PENDAHULUAN
1
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut yaitu mahasiswa mampu mengamati,
membandingkan, menganalisis serta menerapkan ilmu yang didapat dari
perkuliahan pada praktik. Selain itu Praktik Kerja Lapangan juga diharapkan
mampu menambah wawasan mahasiswa tentang dunia Teknik Mesin dan melatih
kemampuan lain yang dibutuhkan di industri seperti tingkah laku (attitude),
kemampuan komunikasi (communication skill) dan kerja sama (teamwork).
2
b. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi nilai efektivitasGenerator Cooling
Waterpada Gas Turbin 2.2 di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Belawan ?
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik Lapangan ini adalah sebagai
berikut:
a. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi tingkat Diploma 3 (D3)
pada Program Studi Teknik KonversiEnergi, Jurusan Tenik Mesin,
PoliteknikNegeri Medan,
b. Mengetahui siklus PLTG dan proses kerja umumnya,
c. Mengetahui komponen-komponen dan siklus Generator Cooling Water,
d. Menghitung nilai efektivitas Generator Cooling Water pada Gas Turbin
2.2 di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan,
e. Menganalisa hasil perhitungan efektivitas dan mengetahui faktor-faktor
pengaruhnya.
Metode pengumpulan data yang dilakukan selama kerja praktik dan penulisan
laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut :
4
a. Metode Observasi, adalah metode pengambilan data dengan cara langsung
mengamati dan mencatat pada objek yang dipelajari, meliputi dimensi dan
faktor – faktor yang mempengaruhi.
b. Metode Interview, adalah metode pengumpulan data dengan cara
melakukan tanya jawab langsung kepada pihak petugas perusahaan di
lapangan.
c. Metode Literatur, adalah pengambilan data dengan mempelajari literatur,
yang berupa buku – buku, diktat ataupun bentuk lain yang berhubungan
dengan objek yang dipelajari guna mendukung penyelesaian persoalan
yang dihadapi.
5
Berisi Analisa Efektivitas Generator Cooling Water
pada Gas Turbin 2.2 di PT PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Belawan.
BAB V : PENUTUP
Berisi simpulan
6
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN
7
mengoperasikan dan memelihara mesin pembangkit. Pada tahun 1973 dilakukan
studi kelayakan oleh pemerintah Jepang (OCTA) yang dilanjutkan pada tahun
1974 oleh tim Survei Direktorat Bina Program.
Pada tanggal 31 Oktober 1974 diusulkan lokasi sebagai berikut :
1. Kampung Belawan II.
2. Kampung Belawan III.
3. Muara Sungai Dua.
4. Pulau Naga Putri.
8
Pada tahap pertama dilakukan pembangunan pembangkit PLTGU Blok I yang
terdiri dari 2 Pembangkit Gas Turbin (GT 1.1 dan GT 1.2) dan satu Pembangkit
Tenaga Uap (ST1.0). Pembangkit ini dinyatakan berhasil dikombinasikan dan
mulai beroperasi tanggal 05 November 1993.
Sementara pembangunan PLTGU Blok II yang terdiri dari dua unit instalasi
tenaga Gas Turbin (GT 2.1 dan GT 2.2) dan satu unit Instalasi Tenaga Uap (ST
2.0) mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun 1994. Pada tanggal 11 Oktober
1994, GT 2.1 mulai dioperasikan dalam siklus terbuka (Open Cycle) dan
kemudian pembangunan terus dilakukan untuk Instalasi Tenaga Uap (ST 20).
Pembangkit PLTGU Blok II dinyatakan bekerja dalam siklus tertutup (Close
Cycle) mulai tanggal 08 Agustus 1995.
