Anda di halaman 1dari 5

Nama : MAHARANI AISHA H.

NIM : P1337425119088

Program Studi : D III Kesehatan Gigi

Mata Kuliah : Komunikasi dalam Kesehatan Gigi

Komunikasi Terapeutik dalam Tindakan Preventif dan Kuratif


Komunikasi terapeutik adalah komunikasi antara pasien dan tenaga kesehatan yang
bertujuan untuk menyelesaikan masalah pasien yang dapat mempengaruhi perilaku pasien.
Menurut Wahyu Purwaningsih dan Ina Karlina (2010), komunikasi terapeutik berfokus pada
klien dalam memenuhi kebutuhan klien, serta memiliki tujuan spesifik, dan batas waktu yang
ditetapkan bersama. Merupakan hubungan timbal balik saling berbagi perasaan yang
berorientasi pada masa sekarang.

Fungsi komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerjasama


antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan klien. Perawat berusaha
mengungkapkan perasaan, mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi
tindakan yang dilakukan dalam perawatan. Tujuan komunikasi terapeutik menurut Stuart dan
Sundeen (1995) dan Limberg, Hunter&Kruszweski (1983) antara lain :

1. Meningkatkan tingkat kemandirian klien melalui proses realisasi diri, penerimaan diri
dan rasa hormat terhadap diri sendiri.
2. Identitas diri yang jelas dan rasa integritas yang tinggi.
3. Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim dan saling
tergantung dan mencintai.
4. Meningkatkan kesejahteraan klien dengan peningkatan fungsi dan kemampuan
memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistik.

Dalam komunikasi terapeutik ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni :

1. Tahap Persiapan (Prainteraksi)


Pada tahap ini perawat menggali perasaan, kelebihan, dan kekurangannya.
Tahap ini juga tahap dimana perawat mencari tahu tentang pasien. Tujuan dari tahap
persiapan adalah untuk memahami dirinya, mengatasi kecemasan, dan meyakinkan
diri sebelum berinteraksi dengan pasien.

2. Tahap Perkenalan
Tahap ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan saat bertemu dan
berkontak dengan pasien. Pertama, perawat harus memperkenalkan dirinya kepada
pasien yang mana hal ini menunjukkan keterbukaannya kepada pasien sehingga dapat
mendorong pasien untuk terbuka pula kepada tenaga kesehatan. Tujuan dari tahap ini
adalah untuk memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat.
3. Tahap Kerja
Tahap kerja adalah inti dari seluruh proses komunikasi terapeutik. Pada tahap
ini, perawat harus dapat mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan dan
pikirannya. Oleh karen itu, perawat dituntut memiliki kepekaan dan tingkat analis
yang tinggi. Selain itu, perawat harus menjadi pendengar yang aktif dan mampu
dengan cepat menyimpulkan percakapannya dengan pasien. Tujuan dari tahap kerja
adalah untuk membantu pasien menggali hal-hal yang penting, mengatasi
masalahnya, mendefinisikan masalahnya, menyelesaikan masalahnya, dan
mengevaluasi cara pemecahan masalah yang dapat digunakan.

4. Tahap Terminasi
Tahap terminasi adalah akhir dari pertemuan pasien dengan perawat. Ada 2 macam
tahap terminasi yakni terminasi sementara dan terminasi akhir. Terminasi sementara
adalah akhir pertemuan antara pasien dan tenaga kesehatan namun akan bertemu lagi
pada waktu yang telah ditentukan. Sedangkan, terminasi akhir adalah akhir pertemuan
setelah perawat melakukan semua proses keperawatan. Pada tahap terminasi ini
perawat dapat melakukan evaluasi objektif, evaluasi subjektif, menyepakati tindak
lanjut yang akan dilakukan, dan membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.

 SKENARIO KOMUNIASI TERAPEUTIK

Tahap Persiapan

1. Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang keperawatan gigi dan menguasai


teknik-teknik pencegahan penyakit gigi dan mulut
2. Perawat gigi mempersiapkan mental dan fisiknya untuk menemui pasien dan agar
tidak ada perasaan cemas
3. Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan
4. Perawat gigi mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
5. Perawat gigi mempersiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menangani
pasien

Tahap Perkenalan

1. Mengucapkan salam dan tersenyum kepada pasien saat pasien datang


2. Mempersilahkan pasien duduk terlebih dahulu

Perawat : Selamat pagi bu, silahkan masuk (sambil tersenyum)

Pasien : Pagi (pasien memasuki ruangan)

Perawat : Silahkan duduk dulu bu

Pasien : Terimakasih
3. Memperkenalkan diri kepada pasien dan menanyakan identitas pasien

Perawat : Selamat datang bu, perkenalkan nama saya Maharani Aisha. Maaf
sebelumnya,

saya cek kembali datanya ya (perawat gigi membacakan kembali identitas

pasien berupa nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat, nama ortu)

Pasien : Benar mbak

4. Mencari tahu alasan pasien datang ke klinik dan menanyakan keluhan apa yang
dimiliki pasien

Perawat : Maaf bu, saya boleh tau ada keluhan apa ya bu?

Pasien : Sejak 2 hari yang lalu gigi saya sakit mbak kalau dipakai mengunyah
makanan.

