Disusun Oleh:
drg. Rakhmawati
drg. Vania
Wirawati
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkah
Puskesmas Cilacap Tengah I. Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk
besarnya kepada drg. Hesti Murtiningrum selaku dokter gigi pendamping yang
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, apabila terdapat kesalahan penyusunan maupun isi dari makalah ini,
bersifat membangun dari para pembaca akan sangat penulis harapkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
D. Manfaat.........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
A. Karies Gigi....................................................................................................5
B. Status Kebersihan Rongga Mulut.................................................................8
C. Unit Kesehatan Gigi Sekolah......................................................................12
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................16
A. Jenis Penelitian............................................................................................16
B. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................16
C. Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................16
D. Sumber Data................................................................................................17
E. Instrumen Penelitian...................................................................................17
F. Variabel Penelitian......................................................................................17
G. Pelaksanaan Penelitian................................................................................17
BAB IV HASIL PENELITIAN...........................................................................18
A. Hasil Pemeriksaan SDI Al – Azhar 16 Cilacap...........................................18
B. Hasil Pemeriksaan SDI Al – Irsyad 02 Cilacap..........................................19
BAB V PEMBAHASAN......................................................................................21
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...................................................................22
A. SIMPULAN................................................................................................22
B. SARAN.......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
LAMPIRAN..........................................................................................................25
ii
DAFTAR
Gambar 2.1 Kriteria skor Debris (DI-S) dalam komponen indeks OHI-S.............10
Gambar 2.2 Kriteria skor Kalkulus (CI-S) dalam komponen indeks OHI-S.........11
iii
DAFTAR
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek kesehatan tubuh yang tidak dapat diabaikan adalah kesehatan
gigi dan mulut. Terganggunya kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi
kualitas hidup seseorang seperti fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya
penyakit gigi dan mulut. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kejadian
penyakit gigi dan mulut pada tahun 2018 tergolong tinggi yaitu sebesar 57,6%
(RISKESDAS, 2018).
mulut terbesar di Indonesia adalah karies gigi atau gigi berlubang. Data
penduduk naik dari 43,4% menjadi 53,2%. Karies gigi merupakan suatu
penyakit yang dapat merusak jaringan keras gigi secara progresif. Karies gigi
pada seseorang dapat dinilai dengan sebuah indeks yang dinamakan Decayed
Missing Filled - Tooth (DMF-T) atau Decayed Exfoliated Filled – Tooth (def-
t). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, indeks DMF-T
di Indonesia sebesar 4,6 yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia 460
gigi per 100 orang dan termasuk dalam kategori tinggi. Menurut Tarigan
(2013) karies disebabkan oleh aktivitas suatu bakteri yang dapat memicu
demineralisasi pada permukaan gigi. Bakteri pada rongga mulut berasal dari
1
2
sisa – sisa makanan yang tertinggal dan menempel pada gigi yang tidak
dibersihkan.
masalah gigi dan mulut terutama karies gigi. Periode gigi pada anak-anak
sekolah dasar disebut periode gigi bercampur. Periode gigi bercampur (mixed
dentition) adalah suatu periode di mana dijumpai adanya gigi geligi sulung
dan gigi geligi permanen bersamaan dalam rongga mulut. Periode mixed
dentition berlangsung pada usia 6-12 tahun (Putri dkk., 2010). Berdasarkan
data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2013) menunjukkan bahwa
masalah kesehatan gigi dan mulut terutama karies gigi yang dapat disebabkan
rongga mulut adalah suatu keadaan atau kondisi kebersihan gigi dan mulut
dan mulut seperti karies gigi, penyakit periodontal, dan kehilangan gigi.
yang dikenal dengan Simplified Oral Hygiene Index (OHI-S). Pemeriksaan ini
tindakan promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah
2
3
memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik
menghasilkan generasi dengan gigi sehat dan bebas karies. Program UKGS
dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi, selain itu pelaksanaan
gigi seperti plak gigi, karang gigi atau karies gigi dan cara bagaimana
memiliki jumlah murid yang paling banyak diantara SD lain yang berada di
kesehatan gigi dan mulut yang menitikberatkan pada angka karies (DMF—
3
4
B. Rumusan Masalah
DMF-T/def-t dan OHI-S pada siswa – siswi di SDI Al – Azhar 16 dan SDI Al
C. Tujuan
T/def-t dan OHI-S pada siswa – siswi di SDI Al – Azhar 16 dan SDI Al –
D. Manfaat
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Karies Gigi
dentin, dan sementum yang disebabkan karena adanya aktivitas suatu bakteri
ditandai dengan adanya demineralisasi progresif pada jaringan keras gigi dan
pelarutan enamel pada gigi. Karies merupakan penyakit yang paling banyak
sehingga menjadi masalah utama bagi kesehatan gigi dan mulut (Kidd, 2005;
Menurut Pintauli dan Hamada (2008), karies gigi dapat terjadi akibat 4
1. Faktor host
rumah terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk
gigi), struktur enamel, dan faktor kimia. Pit dan fisur pada gigi posterior
di daerah tersebut terutama pada pit dan fisur yang dalam. Selain itu,
permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak mudah melekat
5
6
mengandung mineral maka kristal enamel semakin padat dan enamel akan
karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan
terbentuk pada gigi dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak
kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak
mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak
7
4. Faktor waktu
mikroorganisme atau bakteri yang dapat bekerja sama serta memiliki sifat
substrat karbohidrat seperti sukrosa gula dan glukosa. Karbohidrat dari sisa
rentan, hal ini merupakan awal proses terjadinya karies (Suryawati, 2010).
penyakit karies gigi baik pada perorangan maupun kelompok. Indeks karies
yang sering digunakan yaitu indeks DMF-T untuk gigi permanen dan indeks
a. Indeks DMF-T
karies.
b. Indeks def-t
karies.
skor meupakan total karies pada satu orang (Amaniah, 2009). Klasifikasi
kebersihan rongga mulut adalah suatu keadaan atau kondisi kebersihan gigi
dan mulut yang menggambarkan kebersihan mulut baik, sedang, dan buruk
(Sasea dkk., 2013). Status kebersihan rongga mulut yang kurang terjaga dapat
9
musin, bakteri, dan sisa makanan. Kalkulus yang dikenal dengan istilah
(Pintauli dan Hamada, 2008). Kalkulus timbul pada daerah-daerah gigi yang
Simplified Oral Hygiene Index (OHI-S). OHI-S terdiri atas dua komponen
yaitu skor debris dan skor kalkulus dengan skala masing-masing komponen 0-
Gigi indeks yang sudah tidak ada digantikan oleh gigi tetangganya
seperti: jika gigi molar 1 tidak ada dapat digantikan oleh gigi molar 2,
selanjutnya apabila gigi molar 2 tidak ada dapat digantikan dengan gigi molar
1
3, sedangkan bila gigi insisivus 1 yang menjadi gigi indeks tidak ada maka
berkurang tingginya karena karies atau trauma tidak dapat digunakan sebagai
gigi indeks. Paling sedikit harus ada dua permukaan gigi indeks untuk tiap
diperiksa dibagi tiga bagian secara horizontal yaitu bagian gingiva, bagian
tengah (midline) dan bagian insisal. Penilaian debris dapat dilihat pada
Gambar 2.1 Kriteria skor Debris (DI-S) dalam komponen indeks OHI-S
Sumber: Muthu dan Sivakumar, 2009
diperiksa.
Gambar 2.2 Kriteria skor Kalkulus (CI-S) dalam komponen indeks OHI-S
Sumber: Muthu dan Sivakumar, 2009
permukaan gigi.
diperiksa.
1
indeks OHI-S menurut Muthu dan Sivakumar (2009), dapat dilihat dalam
1. Pengertian UKGS
pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada para siswa
terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar dalam kurun waktu tertentu dan
a. Penggerakan guru, dokter kecil, dan orang tua murid melalui pelatihan
b. Pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama dengan pasta
gigi berfluor, penilaian kebersihan mulut oleh guru atau dokter kecil
2. Tujuan UKGS
dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum UKGS adalah
tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.
b. Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, dan orang tua dalam
3. Sasaran UKGS
sasaran primer, sekunder, dan tersier. Sasaran primer meliputi para peserta
didik baik dari TK, SD, SMP, maupun SMA dan sederajat. Sasaran
tua murid, serta UKS di setiap jenjang. Sasaran tersier tiga hal sebagai
berikut.
sudah terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas.