Sementara itu juga pembangunan PLTG lot 3 dilakukan pada bulan Maret 2008
dan mulai beroperasi pada bulan Februari 2010, dengan menggunakan bahan
bakar HSD dan daya terpasang 120 MW.PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Belawan memiliki motto "listrik untuk kehidupan yang lebih baik (electricity for
a better life) sebagai pedoman perusahaan dalam menjalankan dan
mengembangkan perusahaannya.
a. Visi Perusahaan
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang,
Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
b. Misi Perusahaan
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
9
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
c. Motto Perusahaan
Motto perusahaan adalah Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
(Electricity for a Better Life)
d. Strategi Perusahaan
Usaha untuk mencapai misi perusahaan tersebut, perlu disusun strategi
perusahaan yang sesuai dengan visi perusahaan. Strategi yang disusun oleh
PT PLN (persero) Sektor Pembangkitan Belawan, diuraikan menjadi tujuh
sasaran pokok, yaitu:
1. Peningkatan Pelayanan
2. Peningkatan Mutu dan Keandalan
3. Peningkatan Efisiensi
4. Pemasaran yang Agresif
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia
6. Peningkatan Manajemen Sistem Informasi dan Komputer
7. Peningkatan Hubungan Masyarakat
10
perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena mengatur hirarki dan jalur
komunikasi yang tepat dalam menjalankan perusahaan.
Secara sederhana struktur organisasi menyatakan alat dan cara mengatur Sumber
Daya Manusia (SDM) bagi kegiatan-kegiatan kearah pencapaian tujuan
perusahaan. Oleh karena itu, Struktur Organisasi perlu dirancang sedemikian rupa,
sehingga SDM yang tersedia dapat di manfaatkan sebaik-baiknya sekaligus
sebagai sarana pengendalian melalui bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
Struktur Organisasi yang dipergunakan perusahaan haruslah disesuaikan dengan
ukuran perusahaan tersebut. Struktur Organisasi juga didasarkan kepada hasil
pemikiran dan pertimbangan atas sifat usaha perusahaan, bentuk organisasi yang
sedang berjalan serta mengolah informasi dari sifat inti perusahaan.
11
12
2.4 Pembagian Tugas dan Wewenang
a. Direktur
Direktur bertugas dalam pembuatan laporan dan kebijakan kepada divisi
berdasarkan kebijakan dewan direksi dalam mencapai tujuan perusahaan yang
tercantum dalam Anggaran Dasar Pendiri Perusahaan, melaksanakan
pengawasan terhadap General Manager, koordinasi dengan divisi yang
dipimpinnya dan menetapkan struktur organisasi dalam divisi.
b. General Manager
Jabatan ini bertanggung jawab untuk mengoordinasikan manajer setiap
seksi untuk menuju ke arah tujuan perusahaan sesuai dengan visi dan misi
perusahaan.
c. Manajer
Jabatan ini merupakan kepala bagian disetiap seksi. Tugas dan tanggung
jawabnya adalah mengawasi serta bertindak dalam pelaksanaan setiap tugas
yang dilaksanakan dalam setiap seksi masing-masing.
d. Asisten Manajer
13
Asisten Manajer ini bertugas membantu Manajer dan Ahli Madya. Dalam
PLN ada 5 Asisten Manajer yaitu yang membawahi bidangnya masing-
masing, meliputi :
1. Engineering
Meliputi perencanaan, evaluasi operasi dan pemeliharaan juga meliputi
lingkungan dan teknologi informasi serta keselamatan kelistrikan.
2. Operasi
Meliputi pengoperasian pembangkit yang ada di PLN Sicanang yaitu
PLTU, PLTG dan PLTGU.Dalam melaksanakan tugas pokoknya Asisten
Manajer Operasi dibantu oleh:
OperationSupervisorPLTGU,OperationSupervisor PLTGU Shift
A/B/C/D*, OperationSupervisor PLTU/PLTGU, OperationSupervisor
PLTU dan PLTGU Shift A/B/C/D*, Supervisor Pengusahaan Pembangkit.
3. Pemeliharaan PLTU
Meliputi pemeliharaan boiler, pemeliharaan turbin uap, pemeliharaan
listrik,pemeliharaan I & C, bengkel dan sarana pembangkit PLTU. Dalam
melaksanakan tugas pokoknya Asisten Manajer Pemeliharaan PLTU
dibantu oleh: Supervisor Pemeliharaan Boiler dan Alat Bantu PLTU,
Supervisor Pemeliharaan Turbin Uap dan Alat Bantu PLTU, Supervisor
Pemeliharaan Listrik PLTU, Supervisor Pemeliharaan Kontrol Instrumen
PLTU, Supervisor Bengkel dan Sarana Pembangkit PLTU.