Saya jadi tidak bisa makan dengan enak.

Perawat : Gigi bagian mana ya bu yang sakit saat mengunyah makanan? Kalau
sekarang

rasanya bagaimana bu?

Pasien : Gigi bawah sebelah kiri belakang mbak. Sekarang masih terasa sakit.

Perawat : Oh iya bu, coba saya periksa dulu ya

5. Menanyakan kepada pasien apakah sebelumnya pernah melakukan perawatan gigi


ditempat lain dan apakah pasien memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, jantung,
atau darah tinggi

Perawat : Apakah sebelumnya ibu pernah memeriksakan keluhan gigi ini ke


puskesmas

atau klinik bu?

Pasien : Belum mbak, saya baru merasa sakit 2 hari yang lalu jadi baru sekarang saya

periksakan ke sini.

Perawat : Apakah ibu pernah melakukan perawatan lain sebelumnya di tempat lain?

Pasien : Pernah mbak, waktu itu gigi saya bagian atas sebelah kiri belakang berlubang

dan kemudian gigi saya ditambal


Perawat : Oh begitu ya bu. Kalau saya boleh tau, apakah ibu punya riwayat penyakit
sebelumnya seperti diabetes, darah tinggi atau jantung bu?

Pasien : Tidak ada mbak

Perawat : Ibu suka makan yang manis-manis bu?

Pasien : Iya mbak, saya suka

Tahap Kerja

1. Perawat gigi menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan
tindakan
2. Perawat gigi memakai alat pelindung diri sebelum melakukan tindakan
3. Mempersilahkan pasien duduk dan memposisikan diri di dental chair
4. Pasangkan celemek pada pasien dan posisikan dental chair sesuai kebutuhan

Perawat : Permisi bu, saya pasangkan celemeknya dulu ya bu. Saya naikkan kursinya
ya

Pasien : Iya mbak, terima kasih

5. Meminta izin untuk memulai pemeriksaan dan tindakan

Perawat : Saya mulai memeriksa ya bu, tolong buka mulutnya

Pasien : Iya mbak (pasien membuka mulut)

6. Sambil melakukan pemeriksaan, perawat gigi menjelaskan tindakan yang akan


dilakukan dengan bahasa pasien agar pasien mengerti.

Perawat : Jadi bu, ini gigi ibu yang bagian bawah sebelah kiri belakang tepatnya gigi

geraham yang belakang sendiri ada lubang bu dibagian pengunyahan. Lubang

pada gigi biasanya disebabkan oleh makanan atau minuman yang manis dan
lengket. Nah, ibu suka makanan yang manis kan bu, sepertinya gigi
berlubang ini terjadi karena setelah makan makanan yang manis ibu tidak
langsung menggosok gigi. Setelah ini kebiasaan makan atau minum yang
manis-manis dikurangi ya bu, dan jangan lupa membiasakan gosok gigi
setelah makan dan sebelum tidur ya bu.

Perawat : Karena gigi ibu berlubang dan sudah lumayan dalam, agar ibu tidak merasa
sakit

lagi saat makan atau minum gigi ibu harus ditambal ya bu. Ini saya akan
mulai penambalan giginya bu. Kalau nanti terasa sakit atau ngilu jangan
sungkan-sungkan menegur saya ya bu
7. Alihkan perhatian pasien jika merasa tidak tenang dengan mengajaknya mengobrol
santai tentang hal-hal lain
8. Bila tindakan sudah selesai, bantu melepas celemek pada pasien dan mengatur
kembali dental chair ke posisi paling rendah sehingga pasien bisa turun dari dental
chair

Perawat : Saya bantu melepas celemeknya ya bu. Saya turunkan kursinya dahulu bu.

Silahkan bisa duduk kembali di kursi bu

Tahap Terminasi

1. Perawat gigi menjelaskan kalau perawatan dan tindakan sudah selesai dilakukan
2. Perawat gigi menjelaskan hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan untuk mencegah
keluhan yang sama terjadi di masa mendatang

Perawat : Bu, perawatannya sudah selesai dilakukan. Setelah ini jangan makan

menggunakan gigi yang barusan ditambal ya bu selama kurang lebih 1 jam


setelah ini. Oh iya jangan lupa dikurangi makan dan minum yang manis-
manis apalagi lengket. Jangan lupa menggosok gigi setelah makan ya bud an
sebelum tidur agar giginya tidak berlubang lagi.

Pasien : Iya mbak, terima kasih sekali. Saya akan mulai membiasakan menggosok
gigi

rutin dan mengurangi makan makanan manis mbak

3. Menjelaskan kalau perawatan sudah selesai dan apakah pasien perlu datang lagi atau
tidak tergantung tindakan yang sudah diberikan oleh perawat

Perawat : Jadi bu, ini perawatannya hanya perlu sekali ini saja, tapi jangan lupa
dihindari

itu yang tadi saya sarankan agar gigi ibu tidak sakit lagi besok. Kalau ada
keluhan lagi bisa datang ke klinik kami lagi ya bu

Pasien : Baik mbak, terima kasih atas sarannya

4. Perawat gigi mempersilahkan pasien meninggalkan klinik, memberikan salam dan


tersenyum serta memohon maaf bila ada kesalahan

Anda mungkin juga menyukai