Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI
Percobaan Ingenhousz

.;

Oleh
Kelompok 3
Balqis Sayyidahtul Atikah
Khonsa Butsainah Mawardi
Andi Nurul Aprilia
Ahmad Tendry Abeng
Ibnu Bilal

SMAN 9 Makassar
Tahun Ajaran 2017-2018
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah kemampuannya
untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada
cukup cahaya, oleh karena itu asimilasi karbondisebut juga fotosintesis. Jadi
fotosintesis adalah suatu proses dimana zat-zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil
diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan sinar, dan melalui
perantara pigmen hijau daun (klorofil) yang terletak dalam organel kloroplas pada
sitoplasma.

Proses fotosintesis itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya


adalah ketersediaan air, intensitas cahaya, konsentrasi CO2, temperatur, serta
ketersediaan unsur. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh intensitas
cahaya dan konsentrasi CO2 terhadap proses fotosintesis tumbuhan air Hydrilla
(Hydrilla verticillata). Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi CO2 pada penelitian
ini digunakan NaHCO3 yang diketahui bahwa NaHCO3 berfungsi sebagai katalis
dalam reaksi fotosintesis.

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap proses fotosintesis
tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla verticillata)?
2. Bagaimanakah pengaruh pemberian NaHCO3 terhadap proses fotosintesis
tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla verticillata)?

c. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap proses fotosintesis
tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla verticillata).
2. Mengetahui pengaruh pemberian NaHCO3 terhadap proses fotosintesis tumbuhan
air Hydrilla (Hydrilla verticillata).
BAB 2
PEMBAHASAN
Fotosintesis pada Tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan
gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini
berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut
ini :
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat
pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang
terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi
seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa
lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi
kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah
yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun
seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian
besar energi dihasilkan di daun.
Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna
dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk
mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Klasifikasi Tumbuhan Hydrilla
Nama umum : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle
Indonesia : Ganggang, ganggeng (Jawa)
Inggris : Water thyme
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub-Kelas : Alismatidae
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle

Gambaran Tentang NaHCO3 ( Natrium Bikarbonat )


Natrium Bikarbonat atau hidrogen karbonat atau asam karbonat dengan rumus kimia
NaHCO3, adalah bahan kimia berbentuk kristal putih yang larut dalam air, yang banyak
dipergunakan di dalam industri makanan/biskuit (sebagai baking powder), pengolahan kulit,
farmasi, tekstil, kosmetika, pembuatan pasta gigi, pembuatan permen (candy) dan industri
pembuatan batik.
Pada skala industri, natrium bikarbonat dapat diproduksi melalui reaksi antara natrium
karbonat, air dan gas karbon dioksida :
nNa2CO3 + H2O + CO2 → 2NaHCO3
Selain itu, natrium bikarbonat dapat pula dihasilkan dari reaksi antara natrium klorida (NaCl),
ammonia (NH3) dan karbon dioksida (CO2).
NaHCO3 dapat membantu laju reaksi fotosintesis tanaman. Penambahan NaHCO3
memperbanyak gelembungnya karena ketika NaHCO3 berikatan dengan H2O menghasilkan
CO2 ;
NaHCO3 → Na+ + HCO3- HCO3- → H2O + CO2
CO2 dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis sebagai bahan utama ,yang reaksinya ;
6CO2 + 6H2O + (Sinar Matahari)/Klorofil 6C6H12O6 + 6O2
BAB 3
METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
 Waktu Penelitian : Rabu, 20 September 2017
 Tempat : SMAN 9 Makassar
 Objek : Tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla verticillata)

b. Variabel Penelitian
 Variabel Bebas :
Perbedaan perlakuan terhadap proses fotosintesis tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla
verticillata) yang meliputi intensitas cahaya dan konsentrasi CO2.
 Variabel Terikat :
reaksi fotosintesis yang indikatornya berupa banyaknya gelembung yang
dihasilkan.
 Variabel Kontrol :
tumbuhan air Hydrilla (Hydrilla verticillata) yang ditempatkan di bawah cahaya
matahari.
ALAT DAN BAHAN
 3 buah Gelas Kimia 600 mL
 3 buah Corong Kaca
 3 buah Tabung Reaksi
 Larutan NaHCO3 ( Natrium Karbonat )
 Tumbuhan air Hydrilla
 Air

LANGKAH KERJA
 Menyiapkan alat dan bahan.
 Menyusun (mengeset) peralatan yang akan digunakan.
 Memotong Hydrilla dengan panjang ± 10 cm.
 Memasukan Hydrilla ke dalam corong kaca.
 Mengisi gelas kimia hingga penuh, dan tabung reaksi juga terisi.
 Ulangi langkah diatas terhadap semua alat hingga terdapat tiga rangkai alat.
 Meletakkan rangkaian penelitian tersebut di bawah cahaya matahari dan beri label
A, beri label B terhadap rangkaian yang di paparkan di bawah sinar matahar dan
tambahan larutan NaHCO3, dan beri label C pada rangkaian alat yang tidak
terkena sinar matahari dan tidak di berikan larutan NaHCO3.
 Melihat banyaknya gelembung yang dihasilkan.
 Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
TABEL PENGAMATAN
No. Perlakuan Banyak Gelembung yang di Hasilkan
Menghasilkan gelembung yang cukup
1 Cahaya Matahari
banyak
2 Cahaya Matahari + NaHCO3 Menghasilkan gelembung terbanyak
3 Tanpa Cahaya Matahari Tidak ada Gelembung

Hydrilla + Cahaya Matahari


Hydrilla yang di paparkan di bawah sinar menghasilkan gelembung yang cukup banyak karna
semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin banyak ATP yang terbentuk, sehingga
mempercepat fotosintesis, tetapi cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil sehingga
mengurangi kecepatan fotosintesis.
Hydrilla + Cahaya Matahari + NaHCO3
Hydrilla yang dipaparkan dibawah sinar matahari dan ditambahkan larutan NaHCO3
menghasilkan gelembung yang lebih banyak di bandingkan dengan Hydrilla yang hanya di
paparkan di bawah sinar matahari. Hal tersebut dikarenakan, NaHCO3 pada proses ini
berfungsi sebagai katalis, yaitu senyawa yang dapat menambah unsur CO2 di dalam air.
Konsentrasi CO2 yang tinggi akan meningkatkan laju fotosintesis, sehingga dihasilkan
banyak gelembung yang berupa oksigen. Karena itu pada percobaan ini paling banyak
dihasilkan gelembung.
Hydrilla Tanpa Cahaya Matahari
Hydrilla yang tidak dipaparkan dibawah sinar matahari dan tidak di tambahkan karutan
NaCHO3 tidak menghasilkan gelembung. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan Hydrilla tidak
melakukan proses fotosintesis di tempat yang gelap sehingga tidak dihasilkan gelembung
yang berupa oksigen. Karena, semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah pula ATP
yang terbentuk, sehingga memperlambat laju reaksi atau bahkan tidak melakukan reaksi
fotosintesis.
BAB 4
PENUTUP
Rangkuman
Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan
menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari
fotosintesis.
 Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses
fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses
fotosintesis menjadi lambat.
 Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis
berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai