Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PERCOBAAN INGENHOUSZ

Disusun oleh: KELOMPOK 4 XII MIPA 1

1. Muhammad Zaenal Abidin (16)


2. Muhammad Aditya Pratama (17)
3. Ratna Dwianti Sasya Birama (27)
4. Reva Alyssa Ardhani (28)
5. Zahra Zalia Rahmadani (35)

SMA NEGERI 1 KUDUS


KABUPATEN KUDUS
2023
I. TUJUAN

1) Mengetahui perbedaan hasil fotosintesis kadar O2 pada reaksi terang dan reaksi gelap.
2) Mengetahui kadar O2 yang dihasilkan fotosintesis ketika Hydrilla diberi tambahan
NaHCO3.
3) Mengetahui kadar O2 yang dihasilkan fotosintesis ketika Hydrilla diberi tambahan es
batu dengan suhu 5°.

II. RUMUSAN MASALAH

1) Apakah oksigen yang dihasilkan tempat gelap akan lebih sedikit daripada pada tempat
terang?
2) Bagaimana jumlah O2 yang dihasilkan pada kondisi yang berbeda?
3) Bagaimana kadar O2 pada Hydrilla yang diberikan NaHCO3?
4) Bagaimana kadar O2 pada Hydrilla yang diberikan es batu dengan suhu 5°?

III. ALAT DAN BAHAN

Alat :
Gunting
• Corong
• Gelas Beker
• Thermometer
• Tabung Reaksi
• Ember

Bahan :
• Hydrilla
• Air
• Es batu
• NaHCO3

IV. LANGKAH-LANGKAH

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Potong hydrilla dengan ukuran yang sama
3. Masukkan hidrilla kedalam tabung corong kaca di dalam gelas beker
4. Secara bersamaan letakkan tabung reaksi menutupi corong kaca.
5. Masukkan rangkaian alat percobaan ke dalam ember berisi air
6. Lepaskan tabung reaksi dari rangkaian hingga volume tabung reaksi penuh dengan air
7. Hubungkan kembali tabung reaksi dengan corong kaca sedemikian rupa sehingga air
dalam tabung reaksi volumenya tidak berkurang
8. Pastikan tabung reaksi terisi penuh air dan tidak ada gelembung di dalamnya
9. Periksa kembali keadaan tanaman air (hydrilla). Batang dan daun tanaman tidak boleh
menyumbat mulut corong
10. Beri label A, B, C, D. A untuk perlakuan normal, B untuk di tempat gelap, C untuk
sampel yang di tambah NaHCO3, D untuk sampel yang di tambah es batu
11. Taruh gelas A, C, dan D pada tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung,
serta gelas D pada tempat gelap pada waktu bersamaan
12. Diamkan selama 1 jam dan amati perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan
sebelum dan sesudah dilakukan percobaan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh adalah gelembung paling banyak
ditemukan pada gelas A, yaitu gelas yang tidak ada perlakuan. Meskipun pada awalnya gelas C
menghasilkan banyak gelembung yang diakibatkan oleh banyaknya NaHCO3 yang larut dalam
air sebagai sumber CO2, akan tetapi setelah beberapa saat gelembung yang dihasilkan semakin
berkurang. Sehingga, disimpulkan bahwa jumlah gelembung yang paling banyak dihasilkan ialah
pada gelas A. Sedangkan pada gelas B dengan perlakuan pada tempat gelap hanya menghasilkan
gelembung yang sangat sedikit. Begitu juga dengan gelas D dengan perlakuan suhu rendah hanya
menghasilkan sedikit gelembung.

VI. KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Percobaan Ingenhousz adalah salah satu percobaan yang digunakan untuk membuktikan
bahwa proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan oksigen. Tokoh yang
mengenalkan percobaan Ingenhousz adalah Jan Ingenhousz. Percobaan ingenhousz
adalah salah satu percobaan yang dilakukan untuk membuktikan bahwa proses
fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan oksigen. Percobaan ini ditemukan oleh Jan
Ingenhousz yang bertujuan untuk menyelidiki proses fotosintesis menghasilkan gas
oksigen. Dengan tujuan membuktikan adanya gas oksigen yang dihasilkan dari proses
fotosintesis, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.
Oksigen yang dihasilkan tempat gelap akan lebih sedikit daripada pada tempat
terang lebih banyak daripada oksigen pada tempat gelap. Energi cahaya yang mampu
diserap tumbuhan ketika fotosintesis bergantung pada intensitas dan panjang gelombang
cahaya. Semakin rendah intensitas cahayanya, maka semakin lambat proses
fotosintesisnya karena energi yang diserap tidak cukup. Spektrum warna memiliki
panjang gelombang berbeda-beda. Tapi klorofil akan lebih banyak menyerap warna
merah dan biru karena panjang gelombang cahayanya sangat efektif.
Kadar O2 pada Hydrilla yang diberikan NaHCO3 banyak. Konsentrasi
karbondioksida yang rendah dapat mempengaruhi laju fotosintesis hingga kecepatannya
sebanding dengan konsentrasi karbondioksida. Namun bila konsentrasi karbondioksida
naik maka dapat dicapai laju fotosintesis maksimum kira-kira pada konsentrasi 1 % dan
diatas persentase ini maka laju fotosintesis akan konstan pada suatu kisaran lebar dari
konsentrasi karbondioksida. Kadar CO2 tidak boleh melebihi 1000-1200 µmolˉ¹ kerena
konsentrasi kadar CO2 tersebut sering menyebabkan keracunan atau penutupan stomata,
kadang kala bahkan dapat menurunkan laju fotosintesis.
Kadar O2 pada Hydrilla yang diberikan es batu dengan suhu 5° sangat sedikit.
Laju fotosintesis pada tumbuhan tropis meningkat dari suhu minimum 5ºC sampai suhu
35ºC, diatas kisaran suhu ini laju fotosintesis menurun. Suhu diatas 35ºC menyebabkan
kerusakan sementara atau permanen protoplasma yang mengakibatkan menurunnya
kecepatan fotosintesis, semakin tinggi suhu semakin cepat penurunan laju fotosintesis.
Percobaan Ingenhousz bermanfaat untuk membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan oksigen (O2), membuktikan bahwa intensitas cahaya berpengaruh dalam
proses fotosintesis, membuktikan bahwa suhu berpengaruh dalam proses fotosintesis,
bahwa kadar CO2 berpengaruh dalam proses fotosintesis, dan melatih siswa konsentrasi
dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai