Anda di halaman 1dari 20

Laporan Praktikum

Fisiologi Tumbuhan

INDEKS DAN TOTAL KLOROFIL DAUN PADA TANAMAN MANGGA

NAMA : RIZAL MUZAFFAR SUJASMIN


NIM : G011211320
KELAS : FISIOLOGI TUMBUHAN D
KELOMPOK : 12 (DUABELAS)
ASISTEN : 1. AZWAN ADHE PUTRA
2. FEBRY ZULQOIDAH

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman merupakan makhluk hidup penting yang tak bisa terpisahkan
dengan kehidupan manusia. Air dan cahaya adalah sebuah kebutuhan pokok untuk
pertumbuhan tanaman. Tanpa perawatan intensif akan mengakibatkan kematian
pada tanaman. Maka dari itu tanaan harus di rawat dengan baik untuk
memperbaiki pertumbuhanya. Tanaman yang baik harus diikuti dengan kebutuhan
air dan cahaya yang cukup dan baik. Terlalu basah atau kering maka akan
mengakibatkan kerusakan pada tanaman tersebut (Hartanto, 2017).
Fotosintesis adalah salah satu cara tumbuhan untuk menghasilkan makanan
dan energi. Fotosintesis merupakan pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau
melalui suatu proses biokimia pada klorofil dengan bantuan sinar matahari. Pada
proses fotosintesis, tanaman membutuhkan bahan dasar untuk berlangsungnya
proses yaitu klorofil, dimana klorofil merupakan suatu pigmen hijau pada
tumbuhan yang memiliki peran dalam proses penyerapan cahaya matahari.
Klorofil yang terdapat pada daun tidak hanya berwarna hijau akan tetapi klorofil
tersebut dapat berubah warna yang dapat dipengaruhi oleh derajat kemasaman
suatu media yang diguakan untuk tumbuh berkembang (Mulangsri, 2019).
Klorofil di pangkal daun akan berbeda dengan klorofil di bagian ujung,
tengah, dan tepi daun. Perbedaan jumlah klorofil ini akan menunjukkan perbedaan
warna daun. Semakin hijau warna daun maka semakin tinggi kandungan
klorofilnya. Faktor yang mempengaruhi kandungan klorofil pada suatu tanaman
adalah umur tanaman, morfologi daun serta faktor genetik. Umur daun dan
tahapan fisiologis suatu tanaman merupakan faktor yang menentukan kandungan
klorofil. Tiap spesies dengan umur yang sama memiliki kandungan kimia yang
berlainan dengan jumlah genom yang berlainan pula. Hal ini mengakibatkan
proses metabolisme yang terjadi juga berlainan terkait dengan jumlah substrat
maupun enzim metabolismen pada tanaman (Kartikasari, 2016).
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan praktikum indeks dan total
klorofil daun pada tanaman mangga agar kita dapat mengetahui dan melihat
perbedaan klorofil daun muda, daun dewasa, dan daun tua pada tanaman mangga
dan mengetahui nilai indeks klorofil daun serta teknik penggukuran indeks
klorofil daun pada tanaman.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perbedaan kandungan klorofil daun muda, dewasa, dan daun
tua.
2. Mengetahui total klorofil daun tanaman mangga dengan menggunakan alat
chlorophyll content meter 200+.
3. Mengetahui nilai indeks klorofil daun tanaman mangga.
Kegunaan pada praktikum ini adalah sebagai bahan informasi untuk
menambah pengetahuan mahasiswa mengenai perbedaan kandungan klorofil daun
muda, dewasa dan daun tua serta mengetahui nilai indeks klorofil daun tanaman
mangga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fisiologis Tanaman Mangga
Secara umum pada proses pembungaan pada tanaman mangga, terdapat 3
faktor utama yang mempengaruhi pembungaan yaitu: pertama, adanya hormon
pembungaan atau florigen yang mengalihkan fase vegetatif menjadi reproduktif,
kedua adanya kondisi nutrisi yang optimum, ketiga adanya perubahan biokimia
yang mengubah nutrisi sehingga terjadi induksi pembungaan. Selain itu,
Pembungaan juga dipengaruhi adanya suhu rendah, kepekaan terhadap intensitas
cahaya yang dapat diterima oleh tanaman (Yulifrianti, 2015).
Menurut Herwitarahman (2021), laju fotosintesis tanaman mangga juga
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, sebagai berikut.
1. Luas permukaan daun yang besar mengingkatkan laju fotosintesis sehingga
akumulasi fotosintat yang dihasilkan menjadi tinggi.
2. Ketersediaan unsur hara bagi tanaman khususnya N dan K dapat
meningkatkan laju fotosintesis.\
3. Umur daun tanaman juga berpengaruh terhadap laju fotosintesis pada
