Disusun Oleh :
0
PENDAHULUAN
Seksi Pengolahan Data Informasi (PDI) merupakan salah satu seksi yang berada di
bawah KPP WP Besar, KPP Madya dan KPP Pratama. Dalam paper ini akan dibahas
struktur dan organisasi dari Seksi PDI;apa yang membedakan antara Seksi PDI di KPP
Wajib Pajak Besar dan KPP Madya dengan Seksi PDI KPP Pratama; Hubungan Seksi PDI
dengan Seksi Pelayanan dalam hal pengolahan SPT, baik SPT Masa maupun SPT
Tahunan; Tata cara pembenahan data Master File WP oleh Seksi Pengolahan Data dan
Informasi.
Paper ini juga membahas tentang Operator Console, yang tugasnya adalah
menangani Teknologi Informasi di Kantor Wilayah DJP maupun Kantor Pelayanan Pajak.
Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sistem Administrasi
Perpajakan Indonesia dan sebagai referensi tentang Seksi Pengolahan Data dan Informasi
yang berada di bawah KPP WP Besar, KPP Madya, dan KPP Pratama.
1
PEMBAHASAN
2. Tupoksi Seksi Pengolahan Data dan Informasi di KPP WP Besar, KPP Madya, dan
KPP Pratama
Seksi Pengolahan Data dan Informasi di KPP WP Besar dan KPP Madya mempunyai
tugas :
1. melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan,
2. penyajian informasi perpajakan,
3. perekaman dokumen perpajakan,
4. pelayanan dukungan teknis komputer,
5. pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing,
6. serta penyiapan laporan kinerja.
2
Sedangkan Seksi Pengolahan Data dan Informasi di KPP Pratama mempunyai tugas :
Data adalah alat keterangan tentang subyek pajak yang dalam bentuknya dapat
berupa tulisan, media elektronik, atau rekaman yang bermanfaat bagi DJP/KPP dalam
rangka membantu pelaksanaan pengawasan dan pembinaan, yang menurut jenisnya
dapat berupa data makro atau data mikro. SPT yang disampaikan oleh WP itu
sebenarnya adalah data atau alat keterangan, baik alat keterangan untuk diri WP yang
menyampaikan SPT, atau alat keterangan untuk WP lain misalnya dari keterangan-
keterangan yang dilaporkan WP dalam Lampiran SPT, seperti daftara PK dan PM.
Data Makro adalah alat keterangan yang menunjukkan suatu kegiatan atau
keadaan secara umum dalam masa tertentu serta tidak menunjuk kepada WP tertentu.
Kegunaan data ini adalah untuk menyusun suatu monografi fiskal yaitu suatu
penggambaran umum potensi fiskal dari suatu wilyah atau daerah tertentu sebagai
dasar kemungkinan dapat dilakukan suatu tindakan ekstensifikasi pajak.
Data mikro adalah alat keterangan yang menunjuk secara khusus atas Subyek
Pajak tertentu dalam masa tertentu, misalnya data yang berupa data importir yang
berdomisili di wilayah suatu KPP.
Data gabungan adalah satu alat keterangan yang menunjukkan kepada beberapa
subyek pajak (beberapa data mikro) tertentu dalam data dalam masa tertentu, dimana
untuk pengolahan data tersebut agar dapat dimanfaatkan harus dilakukan pemecahan
data.
Alat keterangan tersebut diterima KPP dari sumber data, adapun yang menjadi
sumber data adalah :
3
Berita dari mancanegara.
Master file (berkas induk) adalah file yang berisi objek-objek yang harus ada di
sebuah unit kerja (enterprise). Misalkan, di sebuah perguruan tinggi, objek-objek yang
harus ada seperti (1) mahasiswa, (2) dosen, (3) mata kuliah, (4) biaya kuliah, (5) ruang
kelas, dan sebagainya. Objek-objek tersebut harus disimpan datanya di dalam file
komputer, dan akan masuk ke dalam katagori master file, atau sebuah kumpulan
catatan yang berkaitan dengan salah satu subyek utama dari sistem informasi, seperti
pelanggan, karyawan, produk dan vendor. Master file berisi data deskriptif, seperti
nama dan alamat, serta informasi ringkasan, seperti jumlah penjualan setahun
Master File (Berkas Induk) adalah berkas yang berisi dokumen-dokumen umum
dari Wajib Pajak yang direkam ke dalam media komputer, antara lain :
a. Akte pendirian untuk Wajib Pajak Badan dan kartu identitas diri untuk semua
wajib pajak;
b. Tindasan Formulir Pendaftaran dan pelaporan usaha untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak;
c. Tindasan Surat Keterangan terdaftar dan Bukti Pendaftaran WP dan Bukti
Pelaporan Usaha
d. Tindasan surat tugas pembuktian alamat dan berita acara hasil pembuktian
alamat
e. Tindasan permohonan perubahan indentitas dan atau alamat serta sura-surat
lain yang menyangkut identitas WP atau keadaan WP.
