Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA MAHASISWA (Tutorial I Skenario 3)

UNIVERSITAS JEMBER KODE


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DOKUMEN
PRODI KEDOKTERAN GIGI
FORM PP-05
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Dosen Pengampu Mata kuliah : drg. Lusi Hidayati, M. Kes
Pokok Bahasan : Indeks Karies Gigi
Model Pembelajaran : Case Method

IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas
Nama Anggota kelompok 1. Anmunayya Risyhawa Ramadhani/221610101160
2. Farra Iona Carita/221610101161
3. Fauziah Ardiyanti Ramadhani/221610101162
4. Alifa Nukhi Nur Rokhmah/221610101163
5. Maharani Fitri Permatasari/221610101164
6. Mikail Rafiuddin Thariq/221610101165
7. Aditya Putra Pratama/221610101166
8. Jonathan Kenneth Sebastian Mulyono/221610101167
9. Farras Avrilla Daffa’ Wahyudi/221610101168
Pertemuan Ke 1
Hari/Tanggal

BAHAN DISKUSI
SKENARIO 4 INDEKS KARIES GIGI

Drg Lalatu bekerja di Puskesmas Angkasaraya, dimana wilayah kerja Puskesmas Angkasaraya
terletak di pesisir Pantai Jangga. Masyarakat disana jarang sekali memeriksakan giginya
meskipun sakit, karena mereka disibukkan pada pekerjaannya sebagai nelayan. Masyarakat
menganggap sakit gigi adalah hal yang sangat wajar dan tidak perlu diobati. Berdasarkan data
laporan bulanan puskesmas 3 bulan terakhir, didapatkan data penyakit tertinggi Puskesmas
yaitu penyakit gigi dan jaringan penyangga gigi. Hasil penelitian dokter gigi Lalatu
menemukan 90% masyarakat usia dewasa muda (26-35 tahun) memiliki gigi dengan karies
parah, bahkan 45% dari mereka mengalami rata-rata kehilangan 2 gigi karena karies.
Diskusikan indeks karies yang sesuai dengan data di atas!

HASIL DISKUSI
Step 1: Clarifying terms
1. (165) Puskesmas
 (162) unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
 (160) suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
2. (164) Penyakit gigi
 (168) penyakit yang mengakibatkan kerusakan struktur gigi baik hanya
kerusakan enamel, maupun lebih dalam mengenai dentine hingga kematian
pulpa. Disebabkan karena bakteri penyebab karies maupun suatu trauma.
 (167) Istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada berbagai kondisi
kesehatan oral yang memengaruhi gigi dan struktur sekitarnya. Adapun
beberapa penyakit gigi seperti, karies, gingivitis, periodontitis, dan lain
sebagainya
3. (162) Jaringan penyangga gigi
 (166) Infeksi pada jaringan periodontal (gingiva, sementum, pdl, tulang
