Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan industri saat ini, kemajuan teknologi dan ekonomi


merupakan hal yang paling mempengaruhi perkembangan suatu negara. Dalam
meningkatkan perekonomian Indonesia dibutuhkan industri-industri dalam negeri
yang menggerakkan perekonomian Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Tentunya industri-industri tersebut juga membutuhkan teknologi-teknologi yang
maju dan sumber daya manusia yang handal untuk dapat berkembang dan
bersaing dengan industri-industri luar negeri. Dalam hal ini, Institusi Perguruan
Tinggi diharapkan dapat mempersiapkan orang-orang yang unggul dan
berkompeten khususnya di bidang Teknik Mesin dalam penguasaan teknologi di
industri melalui pendidikan yang diberikan.

Untuk memenuhi kebutuhan industri, lulusan jurusan Teknik Mesin diharapkan


tidak hanya menguasai pengetahuan secara teoritis tetapi juga memiliki kecakapan
dalam hal praktikal. Untuk memenuhi hal tersebut, dibutuhkan suatu kegiatan
yang memfasilitasi mahasiswa Teknik Mesin dalam berinteraksi dengan
lingkungan kerja di industri sehingga mahasiswa terbiasa dengan suasana di
lingkungan kerja, mampu menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku
perkuliahan dan juga mampu melakukan analisis terhadap permasalahan aktual
yang ditemukan di Industri.

Dalam memenuhi profil lulusan yang diharapkan oleh industri,


JurusanTeknikMesinPoliteknikNegeri Medan mewajibkan kegiatan Kerja Praktik
Lapangan bagi mahasiswanya. Adapun kegiatan tersebut bertujuan untuk
mempersiapkan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja industri.

1
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut yaitu mahasiswa mampu mengamati,
membandingkan, menganalisis serta menerapkan ilmu yang didapat dari
perkuliahan pada praktik. Selain itu Praktik Kerja Lapangan juga diharapkan
mampu menambah wawasan mahasiswa tentang dunia Teknik Mesin dan melatih
kemampuan lain yang dibutuhkan di industri seperti tingkah laku (attitude),
kemampuan komunikasi (communication skill) dan kerja sama (teamwork).

PT PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang


menyediakan daya listrik untuk kepentingan umum. Penyediaan daya listrik
tersebut membutuhkan komponen-komponen mekanik yang berfungsi untuk
membangkitkan listrik melalui proses konversi energi dari bahan bakar menjadi
energi listrik. Untuk dapat selalu menyediakan listrik sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan industri, PT PLN(Persero) melakukan pemeliharaan terhadap
komponen-komponen yang digunakannya terutama komponen-komponen
mekanik sebagai sarana pembangkit energi listrik. Pemeliharaan tersebut
dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan dan juga memperbaiki kegagalan
yang terjadi sehingga PT PLN(Persero) dapat mencegah penurunan dan menjaga
kestabilan pasokan listrik ke masyarakat dan industri lainnya.

Melihat pentingnya peran dari pemeliharaan komponen-komponen pada sistem


pembangkit, penulis berusaha untuk mempelajari proses-proses yang dilakukan
pada pemeliharaan sistem pembangkit. Penulis mengangkat judul "Analisa
Efektivitas Generator Cooling Water pada Gas Turbin 2.2 di PT PLN
(Persero) Sektor Pembangkitan Belawan" sebagai bagian dari kegiatan kerja
praktik lapangan.

1.2 Perumusan Masalah

a. Berapa nilai efektivitas Generator Cooling Waterpada Gas Turbin 2.2 di


PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan ?

2
b. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi nilai efektivitasGenerator Cooling
Waterpada Gas Turbin 2.2 di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Belawan ?

1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik Lapangan ini adalah sebagai
berikut:
a. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi tingkat Diploma 3 (D3)
pada Program Studi Teknik KonversiEnergi, Jurusan Tenik Mesin,
PoliteknikNegeri Medan,
b. Mengetahui siklus PLTG dan proses kerja umumnya,
c. Mengetahui komponen-komponen dan siklus Generator Cooling Water,
d. Menghitung nilai efektivitas Generator Cooling Water pada Gas Turbin
2.2 di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan,
e. Menganalisa hasil perhitungan efektivitas dan mengetahui faktor-faktor
pengaruhnya.

1.4 ManfaatPraktik Kerja Lapangan

Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagaiberikut:


a. Bagi mahasiswa :
1. Melatih mahasiswa agar dapat bekerja keras, bertanggung jawab dan
berdisiplin.
2. Mendapat ilmu pengetahuan yang baru mengenai pengoperasian mesin-
mesin pabrik, sturuktur organisasi, pemasaran dan sosial terhadap
lingkungan.
3. Mengetahui bagaimana prinsip kerja PLTG, pemeliharaan PLTG dalam
hal ini penulis memfokuskan kepada Generator Cooling Water. Cara
kerja Generator Cooling Water, komponen-komponen, dan nilai
efektivitasnya terutama pada Gas Turbin 2.2 di PT PLN (Persero)
Sektor Pembangkitan Belawan.
3
b. Bagi perguruan tinggi :
1. Mendapatkan masukan mengenai ilmu-ilmu yang baru yang dapat
dijadikan landasan perbaikan kurikulum agar mata kuliah yang
diajarkan sesuai dunia kerja.
2. Meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi dengan perusahaan.

