Anda di halaman 1dari 15

Tugas Paper Sistem Administrasi Perpajakan Indonesia

SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

Disusun Oleh :

Chrisye Fransiskus Xaverius No. Absen : 11


Khairul Auni No. Absen : 21
Muhammad Amin Ghoffar No. Absen : 27
Taufik Feriansyah No. Absen : 34
Yayan Kurniawan No. Absen : 36

Dosen Pembimbing : Danang Sukarno Wijaya

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA


Jalan Bintaro Utama Raya Sektor V Tangerang Selatan
Telp (021) 7361654 – 7361657
2011

0
PENDAHULUAN

Seksi Pengolahan Data Informasi (PDI) merupakan salah satu seksi yang berada di
bawah KPP WP Besar, KPP Madya dan KPP Pratama. Dalam paper ini akan dibahas
struktur dan organisasi dari Seksi PDI;apa yang membedakan antara Seksi PDI di KPP
Wajib Pajak Besar dan KPP Madya dengan Seksi PDI KPP Pratama; Hubungan Seksi PDI
dengan Seksi Pelayanan dalam hal pengolahan SPT, baik SPT Masa maupun SPT
Tahunan; Tata cara pembenahan data Master File WP oleh Seksi Pengolahan Data dan
Informasi.

Paper ini juga membahas tentang Operator Console, yang tugasnya adalah
menangani Teknologi Informasi di Kantor Wilayah DJP maupun Kantor Pelayanan Pajak.

Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sistem Administrasi
Perpajakan Indonesia dan sebagai referensi tentang Seksi Pengolahan Data dan Informasi
yang berada di bawah KPP WP Besar, KPP Madya, dan KPP Pratama.

1
PEMBAHASAN

1. Struktur dan Organisasi Seksi PDI

Berdasarkan PMK No. 62/PMK.01/2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja


Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Seksi Pengolahan Data dan Informasi
berada di bawah KPP WP Besar, KPP Madya, dan KPP Pratama.

2. Tupoksi Seksi Pengolahan Data dan Informasi di KPP WP Besar, KPP Madya, dan
KPP Pratama
Seksi Pengolahan Data dan Informasi di KPP WP Besar dan KPP Madya mempunyai
tugas :
1. melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan,
2. penyajian informasi perpajakan,
3. perekaman dokumen perpajakan,
4. pelayanan dukungan teknis komputer,
5. pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing,
6. serta penyiapan laporan kinerja.

2
Sedangkan Seksi Pengolahan Data dan Informasi di KPP Pratama mempunyai tugas :

1. Melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data,


2. Penyajian informasi perpajakan,
3. Perekaman dokumen perpajakan,
4. Urusan tata usaha penerimaan perpajakan,
5. Pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan,
6. Pelayanan dukungan teknis komputer,
7. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing,
8. Pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG,
9. Serta penyiapan laporan kinerja.

3. Definisi, sumber, Kegunaan alat Keterangan :

Data adalah alat keterangan tentang subyek pajak yang dalam bentuknya dapat
berupa tulisan, media elektronik, atau rekaman yang bermanfaat bagi DJP/KPP dalam
rangka membantu pelaksanaan pengawasan dan pembinaan, yang menurut jenisnya
dapat berupa data makro atau data mikro. SPT yang disampaikan oleh WP itu
sebenarnya adalah data atau alat keterangan, baik alat keterangan untuk diri WP yang
menyampaikan SPT, atau alat keterangan untuk WP lain misalnya dari keterangan-
keterangan yang dilaporkan WP dalam Lampiran SPT, seperti daftara PK dan PM.

Data Makro adalah alat keterangan yang menunjukkan suatu kegiatan atau
keadaan secara umum dalam masa tertentu serta tidak menunjuk kepada WP tertentu.
Kegunaan data ini adalah untuk menyusun suatu monografi fiskal yaitu suatu
penggambaran umum potensi fiskal dari suatu wilyah atau daerah tertentu sebagai
dasar kemungkinan dapat dilakukan suatu tindakan ekstensifikasi pajak.

Data mikro adalah alat keterangan yang menunjuk secara khusus atas Subyek
Pajak tertentu dalam masa tertentu, misalnya data yang berupa data importir yang
berdomisili di wilayah suatu KPP.