tanaman tersebut.
Stomata pada daun mangga memiliki kerapatan yang tergolong kecil
disebakan oleh tanaman mangga merupakan tanaman dikotil. Kerapatan stomata
dapat mempengaruhi fisiologis tanaman mangga saat melakukan proses
fotosintesis pada daun. Daun yang kekurangan stomata dan stomata yang
berjumlah sedikit dapat mempengaruhi laju proses fotosintesis (Juhaeti, 2015).
2.2 Klorofil dan Peranannya
Klorofil adalah pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas. Pada
tumbuhan tingkat tinggi, kloroplas terutama terdapat pada jaringan parenkim
palisade dan parenkim spons daun. Dalam kloroplas, pigmen utama klorofil serta
karotenoid dan xantofil terdapat pada membran tilakoid. Klorofil berasal dari
proplastida yaitu plastida yang belum dewasa, kecil dan hampir tidak berwarna
dan sedikit atau tanpa membran dalam. Proplastida membelah saat embrio
berkembang, dan menjadi kloroplas ketika daun dan batang terbentuk
(Herwitarahman, 2021).
Kloroplas terutama berfungsi adalah sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis. Pigmen-pigmen pada membran tilakoid akan menyerap cahaya
matahari atau sumber cahaya lainnya dan mengubah energi cahaya tersebut
menjadi energi kimia dalam bentuk ATP. Pada tumbuhan tingkat tinggi, klorofil a
dan klorofil b merupakan pigmen utama fotosintetik, yang berperan menyerap
cahaya violet, biru, merah dan memantulkan cahaya hijau (Oktavianti, 2022).
Peranan klorofil pada tanaman adalah memanfaatkan energi matahari,
memicu fiksasi CO2 untuk menghasilkan karbohidrat dan menyediakan energi
bagi ekosistem secara keseluruhan. Karbohidrat yang dihasilkan dalam
fotosintesis diubah menjadi protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik
lainnya. Klorofil menyerap cahaya yang berupa radiasi elektromagnetik pada
spektrum kasat mata (visible). Cahaya matahari mengandung semua warna
spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi tidak semua panjang
gelombang diserap dengan baik oleh klorofil. Klorofil dapat menampung cahaya
yang diserap oleh pigmen lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil disebut
sebagai pigmen pusat terjadinya reaksi fotosintesis pada tanaman (Lawendatu,
2019).
2.3 Struktur Kloroplas pada Tanaman
Kloroplas adalah organel sel tanaman yang mempunyai membran luar,
membran dalam, ruang antar membran dan stroma. Permukaan membran internal
yang disebut tilakoid akan membentuk kantong pipih dan pada posisi tertentu
akan bertumpukan dengan rapi membentuk struktur yang disebut granum.
Granum yang terdapat pada kloroplas disebut grana. Pada tilakoid yang
memanjang dan menghubungkan granum satu dengan yang lain terdapat di dalam
stroma yang biasa disebut dengan sebutan lamela (Erdayanti, 2015).
Kloroplas merupakan plastida yang berwarna hijau akibat adanya pigmen
hijau klorofil didalamnya, sedangkan kromoplas merupakan plastida berwarna
selain hijau yang berfungsi memberi warna pada tumbuhan. Selain plastida
berwarna, ada juga plastida tidak berwarna yang disebut sebagai leukoplas.
Leukoplas bertanggung jawab sebagai penyimpan cadangan zat dalam bentuk
lipid dengan istilah elaioplast, dalam bentuk protein dengan istilah proteinoplast
dan dalam bentuk pati dengan istilah amyloplast sementara itu plastida yang
memiliki kandungan pigmen selain klorofil disebut kromoplas, dan plastid yang
tidak memiliki pigmen disebut leukoplas. Leukoplas sendiri terdiri atas beberapa
jenis plastida yaitu amiloplas, proteinoplas, dan elaeoplas (Lawendatu, 2019).
Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini
disebut tilakoid, yang di dalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang
disebut lokuli. Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-
tumpuk membentuk grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas
membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang
tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum
disayat maka akan dijumpai beberapa komponen penyusun seperti protein,
klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid (Yama, 2020).