c. Bagi PT PLN (Persero) Sektor PembangkitanBelawan :


1. Perusahaan dapat memberikan pengetahuan mengenai struktur kerja
yang standart suatu perusahaan bagi mahasiswa sebagai generasi yang
akan datang.
2. Dapat berpartisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penulisan dan pembahasan laporan kerja praktik, penulis membatasi


pada ruang lingkup sebagai berikut :
a. Pengenalan tentang sistem pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU).
b. Pemeliharaan sistem PLTGU, khususnya pada Efektivitas Generator
Cooling Water pada Gas Turbin 2.2 di PT PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Belawan

1.6 Tempatdan Waktu Pelaksanaan

Kerja praktik ini kami laksanakan di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan


Belawan. Waktu pelaksanaan kerja praktik adalah pada tanggal 26 Februari 2018-
23Maret 2018.

1.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan selama kerja praktik dan penulisan
laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut :

4
a. Metode Observasi, adalah metode pengambilan data dengan cara langsung
mengamati dan mencatat pada objek yang dipelajari, meliputi dimensi dan
faktor – faktor yang mempengaruhi.
b. Metode Interview, adalah metode pengumpulan data dengan cara
melakukan tanya jawab langsung kepada pihak petugas perusahaan di
lapangan.
c. Metode Literatur, adalah pengambilan data dengan mempelajari literatur,
yang berupa buku – buku, diktat ataupun bentuk lain yang berhubungan
dengan objek yang dipelajari guna mendukung penyelesaian persoalan
yang dihadapi.

1.8 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktik ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut:


BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan kerja
praktik, manfaat kerja praktik, batasan masalah, tempat dan
waktu pelaksanaan, metode pengumpulan data, dan
sistematika penulisan.
BAB II: PROFIL PERUSAHAAN
Berisi tentang sejarah singkat perusahaan, ruang lingkup
perusahaan, struktur organisasi, pembagian tugas dan
wewenang, tata letak perusahaan.
BAB III : DASAR TEORI
Berisi penjelasan tentang PLTG, komponen utama PLTG,
pemeliharaan PLTG, sistem yang ada pada PLTG, langkah
kerja, dan dokumentasi Analisa Efektivitas Generator
Cooling Water pada Gas Turbin 2.2 di PT PLN (Persero)
Sektor Pembangkitan Belawan.
BAB IV : ANALISA

5
Berisi Analisa Efektivitas Generator Cooling Water
pada Gas Turbin 2.2 di PT PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Belawan.
BAB V : PENUTUP
Berisi simpulan

6
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN

2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan

PT PLN (persero) merupakan perusahaan perseroan Negara yang bergerak


dibidang ketenagalistrikan dalam sektor pembangkitan, transmisi, dan distribusi
tenaga listrik diseluruh wilayah Indonesia, baik di perkotaan maupun di pedesaan,
baik untuk kalangan industri, komersial, rumah tangga maupun umum.

PT PLN (Persero) Sektor PembangkitanBelawan terletak di dalam sebuah


pulau yang bernama Naga Putri dengan luas wilayah 47 hektar, di desa Pulau
Sicanang, kecamatan Medan Belawan, 24 KM sebelah Utara kota Medan, dekat
dengan pesisir pantai dan pelabuhan Belawan.Berdiri pada tahun 1983 dan mulai
berproduksi pada tahun 1984 dengan kapasitas awal 130 MW. Saat ini sudah
berkembang menjadi 1.156,3 MW yang terdiri dari 4 unit PLTU, 2 Unit Blok
PLTGU (ST) dan 1 Unit PLTG.

Sumber : PT PLN (Persero) SektorPembangkitan Belawan,2018


Gambar 2.1: Tata letak perusahaan
PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan adalah salah satu unit
pembangkit di Sumatera bagian Utara yang mempunyai tugas pokok

7
mengoperasikan dan memelihara mesin pembangkit. Pada tahun 1973 dilakukan
studi kelayakan oleh pemerintah Jepang (OCTA) yang dilanjutkan pada tahun
1974 oleh tim Survei Direktorat Bina Program.
Pada tanggal 31 Oktober 1974 diusulkan lokasi sebagai berikut :
1. Kampung Belawan II.
2. Kampung Belawan III.
3. Muara Sungai Dua.
4. Pulau Naga Putri.

PT PLN bersama-sama dengan Energoinvest Yugoslavia melakukan survei


menentukan lokasi yang diusulkan untuk pembangunan PLTU unit 1 dan 2 pada
lokasi yang diusulkan tersebut, yang akhirnya ditentukan lokasi Pulau Naga Putri.
Pada tanggal 02 April 1977 ditandatangani kontrak pembangunan PLTU unit 1
dan 2 dengan kapasitas 2 x 65 MW antara PLN dengan Energoinvest dengan
nomor kontrak PJ.005/PST/1977.

