TAHUN 2021
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI SD / MI
TAHUN 2021
MENGETAHUI,
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut Di SD/MI ini dengan baik.
Laporan ini disusun untuk melaporkan kegiatan BOK 2021. Selain itu, laporan ini
juga berguna untuk data Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di tingkat Puskesmas dan
akan diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana.
Pembuat Laporan
PENDAHULUAN
Karies Gigi
Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah,
berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk menjaga
kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga mulut.
Kesehatan mulut berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut,
penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit lainnya, sehingga terjadi
gangguan yang membatasi dalam menggigit,mengunyah, tersenyum, berbicara, dan
kesejahteraan psikososial (WHO, 2012).
Karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang menjadi masalah
utama yang sering terjadi pada anak-anak. Karies adalah suatu penyakit jaringan
keras gigi dimana enamel, dentin, sementum, dan pulpa mengalami demineralisasi
jaringan keras gigi. Hal ini diikuti oleh kerusakan bahan organiknya sehingga terjadi
invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapeks
yang dapat menyebabkan nyeri. Ada tiga faktorutama yang memegang terjadinya
karies yaitu faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme Streptococcus
mutans, substrat atau diet dan ditambah faktor waktu. Karies gigi terjadi apabila
ketiga faktor utama tersebut ada dan saling mendukung (Ibrahim, 2018).
Patofisiologi karies gigi menurut Miller, Black dan William adalah awalnya
asam (H+) terbentuk karena adanya gula (sukrosa) dan bakteri Streptococcus mutans
dalam plak (kokus).Gula (sukrosa) akan mengalami fermentasi oleh bakteri dalam
plak hingga akan terbentuk asam (H+ ) dan dextran. Dextran akan melekatkan asam
( H+) yang terbentuk pada permukaan email gigi. Apabila hanya satu kali makan gula
(sukrosa), maka asam (H+ ) yang terbentuk hanya sedikit. Tapi bila konsumsi gula
(sukrosa) dilakukan berkali-kali atau sering maka akan terbentuk asam hingga pH
mulut menjadi ±5. Apabila asam yang masuk ke bawah permukaan email sudah
banyak, maka reaksi akan terjadi berulang kali. Jumlah Ca yang lepas bertambah
banyak dan lama kelamaan Ca akan keluar dari email yang disebut proses
dekalsifikasi (Sherlyta, 2017).
Faktor yang mempengaruhi karies pada masyarakat, menurut konsep Blum
tahun 1974 yang dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan keturunan (Hereditas). Perilaku merupakan faktor terbesar
kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok
dan masyarakat. Perilaku memegang peranan penting dalam mempengaruhi status
karies gigi. Oleh karena pentingnya perilaku dalam mempengaruhi status kesehatan
gigi, maka perilaku dapat mempengaruhi baik buruknya kebersihan gigi dan mulut
termasuk mempengaruhi skor karies dan penyakit periodontal. Tingginya prevalensi
karies gigi serta belum berhasilnya usaha untuk mengatasinya mungkin dipengaruhi
oleh faktor-faktor distribusi penduduk, faktor lingkungan, faktor perilaku, dan faktor
pelayanan kesehatan gigi yang berbeda-beda pada masyarakat Indonesia (Hidaya,
2018).
Data terbaru yang dirilis oleh Oral Health Media Centre pada April 2012,
memperlihatkan sebanyak 60–90% anak usia sekolah dan hampir semua orang
dewasa di seluruh dunia memiliki permasalahan gigi. Anak usia 6 tahun telah
mengalami karies pada gigi tetapnya sebanyak 20%, meningkat 60% pada usia 8
tahun, 85% pada 10 tahun dan 90% pada usia 12 tahun.
Status kesehatan gigi dan mulut usia sekolah dasar merupakan indikator utama
pengukuran pengalaman karies gigi yang dinyatakan dengan indeks Decay, Missing,
Filling Tooth (DMF-T). Menurut WHO dalam Wahyuni tahun 2015 klasifikasi angka
keparahan karies gigi dikategorikan sangat rendah (0,0-1,1), rendah (1,2-2,6), sedang
(2,7-4,1), tinggi (4,5-6,6), sangat tinggi (> 6,6).Target nasional indeks Decay,
Missing, Filling, Tooth (DMF-T) rata-rata ≤ 2. Untuk menurunkan prevalensi karies
maka harus dicegah dengan diet makanan yang mengandung sukrosa, kontrol plak,
dan penggunaan fluor. Hal ini bertujuan untuk memperpanjang penggunaan gigi di
dalam mulut terutama bagi siswa-siswi sekolah dasar. Selain itu pencegahan karies
sedini mungkin memiliki keuntungan yaitu mengurangi biaya perawatan akibat
karies gigi terutama di masa pandemi.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Sarana pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas Kaimana tahun 2021 adalah sebagai
berikut :
2. Puskesmas Pembantu 9
3. Polindes 4
Berikut ini adalah data tenaga kesehatan yang bekerja di UPTD Puskesmas
Kaimana pada tahuan 2021 :
|
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tertib serta disiplin
protokol kesehatan COVID-19. Sebagian peserta berperan aktif dalam kegiatan
penyuluhan ini dengan memperagakan cara menyikat gigi yang benar sesuai yang di
ajarkan.