Data gabungan adalah satu alat keterangan yang menunjukkan kepada beberapa
subyek pajak (beberapa data mikro) tertentu dalam data dalam masa tertentu, dimana
untuk pengolahan data tersebut agar dapat dimanfaatkan harus dilakukan pemecahan
data.

Alat keterangan tersebut diterima KPP dari sumber data, adapun yang menjadi
sumber data adalah :

 Wajib pajak, misalnya melalui SPT;


 Instansi/Lembaga Pemerintah/ Swasta yang menurut bidang kerjanya sedemikian
rupa sehingga memproduksi alat keterangan yang bermanfaat bagi intensifikasi
ataupun ekstensifikasi di bidang perpajakan;
 Pihak ketiga, yaitu berupa temuan-temuan di dalam pemeriksaaan pajak yang
sering disebut sebagai terminal data ( semua aparatur pajak adalah terminal data);
 Media, baik elektronik maupun tulisan misalnya iklan-iklan dalam surat kabar;

3
 Berita dari mancanegara.

Berdasarkan tujuannya maka pemanfaatan data dibagi 2, yaitu :


a. Untuk ekstensifikasi sebagai alat bantu dalam rangka menambah jumlah WP dan
pembayar pajak
b. Unit intensifikasi sebagai alat bantu dalam rangka pengawasan terhadap
kewajiban perpajakan.

4. Tata Cara Pembenahan Data Master File Wajib Pajak

Master file (berkas induk) adalah file yang berisi objek-objek yang harus ada di
sebuah unit kerja (enterprise). Misalkan, di sebuah perguruan tinggi, objek-objek yang
harus ada seperti (1) mahasiswa, (2) dosen, (3) mata kuliah, (4) biaya kuliah, (5) ruang
kelas, dan sebagainya. Objek-objek tersebut harus disimpan datanya di dalam file
komputer, dan akan masuk ke dalam katagori master file, atau sebuah kumpulan
catatan yang berkaitan dengan salah satu subyek utama dari sistem informasi, seperti
pelanggan, karyawan, produk dan vendor. Master file berisi data deskriptif, seperti
nama dan alamat, serta informasi ringkasan, seperti jumlah penjualan setahun

Master File (Berkas Induk) adalah berkas yang berisi dokumen-dokumen umum
dari Wajib Pajak yang direkam ke dalam media komputer, antara lain :
a. Akte pendirian untuk Wajib Pajak Badan dan kartu identitas diri untuk semua
wajib pajak;
b. Tindasan Formulir Pendaftaran dan pelaporan usaha untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak;
c. Tindasan Surat Keterangan terdaftar dan Bukti Pendaftaran WP dan Bukti
Pelaporan Usaha
d. Tindasan surat tugas pembuktian alamat dan berita acara hasil pembuktian
alamat
e. Tindasan permohonan perubahan indentitas dan atau alamat serta sura-surat
lain yang menyangkut identitas WP atau keadaan WP.

A. Umum

Pembenahan data Master File Wajib Pajak adalah serangkaian kegiatan


pemutakhiran data identitas Wajib Pajak dan atau Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang
meliputi perekaman data atau perubahan data identitas Wajib Pajak/PKP, updating
data, termasuk permintaan kelengkapan data untuk melengkapi data Master File Wajib
Pajak/PKP.

Tujuan dari pembenahan data Master File Wajib Pajak yaitu agar data Master File
Wajib Pajak/PKP terjaga validitas dan kualitasnya, selain dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada Wajib Pajak, khususnya penyampaian informasi dan bimbingan
perpajakan melalui layanan interaktif (call center) secara berkesinambungan sebagai

4
pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan juga untuk tertib administrasi dan
kemudahan pengawasan terhadap Wajib Pajak.

Perekaman data Wajib Pajak/PKP atau updating data Master File Wajib Pajak
dilakukan oleh Seksi Pelayanan dan Seksi Pengolahan Data dan Informasi, dengan
menggunakan dokumen sumber yaitu:

1. Seksi Pelayanan:
 Formulir perubahan data dan pindah Wajib Pajak dan/atau PKP atas
permohonan Wajib Pajak/PKP.
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI):
 Perubahan data identitas Wajib Pajak yang disampaikan oleh Wajib Pajak
bersamaan dengan penyampaian SPT Tahunan;
 Data identitas Wajib Pajak/PKP hasil pemeriksaan;
 Data identitas Wajib Pajak/PKP hasil penelitian; atau
 Formulir Kelengkapan Data Identitas Wajib Pajak/PKP yang dikirimkan oleh
Wajib Pajak atas permintaan Account Representative (AR).