Berdasarkan hasil penelitian, maka dipilihlah Pulau Sicanang ( ± 24 km dari


kota Medan) sebagai tempat berdirinya PT PLN (Persero) Sektor
PembangkitanBelawan.Adapun jenis pembangkitan, kapasitas dan jumlah unit di
Sektor Belawan dapat dilihat pada Tabel dibawah.
Jenis Jumlah Kapasitas
Pembangkit (Unit) Terpasang(MW)
PLTU 4 260
PLTG 1 115
PLTGU 2 781.3
7 1156.3
Sumber : PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan,2018
Tabel 2.1 Unit Pembangkit Sektor Belawan
Pada tanggal 30 Mei 1984 PLTU unit 2 paralel dengan sistem Medan kemudian
disusul dengan PLTU unit 1 yang paralel pada tanggal 14 November 1984.
Kemudian disusul dengan pembangunan PLTU Unit 3 dan PLTU unit 4, kemudian
disusul dengan pembangunan Unit PLTGU.

8
Pada tahap pertama dilakukan pembangunan pembangkit PLTGU Blok I yang
terdiri dari 2 Pembangkit Gas Turbin (GT 1.1 dan GT 1.2) dan satu Pembangkit
Tenaga Uap (ST1.0). Pembangkit ini dinyatakan berhasil dikombinasikan dan
mulai beroperasi tanggal 05 November 1993.

Sementara pembangunan PLTGU Blok II yang terdiri dari dua unit instalasi
tenaga Gas Turbin (GT 2.1 dan GT 2.2) dan satu unit Instalasi Tenaga Uap (ST
2.0) mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun 1994. Pada tanggal 11 Oktober
1994, GT 2.1 mulai dioperasikan dalam siklus terbuka (Open Cycle) dan
kemudian pembangunan terus dilakukan untuk Instalasi Tenaga Uap (ST 20).
Pembangkit PLTGU Blok II dinyatakan bekerja dalam siklus tertutup (Close
Cycle) mulai tanggal 08 Agustus 1995.

Sementara itu juga pembangunan PLTG lot 3 dilakukan pada bulan Maret 2008
dan mulai beroperasi pada bulan Februari 2010, dengan menggunakan bahan
bakar HSD dan daya terpasang 120 MW.PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Belawan memiliki motto "listrik untuk kehidupan yang lebih baik (electricity for
a better life) sebagai pedoman perusahaan dalam menjalankan dan
mengembangkan perusahaannya.

2.2 Ruang Lingkup Perusahaan

a. Visi Perusahaan
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang,
Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

b. Misi Perusahaan
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.

9
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

c. Motto Perusahaan
Motto perusahaan adalah Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
(Electricity for a Better Life)

d. Strategi Perusahaan
Usaha untuk mencapai misi perusahaan tersebut, perlu disusun strategi
perusahaan yang sesuai dengan visi perusahaan. Strategi yang disusun oleh
PT PLN (persero) Sektor Pembangkitan Belawan, diuraikan menjadi tujuh
sasaran pokok, yaitu:
1. Peningkatan Pelayanan
2. Peningkatan Mutu dan Keandalan
3. Peningkatan Efisiensi
4. Pemasaran yang Agresif
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia
6. Peningkatan Manajemen Sistem Informasi dan Komputer
7. Peningkatan Hubungan Masyarakat

2.3 Struktur Organisasi

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai


suatu tujuan tertentu, sedangkan struktur organisasi adalah suatu susunan
pembagian kerja atau tugas, wewenang, sistem komunikasi dan jenjang
pengawasan dalam mewujudkan tercapainya tujuan perusahaan. Struktur
Organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting dimana dengan
struktur organisasi yang baik akan membuat pembagian tugas yang jelas dan
aktivitas kerja sama yang baik serta semangat kerja yang lebih tinggi sehingga
tercapailah mekanisme prosedur kerja yang efisien dan efektif. Struktur organisasi

10
perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena mengatur hirarki dan jalur
komunikasi yang tepat dalam menjalankan perusahaan.

Secara sederhana struktur organisasi menyatakan alat dan cara mengatur Sumber
Daya Manusia (SDM) bagi kegiatan-kegiatan kearah pencapaian tujuan
perusahaan. Oleh karena itu, Struktur Organisasi perlu dirancang sedemikian rupa,
sehingga SDM yang tersedia dapat di manfaatkan sebaik-baiknya sekaligus
sebagai sarana pengendalian melalui bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
Struktur Organisasi yang dipergunakan perusahaan haruslah disesuaikan dengan
ukuran perusahaan tersebut. Struktur Organisasi juga didasarkan kepada hasil
pemikiran dan pertimbangan atas sifat usaha perusahaan, bentuk organisasi yang
sedang berjalan serta mengolah informasi dari sifat inti perusahaan.

Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan


menggunakan atau menerapkan sistem organisasi garis dan staf, dimana setiap
bagian sudah ada pemisahan antar fungsi dan tanggung jawab. Masing-masing
pimpinan bagian bertanggung jawab kepada tingkatan jabatan diatasnya. Struktur
Organisasi pada perusahaan ini sudah mengalami beberapa kali perubahan baik
struktur maupun nama dan jabatannya. Struktur Organisasi yang terakhir di
pergunakan adalah Struktur Organisasi yang sesuai dengan Surat Keputusan
General Manager PT PLN (persero) Sektor Pembangkitan Belawan.

Adapun struktur organisasi PT PLN (Persero) Sektor PembangkitanBelawan


ditampilkan di halaman selanjutnya.