A. Umum
Tujuan dari pembenahan data Master File Wajib Pajak yaitu agar data Master File
Wajib Pajak/PKP terjaga validitas dan kualitasnya, selain dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada Wajib Pajak, khususnya penyampaian informasi dan bimbingan
perpajakan melalui layanan interaktif (call center) secara berkesinambungan sebagai
4
pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan juga untuk tertib administrasi dan
kemudahan pengawasan terhadap Wajib Pajak.
Perekaman data Wajib Pajak/PKP atau updating data Master File Wajib Pajak
dilakukan oleh Seksi Pelayanan dan Seksi Pengolahan Data dan Informasi, dengan
menggunakan dokumen sumber yaitu:
1. Seksi Pelayanan:
Formulir perubahan data dan pindah Wajib Pajak dan/atau PKP atas
permohonan Wajib Pajak/PKP.
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI):
Perubahan data identitas Wajib Pajak yang disampaikan oleh Wajib Pajak
bersamaan dengan penyampaian SPT Tahunan;
Data identitas Wajib Pajak/PKP hasil pemeriksaan;
Data identitas Wajib Pajak/PKP hasil penelitian; atau
Formulir Kelengkapan Data Identitas Wajib Pajak/PKP yang dikirimkan oleh
Wajib Pajak atas permintaan Account Representative (AR).
Tata cara pembenahan data Master File Wajib Pajak oleh Seksi Pelayanan
mengacu pada SOP Tata Cara Perubahan Identitas Wajib Pajak (KPP30-0004),
sedangkan untuk Seksi Pengolahan Data dan Informasi adalah sebagaimana
tercantum pada butir B di bawah ini.
B. Tata Cara Pembenahan Data Master File Wajib Pajak dan/atau Pengusaha
Kena Pajak
1.
a. Pemeriksa, atau peneliti mengisi data Identitas Wajib Pajak secara jelas dan
lengkap menurut dengan keadaan yang sebenarnya berdasarkan hasil
pemeriksaan/ penelitian; atau
b. Account Representative (AR) melakukan penelitian terhadap Master File
Wajib Pajak yang berada di bawah pengawasannya. Dalam hal data Master
File belum lengkap, diterbitkan Surat Permintaan Kelengkapan Data
Identitas untuk dikirimkan kepada Wajib Pajak.
6
5. Hubungan antara seksi PDI dengan seksi Pelayanan dalam hal pengolahan Surat
Pemberitahuan (SPT)
KPP30-0009
SPT Tahunan
Prosedur Kerja :
1. Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan /e-SPT baik langsung maupun melalui
Pos/Ekspedisi ke Kantor Pelayanan Pajak.
2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima SPT Tahunan yang disampaikan
langsung oleh Wajib Pajak dan SPT Tahunan yang disampaikan melalui
Pos/Ekspedisi. Untuk SPT Tahunan Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP lain yang
diterima secara langsung harus ditolak sedangkan yang melalui Pos/Ekspedisi
diteruskan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dengan Surat
Pengantar.
8
6. Operator Console
Operator Console, sering disingkat OC, adalah sebuah jabatan struktural di lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak, yang tugasnya adalah menangani Teknologi Informasi di
Kantor Wilayah DJP maupun Kantor Pelayanan Pajak.
OC itu adalah suatu jabatan struktural di Direktorat Jenderal Pajak yang pekerjaan
sehari-harinya adalah membantu kelancaran operasional kegiatan kantor pelayanan
Pajak / Kantor Wilayah dalam bentuk dukungan secara teknis atas hal-hal yang
berhubungan dengan teknologi yang meliputi : perangkat keras, perangkat lunak,
keamanan sistem dan jaringan, sistem informasi, aplikasi, dll..
a. Memeriksastatusserver,PC,printerdanperangkatpenunjanglainnya;
b. Menghidupkansubsistemkomputer;
c. Mengecekperangkatkeras(hardware)danperangkatlunak(software)yangtidak
normal;
d. MemeriksapanellistrikdankondisiUPSsertaACdiruanganserver;
e. Melaporkanhasilpelaksanaantugaspersiapanpengoperasianserverdan
perangkat penunjangnyakepadaKepalaSeksiDukunganTeknisKomputer.