alveolar) terjadi akibat infeksi bakteri pada plak yang melekat di permukaan
gigi.
 (163) Jaringan penyangga gigi (periodontal) merupakan struktur jaringan yang
mengelilingi akar gigi dan melekatkanya ke tulang alveolar
 (161) jaringan yang mengelilingi gigi yang terdiri dari gusi, sementum, ligamen
periodontal dan tulang alveolar
 (165) Jaringan penyangga gigi, juga dikenal sebagai jaringan pendukung gigi,
merujuk pada struktur-struktur anatomi di sekitar gigi yang memberikan
dukungan dan menjaga gigi tetap kokoh dalam rongga mulut. Jaringan
penyangga gigi terdiri dari beberapa komponen utama:gusi,ligamen
periodontal,sementum,tulang alveolar,membran periodontal
4. (163) Karies
 (160) karies adalah merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu
enamel, dentin, dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renik yang ada
dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Permulaan terjadinya karies ditandai
dengan larutnya permukaan enamel karena asam hasil metabolisme karbohidrat
yang terolah oleh kuman.
 (164) karies adalah suatu kerusakan pada jaringan gigi akibat dari
demineralisasi struktur organik dan anorganik gigi yang disebabkan oleh
aktivitas dan produk mikroorganisme.
 (162) kerusakan pada jaringan gigi karena karbohidrat jenis sukrosa
5. (166) Indeks karies
 (166) angka yang menunjukan klinis penyakit karies gigi, menggunakan DMF-
T untuk karies gigi permanen dan DEF-T untuk gigi sulung.
 (164) indeks yang digunakan untuk mengukur tingkat kejadian karies atau
angka kejadian atau keparahan karies pada seseorang atau suatu komunitas
 (163) ketentuan berupa angka yang menunjukan klinis dari karies gigi
 (161) metode standar untuk menilai keadaan tertentu/ menggambarkan status
individu yang diukur berupa skala melingkar berdasarkan kriteria tertentu.
6. (168) Laporan bulanan puskesmas
 (168) data laporan bulanan adalah kumpulan informasi atau statistik yang
disajikan dalam bentuk laporan untuk menggambarkan aktivitas, kinerja, atau
status puskesmas selama satu bulan.
 (165) Laporan bulanan puskesmas mencakup data kesakitan, gizi, KIA,
imunisasi, KB, dan penggunaan obat-obatan
 (167) Dokumen yang menyajikan data dan informasi mengenai berbagai
kegiatan dan layanan kesehatan yang dilakukan di Puskesmas selama periode
bulanan tertentu. Laporan ini digunakan untuk memantau kinerja Puskesmas,
mengidentifikasi tren kesehatan masyarakat, dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