11
12
2.4 Pembagian Tugas dan Wewenang

a. Direktur
Direktur bertugas dalam pembuatan laporan dan kebijakan kepada divisi
berdasarkan kebijakan dewan direksi dalam mencapai tujuan perusahaan yang
tercantum dalam Anggaran Dasar Pendiri Perusahaan, melaksanakan
pengawasan terhadap General Manager, koordinasi dengan divisi yang
dipimpinnya dan menetapkan struktur organisasi dalam divisi.

Direktur juga memiliki wewenang antara lain pemberian persetujuan


sesuai dengan peraturan perusahaan ataupun kewenangannya, membuat
keputusan dalam pelaksanaan dan pengawasan seluruh kegiatan dalam
divisinya, merekomendasikan pergantian General Manager atau Senior
Manager kepada Direktur Utama, Dewan Direksi, Komisaris (Pemegang
Saham), membuat laporan berkala dan sesuai dengan yang ditetapkan kepada
Direktur Utama.

b. General Manager
Jabatan ini bertanggung jawab untuk mengoordinasikan manajer setiap
seksi untuk menuju ke arah tujuan perusahaan sesuai dengan visi dan misi
perusahaan.

c. Manajer
Jabatan ini merupakan kepala bagian disetiap seksi. Tugas dan tanggung
jawabnya adalah mengawasi serta bertindak dalam pelaksanaan setiap tugas
yang dilaksanakan dalam setiap seksi masing-masing.

d. Asisten Manajer

13
Asisten Manajer ini bertugas membantu Manajer dan Ahli Madya. Dalam
PLN ada 5 Asisten Manajer yaitu yang membawahi bidangnya masing-
masing, meliputi :

1. Engineering
Meliputi perencanaan, evaluasi operasi dan pemeliharaan juga meliputi
lingkungan dan teknologi informasi serta keselamatan kelistrikan.

2. Operasi
Meliputi pengoperasian pembangkit yang ada di PLN Sicanang yaitu
PLTU, PLTG dan PLTGU.Dalam melaksanakan tugas pokoknya Asisten
Manajer Operasi dibantu oleh:
OperationSupervisorPLTGU,OperationSupervisor PLTGU Shift
A/B/C/D*, OperationSupervisor PLTU/PLTGU, OperationSupervisor
PLTU dan PLTGU Shift A/B/C/D*, Supervisor Pengusahaan Pembangkit.

3. Pemeliharaan PLTU
Meliputi pemeliharaan boiler, pemeliharaan turbin uap, pemeliharaan
listrik,pemeliharaan I & C, bengkel dan sarana pembangkit PLTU. Dalam
melaksanakan tugas pokoknya Asisten Manajer Pemeliharaan PLTU
dibantu oleh: Supervisor Pemeliharaan Boiler dan Alat Bantu PLTU,
Supervisor Pemeliharaan Turbin Uap dan Alat Bantu PLTU, Supervisor
Pemeliharaan Listrik PLTU, Supervisor Pemeliharaan Kontrol Instrumen
PLTU, Supervisor Bengkel dan Sarana Pembangkit PLTU.

4. Pemeliharaan PLTGU

Dalam melaksanakan tugas pokoknya Asisten Manajer Pemeliharaan


PLTGU dibantu oleh: Supervisor Pemeliharaan Turbin Gas danSteam
Turbine PLTGU, Supervisor Pemeliharaan HRSG danAlat Bantu PLTGU,
Supervisor Pemeliharaan Listrik PLTGU, Supervisor Pemeliharaan

14
Kontrol Instrumen PLTGU, Supervisor Pemeliharaan Sarana PLTGU.SDM
dan Administrasi, Meliputi sekretariat dan umum, kepegawaian dan diklat,
anggaran dan keuangan, akuntansi, serta logistikdan K3. Dalam
melaksanakan tugas pokoknya, Asisten Manajer SDM & Keuangan
dibantu oleh: Supervisor Sekretariat dan Umum, Supervisor K3 dan
Keamanan, Supervisor Kepegawaian dan Diklat, Supervisor Keuangan,
dan Supervisor Logistik

e. Supervisor
Bagian ini merupakan pelaksana dalam kegiatan operasi perusahaan dan
bertanggung jawab kepada AsistenManajer.

f. Operator
Operator ini merupakan pelaksana harian kegiatan operasi perusahaan di
lapangan baik kegiatan dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang
berhubungan dengan kegiatan dan kepentingan perusahaan.

2.5 Tata Letak Perusahaan

Berikut adalah gambar sisi depan kantor PTPLN (Persero)


SektorPembangkitanBelawan.

15
Sumber : Penulis,2018
Gambar 2.3 Kantor PT PLN Sektor Pembangkitan Belawan

Organisasi PT PLN (Persero) Sektor Pembangitan Belawan berlokasi di sebuah


pulau yang bernama Naga Putri di Belawan. Tempatnya dikelilingi oleh laut dan
dihubungkan oleh sebuah jembatan. Lokasi ini dipilih karena pertimbangan
sebagai berikut :
a. Mudah mendapatkan air pendingin dan bahan bakuwater treatment.
b. Jauh dari pemukiman penduduk.
c. Memudahkan kapal laut yang membawa bahan bakar pembangkit.