Data identitas Wajib Pajak yang dapat diusulkan untuk dilakukan


perubahan/updating dalam rangka pembenahan data Master File Wajib Pajak adalah
seluruh item yang tercantum dalam formulir permohonan pendaftaran, pengukuhan,
pindah dan perubahan data Wajib Pajak dan/atau PKP sebagaimana diatur dalam
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 44/PJ/2008.

Tata cara pembenahan data Master File Wajib Pajak oleh Seksi Pelayanan
mengacu pada SOP Tata Cara Perubahan Identitas Wajib Pajak (KPP30-0004),
sedangkan untuk Seksi Pengolahan Data dan Informasi adalah sebagaimana
tercantum pada butir B di bawah ini.

B. Tata Cara Pembenahan Data Master File Wajib Pajak dan/atau Pengusaha
Kena Pajak
1.
a. Pemeriksa, atau peneliti mengisi data Identitas Wajib Pajak secara jelas dan
lengkap menurut dengan keadaan yang sebenarnya berdasarkan hasil
pemeriksaan/ penelitian; atau
b. Account Representative (AR) melakukan penelitian terhadap Master File
Wajib Pajak yang berada di bawah pengawasannya. Dalam hal data Master
File belum lengkap, diterbitkan Surat Permintaan Kelengkapan Data
Identitas untuk dikirimkan kepada Wajib Pajak.

2. Pemeriksa, peneliti, Account Representative (AR) atau seksi/unit terkait


selanjutnya membuat permintaan perubahan data identitas Wajib Pajak/PKP,
kemudian bersama dengan dokumen/formulir perubahan data identitas Wajib
Pajak hasil pemeriksaan/penelitian atau yang disampaikan oleh Wajib Pajak
atas permintaan AR, diserahkan kepada Seksi Pengolahan Data dan Informasi
(PDI) untuk dilakukan perekaman/updating data pada Master File Wajib Pajak.
5
Kecuali atas perubahan data identitas Wajib Pajak yang disampaikan
bersamaan dengan penyampaian SPT Tahunan, tidak perlu dibuatkan
permintaan perubahan data identitas Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak.

3. Kepala Seksi PDI menerima permintaan perubahan data dan dokumen/formulir


sebagaimana butir 2 atau perubahan data identitas Wajib Pajak yang
disampaikan bersamaan dengan penyampaian SPT Tahunan. Selanjutnya
menugaskan kepada Pelaksana untuk dilakukan perekaman.

4. Pelaksana Seksi PDI menerima permintaan perubahan data dan


dokumen/formulir sebagaimana butir 2 atau perubahan data identitas Wajib
Pajak yang disampaikan bersamaan dengan penyampaian SPT Tahunan.
Selanjutnya berdasarkan dokumen tersebut melakukan perekaman/update data
Wajib Pajak pada Master File Wajib Pajak.

5. Setelah selesai dilakukan perekaman Pelaksana Seksi PDI membuat Berita


Acara Perubahan Data Wajib Pajak/PKP dan menandatanganinya. Kemudian
bersama dengan dokumen/formulir sebagaimana butir 2 atau perubahan data
identitas Wajib Pajak yang disampaikan bersamaan dengan penyampaian SPT
Tahunan, Berita Acara diteruskan kepada Kepala Seksi PDI untuk
ditandatangani.

6. Kepala Seksi PDI menandatangani Berita Acara dan menugaskan Pelaksana


untuk mengarsipkannya.

7. Setelah ditandatangani, Berita Acara dan dokumen/formulir sebagaimana butir


2 atau perubahan data identitas Wajib Pajak yang disampaikan bersamaan
dengan penyampaian SPT Tahunan oleh Pelaksana Seksi PDI diarsipkan ke
dalam ordner sebagai tanda bahwa proses updating Master File Wajib Pajak
telah selesai.