4. Pemeliharaan PLTGU
14
Kontrol Instrumen PLTGU, Supervisor Pemeliharaan Sarana PLTGU.SDM
dan Administrasi, Meliputi sekretariat dan umum, kepegawaian dan diklat,
anggaran dan keuangan, akuntansi, serta logistikdan K3. Dalam
melaksanakan tugas pokoknya, Asisten Manajer SDM & Keuangan
dibantu oleh: Supervisor Sekretariat dan Umum, Supervisor K3 dan
Keamanan, Supervisor Kepegawaian dan Diklat, Supervisor Keuangan,
dan Supervisor Logistik
e. Supervisor
Bagian ini merupakan pelaksana dalam kegiatan operasi perusahaan dan
bertanggung jawab kepada AsistenManajer.
f. Operator
Operator ini merupakan pelaksana harian kegiatan operasi perusahaan di
lapangan baik kegiatan dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang
berhubungan dengan kegiatan dan kepentingan perusahaan.
15
Sumber : Penulis,2018
Gambar 2.3 Kantor PT PLN Sektor Pembangkitan Belawan
16
Sumber : PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan,2018
Gambar 2.4 Peta Lokasi PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan
BAB III
DASAR TEORI
PLTG merupakan suatu sistem pembangkit yang memanfaatkan gas panas hasil
dari pembakaran bahan bakar dan udara yang bertekananuntuk memutar
turbinnya. PLTG menggunakan siklus brayton dalam membangkitkan daya listrik.
Prinsip kerja dari PLTGtersebut dapat diperlihatkan di dalam skema siklus brayton
sederhana :
Combustor
17
Sumber : Penulis,2018
Gambar3.1Diagram Alir danSiklusBrayton
1-2 : Kompresi
Udaraluardihisapdanditekandidalamkompresor,
menghasilkanudarabertekanan.
2-3 : Pembakaran
Udarabertekanandarikompresordicampurdenganbahanbakar,
terjadireaksipembakaran yang menghasilkan gas panas.Pembakaran
terjadi di ruangbakar.
3-4 : Ekspansi
Gas panashasilpembakarandialirkanuntukmemutarturbin.
4-1 : Exhaust
Pembuangan gas panaskeatmosfer
Untuk menghitung:
a. Kerja Kompresor
WK=CP(T2 – T1) (3.1)
b. Kerja Turbin
c. Effisiency Thermal
Q∈¿ X 100
ηth = W T −W k (3.3)
¿
dimana:
Wk : Kerja kompresor (KW)
WT :Kerja Turbin (KW)
18
Cp :Panas jenis udara pada tekanan konstan (Kj/Kg.K)
T1 : Temperatur udara masuk kompresor (K)
T2 :Temperatur udara keluar kompresor (K)
CPg :Panas jenisgas pada tekanan konstan(Kj/Kg.K)
T3 : Temperatur Masuk Turbin (K)
T2 :Temperatur keluar turbin (K)
Prinsip kerja sistem tersebut adalah udara lingkungan masuk melalui air inlet
section. Kemudian udara tersebut dikompresi di dalam kompresor hingga tekanan
dan temperaturnya naik. Udara bertekanan tinggi yang keluar dari kompresor
masuk ke dalam ruang bakar(combustion chamber) untuk dibakar bersama bahan
bakar yang masuk. Hasil dari pembakaran tersebut adalah gas yang memiliki
temperatur yang sangat tinggi dan bertekanan yang kemudian gas ini
disemprotkan ke turbin, hingga panas gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak
yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Udara keluaran dari turbin
gas dibuang ke udara lingkungan.
19
a. Air Intake.
Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.3: Air Intake
Air Intake adalah saluran masuknya udara dari atmosfer yang akan ditekan
ke ruang bakar dengan menggunakan kompresor.Air intake terdiri dari filter
house yang berfungsi menyaring udara masuk kompresor. Kotoran tidak
boleh terbawa masuk kedalam kompresor maupun turbin karena
menyebabkan deposit ataupun erosi. Filter house dihubungkan ke saluran
20
udara masuk ke kompresor dan inlet silencer. Pada GT 2.2 terdapat 896 filter
per unit.
b. Compressor
Sumber : https://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-turbin-gas/,2018
Gambar3.4Compressor
21
Sumber : Penulis,2018
Gambar3.5 Combustion Chamber
22
Pada ruang bakar terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan
fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi.