Berikut adalah gambar PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan yang


berada di Pulau Naga Putri.

16
Sumber : PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan,2018
Gambar 2.4 Peta Lokasi PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan

BAB III
DASAR TEORI

3.1 Definisi dan Prinsip KerjaPLTG

PLTG merupakan suatu sistem pembangkit yang memanfaatkan gas panas hasil
dari pembakaran bahan bakar dan udara yang bertekananuntuk memutar
turbinnya. PLTG menggunakan siklus brayton dalam membangkitkan daya listrik.
Prinsip kerja dari PLTGtersebut dapat diperlihatkan di dalam skema siklus brayton
sederhana :

Combustor

17
Sumber : Penulis,2018
Gambar3.1Diagram Alir danSiklusBrayton

1-2 : Kompresi
Udaraluardihisapdanditekandidalamkompresor,
menghasilkanudarabertekanan.
2-3 : Pembakaran
Udarabertekanandarikompresordicampurdenganbahanbakar,
terjadireaksipembakaran yang menghasilkan gas panas.Pembakaran
terjadi di ruangbakar.
3-4 : Ekspansi
Gas panashasilpembakarandialirkanuntukmemutarturbin.
4-1 : Exhaust
Pembuangan gas panaskeatmosfer

Untuk menghitung:

a. Kerja Kompresor
WK=CP(T2 – T1) (3.1)

b. Kerja Turbin

WT=CPg(T3 – T4) (3.2)

c. Effisiency Thermal

Q∈¿ X 100
ηth = W T −W k (3.3)
¿

dimana:
Wk : Kerja kompresor (KW)
WT :Kerja Turbin (KW)
18
Cp :Panas jenis udara pada tekanan konstan (Kj/Kg.K)
T1 : Temperatur udara masuk kompresor (K)
T2 :Temperatur udara keluar kompresor (K)
CPg :Panas jenisgas pada tekanan konstan(Kj/Kg.K)
T3 : Temperatur Masuk Turbin (K)
T2 :Temperatur keluar turbin (K)
Prinsip kerja sistem tersebut adalah udara lingkungan masuk melalui air inlet
section. Kemudian udara tersebut dikompresi di dalam kompresor hingga tekanan
dan temperaturnya naik. Udara bertekanan tinggi yang keluar dari kompresor
masuk ke dalam ruang bakar(combustion chamber) untuk dibakar bersama bahan
bakar yang masuk. Hasil dari pembakaran tersebut adalah gas yang memiliki
temperatur yang sangat tinggi dan bertekanan yang kemudian gas ini
disemprotkan ke turbin, hingga panas gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak
yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Udara keluaran dari turbin
gas dibuang ke udara lingkungan.

3.2 KomponenUtama PLTG

Sumber : PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan,2018

Gambar 3.2 Komponen – Komponen Turbin Gas

19
a. Air Intake.

Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.3: Air Intake

Air Intake adalah saluran masuknya udara dari atmosfer yang akan ditekan
ke ruang bakar dengan menggunakan kompresor.Air intake terdiri dari filter
house yang berfungsi menyaring udara masuk kompresor. Kotoran tidak
boleh terbawa masuk kedalam kompresor maupun turbin karena
menyebabkan deposit ataupun erosi. Filter house dihubungkan ke saluran
20
udara masuk ke kompresor dan inlet silencer. Pada GT 2.2 terdapat 896 filter
per unit.

b. Compressor

Sumber : https://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-turbin-gas/,2018
Gambar3.4Compressor

Kompresor berfungsi untuk mengompresikan udara yang berasal dari air


intakeuntuk proses pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar.
Konstruksi dari kompresor untuk pembangkit listrik terdiri daristator dan
rotor yang masing-masing memiliki 16 stage.Sebelum masuk ke
kompresor,udara melewati IGV (inlet guide vans) yang mana IGV berfungsi
mengatur jumlah udara yang akan masuk ke kompresor agar sesuai dengan
yang diperlukan.

c. Ruang Bakar (Combustion Chamber)

21
Sumber : Penulis,2018
Gambar3.5 Combustion Chamber

22
Pada ruang bakar terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan
fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi.
Hasil pembakaran ini berupa kalor yang diubah menjadi energi kinetik.
Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus

1
turbin. Pembakaran dimulai pada kecepatan dari putaran normal
3
(berkisar antara 700-1000 Rpm). Pada ruang bakar terdapat 8 burner, dimana
setiap burner terdapat ignitor dan nozzle:

1. Fuel Nozzle
Berfungsiuntukmengabutkandanmenyemprotkanbahanbakarkedalam
ruang bakar.

2. Ignitors/Spark Plug
Berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion chamber
sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.

3. Batu Tahan Api


Batu tahan api berfungsi untuk menahan panas di ruang bakar, sehingga
panas yang dihasilkan tidak keluar dari ruang bakar.

d. Turbine

23
Sumber : Penulis,2018
Gambar3.6Turbin
Turbin merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi
energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak kompresor aksial dan
perlengkapan lainnya. Total daya yang dihasilkan turbin didistribusikan
sekitar 60% untuk menggerakkan kompresor dan sisanya untuk
menggerakkan poros generator.Turbin terdiri atas beberapa bagian yaitu stator
dan rotor yang masing-masing memiliki 4 stage.

e. Generator

Sumber : Penulis,2018

24
Gambar3.7 Generator

Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi
energi listrik. Pada sistem PLTG generator akan diseporoskan dengan turbin.
Pada saat sudu-sudu turbin bergerak maka poros juga akan bergerak sehingga
generator juga bergerak. Saat itulah energi mekanik akan dirubah menjadi
energi listrik.