6
5. Hubungan antara seksi PDI dengan seksi Pelayanan dalam hal pengolahan Surat
Pemberitahuan (SPT)

KPP30-0009
SPT Tahunan
Prosedur Kerja :

1. Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan /e-SPT baik langsung maupun melalui
Pos/Ekspedisi ke Kantor Pelayanan Pajak.
2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima SPT Tahunan yang disampaikan
langsung oleh Wajib Pajak dan SPT Tahunan yang disampaikan melalui
Pos/Ekspedisi. Untuk SPT Tahunan Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP lain yang
diterima secara langsung harus ditolak sedangkan yang melalui Pos/Ekspedisi
diteruskan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dengan Surat
Pengantar.

3. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu mengecek kelengkapan SPT berdasarkan


ketentuan:
7
a. Untuk SPT Tahunan lengkap, dilanjutkan dengan merekam data SPT Tahunan
atau kelengkapannya, menerbitkan BPS/LPAD, menyampaikan langsung atau
mengirimkan BPS ke Wajib Pajak atau kuasanya, menggabungkan LPAD
dengan SPT Tahunan atau dokumen kelengkapannya.
b. Untuk SPT Tahunan tidak lengkap yang diterima langsung harus ditolak
sedangkan yang melalui Pos/Ekspedisi diteruskan ke Wajib Pajak dengan
disertai Surat Penolakan SPT Tahunan.
c. Untuk SPT Tahunan tidak lengkap diterima dibuatkan Surat Permintaan
Kelengkapan SPT Tahunan, yang disampaikan secara langsung atau dikirimkan
ke Wajib Pajak.
4. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu meneruskan konsep Surat Pengantar
Penerusan SPT Tahunan ke Kantor Pelayanan Pajak lain, Surat Penolakan SPT
Tahunan, dan Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan ke Kepala Seksi
Pelayanan, serta meneruskan SPT Tahunan beserta Register Harian Penerimaan
SPT Tahunan ke Seksi Pengolahan Data dan Informasi.
5. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep surat yang diterima.
Proses atas surat yang telah ditandatangani dilanjutkan dengan penatausahaan
dokumen dan penyampaian dokumen oleh Pelaksana Seksi Pelayanan melalui
Subbagian Umum dengan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP.
6. Pelaksana Seksi Pengolahan Data dan Informasi merekam elemen-elemen SPT
Tahunan dan membuat Transkrip Kutipan Elemen-Elemen dari Laporan Keuangan
Wajib Pajak, mencetak Lembar Penelitian SPT Tahunan untuk SPT Tahunan
Unbalance serta menggabungkannya dengan SPT Tahunan yang bersangkutan
(selanjutnya diproses dengan SOP Tata Cara Himbauan Perbaikan Surat
Pemberitahuan (SPT)), kemudian mengirim SPT Tahunan/Kelengkapan Data Surat
Pemberitahuan Tahunan yang sudah direkam ke Pelaksana Seksi Pelayanan.
7. Account Representative melakukan penelitian sesuai dengan ketentuan dan
memproses SPT yang terdapat kesalahan matematis dan/atau terlambat
disampaikan/dibayar berdasarkan data hasil perekaman SPT. Dalam hal terdapat
kesalahan matematis, Account Representative membuat Surat Himbauan (SOP
Tata Cara Himbauan Perbaikan Surat Pemberitahuan) sedangkan dalam hal terjadi
keterlambatan penyampaian/pembayaran SPT, Account Representative
menerbitakan STP (SOP Tata Cara Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP)).
8. Pelaksana Seksi Pelayanan meneruskan SPT Tahunan yang termasuk Surat
Pemberitahuan Tahunan Lebih Bayar untuk diproses dengan SOP Tata Cara
Pemeriksaan.
9. Proses selesai.

8
6. Operator Console

Kedudukan Jabatan Operator Console

Operator Console, sering disingkat OC, adalah sebuah jabatan struktural di lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak, yang tugasnya adalah menangani Teknologi Informasi di
Kantor Wilayah DJP maupun Kantor Pelayanan Pajak.

OC itu adalah suatu jabatan struktural di Direktorat Jenderal Pajak yang pekerjaan
sehari-harinya adalah membantu kelancaran operasional kegiatan kantor pelayanan
Pajak / Kantor Wilayah dalam bentuk dukungan secara teknis atas hal-hal yang
berhubungan dengan teknologi yang meliputi : perangkat keras, perangkat lunak,
keamanan sistem dan jaringan, sistem informasi, aplikasi, dll..