2.4 Pengaruh Daya Absorpsi, Refleksi dan Transmisi Terhadap Tanaman
Absorpsi adalah proses penyerapan air dan unsur hara oleh tanaman berupa
ion-ion dari tanah ke dalam sel-sel akar, yang selanjutnya ditranslokasikan melalui
jaringan xylem ke seluruh bagian tumbuhan. Proses masuknya ion-ion kedalam
sel-sel akar, sebagai pengganti dari ion-ion yang keluar dari sel akar disebut
dengan pertukaran ion. Masuknya ion-ion yang keluar deri sel akar disebut
dengan pertukaran ion. Masuknya ion-ion ini dipengaruhi oleh antagonism ion,
yang berarti bahwa pemasukan ion yang satu mempengaruhi, bahkan kadang-
kadang menentang pemasukan ion jenis lain Floem merupakan jaringan pembuluh
pada tanaman yang berfungsi untuk mengangkut dan menyalurkan zat hara dan air
pada seluruh bagian tanaman. Penyalur yang kurang stabil dapat mempengaruhi
proses metabolisme untuk pertumbuhan tanaman baik secara fisiologi (Heriyanto,
2015).
Penyebaran yang diakibatkan oleh masuknya cahaya dipengaruhi oleh
kapasitas daya serap tanaman pada daun. Cahaya yang diterima oleh stomata akan
diserap oleh daun dan berubah menjadi energi yang berperan untuk
melangsungkan proses fotosintesis. Banyaknya cahaya yang menyinari
permukaan daun akan dipantulkan kembali ke atmosfer guna mencegah terjadinya
respirasi yang berlebihan pada tanaman (Iqbal, 2015).
Pengaruh transmisi terhadap tanaman dapat dilihat dari ketersediaan radiasi
surya. Kurangnya radiasi yang sampai pada tanaman dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Rendahnya radiasi matahari yang
sampai pada suatu tanaman bisa disebabkan adanya naungan pepohonan, sehingga
radiasi matahari tereduksi oleh kanopi pepohonan tersebut. Tanaman yang
ternaungi akan mengalami penurunan ketebalan daun, klorofil pada daun, dan
mengganggu laju fotosintesis (Heriyanto, 2015).
2.5 Pengaruh Keberadaan Pigmen Warna Lain Terhadap Klorofil
Tanaman
Pigmen daun dan warna-warna lainnya terdapat pada proses pembuatan
pigmen klorofil daun. Pigmen klorofil daun jarang dihasilkan dari satu pigmen,
tetapi dari interaksi berbagai pigmen yang dihasilkan oleh tanaman. Pigmen yang
bertanggung jawab untuk warna daun yaitu porfirin, karotenoid, dan flavonoid.
Warna yang kita alami tergantung pada tinggi dan jenis pigmen yang ada.
Interaksi kimiawi pada tumbuhan, terutama dalam merespon keasaman (pH), juga
mempengaruhi warna daun (Purba, 2020).
Karotenoid yaitu kelompok pigmen yang berwarna jingga, merah atau
kuning. Senyawa ini ditemukan tersebar luas dalam tanaman, buah-buahan.
Karotenoid terdapat dalam kloroplas bersama-sama dengan klorofil, terutama
pada bagian permukaan atas daun. Pada dedaunan yang hijau, selain klorofil
terdapat juga karotenoid. Porfirin utama dalam daun yaitu pigmen berwarna hijau
yang disebut dengan klorofil. Ada bentuk kimiawi klorofil (yaitu klorofil a dan
klorofil b), yang bertanggung jawab untuk sintesis karbohidrat dalam tumbuhan.
Antosianin merupakan pigmen yang dapat larut dalam air yang menyebabkan
terjadinya warna merah, ungu, dan biru. Antosianin juga sebagai zat warna yang
bersifat polar dan akan larut dengan baik pada pelarut yang bersifat polar
(Kartikasari, 2016).
Penyerapan warna merah dan biru pada tanaman berfungsi sebagai salah
satu penyusun klorofil daun yang biasanya klorofil daun berwarna hijau. Klorofil
a hadir di semua autotrof. Semua jenis klorofil memiliki struktur kimia yang
serupa, terdiri dari tetrapirol porfirin (siklik) tertutup, dengan ion magnesium
pusat dan terpene. Kedua kelompok ini adalah kromofor (pembawa warna) dan
dapat mengeksitasi elektron ketika terkena cahaya dengan panjang gelombang
tertentu. Sehingga dapat membentuk klorofil yang tampak berwarna hijau (Sagala,
2022).
Klorofil daun pada tanaman dapat dipengaruhi oleh banyaknya pigmen
pigmen warna yang terdapat pada proses perubahan warna. Perubahan warna daun
pada tanaman disebabkan oleh kurangnya klorofil tanaman berupa warna hijau
pada daun. Semakin rendah kandungan klorofil hijau dalam kloroplas maka
semakin pudar warna hijau yang dihasilkan pada daun (Hasidah, 2017).
2.6 Hubungan Struktur Kloroplas dengan Fotosintesis Tanaman