3.3 Pemeliharaan PLTG

Kegiatan pemeliharaan sangat penting bagi komponen-komponen turbin gas


karena mempengaruhi umur pakai, keamanan, keandalan, dan efisiensi turbin gas.
Kegiatan pemeliharaan harus mampu mencegah ataupun memperlambat
terjadinya kerusakan sehingga dapat meningkatkan kemampuan dari komponen
atau sistem.

Dalam sistem pembangkitan, adapun tujuan dari kegiatan pemeliharaan sebagai


berikut :
a. Mengembalikan prestasi mesin.
b. Memperbaiki efisiensi.
c. Meningkatkan faktor ketersediaan (availability improvement)
d. Meningkatkan keandalan (reliability improvement).
Melihat pentingnya peran dari pemeliharaan komponen-komponen pada sistem
pembangkit yang salah satunya dalah sistem pendinginan, oleh itulah penulis
berusaha untuk mempelajari proses-proses yang dilakukan pada sistem
pendinginan khususnya pada generator cooling water. Penulis mengangkat judul
"Analisa Efektivitas Generator Cooling Water pada Gas Turbin 2.2 di PT
PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan" sebagai bagian dari kegiatan
kerja praktik yang nantinya akan menjadi topik yang penulis cantumkan pada
laporan tugas akhir.

25
3.4 Pendingin Generator (Generator Cooling Water)

Pendingin Generator termasuk ke dalam sistem pendingin, dimana sistem


pendingin sendiriadalah suatu sistem yang berguna untuk menurunkan temperatur
yang diakibatkan adanya panas yang dihasilkan oleh komponen-komponen yang
ada di PLTG.

Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.8 Generator Cooling Water

a. Diagram SistemGenerator Cooling Water

Sumber : Siemens, “Generator Forced Cooling Sistem”, PLTGU sicanang belawan, PT. PLN (persero) Sektor
Pembangkitan Belawan.,2018

26
Gambar 3.9 Diagram Alir Generator Cooling Water
GT generator didinginkan oleh udara sekitar generator, yang kemudian
temperature udara bertambah. Udara bertemperatur tinggi pada generator
diturunkan temperaturnya oleh air pendingin dengan bantuan sirip, setelah
menurunkan temperatur udara sekitar generator, air dialirkan menuju cooler
untuk diturunkan temperaturnya oleh udara atmosfer. Terdapat 12 fan pada
cooler GT 2.2 yang membantu perpindahan panas dari air keluar generator
dengan udara atmosfer. Kalor dari air berpindah secara konduksi menuju sirip
yang kemudian panas sirip di konveksi paksa dengan udara atmosfer melalui
bantuan fan.

b. Komponen-Komponen pada Generator Cooling Water

1. Pompa
Pada generator cooling water terdiri atas 2 pompa, yang mana satu
pompa beroperasi dan pompa satunya sebagai cadangan, pompa cadangan
akan beroperasi saat pompa lainnya mengalami gangguan.Pompa
berfungsi untuk mengalirkan air dalam proses generator cooling water.

Sumber : Penulis,2018

Gambar3.10 Pompa

2. Ekspansion Tank

27
Tangki ekspansibekerja apabila air pendingin pada generator cooling
water mengalami pengurangan, air dari tangki ekspansibertugas untuk
menambah air pada air pendingin.

Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.11 Tangki Ekspansi

3. Pendingin Udara (Air Cooler)


Pendingin udara pada generator cooling water bertugas untuk
mendinginkan air bertemperatur tinggi yang keluar dari generator. Terdiri
atas 12 fan (kipas) yang bertugas sebagai media berpindahnya kalor
(panas) antara udara atmosfer dan panas air. Dan juga terdapat sirip
sebagai media perpindahan panas.

28
Sumber : Penulis,2018

Gambar 3.12 Cooler


Pada pendingin udara terdapat beberapa bagian untuk membantu
terjadinya perpindahan panas, agar temperatur air pendingin yang keluar
dari generator dapat diturunkan oleh udara untuk kemudian dialirkan lagi
ke generator.

1) Tubing
Tempat perpindahan air dari pipa ke cooler dan sebaliknya.

Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.13 Tubing
2) Fin Cooler (Sirip)
Pada sirip terjadi perpindahan panas, dimana panas dari air yang
keluar dari generator berpindah ke sirip.

29
Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.14 Sirip

3) Fan (Kipas)
Pada kipas terjadi perpindahan panas secara konveksi paksa antara
udara masuk dengan sirip.

Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.15 Fan (Kipas)

c. Perpindahan Panas pada Generator Cooling Water

Perpindahan panas (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan


perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara
benda atau material.

30
Sumber : http://www.juraganles.com/2017/09/perpindahan-panas-konduksi-konveksi-radiasi-dan-
contohnya.html,2018

Gambar 3.16 Perpindahan Panas

1. Perpindahan Panas Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas melalui perantara, dimana zat


perantaranya tidak ikut berpindah. Dalam arti lain, konduksi yaitu
perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan
partikel-partikelnya.