Ikhtisar Jabatan : Melaksanakan pengecekan, perbaikan komputer dan perangkat


penunjangnya, serta mengawasi pengoperasian komputer dalam rangka memenuhi
pelayanan terhadap pemakai.

Tujuan Jabatan : Terlaksananya pemeliharaan komputer dan perangkat penunjang


sistem informasi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kantor
Wilayah berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Uraian Tugas dan Kegiatan :


1. Membuat konsep rencana kerjaSeksi DukunganTeknis Komputer.
9
a. Menerima tugas dari Kepala Seksi Dukungan Teknis Komputer untuk membuat
konseprencanakerjaSeksiDukunganTeknisKomputer;
b. MenyiapkandanmembahaskonseprencanakerjaSeksiDukunganTeknisKomputer
;
c. Membuatkonseprencana kerja Seksi Dukungan Teknis Komputer
berdasarkanhasilpembahasandanmenyampaikankepadaKepalaSeksi
Dukungan TeknisKomputer;
d. Menerima tugas dari Kepala Seksi Dukungan Teknis Komputer untuk
menyusun konseprencanakerjaBidangDukunganTeknisdanKonsultasi;
e. Menyusun konseprencanakerjaBidangDukungan TeknisdanKonsultasi
berdasarkanhasilpembahasandanmenyampaikankepadaKepalaSeksi
Dukungan TeknisKomputer.

2. Melakukan persiapan pengoperasian server dan perangkat penunjangnya


agar dapat beroperasi dengan baik.

a. Memeriksastatusserver,PC,printerdanperangkatpenunjanglainnya;
b. Menghidupkansubsistemkomputer;
c. Mengecekperangkatkeras(hardware)danperangkatlunak(software)yangtidak
normal;
d. MemeriksapanellistrikdankondisiUPSsertaACdiruanganserver;
e. Melaporkanhasilpelaksanaantugaspersiapanpengoperasianserverdan
perangkat penunjangnyakepadaKepalaSeksiDukunganTeknisKomputer.

3. Memonitor dan mengawasi pengoperasian computer agar proses computer


berjalan dengan lancer sesuai dengan ketentuan.

a. Menerima tugas dari Kepala Seksi Dukungan Teknis Komputer untuk


memonitor danmengawasipengoperasiankomputer;
b. Memonitorstatussubsistemkomputer,pemakaiankomputerdanjobrunyang
sedangdiproses;
c. Memonitorpesan-pesan(alertlog)dariprosesyanggagaldilakukandan
menjalankankembaliprosestersebutagarsistemdapatbekerjadengannormal;
d. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas tersebut kepada Kepala
SeksiDukunganTeknisKomputer.

4. Menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada hardware dan software agar


pengoperasian computer dapat berjalan dengan normal.

a. Menerimalaporan permasalahandaripemakai;
b. Mencatatpermasalahanyangterjadipadalogbook;
c. Melaporkan permasalahan yang terjadi kepada Kepala Seksi DukunganTeknis
Komputer dan memberitahukan kepada Teknologi Informasi Perpajakan atau
rekanan penyedia barang apabila terjadi kerusakan komputer
danperangkatpenunjangnyayangmasihdalammasagaransi;
10
d. Mengirimkanhardwaredansoftwareyangrusakdantidakdapatdiperbaikioleh
KantorWilayahkeTeknologiInformasiPerpajakan;
e. Mengadministrasikanbarang-
barangyangdikirimkankeTeknologiInformasiPerpajakanataurekanan;
f. MelaporkanpenyelesaianpermasalahanyangterjadikepadaKepalaSeksiDukunga
nTeknisKomputer.

5. Melaksanakan pemeliharaan jaringan komunikasi data dan perangkat


penunjangnya.

a. Memonitorstatusjaringankomputer(LAN/ WAN);
b. Melakukanpengecekan terhadapperalatanyangtidakberfungsikejaringan
komputer;
c. Menganalisapermasalahanyangberhubungandenganjaringankomputerserta
menyelesaikannya;
d. Melaporkan permasalahanyang terjadi kepada Kepala Seksi DukunganTeknis
Komputer danmemberitahukan kepadaTeknologi Informasi
Perpajakanjikaterjadipermasalahandenganjaringankomputeryangtidakdapat
diatasisendiriolehKantorWilayah;
e. MelaporkanpelaksanaantugastersebutkepadaKepalaSeksiDukunganTeknisKom
puter.