Hasil pembakaran ini berupa kalor yang diubah menjadi energi kinetik.
Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus
1
turbin. Pembakaran dimulai pada kecepatan dari putaran normal
3
(berkisar antara 700-1000 Rpm). Pada ruang bakar terdapat 8 burner, dimana
setiap burner terdapat ignitor dan nozzle:
1. Fuel Nozzle
Berfungsiuntukmengabutkandanmenyemprotkanbahanbakarkedalam
ruang bakar.
2. Ignitors/Spark Plug
Berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion chamber
sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
d. Turbine
23
Sumber : Penulis,2018
Gambar3.6Turbin
Turbin merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi
energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak kompresor aksial dan
perlengkapan lainnya. Total daya yang dihasilkan turbin didistribusikan
sekitar 60% untuk menggerakkan kompresor dan sisanya untuk
menggerakkan poros generator.Turbin terdiri atas beberapa bagian yaitu stator
dan rotor yang masing-masing memiliki 4 stage.
e. Generator
Sumber : Penulis,2018
24
Gambar3.7 Generator
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi
energi listrik. Pada sistem PLTG generator akan diseporoskan dengan turbin.
Pada saat sudu-sudu turbin bergerak maka poros juga akan bergerak sehingga
generator juga bergerak. Saat itulah energi mekanik akan dirubah menjadi
energi listrik.
25
3.4 Pendingin Generator (Generator Cooling Water)
Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.8 Generator Cooling Water
Sumber : Siemens, “Generator Forced Cooling Sistem”, PLTGU sicanang belawan, PT. PLN (persero) Sektor
Pembangkitan Belawan.,2018
26
Gambar 3.9 Diagram Alir Generator Cooling Water
GT generator didinginkan oleh udara sekitar generator, yang kemudian
temperature udara bertambah. Udara bertemperatur tinggi pada generator
diturunkan temperaturnya oleh air pendingin dengan bantuan sirip, setelah
menurunkan temperatur udara sekitar generator, air dialirkan menuju cooler
untuk diturunkan temperaturnya oleh udara atmosfer. Terdapat 12 fan pada
cooler GT 2.2 yang membantu perpindahan panas dari air keluar generator
dengan udara atmosfer. Kalor dari air berpindah secara konduksi menuju sirip
yang kemudian panas sirip di konveksi paksa dengan udara atmosfer melalui
bantuan fan.
1. Pompa
Pada generator cooling water terdiri atas 2 pompa, yang mana satu
pompa beroperasi dan pompa satunya sebagai cadangan, pompa cadangan
akan beroperasi saat pompa lainnya mengalami gangguan.Pompa
berfungsi untuk mengalirkan air dalam proses generator cooling water.
Sumber : Penulis,2018
Gambar3.10 Pompa
2. Ekspansion Tank
27
Tangki ekspansibekerja apabila air pendingin pada generator cooling
water mengalami pengurangan, air dari tangki ekspansibertugas untuk
menambah air pada air pendingin.
Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.11 Tangki Ekspansi
28
Sumber : Penulis,2018
1) Tubing
Tempat perpindahan air dari pipa ke cooler dan sebaliknya.
Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.13 Tubing
2) Fin Cooler (Sirip)
Pada sirip terjadi perpindahan panas, dimana panas dari air yang
keluar dari generator berpindah ke sirip.
29
Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.14 Sirip
3) Fan (Kipas)
Pada kipas terjadi perpindahan panas secara konveksi paksa antara
udara masuk dengan sirip.
Sumber : Penulis,2018
Gambar 3.15 Fan (Kipas)
30
Sumber : http://www.juraganles.com/2017/09/perpindahan-panas-konduksi-konveksi-radiasi-dan-
contohnya.html,2018
31
Sumber : http://goodscienza.blogspot.co.id/2012/12/perpindahan-panas.html,2018
dT
q k =−kA (3.4)
dx
Keterangan:
q = Laju Perpindahan Panas (Kj/det atau KW)
A = Luas Penampang ( m2 ¿
32
Tanda minus (-) diselipkan untuk memenuhi hukum kedua
termodinamika, yaitu bahwa kalor mengalir ke tempat yang lebih rendah
dalam skala temperatur.