31
Sumber : http://goodscienza.blogspot.co.id/2012/12/perpindahan-panas.html,2018

Gambar 3.17 Perpindahan Panas Konduksi

Laju perpindahan panas tersebut berbanding dengan gradient suhu


normal

dT
q k =−kA (3.4)
dx

Keterangan:
q = Laju Perpindahan Panas (Kj/det atau KW)

k = Konduktivitas Termal (W/mºC)

A = Luas Penampang ( m2 ¿

dT = Perbedaan Temperatur (ºC,ºF)

dX= Perbedaan Jarak (m)

32
Tanda minus (-) diselipkan untuk memenuhi hukum kedua
termodinamika, yaitu bahwa kalor mengalir ke tempat yang lebih rendah
dalam skala temperatur.

2. Perpindahan Panas Konveksi

Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan


berpindahnya zat perantara.Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari
dapat dilihat pada proses pemasakan air, saat air dimasak maka air bagian
bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke
atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang
diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air
memiliki suhu yang sama.

Sumber : http://materiipa.com/fisika,2018

33
Sumber : http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2017/07/pengertian-perpindahan-kalor-secara-.html,2018

Gambar 3.18 Perpindahan Panas Konveksi

Laju perpindahan panas konveksi dapat dihitung dengan rumus:

T w −T ∞
) (3.5)
q=−hA ¿

Keterangan :

q= Laju Perpindahan Panas (Kj/det atau KW)

h= Koefisien Perpindahan Panas Konveksi ( W/ m2 ℃ )

A= Luas Bidang Permukaan Perpindahan Panas ( m2 )

Tw = Temperatur Dinding ( ℃ ,K)

T∞ = Temperatur Sekeliling ( ℃ ,K)

Tanda minus (-) diselipkan untuk memenuhi hukum kedua


termodinamika, yaitu bahwa kalor mengalir ke tempat yang lebih rendah
dalam skala temperatur.

34
1) Konveksi Paksa

Pada konveksi paksa, aliran panas dipaksa dialirkan ketempat yang


dituju dengan bantuan alat tertentu, misalnya dengan kipas angin atau
blower. Konveksi paksa banyak digunakan pada sistem pendingin
mesin, misalnya pada mesin mobil, mesin kapal laut, mesin diesel
stationer, dan kipas angin

2) Konveksi Bebas

Terjadi karena fluida yang mengalami pemanasan berubah


densitasnya (kerapatannya), dan bergerak naik.

3. Perpindahan Panas Radiasi

Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara, contohnya tubuh


terasa hangat saat dekat dengan api.

d. Analisa Efektivitas Alat Penukar Kalor

Efektivitas Penukar Kalor (heat exchanger effectiveness) didefinisikan


sebagai berikut:

Perpinda h ankalornyata
Efektivitas (ϵ) =
perpinda h ankalormaksimumyangmungkin
(3.6)

35
Perpindahan kalor yang sebenarnya (aktual) dapat dihitung dari energi
yang dilepaskan oleh fluida panas atau energi yang diterima oleh fluida
dingin.

Secara umum efektivitas dapat dinyatakan sebagai:

∆T (fluidaminimum)
ϵ=
bedasuhumaksimumdidalampenukarkalor
(3.7)

36
BAB IV
ANALISIS DATA

4.1 Data Teknis pada Pendingin Generator Turbin Gas (GT 2.2) di PT
PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan
Temperatur Masuk Air ( T h1 ) = 46 º
Temperatur Keluar Air ( T h2 ) = 41 ºC
Temperatur Masuk Udara ( T C 1 ) = 30 ºC
Temperatur Keluar Udara ( T C 2 ) = 40 ºC
3 3
Kapasitas Air ( Qh ) = 300,6 m /¿h = 0,0835 m /¿s
¿ ¿
3
Kapasitas Udara ( Q C ) = 200 m /¿s
¿

4.2 Menghitung Efektivitas untuk Menganalisis Perpindahan Panas


Penukar Panas

T h 1 +T h 2 46+ 41
 T fh = = = 43,5 ℃
2 2
Dari table A-9, JP Holman, 593, diperoleh sifat-sifat fluida :
Kg
T = 43,33 ℃ ρ=990,6
m3

Kj
C p =4,174
Kg℃
Kg
T = 48,89 ℃ ρ=988,8 3
m

Kj
C p =4,174
Kg℃
Sehingga didapat interpolasi :

37
T fh −T 43,33 ρh− ρ43,33
 =
T 48,89−T 43,33 ρ48,89 −ρ43,33
Kg
ρh−990,6 3
43,5 ℃−43,33℃ m
=
48,89 ℃−43,33℃ Kg Kg
988,8 3
−990,6 3
m m
Kg
ρh−990,6
0,17℃ m3
=
5,56 ℃ Kg
– 1,8 3
m

ρh Kg/ ¿m
= 990,545
3

T fh −T 43,33 C ph−C p 43,33


 =
T 48,89−T 43,33 C p48,89−C p43,33
Kg/ ¿ Kg.℃ −4,174 Kg/¿ Kg. ℃
43,5 ℃−43,33℃ 4,174 ¿
= Kg/¿Kg .℃
48,89 ℃−43,33℃ C ph−4,174 ¿
¿
C ph Kg/¿ Kg.℃
= 4,174
¿