Step 2: Defining the problem


1. (160) Mengapa masyarakat usia dewasa muda (26-35 tahun) memiliki persentase tinggi
untuk gigi dengan karies parah?
2. (163) Apa jenis-jenis indeks karies?
3. (166) Apa fungsi dari indeks karies gigi?
4. (164) Bagaimana hubungan mata pencaharian dengan indeks karies pada skenario
diatas?
5. (165) Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari jenis indeks karies gigi?
6. (167) Apa tujuan dan manfaat dari indeks karies gigi?
7. (162) Apa indeks karies gigi yang dapat digunakan pada skenario diatas?
Step 3: Brainstorming
1. (160) Mengapa masyarakat usia dewasa muda (26-35 tahun) memiliki persentase tinggi
untuk gigi dengan karies parah?
 (166) Masyarakat usia dewasa muda (26-35 tahun) di pesisir pantai banyak
mengalami karies karena pada usia mereka merupakan tahapan paling dinamis
sepanjang rentang kehidupan manusia. Mereka mengalami banyak perubahan-
perubahan progresif. Mereka sedang berada di usia produktif yang sibuk
dengan pekerjaan, sehingga tidak disiplin dalam menjaga kebersihan gigi dan
mulut serta tidak memiliki waktu untuk kontrol gigi rutin. Selain itu, pola
makan pada usia dewasa muda lebih random dibandingkan dengan periode usia
lainnya (orang tua atau lansia dan anak anak).
 (167) Tingginya persentase gigi dengan karies parah pada masyarakat usia
dewasa muda (26-35 tahun) bisa disebabkan oleh sejumlah faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatan gigi dan perilaku kesehatan oral pada kelompok usia
ini. Ada beberapa faktor, antara lain :
a) Kebiasaan makan dan pola gizi
Pola makan dan asupan gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko karies
gigi. Di usia dewasa muda, beberapa individu mungkin belum
mengadopsi pola makan yang sehat, dan konsumsi makanan dan
minuman tinggi gula atau asam dapat menyebabkan kerusakan pada gigi.
b) Kebiasaan merokok dan minum alcohol
Merokok dan minum alkohol secara berlebihan dapat mempengaruhi
kesehatan mulut dan gigi. Kedua kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko
karies dan masalah gigi lainnya.
c) Kurangnya perawatan gigi rutin
Beberapa orang muda mungkin mengabaikan kunjungan rutin ke dokter
gigi atau pemeliharaan gigi yang tepat seperti menyikat gigi dua kali
sehari, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan obat kumur
antimikroba.
d) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan oral
Masyarakat usia dewasa muda mungkin kurang memiliki pengetahuan
tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan kesehatan oral secara
keseluruhan. Ini dapat mengarah pada kurangnya perawatan gigi yang
tepat.
 (165)
- Kurangnya perhatian terhadap kesehatan gigi
Beberapa orang dewasa muda mungkin kurang memperhatikan perawatan gigi
mereka. Mereka mungkin tidak menjaga kebersihan gigi dengan rajin, termasuk
menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan
obat kumur antiseptik.
- Pergantian gigi susu dengan gigi permanen
Gigi dewasa muda mengalami pergantian dari gigi susu ke gigi tetap. Selama
masa ini, jika kebiasaan kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik, ada risiko
terjadinya karies gigi pada gigi tetap yang baru tumbuh.
- Stress
Orang dewasa muda sering menghadapi tekanan dan stres dari pekerjaan,
pendidikan, dan kehidupan pribadi. Stres dapat menyebabkan perubahan dalam
kebiasaan makan, merokok, atau mengonsumsi alkohol, yang semuanya dapat
meningkatkan risiko karies gigi.
- Perubahan hormonal
Perubahan hormonal yang terjadi pada masa dewasa muda, terutama pada
wanita selama kehamilan atau siklus menstruasi, dapat meningkatkan risiko
terjadinya masalah gigi, termasuk karies.
2. (163) Apa jenis-jenis indeks karies?
 (164)
 DEF-S = indeks karies yang lebih rinci, karena dihitung per permukaan
gigi. Sehingga seluruh permukaan gigi harus diperiksa.
 ICDAS = yang dapat menjelaskan lokasi, tingkat keparahan dan
perluasan karies secara lengkap
 RCI = untuk mengukur karies di permukaan gigi, menyoroti proporsi
permukaan akar yang rentan terpapar oleh karies. RCI memberikan
informasi yang spesifik tentang kondisi karies di bagian akar gigi, yang
seringkali menjadi perhatian utama pada populasi yang lebih tua di
mana gingiva mengalami penurunan. Proses penilaian RCI melibatkan
pengukuran dan penilaian tingkat karies pada permukaan akar.