Sumber : http://materiipa.com/fisika,2018
33
Sumber : http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2017/07/pengertian-perpindahan-kalor-secara-.html,2018
T w −T ∞
) (3.5)
q=−hA ¿
Keterangan :
34
1) Konveksi Paksa
2) Konveksi Bebas
Perpinda h ankalornyata
Efektivitas (ϵ) =
perpinda h ankalormaksimumyangmungkin
(3.6)
35
Perpindahan kalor yang sebenarnya (aktual) dapat dihitung dari energi
yang dilepaskan oleh fluida panas atau energi yang diterima oleh fluida
dingin.
∆T (fluidaminimum)
ϵ=
bedasuhumaksimumdidalampenukarkalor
(3.7)
36
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Data Teknis pada Pendingin Generator Turbin Gas (GT 2.2) di PT
PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan
Temperatur Masuk Air ( T h1 ) = 46 º
Temperatur Keluar Air ( T h2 ) = 41 ºC
Temperatur Masuk Udara ( T C 1 ) = 30 ºC
Temperatur Keluar Udara ( T C 2 ) = 40 ºC
3 3
Kapasitas Air ( Qh ) = 300,6 m /¿h = 0,0835 m /¿s
¿ ¿
3
Kapasitas Udara ( Q C ) = 200 m /¿s
¿
T h 1 +T h 2 46+ 41
T fh = = = 43,5 ℃
2 2
Dari table A-9, JP Holman, 593, diperoleh sifat-sifat fluida :
Kg
T = 43,33 ℃ ρ=990,6
m3
Kj
C p =4,174
Kg℃
Kg
T = 48,89 ℃ ρ=988,8 3
m
Kj
C p =4,174
Kg℃
Sehingga didapat interpolasi :
37
T fh −T 43,33 ρh− ρ43,33
=
T 48,89−T 43,33 ρ48,89 −ρ43,33
Kg
ρh−990,6 3
43,5 ℃−43,33℃ m
=
48,89 ℃−43,33℃ Kg Kg
988,8 3
−990,6 3
m m
Kg
ρh−990,6
0,17℃ m3
=
5,56 ℃ Kg
– 1,8 3
m
ρh Kg/ ¿m
= 990,545
3
T C 1 +T C 2 30+ 40
T fC = = = 35 ℃ + 273 = 308 k
2 2
Dari table A-5, JP Holman, 589, diperoleh sifat-sifat :
Kg Kj
T = 300K ρ=1,1774 C p =1,0057
m3 Kg ℃
Kg Kj
T = 350 K ρ=0,9980 C p =1,0090
m3 Kg ℃
Sehingga didapat interpolasi :
T fC −T 300 ρC −ρ300
=
T 350 −T 300 ρ350− ρ300
Kg
ρC −1,1774 3
308 K −300 K m
=
350 K −300 K Kg Kg
0,9980 3
−1,1774 3
m m
38
Kg
ρC −1,1774
8K m3
=
50 K Kg
– 0,1794 3
m
ρc Kg/ ¿m
= 1,1487
3
¿
T fC −T 300 C pC −C p300
=
T 350 −T 300 C p350 −C p300
Kg/ ¿ Kg.℃ −1,0057 Kg /¿ Kg .℃
308 K −300 K 1,0090 ¿
= Kg/¿ Kg.℃
350 K −300 K C pC −1,0057 ¿
¿
Kg
C pC −1,0057 3
8K m
=
50 K Kg
0,0033 3
m
C Pc Kg/¿ Kg.℃
= 1,00623
¿
¿ ¿
ṁh = 82,7105 Kg/¿s
¿
ṁC = ρC x QC
Kg/ ¿m 3
ṁC = 1,1487 x 200 m /¿s
3
¿ ¿
ṁC Kg/¿s
= 229,739
¿
ṁC Kg/¿s
= 229,739 x 12
¿
39
ṁC Kg/¿s
= 2756,868
¿
Menghitung nilai C
Ch = ṁh x C ph
CC = ṁC x C pC
BAB V
PENUTUP
40
5.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
41
Aulia, Khanza. “Perpindahan Panas Konduksi, Konveksi, Radiasi, dan
Contohnya.”
http://www.juraganles.com/2017/09/perpindahan-panas-konduksi-konveksi-
radiasi-dan-contohnya.html (diakses tanggal 11 Maret 2018 : 1950 )
42