Kloroplas adalah tempat dimana sebagian besar proses utama tumbuhan
terjadi. Organel kloroplas berbentuk lensa yang berukuran 1-10 μm. Terdapat
empat komponen utama kloroplas yaitu; sepasang membran pembatas bagian luar,
yang secara kolektif disebut selubung, matriks dan bentuk yang disebut stroma,
struktur membrane internal yaitu tilakoid, dan ruang intra tilakoid, atau lumen.
Lamela (membran) terdiri dari lamela stroma (lamela ganda) dan lamela grana
(lamela bertumpuk) yang keduanya merupakan bagian pekat yang berisi pigmen-
pigmen fotosintesis, sedangkan pada stroma berupa bagian cair yang kurang padat
merupakan tempat terjadinya proses reduksi CO2 pada proses fotosintesis yang
terjadi di dalam kloroplas (Machusnah, 2019).
Kloroplas berasal dari proplastida kecil yaitu plastida yang belum dewasa,
kecil dan hampir tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran dalam.
Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau daun yang disebut
klorofil, yang hanya terdapat dalam sel-sel tumbuhan. Di bawah lapisan sel
epidermis tersusun sedemikian rupa sel-sel sehingga sel terbuka terhadap sinar
matahari. Matahari adalah sumber energi dasar untuk proses fotosintesis. Cahaya
ditangkap oleh klorofil pada daun tanaman. Energi cahaya menggiatkan beberapa
proses sistem enzim yang terlibat dalam rangkaian fotosintesis (Song, 2012).
Pada Tumbuhan, fotosintesis terjadi di organel yang disebut kloroplas.
Kloroplas ditutupi oleh suatu membran. Membran ini tersusun oleh membran
dalam fosfolipid, membran luar fosfolipid, dan membran antara kedua membran
itu. Di dalam membran terdapat cairan yang disebut stroma. Stroma mengandung
tumpukan (grana) tilakoid, yang merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis.
Tilakoid berbentuk cakram, dilapisi oleh membran dengan lumen atau ruang
tilakoid di dalamnya. Tempat terjadinya fotosintesis adalah membran tilakoid,
yang mengandung kompleks membran integral dan kompleks membran periferal,
termasuk membran yang menyerap energi cahaya, yang membentuk terjadinya
proses fotosistem I dan II (Frasiandini, 2012).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Nutrisi Tanaman,
Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar. Pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022 pukul 13.20-15.00 WITA.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah content chlorophyll meter-200+, lap kasar, lap
halus dan tissue.
Bahan yang digunakan adalah daun muda tanaman mangga, daun dewasa
tanaman mangga, daun tua tanaman mangga.
3.3 Prosedur Praktikum
Prosedur kerja pada praktikum kali ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menyiapkan masing-masing 3 daun muda (daun ketiga dari pucuk), daun
dewasa (daun pada pertengahan tajuk tanaman) dan daun tua (daun paling
bawah) tanaman mangga.
2. Membersihkan daun yang akan diamati dengan air kemudian lap sampai
kering.
3. Menyiapkan alat content chlorophyll meter-200+ kemudian menyalakan alat
dengan menekan tombol merah.
4. Menekan tombol run, lalu menekan tombol measure.
5. Memasukkan alat kalibrasi sampai menutup rung pengukuran lalu tekan
kepala silinder sampai berbunyi “Bip”, kemudian melepaskan alat kalibrasi
dari tombol uji.
6. Menekan tombol overwr, lalu menjepit daun pada tombol uji kemudian
menekan kepala silinder sampai berbunyi “Bip”.
7. Mencatat data indeks klorofil daun yang tertera pada layar.
8. Mengulangi uji sampai 10 kali untuk setiap sampel daun yang diamati.
9. Menghitung rata-rata nilai indeks klorofil dan standar deviasi dari data yang
diperoleh.
10. Menentukan nilai indeks klorofil daun dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
IKD = Rata-rata “I” + Nilai standar deviasi
11. Memasukkan data IKD pada tabel yang telah disediakan.
12. Menghitung total klorofil daun pada tanaman mangga dengan menggunakan
rumus:
y = a + b (CCl)c
13. Memasukkan data yang telah diperoleh ke dalam tabel yang telah
disediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan
indeks korofil sebagai berikut:
Tabel 2. Rata-rata kandungan klorofil daun tanaman mangga