 (161)
 DMF-T = Decay, Missing, Filling, and Tooth yang mana indeks ini
menunjukkan pengalaman karies pada seseorang berdasarkan karies gigi
permanen.
 DMF-S =Cara perhitungan yaitu decay, missing, filling, surface untuk
gigi permanen dengan melihat setiap permukaan gigi.
 DEF-T = Decay, Extract, Filling, and Tooth. Cara mengetahui angka
DEF-T didapat dari penjumlahan angka d + e + f. Nilai maksimum
untuk def yaitu 20 (ada 8 gigi posterior, terdiri dari molar 1 dan 2 dan
12 gigi anterior, terdiri dari insisiv 1 dan 2 serta caninus).
 PUFA = pulpa, ulser, fistula, abses
3. (166) Apa fungsi dari indeks karies gigi?
 (163)
 Pemantau kesehatan gigi populasi.
Indeks karies digunakan untuk memantau dan menilai tingkat kesehatan
gigi di suatu populasi atau kelompok. Dengan melacak jumlah gigi yang
berlubang (decayed), hilang (missing), dan diisi (filled), kita dapat
memahami seberapa besar masalah karies gigi dalam suatu komunitas.
 Perencanaan program kesehatan gigi.
Data yang diperoleh melalui indeks karies membantu dalam
perencanaan program kesehatan gigi yang tepat. Ini dapat meliputi
program pencegahan karies, perawatan gigi, edukasi kesehatan, dan
intervensi lainnya.
 Evaluasi intervensi dan perawatan.
Indeks karies digunakan untuk mengukur efektivitas program dan
intervensi yang telah diimplementasikan untuk mencegah atau
mengatasi karies gigi. Hasil indeks membantu dalam mengevaluasi
keberhasilan tindakan yang telah diambil
 (162)
 Perancangan kebijakan kesehatan.
Data dari indeks karies dapat membantu dalam merancang dan menilai
kebijakan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan gigi, seperti
peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan gigi atau kampanye
pencegahan karies.
 Penelitian dan pemahaman epidemiologi karies gigi
Indeks karies merupakan alat yang penting untuk penelitian
epidemiologi yang membantu memahami pola, distribusi, dan faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan karies gigi pada tingkat
populasi.
 (160)
 Untuk perencanaan kebutuhan perawatan
 Perencanaan upaya promotif dan preventif
 Mengetahui tingkat keparahan karies
 Membandingkan status karies gigi masyarakat pada suatu daerah dari
waktu ke waktu dan dengan daerah lainnya.
4. (164) Bagaimana hubungan mata pencaharian dengan indeks karies pada skenario diatas?
 (168) Masyarakat nelayan di wilayah pesisir Pantai Jangga menghadapi
tantangan akses terbatas ke perawatan gigi karena sibuk dengan pekerjaan
mereka. Keterbatasan ini berkontribusi pada rendahnya tingkat kunjungan ke
dokter gigi, bahkan ketika ada masalah karies gigi yang berkembang. Selain itu,
persepsi yang menganggap sakit gigi sebagai hal yang biasa dan tidak perlu
diobati juga mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap perawatan gigi.
Kondisi sosial dan ekonomi mereka, bersama dengan gaya hidup dan pola
makan yang mungkin berbeda karena profesi mereka sebagai nelayan, dapat
memperburuk situasi dengan meningkatkan risiko karies gigi. Oleh karena itu,
pemahaman mendalam tentang hubungan antara mata pencaharian nelayan dan
indeks karies gigi sangat penting dalam merencanakan program kesehatan gigi
yang tepat dan efektif untuk masyarakat di wilayah ini.
5. (165) Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari jenis indeks karies gigi?
 (163)
 DEF-T
 Kelebihan:
 Sederhana dan mudah dimengerti.
 Memberikan informasi tentang karies (decayed), gigi yang diekstraksi
(extracted), dan gigi yang diisi (filled).
 Kekurangan:
 Tidak membedakan antara lesi karies yang parah atau ringan.
 Tidak memberikan informasi tentang lesi karies yang aktif atau tidak
aktif
 PUFA
 Kelebihan:
 Mendeteksi kerusakan gigi yang lebih parah (meliputi keterlibatan
pulpa, ulserasi, fistula, abses).
 Berguna untuk kasus karies yang sudah mencapai tahap lanjut.
 Kekurangan:
