pada nomor daun tertentu. menunjukkan bahwa jumlah, indeks dan jarak
antar stomata pada daun no. 30 berbeda nyata antar kultivar kelapa Khina-1, PB-121, dan KB, tetapi tidak
berbeda nyata antar daun . Jumlah dan indeks stomata menunjukkan frekuensi dan indeks stomata per
luasan daun tertentu.
Klorofil atau butir-butir hijau daun terdapat dalam kloroplas, terdapat dua jenis klorofil, yaitu klorofil a
berwarna hijau tua dan klorofil b berwarna hijau muda . Menunjukkan bahwa kandungan klorofil a, b dan
total daun ketiga kultivar kelapa yang diuji tidak berbeda nyata. Walaupun demikian, data yang diperoleh
menunjukkan bahwa kelapa Khina-1 dan PB-121 mempunyai kandungan klorofil a, klorofil b dan klorofil
total lebih tinggi dari kelapa KB .

Hubungan antara Stomata dan Klorofil dengan Produksi Kelapa

Pada jarak tanam yang rapat, daun-daun akan saling tumpang tindih. Apabila jarak tanam diatur
sedemikin rupa, maka mahkota daun akan berkembang dengan baik. Sesuai kedudukan daun pada tajuk
yang berbentuk spiral, maka masing-masing daun akan menerima aliran CO2 maupun cahaya matahari
hingga ke daun-daun terbawah. Dalam kondisi alami, faktor yang terpenting adalah penyediaan air ke
daun baik dalam keadaan terang atau gelap, serta konsentrasi CO2.

Jika daun mendapat air yang cukup dan suhu tidak dalam keadaan ekstrim, cahaya akan menstimulasi
pembukaan stomata dan pada keadaan gelap stomata menutup. Oleh karena itu, pada siang hari stomata
membuka, dengan adanya khlorofil pada daun, terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan senyawa
organik yang dibutuhkan tanaman kelapa untuk tumbuh dan berproduksi. Umumnya, daun-daun tanaman
memiliki densitas stomata yang efisien terhadap difusi CO2 .

Besarnya cahaya yang diserap daun menentukan aktifitas fotosintesis, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi besarnya asimilat yang dihasilkan. Oleh karena daun adalah tempat berlangsungnya
proses fotosintesis pada tanaman, yang merupakan suatu proses metabolik menghasilkan senyawa-
senyawa organik komplek. Peranan stomata dan klorofil terhadap peningkatan hasil kelapa berhubungan
dengan jumlah daun pada setiap pohon. Jumlah daun merupakan karakter penentu produktifitas kelapa,
oleh karena daun mendorong produksi mayang yang banyak, sehingga produksi buah meningkat .

Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurangan daun mengakibatkan penurunan hasil. Hal ini
disebabkan daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis, karena dalam daun terdapat stomata
yang berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya O2, CO2, air dan cahaya yang sangat berperan utama
dalam fotosintesis. Jadi pengaruh stomata dan klorofil terhadap produksi kelapa berhubungan erat dengan
daun kelapa dalam hal ini jumlah daun. Produksi kelapa sangat berhubungan erat dengan kemampuan dan
kecepatan fotosintesis, kandungan klorofil daun dan jumlah daun kelapa .

Hasil penelitian Mashud et al., 2004 menunjukkan bahwa pemangkasan daun mempengaruhi jumlah
bunga betina dan jumlah buah per tandan. Pemangkasan daun mengakibatkan asimilat yang dihasilkan
oleh daun tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman untuk pembentukan, perkembangan dan pematangan
buah.

Kesimpulan
Stomata dan klorofil merupakan organ fotosintetik yang berperan langsung dalam proses pembentukan
senyawa organik dari senyawa anorganik dengan adanya
cahaya matahari. Umumnya, stomata terdapat pada lapisan atas daun (adaxial) dan lapisan bawah
daun (abaxial). Pada tanaman kelapa, stomata terdapat pada lapisan bawah daun
(abaxial). Jumlah stomata dan khlorofil pada daun tanaman kelapa berbeda menurut
kultivar. Kelapa hibrida Dalam x Dalam jumlah stomatanya lebih tinggi dari
kelapa hibrida Dalam x Genjah. Tetapi kelapa hibrida Dalam x Dalam kandungan
khlorofilnya lebih rendah dari kelapa hibrida Dalam x Genjah. Stomata dan klorofil mempunyai
hubungan yang positif dengan hasil kelapa.
Pengaruh positif kedua organ fotosintetik ini terhadap hasil kelapa ditentukan
oleh jumlah daun per pohon.

Anda mungkin juga menyukai