Tanaman Indeks Klorofil Klorofil a Klorofil b Total Klorofil


Muda 216,184 87,59 90,712
Mangga Dewasa 223,82 91,50 324,21
Tua 287,43 120,20 413,29
Sumber: Data Primer setelah diolah, 2022.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terhadap ketiga daun mangga,
diperoleh hasil berupa pada ketiga indeks klorofil terdapat perbedaan perbedaan
nilai klorofil a, klorofil b, dan total klorofil pada tiga jenis daun mangga. Hal
tersebut dapat terjadi dikarenakan adanya perubahan pigmen warna pada daun.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sumenda (2012), bahwa kandungan klorofil pada
daun merah kecoklatan ada tetapi berjumlah sedikit. Klorofil pada daun mangga
yang masih muda masih berupa protoklorofil dan daun menjadi berwarna hijau
setelah terjadi transformasi protoklorofil.
Hasil yang didapat pada tabel diatas, dapat dikatakan bahwa pada daun
muda tanaman mangga memiliki klorofil a, klorofil b, dan total klorofil paling
rendah. Untuk klorofil a 216,184, klorofil b 87,59, dan untuk total klorofil pada
daun mangga muda sebesar 90,712. Hal ini sesuai dengan pendapat Zakiyah
(2018), bahwa pada awal pertumbuhan daun, pigmen warna daun yang dihasilkan
oleh tanaman mangga berupa protoklorofil yang akan secara perlahan disintesis
oleh daun dan mengalami transformasi protoklorofil dan berubah menjadi klorofil
pada waktu memasukki fase daun mulai berwarna hijau muda.
Hasil analisis ketiga jenis daun didapatkan hasil pada daun tua berupa
klorofil a sebesar 287,43, klorofil b 120,20 dan total klorofil sebesar 413,29. Daun
tua memiliki jumlah klorofil a, klorofil b serta total klorofil yang tergolong lebih
tinggi jika dibandingkan dengan kedua jenis daun lainnya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Zakiyah (2018), bahwa sejalan dengan pertumbuhan daun
kemampuannya untuk berfotosintesis juga meningkat sampai daun berkembang
penuh, dan kemudian mulai menurun secara perlahan. Daun tua yang telah
mencapai kemampuan penuh dalam menghasilkan klorofil akan perlahan-lahan
menjadi kuning dan tidak mampu berfotosintesis karena rusaknya klorofil dan
hilangnya fungsi kloroplas.
Terdapat beberapa faktor pembentuk klorofil pada daun yang dapat
mempengaruhi warna dan jumlah klorofil pada daun. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Manurung (2020), bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pembentukan klorofil antara lain gen, cahaya, dan unsur N, Mg, Fe sebagai
pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. Semua tanaman hijau mengandung
klorofil a dan klorofil b. Klorofil a menyusun 75 % dari total klorofil.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai kerapatan dan
bukaan stomata tanaman monokotil dan dikotil dapat disimpulkan bahwa:
1. Kandungan pada daun muda, dewasa, dan tua memiliki perbedaan pada total
klorofil yang dikandungnya, pada daun muda memiliki klorofil a 216,184
dan klorofil b 87,59 yang lebih kecil dari daun dewasa dan daun dewasa
lebih kecil dari daun tua yang memiliki klorofil a 287,43 dan klorofil b
120,20.
2. Total Klorofil yang didapat pada daun mangga menggunakan chlorophyll
content meter 200+ yaitu pada daun muda 90,712 daun dewasa 324,21 dan
pada daun tua 413,29.
3. Indeks klorofil pada daun pada umumnya berbeda beda yang dipengaruhi
oleh pigmen warna yang terdapat pada daun serta usia daun pada tanaman.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih menjaga kekompakkan agar semua anggota
kelompok terlihat aktif dan kegiatan praktikum berjalan dengan lancar dan dapat
dipahami oleh semua anggota. Diharapkan setiap asisten dapat memberikan
pengarahan pengarahan yang lebih baik lagi untuk praktikan saat melakukan
praktikum di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Erdayanti, P., Hanifah, T. A., & Anita, S. 2015. Analisis kandungan logam timbal
pada sayur kangkung dan bayam di jalan Kartama Pekanbaru secara
spektrofotometeri serapan atom (Doctoral dissertation, Riau University).
Frasiandini, I., Puspawati, R. P., & Indah, N. K. 2012. Struktur morfologi dan
anatomi Syringodium isoetifolium di Pantai Kondang Merak
Malang. Lentera Bio (Berkala Ilmiah Biologi), 1(2), 67-74.
Hartanto, S. 2017. Implementasi fuzzy rule based system untuk klasifikasi buah
mangga. TECHSI-Jurnal Teknik Informatika, 9(2), 103-122.
Hasidah, M., & Rousdy, D. W. 2017. Kandungan pigmen klorofil, karotenoid dan
antosianin daun Caladium. Jurnal Protobiont, 6(2).
Heriyanto, H., Firdaus, I., & Destiani, A. F. 2015. Pengaruh Penambahan Selulosa
dari Tanaman Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dalam Pembuatan
Biopolimer Superabsorben. Jurnal Integrasi Proses, 5(2).
Herwitarahman, A., Poerwanto, R., Sopandie, D., & Matra, D. D. 2021. Respon
Fisiologi pada Pembibitan Mangga Kasturi (Mangifera casturi Kosterm)
terhadap Aplikasi Cahaya LED (Light Emitting Diode). Jurnal Agronomi
Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 49(3), 302-307.
Iqbal, A., Pintor, K. T., & Lisiswanti, R. 2015. Manfaat Tanaman Kacang Merah
dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah. Jurnal Majority, 4(9), 149-152.
Juhaeti, T., & Hidayati, N. 2015. Physiological and growth of rambutan, mango,
durian and avocado seedlings on various light intensity and nitrogen
fertilization. In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas
Indonesia, 1(4), 947-953.
Kartikasari, E., & Susiati, Y. T. 2016. Pengaruh fiksator pada ekstrak daun
mangga dalam pewarnaan tekstil batik ditinjau dari ketahanan luntur warna
terhadap keringat. Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, 2(1), 136-143.
Lawendatu, O. P., Pontoh, J., & Kamu, V. 2019. Analisis Kandungan Klorofil
Pada Berbagai Posisi Daun Dan Anak Daun Aren (Arrenga
pinnata). Chemistry Progress, 12(2), 20-21.
Machshunah, A., & Yuliani, Y. 2019. Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi
Fotosintesis Dan Respirasi Tumbuhan Menggunakan Three-Tier Multiple
Choice Diagnostic Test. BioEdu, 8(2), 13-15.
Mulangsri, D. A. K., Zulfa, E., Arifin, S., & Faqih, M. 2019. Standarisasi Ekstrak
Terpurifikasi Daun Mangga Arumanis (Mangifera indica L.). Jurnal
Inovasi Teknik Kimia, 4(2), 10-15.
Oktavianti, D. S., & Hayati, R. 2022. Peranan Bokashi Terhadap Ketersediaan
Hara N, P, K Pada Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis Di Tanah
Gambut. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian, 11(2), 5-8.
Purba, D. W., Thohiron, M., Surjaningsih, D. R., Sagala, D., Ramdhini, R. N.,
Gandasari, D., ... & Manullang, S. O. 2020. Pengantar ilmu pertanian.
Yayasan Kita Menulis.
Sagala, D., Ningsih, H., Sudarmi, N., Purba, T., Rezki, R., Panggabean, N. H., ...
& Trisnawaty, A. R. 2022. Pengantar Nutrisi Tanaman. Yayasan Kita
Menulis.
Song, A. N. 2012. Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 12(1),
28-34.
Sumenda, L. 2012. Analisis kandungan klorofil daun mangga (Mangifera indica
L.) pada tingkat perkembangan daun yang berbeda. Jurnal Bios Logos, 1(1),
5-8.
Yama, D. I., & Kartiko, H. 2020. Pertumbuhan dan kandungan klorofil pakcoy
(Brassica rappa L) pada beberapa konsentrasi AB Mix dengan sistem
wick. Jurnal Teknologi, 12(1), 21-30.
Yulifrianti, E., Linda, R., & Lovadi, I. 2015. Potensi Alelopati Ekstrak Serasah
Daun Mangga (Mangifera indica L.) Terhadap Pertumbuhan Gulma
Rumput Grinting (Cynodon dactylon L.) Press. Jurnal Protobiont, 4(1), 23-
25.
LAMPIRAN
a. Lampiran Tabel
Tabel 3. Rumus Menghitung Total Klorofil Daun Pada Setiap Jenis
Tanaman
y = a + b (CCl)c
Parameter
a b C
Chl a -421.35 375.02 0.1863