a. Menerimalaporan permasalahandaripemakai;
b. Mencatatpermasalahanyangterjadipadalogbook;
c. Melaporkan permasalahan yang terjadi kepada Kepala Seksi DukunganTeknis
Komputer dan memberitahukan kepada Teknologi Informasi Perpajakan atau
rekanan penyedia barang apabila terjadi kerusakan komputer
danperangkatpenunjangnyayangmasihdalammasagaransi;
10
d. Mengirimkanhardwaredansoftwareyangrusakdantidakdapatdiperbaikioleh
KantorWilayahkeTeknologiInformasiPerpajakan;
e. Mengadministrasikanbarang-
barangyangdikirimkankeTeknologiInformasiPerpajakanataurekanan;
f. MelaporkanpenyelesaianpermasalahanyangterjadikepadaKepalaSeksiDukunga
nTeknisKomputer.
a. Memonitorstatusjaringankomputer(LAN/ WAN);
b. Melakukanpengecekan terhadapperalatanyangtidakberfungsikejaringan
komputer;
c. Menganalisapermasalahanyangberhubungandenganjaringankomputerserta
menyelesaikannya;
d. Melaporkan permasalahanyang terjadi kepada Kepala Seksi DukunganTeknis
Komputer danmemberitahukan kepadaTeknologi Informasi
Perpajakanjikaterjadipermasalahandenganjaringankomputeryangtidakdapat
diatasisendiriolehKantorWilayah;
e. MelaporkanpelaksanaantugastersebutkepadaKepalaSeksiDukunganTeknisKom
puter.
a. KepalaSeksiDukunganTeknisKomputerdanKepalaBidangDukunganTeknisdanK
onsultasidalamhalmenerimatugasdanpengarahanpelaksanaantugas;
b. Para pegawai pada Seksi Dukungan Teknis Komputer dalam hal kerjasama
pelaksanaantugas;
c. OperatorConsole diKPPdalamhalkoordinasipelaksanaantugas;
d. Userdalamhalpengoperasiankomputer.
11
Syarat Jabatan :
a. Pangkat/Golongan : Pengatur/IIc
b. Pendidikan Formal : Diploma III
c. Diklat/Kursus : Diklat Komputer
d. Syarat lainnya : - Memahami masalah teknis komputer
- Standar Kompetensi:
c. Analitis (Analytical);
e. Teratur (Organized);
f. Tekun (Persistent);
g. Tepat (Precise );
h. Sistematis (Systematic);
12
Kesimpulan
Berdasarkan PMK No. 62/PMK.01/2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Seksi Pengolahan Data dan Informasi berada di bawah
KPP WP Besar, KPP Madya, dan KPP Pratama
Pada KPP WP Besar dan KPP Madya Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai
tugas melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, pelayanan
dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, serta penyiapan
laporan kinerja. Sedangkan pada KPP Pratama Seksi Pengolahan Data dan Informasi
mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, penyajian
informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan
perpajakan, pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-
Filing, pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja.
Alat keterangan diterima KPP dari sumber data, yaitu, Wajib Pajak, Instansi/Lembaga
Pemerintah/Swasta, Pihak ketiga, Media, dan Berita mancanegara. Alat keterangan
berguna sebagai alat bantu dalam rangka menambah jumlah WP dan pembayar pajak, dan
dalam rangka pengawasan terhadap kewajiban perpajakan.
Master File (Berkas Induk) adalah berkas yang berisi dokumen-dokumen umum dari Wajib
Pajak yang direkam ke dalam media computer.
OC itu adalah suatu jabatan struktural di Direktorat Jenderal Pajak yang pekerjaan sehari-
harinya adalah membantu kelancaran operasional kegiatan kantor pelayanan Pajak /
Kantor Wilayah dalam bentuk dukungan secara teknis atas hal-hal yang berhubungan
dengan teknologi yang meliputi : perangkat keras, perangkat lunak, keamanan sistem dan
jaringan, sistem informasi, aplikasi, dll..
13
Sumber :
PMK No.62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata kerja Instansi Vertikal DJP
http://thefuturemydreams.blogspot.com/2010/06/master-file-master-file-berkas-induk.html
http://rizanggie.wordpress.com/2009/02/07/data-file/
KPP30-0009
14