4.2 Saran
Saran bagi bagi siswa-siswi sekolah dasar yang menjadi sasaran kegiatan ini
adalah sebagai berikut :
JK
NO NAMA UMUR ALAMAT KET
L P
1 JIMMY NIKOLAUS ATAWOLLO √ 7 TANGGAROMI
2 YUSUF ISOGA √ 6 TANGGAROMI
3 JUBLINA NAMSAU √ 6 TANGGAROMI
4 JULYANS NAMSAU √ 6 TANGGAROMI
5 VIOLITA NAMSAU √ 5 TANGGAROMI
6 AGNES WERFETE √ 6 TANGGAROMI
7 KRIS UMURU √ 7 TANGGAROMI
JK
NO NAMA UMUR ALAMAT KET
L P
1 JENIFER KAMAKAULA √ 7 MARSI
2 MARIA BUSIRA √ 6 MARSI
3 RAFAEL LAORENS NANGGEWA √ 6 MARSI
4 RIAN FERNANDES NANGGEWA √ 6 MARSI
5 SOLEMAN PAULUS ANGGUA √ 6 MARSI
6 ZEAN OLIVIA WIHAK √ 6 MARSI
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI SD INPRES SISIR 2
JK
NO NAMA UMUR ALAMAT KET
L P
1 Aprida Siburari √ 7 SISIR 2
2 Kila Raya √ 6 SISIR 3
3 Cheni Ayi √ 8 SISIR 4
4 Ratna Surawi √ 7 SISIR 5
5 Rehan Ayi √ 7 SISIR 6
6 Winta Surawi √ 9 SISIR 7
7 Jean Ayi √ 7 SISIR 8
8 Alexander Raya √ 8 SISIR 9
9 Aris Salamuk √ 8 SISIR 10
10 Cere Surawi √ 7 SISIR 11
11 Alfina Surawi √ 5 SISIR 12
12 Anggra Surawi √ 5 SISIR 13
13 Eca Salamuk √ 7 SISIR 14
14 Putri Womsiwor √ 8 SISIR 15
15 Shinta Ayi √ 7 SISIR 16
16 Vela Surawi √ 8 SISIR 17
17 Ica Surawi √ 6 SISIR 18
JK
NO NAMA UMUR ALAMAT KET
L P
1 Welem Nasua √ 6 Murano
2 Ita Osafa √ 6 Murano
3 Kalef Osafa √ 7 Murano
4 Fransina Nasua √ 7 Murano
5 Arga Sorik √ 6 Murano
6 Hosti Furua √ 7 Murano
7 Andi Naggewa √ 7 Murano
8 Mateus Asafa √ 6 Murano
9 Bobi Tapnesa √ 6 Murano
10 Juli Tapnesa √ 7 Murano
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI SD INPRES FROMAJAYA
JK
NO NAMA UMUR ALAMAT KET
L P
1 Levesia Nasua √ 6 Fromajaya
2 Patresia Naguasai √ 6 Fromajaya
3 Marvin Naguasai √ 6 Fromajaya
4 Metis Naguasai √ 6 Fromajaya
5 Cindika Nasua √ 5 Fromajaya
6 Armando Nasua √ 5 Fromajaya
JK
NO NAMA UMUR ALAMAT KET
L P
1 Ani melan Ons √ 5 MAI-MAI
2 Corneles Inggrei √ 7 MAI-MAI
3 Hani Ons √ 8 MAI-MAI
4 Topan Farinatae √ 8 MAI-MAI
5 Emaus Naguasai √ 8 MAI-MAI
6 Aca Ojanggai √ 7 MAI-MAI
7 Yomma Siopa √ 7 MAI-MAI
8 Ruth Ferinatae √ 7 MAI-MAI
9 Ina Ramandawai √ 6 MAI-MAI
10 Obertina Sarai √ 6 MAI-MAI
JK
NO NAMA UMUR ALAMAT KET
L P
1 Renata Kamakaula √ 6 Namatota
2 Cuni Faurens √ 7 Namatota
3 Sahra √ 7 Namatota
4 Wa Ati Rumakat √ 7 Namatota
5 Safmen Silombong √ 6 Namatota
6 Schril Faurens √ 6 Namatota
7 Kagam mandafa √ 5 Namatota
8 Kais Kamakaula √ 6 Namatota