Chl b 38.23 4.03 0.88

Chltot -283.20 269.96 0.277

Tabel 4. Pengamatan Rata-rata Jumlah Klorofil pada Daun Muda, Daun


Dewasa, dan Daun Tua pada Tanaman Mangga
Pengamatan Jumlah Klorofil
Ke- Muda Dewasa Tua
1 16.0 19.4 36.8

2 17.3 20.2 32.0

3 18.0 23.7 31.5

4 19.6 21.7 29.8

5 19.6 16.5 28.3

6 15.7 15.8 28.7

7 20.1 20.9 27.6

8 17.1 16.2 31.4

9 17.2 15.2 29.9

10 21.7 19.7 30.9

Rata-rata 17.25 18.81 30.69


b. Lampiran Perhitungan
 Perhitungan Indeks Klorofil a daun muda
0,1864
y=a+b(CCI)
¿−421,35+375,02(17.25)0,1863
¿ 216,184
 Perhitungan Indeks Klorofil b daun muda
y=a+b(CCI)0,88
¿ 38,23+ 4,03(17,25)0,88
¿ 87,59
 Perhitungan Indeks Klorofil total daun muda
y=a+b(CCI)0,277
0,277
¿−283,20+269,96(17,25)
¿ 390,712
 Perhitungan Indeks Klorofil a daun dewasa
0,1864
y=a+b(CCI)
0,1863
¿−421,35+375,02(18,81)
¿ 223,82
 Perhitungan Indeks Klorofil b daun dewasa
y=a+b(CCI)0,88
¿ 38,23+ 4,03(18,81)0,88
¿ 91,50
 Perhitungan Indeks Klorofil total daun dewasa
0,277
y=a+b(CCI)
0,277
¿−283,20+269,96(18,81)
¿ 324,21
 Perhitungan Indeks Klorofil a daun tua
y=a+b(CCI)0,1864
¿−421,35+375,02(30,69)0,1863
¿ 287,43
 Perhitungan Indeks Klorofil b daun tua
y=a+b(CCI)0,88
0,88
¿ 38,23+ 4,03(30,69)
¿ 120,20
 Perhitungan Indeks Klorofil total daun tua
y=a+b(CCI)0,277
¿−283,20+269,96(30,69)0,277
¿ 413,29
c. Lampiran Gambar

Gambar 36. Menghitung Gambar 37. Menghitung Gambar 38. Menghitung


rata-rata indeks klorofil rata-rata indeks klorofil total indeks semua daun
daun mangga muda daun mangga Dewasa pada tabel
dan tua

Anda mungkin juga menyukai