 Tidak memberikan informasi tentang lesi karies awal atau lesi yang
ringan.
 Lebih fokus pada kasus yang sudah cukup parah.
 def-s
 Kelebihann:
 Memberikan informasi tentang tingkat karies pada permukaan gigi.
 Memungkinkan evaluasi lebih rinci daripada DEF-T.
 Kekurangan:
 Tidak membedakan antara lesi karies yang parah atau ringan.
 Tidak memberikan informasi tentang lesi karies yang aktif atau tidak
aktif
 (166)
 DMF-T
 Kelebihan : Mengetahui keadaan gigi masyarakat, membuat rencana
program : menentukan jumlah tenaga, alat, bahan, anggaran belanja, waktu
yang diperlukan untuk pelaksanaan program
 Kekurangan : Tidak dapat menggambarkan banyaknya karies yang
sebenarnya. Jika pada gigi terdapat dua karies atau lebih, karies yang
dihitung adalah tetap satu gigi. Indeks DMF-T tidak dapat membedakan
kedalaman dari karies
 DMF-S
 Kelebihan : Lebih peka, lebih tepat, memberikan status yang sebenarnya
tentang karies
 Kekurangan : Membutuhkan waktu lama untuk pemeriksaannya,
membutuhkan gambaran radiograf
 (162)
 ICDAS
 Kelebihan : Mengkategorikan tingkat karies dari awal hingga lanjut.
 Kekurangan : Memerlukan pelatihan khusus untuk penggunaan yang
akurat.
 RCI
 Kelebihan : Menggunakan radiografi untuk mendeteksi karies yang tidak
terlihat secara kasat mata.
 Kekurangan : tidak dapat digunakan untuk deteksi karies awal atau lesi
permukaan gigi.
6. (167) Apa tujuan dan manfaat dari indeks karies gigi?
 (160) Indeks DMF-T merupakan indeks untuk menilai pengalaman karies.
Tujuan dari pemeriksaan DMF-T ini adalah untuk melihat status karies gigi,
merencanakan upaya promotif dan preventif dan kebutuhan perawatan, selain
itu juga membandingkan status kerusakan gigi terhadap karies gigi masyarakat
dari suatu daerah dengan daerah lain
 (167) Tujuan :
- Evaluasi Kesehatan Gigi
Indeks karies gigi digunakan untuk mengevaluasi kesehatan gigi dalam
populasi tertentu. Ini membantu identifikasi masalah kesehatan gigi yang
mungkin ada dan memahami sejauh mana karies gigi telah mempengaruhi
populasi tersebut.
- Pemantauan Epidemiologi
Indeks karies gigi digunakan untuk memantau prevalensi dan insiden karies
gigi di antara kelompok masyarakat tertentu, yang dapat membantu dalam
perencanaan program kesehatan masyarakat.
- Perencanaan Program Kesehatan
Data dari indeks karies gigi digunakan untuk merencanakan program-program
pencegahan dan perawatan kesehatan oral yang sesuai untuk populasi tertentu.
Ini mencakup identifikasi kelompok yang mungkin memerlukan perawatan
khusus.
- Evaluasi Efektivitas Program
Indeks karies gigi dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program-
program pencegahan karies gigi yang ada. Dengan memantau perubahan dalam
indeks seiring waktu, dapat dinilai apakah program-program tersebut berhasil
atau perlu disesuaikan.
Manfaat :
- Mengukur Prevalensi dan Incidence
Indeks karies gigi membantu dalam mengukur tingkat penyakit karies gigi
dalam populasi tertentu. Ini memungkinkan peneliti dan praktisi kesehatan
untuk memahami sejauh mana masalah ini memengaruhi masyarakat.
- Perencanaan dan Alokasi Sumber Daya
Data dari indeks karies gigi membantu dalam perencanaan dan alokasi sumber
daya untuk perawatan dan pencegahan karies gigi. Ini membantu otoritas
kesehatan untuk menyusun prioritas dan mengarahkan upaya mereka dengan
lebih efektif.
- Pencegahan
Dengan menggunakan indeks karies gigi, program pencegahan dapat
difokuskan pada kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi. Ini membantu
dalam mengurangi tingkat karies gigi di antara populasi yang rentan.
- Evaluasi Kualitas Perawatan
Indeks karies gigi dapat membantu dokter gigi dalam mengevaluasi efektivitas
perawatan yang mereka berikan kepada pasien. Hal ini dapat membantu dalam
merencanakan perawatan gigi yang lebih efektif.
- Pemahaman Kesehatan Masyarakat
Indeks karies gigi membantu dalam pemahaman kesehatan masyarakat