T C 1 +T C 2 30+ 40
 T fC = = = 35 ℃ + 273 = 308 k
2 2
Dari table A-5, JP Holman, 589, diperoleh sifat-sifat :
Kg Kj
T = 300K ρ=1,1774 C p =1,0057
m3 Kg ℃
Kg Kj
T = 350 K ρ=0,9980 C p =1,0090
m3 Kg ℃
Sehingga didapat interpolasi :
T fC −T 300 ρC −ρ300
 =
T 350 −T 300 ρ350− ρ300
Kg
ρC −1,1774 3
308 K −300 K m
=
350 K −300 K Kg Kg
0,9980 3
−1,1774 3
m m
38
Kg
ρC −1,1774
8K m3
=
50 K Kg
– 0,1794 3
m

ρc Kg/ ¿m
= 1,1487
3

¿
T fC −T 300 C pC −C p300
 =
T 350 −T 300 C p350 −C p300
Kg/ ¿ Kg.℃ −1,0057 Kg /¿ Kg .℃
308 K −300 K 1,0090 ¿
= Kg/¿ Kg.℃
350 K −300 K C pC −1,0057 ¿
¿
Kg
C pC −1,0057 3
8K m
=
50 K Kg
0,0033 3
m

C Pc Kg/¿ Kg.℃
= 1,00623
¿

 Menghitung laju aliran massa


 ṁh = ρh x Qh
Kg/¿m 3
ṁh = 990,545 x 0,0835 m /¿s
3

¿ ¿
ṁh = 82,7105 Kg/¿s
¿

 ṁC = ρC x QC
Kg/ ¿m 3
ṁC = 1,1487 x 200 m /¿s
3

¿ ¿
ṁC Kg/¿s
= 229,739
¿

Nilai ṁC untuk 12 fan, maka :

ṁC Kg/¿s
= 229,739 x 12
¿

39
ṁC Kg/¿s
= 2756,868
¿

 Menghitung nilai C
 Ch = ṁh x C ph

Ch Kg/¿s Kg/¿ Kg.℃


= 82,7105 x 4,174
¿ ¿
Ch = 345,234 W ¿℃

 CC = ṁC x C pC

CC Kg/¿s Kg/¿ Kg.℃


= 2756,868 x 1,00623
¿ ¿
CC = 2774,04 W ¿℃

 Karena Ch < CC , sehingga nilai efektivitas dapat dihitung sebagai


berikut :
∆ T ( fluida minimum )
∈ = x 100 %
Beda Suhu Maksimum yang Mungkin
T h 1−T h 2
∈ = x 100 %
T h 1−T C 1
46−41
∈ = x 100 %
46−30
∈ = 31,25 %

BAB V
PENUTUP
40
5.1 Simpulan

Dari keseluruhan rangkaian kegiatan kerja praktik yang dilakukan, penulis


menyimpulkan bahwa:
a.Dari hasil analisa, diperoleh nilai efektivitas sebesar 31,25%
b. Hal-hal yang mempengaruhi nilai efektivitas adalah :
1. Suhu ambient
Sistem pendinginan dipengaruhi oleh udara sekitar.
2. Kandungan udara
Udara yang mengandung kadar garam dapat mempercepat pengkaratan
pada fin cooler dan fan.
3. Usia peralatan
Alat yang sudah tua dapat mengalami penurunan kinerja. Terlihat pada
kondisi sirip yang sudah mengalami kerenggangan akibat korosi

DAFTAR PUSTAKA

Holman, JP.1986.Perpindahan Kalor : Edisi Mahasiswa. Terjemahan E. Jasjfi.


Jakarta: Erlangga.

41
Aulia, Khanza. “Perpindahan Panas Konduksi, Konveksi, Radiasi, dan
Contohnya.”
http://www.juraganles.com/2017/09/perpindahan-panas-konduksi-konveksi-
radiasi-dan-contohnya.html (diakses tanggal 11 Maret 2018 : 1950 )

Fuadiy, Rizal. “Perpindahan Panas Konduksi.”


http://goodscienza.blogspot.co.id/2012/12/perpindahan-panas.html (diakses
tanggal 11 Maret 2018 : 2032 )

Kuteta, Tie. “5 Contoh Perpindahan Panas Konveksi dalam kehidupan Sehari-


hari.” http://materiipa.com/fisika (diakses tanggal 11 Maret 2018 : 2110 )

Rahayu, Srikandi. “Pengertian Perpindahan Kalor secara Konveksi.”


http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2017/07/pengertian-perpindahan-
kalor-secara-.html (diakses tanggal 11 Maret 2018 : 2130 )

Onny. “Komponen-Komponen Turbin Gas.”


https://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-turbin-gas/ (diakses
tanggal 12 Maret 2018 : 2102 )

Siemens, “Combined Cycle Power Plant”, PLTGU sicanang belawan, PT PLN


(Persero) Sektor Pembangkitan Belawan.

Siemens, “Generator Forced Cooling Sistem”, PLTGU sicanang belawan, PT


PLN (persero) Sektor Pembangkitan Belawan.

42

Anda mungkin juga menyukai