1
kesehatan gigi.
gigi, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru
gigi berfluor
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
siswa SDI Al – Azhar 16 dan SDI Al – Irsyad 02, Kecamatan Cilacap Tengah,
Kabupaten Cilacap.
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah siswa SDI Al – Azhar 16 dan SDI Al –
2. Sampel
random sampling.
16
17
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer yang diperoleh
E. Instrumen Penelitian
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Terkendali
d. Perilaku anak.
G. Pelaksanaan Penelitian
HASIL PENELITIAN
1. Data Geografis
15 Cilacap.
2. Data Demografis
siswa yang terdiri dari 263 siswa putra dan 253 siswa putri. Total jumlah
18
1
1. Data Geografis
2. Data Demografis
siswa yang terdiri dari 380 siswa putra dan 381 siswa putri. Total jumlah
145 orang siswa SDI Al – Irsyad 02 Cilacap sebanyak 2,441. Angka ini
BAB V
PEMBAHASAN
rendah. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada kedua sekolah, nilai
rata – rata OHI-S menurut kriteria SDI Al – Azhar 16 Cilacap termasuk ke dalam
dalam kategori buruk dengan skor 17,3. Hal ini dapat dipengaruhi karena
kurangnya pengetahuan orang tua atau kesadaran diri siswa dalam menjaga
anak-anak dapat memiliki sikap dan perilaku mengenai kesehatan gigi dan mulut
yang baik. Edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut secara dini dapat
banyak memiliki keluhan mengenai penyakit gigi dan mulut baik usia muda,
dewasa, maupun lansia. Tingginya angka penyakit gigi dan mulut pada anak
gigi dan mulut (Notoatmojo, 2012). Usaha kesehatan gigi di lingkungan sekolah
tingkat pendidikan dasar adalah suatu paket pelayanan asuhan sistematik yang
ditujukan bagi semua anak sekolah dasar dalam bentuk paket promotif dan
preventif (Depkes RI, 2000). Adanya penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan
rongga mulut yang dapat mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.
BAB
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
kategori baik dan SDI Al – Irsyad 02 Cilacap 17,3 dengan kategori buruk.
B. SARAN
22
DAFTAR
Alhamda, S., 2011, Status kebersihan gigi dan mulut dengan Status Karies Gigi
(Kajian pada Murid Kelompok Umur 12 tahun di SDN Kota Bukit
Tinggi), BKM, 27(2): 108-115.
Amaniah, N., 2009, Hubungan Faktor Manajemen dan Tenaga Pelaksana UKGS
dengan Cakupan Pelayanan UKGS serta Status Kesehatan Gigi dan Mulut
Murid Sekolah Dasar di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2009, Tesis,
Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera
Utara.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Pedoman Upaya Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013, Profil Kesehatan Jawa Tengah
2013, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang.
Hiremath, S.S., 2011, Texbook of Preventive and Community Dentistry Ed 2,
Elsevier, Missouri.
Kementerian Kesehatan RI, 2012, Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS), Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Budaya, 2012, Pedoman Pelaksanaan UKS di
Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian
Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2018, Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian
Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Kidd, E.A.M., 2005, Essentials of Dental Caries 3rd ed., Oxford University Press,
New York.
Muthu, M. S., Sivakumar, N., 2009, Pediatric Dentistry: Principles and Practice,
Elsevier, Missouri.
Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian kesehatan, Rineke Cipta, Jakarta.
Pintauli, S., Harmada., T, 2008, Menuju Gigi dan Mulut Sehat: Pencegahan dan
Pemeliharaan, USU Press, Medan.
23
24
Putri, M.H., Herijulianti, E., Nurjannah, N., 2010, Ilmu Pencegahan Penyakit
Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi, EGC, Jakarta.
Rahmadhani, A.G., 2010, Kesehatan Gigi dan Mulut, Bukune, Jakarta.
Rismawati, L., Bachtiar, K.L., Gustaman, R.A., 2012, Analisis Manajemen
Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (Ukgs) Di Uptd Puskesmas
Bantar, Bantar.
Sasea, A., Lampus, B.S., Supit, A., 2013, Gambaran status kebersihan rongga
mulut dan status gingiva pada mahasiswa dengan gigi berjejal, Jurnal e-
Gigi, 1(1):52-58.
Suryawati, P.N., 2010, 100 Pertanyaan Penting Perawatan Gigi Anak, Dian
Rakyat, Jakarta.
25