sehubungan dengan kesehatan gigi dan memberikan dasar untuk tindakan
preventif yang lebih baik dan pengambilan keputusan dalam konteks kesehatan
oral.
 (161)
a. Pemantauan Kesehatan Gigi dan Mulut : Indeks karies gigi membantu
dalam pemantauan dan pemahaman tingkat kesehatan gigi dan mulut di
berbagai populasi
b. Evaluasi Program Pencegahan : Indeks karies gigi dapat membantu
dalam mengevaluasi efektivitas program pencegahan karies gigi
c. Mengukur Peningkatan atau Penurunan Karies Gigi : Indeks karies gigi
dapat mengidentifikasi apakah ada perbaikan atau penurunan dalam
kesehatan gigi dan mulut populasi tertentu.
d. Perancangan Kebijakan Kesehatan Yang lebih relevan dengan
kebutuhan masyarakat
 (165)
a. Penilaian Kesehatan Gigi Populasi: Indeks karies gigi memungkinkan penilaian
yang sistematis tentang tingkat karies gigi dalam populasi tertentu. Data ini
dapat membantu dalam merencanakan program-program kesehatan gigi yang
efektif.
b. Perencanaan Program Kesehatan Gigi: Dengan mengetahui tingkat keparahan
karies gigi dalam suatu populasi, program-program pencegahan dan perawatan
kesehatan gigi dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut.
c. Evaluasi Efektivitas Program Kesehatan Gigi: Indeks karies gigi juga
digunakan untuk mengukur efektivitas program-program pencegahan karies
gigi. Dengan membandingkan data sebelum dan sesudah implementasi
program, para ahli kesehatan dapat menilai apakah program tersebut berhasil
atau tidak.
d. Penelitian Ilmiah: Data yang dikumpulkan melalui indeks karies gigi
merupakan sumber informasi yang berharga untuk penelitian ilmiah. Para
peneliti dapat menggunakan data ini untuk mengidentifikasi tren, memahami
faktor-faktor risiko, dan mengembangkan teori-teori baru dalam bidang
kesehatan gigi.
7. (162) Apa indeks karies gigi yang dapat digunakan pada skenario diatas?
 (168) Dalam skenario tersebut, indeks karies gigi yang sesuai untuk digunakan
adalah "Indeks Karies Gigi DMFT" atau "Decayed, Missing, Filled Teeth
Index." DMFT mengukur jumlah gigi yang terkena karies (D), gigi yang hilang
(M), dan gigi yang diisi (F). Dalam konteks ini, DMFT dapat membantu Drg.
Lalatu dan timnya untuk mengukur tingkat karies gigi dan kerugian gigi di
antara masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Angkasaraya. Untuk
menghitung DMF-T, Anda perlu mengumpulkan data lebih lanjut tentang
berapa banyak gigi yang sakit (karies), berapa banyak gigi yang hilang, dan
berapa banyak gigi yang telah diisi dalam populasi yang berusia 26-35 tahun.
Dengan demikian, Anda dapat memiliki gambaran yang lebih jelas tentang
masalah karies gigi di wilayah tersebut.
 (164) DMF-T indeks disebutkan pada skenario sebesar 45% gigi tanggal
sebanyak 2 gigi karena karies yang sesuai dengan kriteria DMF-T yaitu rata-
rata dua gigi seseorang tanggal atau missing. Selain itu indeks DMF-T untuk
mengukur status kesehatan gigi dan mulut pada gigi permanen. Tujuannya
DMF-T untuk membandingkan dengan kelompok masyarakat lain. Namun, jika
ingin focus pada indeks gigi yang tidak pernah dirawat dapat digunakan PUFA.
Indeks DMF-T juga digunakan untuk menilai keparahan/ mengukur kondisi
karies pada suatu populasi yang dibuktikan dengan kalimat indeks karies yang
dapat digunakan adalah indeks untuk mengukur karies gigi.
Step 4: Mapping

Step 5: Learning Objective


1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi serta tujuan dari indeks karies
gigi.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis indeks karies untuk gigi sulung
beserta contoh kasusnya.
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis indeks karies untuk gigi
permanen beserta contoh kasusnya.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metode lain untuk menentukan indeks
karies gigi beserta contoh kasusnya.

Anda mungkin juga menyukai