6.Menyusun konsep laporan berkalaSeksi DukunganTeknis Komputer.

a. Menerima tugas dari Kepala Seksi Dukungan Teknis Komputer untuk


menyusun laporanberkalaSeksiDukunganTeknisKomputer;
b. Menyiapkandan
membahaskonseplaporanberkalaSeksiDukunganTeknisKomputer;
c. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Dukungan Teknis Komputer
berdasarkanhasilpembahasandanmenyampaikankepadaKepalaSeksi
Dukungan TeknisKomputer;
d. Menerima tugas dari Kepala Seksi Dukungan Teknis Komputer untuk
menyusun konseplaporanberkalaBidangDukunganTeknisdanKonsultasi;
e. Menyusun konseplaporanberkalaBidangDukungan TeknisdanKonsultasi
berdasarkanhasilpembahasandanmenyampaikankepadaKepalaSeksi
Dukungan TeknisKomputer.

Hubungan Kerja Operator Console

a. KepalaSeksiDukunganTeknisKomputerdanKepalaBidangDukunganTeknisdanK
onsultasidalamhalmenerimatugasdanpengarahanpelaksanaantugas;
b. Para pegawai pada Seksi Dukungan Teknis Komputer dalam hal kerjasama
pelaksanaantugas;
c. OperatorConsole diKPPdalamhalkoordinasipelaksanaantugas;
d. Userdalamhalpengoperasiankomputer.
11
Syarat Jabatan :

a. Pangkat/Golongan : Pengatur/IIc
b. Pendidikan Formal : Diploma III
c. Diklat/Kursus : Diklat Komputer
d. Syarat lainnya : - Memahami masalah teknis komputer

- Standar Kompetensi:

a. Pengembangan diri (Self-Improvement);

b. Mengambil inisiatif (Takes Initiative);

c. Analitis (Analytical);

d. Kemampuan bergaul (Interpersonal Skills);

e. Teratur (Organized);

f. Tekun (Persistent);

g. Tepat (Precise );

h. Sistematis (Systematic);

i. Analisa kemungkinan rugi (Analyzes Pitfalls).

12
Kesimpulan

Berdasarkan PMK No. 62/PMK.01/2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Seksi Pengolahan Data dan Informasi berada di bawah
KPP WP Besar, KPP Madya, dan KPP Pratama

Pada KPP WP Besar dan KPP Madya Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai
tugas melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, pelayanan
dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, serta penyiapan
laporan kinerja. Sedangkan pada KPP Pratama Seksi Pengolahan Data dan Informasi
mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, penyajian
informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan
perpajakan, pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-
Filing, pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja.

Alat keterangan diterima KPP dari sumber data, yaitu, Wajib Pajak, Instansi/Lembaga
Pemerintah/Swasta, Pihak ketiga, Media, dan Berita mancanegara. Alat keterangan
berguna sebagai alat bantu dalam rangka menambah jumlah WP dan pembayar pajak, dan
dalam rangka pengawasan terhadap kewajiban perpajakan.

Master File (Berkas Induk) adalah berkas yang berisi dokumen-dokumen umum dari Wajib
Pajak yang direkam ke dalam media computer.

OC itu adalah suatu jabatan struktural di Direktorat Jenderal Pajak yang pekerjaan sehari-
harinya adalah membantu kelancaran operasional kegiatan kantor pelayanan Pajak /
Kantor Wilayah dalam bentuk dukungan secara teknis atas hal-hal yang berhubungan
dengan teknologi yang meliputi : perangkat keras, perangkat lunak, keamanan sistem dan
jaringan, sistem informasi, aplikasi, dll..

13
Sumber :

PMK No.62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata kerja Instansi Vertikal DJP

SE-60/PJ/2009 Tentang Pembenahan Data Master File Wajib Pajak

Urjab Bidang Duktekon (Dukungan Teknis dan Konsultasi) Kanwil DJP

Djoned Gunadi M. : Administrasi Pajak, LPKPAP tahun 2006

http://thefuturemydreams.blogspot.com/2010/06/master-file-master-file-berkas-induk.html

http://rizanggie.wordpress.com/2009/02/07/data-file/

KPP30-0009

14

Anda mungkin juga menyukai