Anda di halaman 1dari 1

Analisis Kemurnian 

Analisis kemurnian benih merupakan kegiatan-kegiatan untuk menelaah tentang kepositifan fisik
komponen-komponen benih termasuk pula persentase berat dari benih murni (pure seed), benih
tanaman lain, benih varietas lain, biji-bijian herba (weed seed), dan kotoran-kotoran pada masa
benih (Sutopo, 2002).
Yang termasuk dalam kategori benih murni adalah meliputi semua varietas dan setiap species
yang diakui sebagaimana yang dinyatakan oleh pengirim atau penguji di laboratorium, dan biji
yang masih utuh meskipun berukuran lebih kecil dari ukuran normal, belum terbentuk sempurna,
keriput, terkena penyakit atau telah tumbuh. Selain itu benih yang patah atau rusak masih
tergolong sebagai benih murni asalkan berukuran lebih besar dari setengah ukuran sebenarnya.
Analisis Kemurnian hanya mencari seberapa banyak persentase benih dalam beberapa kriteria
seperti tersebut di atas dalam suatu contoh benih, sedangkan kemampuan benih untuk tumbuh
dan berkembang tidak termasuk dalam materi yang diuji.
Yang termasuk dalam kategori benih tanaman lain akan mencakup semua benih dari tanaman
pertanian yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.

Yang termasuk dalam kategori biji-bijian herba/gulma adalah merupakan bji dari tanaman lain
yang tidak kehendaki, dan bublet, tuber dari tanaman yang dinyatakan sebagai gulma, herba
menurut undang-undang, peraturan resmi atau pendapat umum.

Kotoran benih terdiri dari semua materi asing dalam sampel termasuk bagian/serpihan tanaman,
tanah, pasir, batu, tubuh jamur serta semua materi dan struktur yang tidak secara khusus
diklasifikasikan sebagai benih murni atau biji lain.

Pada pelaksanaan pengujian kemurnian benih dimana komponen-komponen telah berhasil


dipisah-pisahkan, yang merupakan hasil-hasil uji benih murni, benih tanaman lain dan atau
varietas lain, biji-bijian herba, serta benda-benda mati atau kotoran, selanjutnya masing-masing
harus ditimbang dengan seksama dengan contoh kerja dalam satuan gram (Kartasapoetra, 2003)

Dari hasil analisis akan terungkap apakah benih itu memenuhi persyaratan sertifikasi atau tidak,
atau apakah mengandung benih dari spesies tertentu yang mungkin telah dinyatakan berbahaya
atau dilarang di daerah tertentu atau pasar, atau memerlukan pengolahan lebih lanjut untuk
meningkatkan kualitas lot benih secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai