Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

PROGRAM DETEKSI DINI KESEHATAN KARYAWAN SEKRETARIAT


JENDERAL DPR-RI (DEDIKASI) SEBAGAI PRODUK UNGGULAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI UNIT LAYANAN KESEHATAN
SEKRETARIAT JENDERAL DPR-RI

OLEH :
NAMA : Inge Tarisa Andini
NIM : P 17325123490

PROGRAM ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester
Praktek Mata Kuliah Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan gigi dan Mulut, dengan
judul ”Program Deteksi Dini Kesehatan Karyawan Sekretariat Jenderal DPR-RI
(DEDIKASI) sebagai Prodik Ungguan Kesehatan Gigi dan Mulut di Unit Layanan
Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI”.

Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terimakasih banyak kepada


Dosen Pembimbing, drg, Dewi Sodja Laela, M.Kes yang telah membimbing saya
dalam proses pembelajaran. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan, karena itu dengan tangan terbuka kami sangat mengharapkan
masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga
makalah ini dapat menjadi bahan informasi yang berharga dan bermanfaat bagi kita
semua.

Jakarta, 16 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................5
A. Deteksi Dini Kesehatan......................................................................................5
1. Pengertian Deteksi Dini Kesehatan ..............................................................5
2. Tujuan Deteksi Dini Kesehatan......................................................................5
3. Metode Deteksi Dini Kesehatan.....................................................................6
B. Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut.............................................................7
1. Pengertian Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut......................................7
2. Tujuan Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut.............................................8
3. Metode Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut ...........................................8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................9
A. Hasil....................................................................................................................9
B. Pembahasan .....................................................................................................19
C. Cara Mempertahankan Program Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut Unit
Layanan Kesehatan DPR-RI....................................................................................21
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................23
A. Kesimpulan.......................................................................................................23
B. Saran ................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan menurut World Health Organization (WHO) didefisinikan sebagai
suatu keadaan sejahtera secara fisik, mental dan bukan hanya sekedar tidak
memiliki penyakit. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 36 tahun
2009, kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial untuk hidup produktif secara sosial maupun ekonomi. Kesehatan
merupakan hal yang sangat penting kaitannya dengan produktivitas seseorang.
Pada hakikatnya, setiap manusia membutuhkan kehidupan yang sehat untuk
menunjang keberlangsungan hidupnya.
Salah satu bidang Kesehatan yang sangat penting adalah Kesehatan Gigi dan
Mulut yang merupakan keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi
serta unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut, yang memungkinkan
individu makan, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan
estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan
kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomi
(Permenkes RI No 89 Tahun 2015).
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain sebab kesehatan gigi dan mulut akan
mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gigi merupakan salah
satu bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan
mempertahankan bentuk wajah. Mengingat kegunaannya yang demikian
penting maka penting untuk menjaga dan memelihara sedini mungkin agar dapat
bertahan lama dalam rongga mulut.
Upaya pemeliharaan gigi salah satunya dengan melakukan deteksi dini
kesehatan gigi dan mulut. Hal ini perlu dilakukan untuk membatasi agar
kelainan gigi dan mulut tidak berlanjut menjadi parah.

3
Unit Layanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI dalam melakukan
upaya pemeliharaan Kesehatan menyelenggarakan program Deteksi Dini
Karyawan Sekretariat Jenderal DPR-RI yang disingkat DEDIKASI. Hal ini

dilakukan karena angka kunjungan pasien sakit termasuk angka kunjungan


pasien poli gigi meningkat, sehingga untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan derajat kesehatan dengan memberikan Pendidikan Kesehatan serta
pemeriksaan kepada karyawan setiap unit di lingkungan Sekretariat Jenderal
DPR-RI.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan membahas lebih lanjut
mengenai Program Deteksi Dini Kesehatan Karyawan Sekretariat Jenderal DPR-
RI (DEDIKASI) sebagai Prodik Ungguan Kesehatan Gigi dan Mulut di Unit
Pelayanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam makalah ini adalah ”Bagaimana Program Deteksi Dini Kesehatan
Karyawan Sekretariat Jenderal DPR-RI (DEDIKASI) sebagai Produk Ungguan
Kesehatan Gigi dan Mulut di Unit Layanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-
RI?.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya Program Deteksi Dini Karyawan Kesehatan Sekretariat
Jenderal DPR-RI (DEDIKASI) sebagai Produk Unggulan Kesehatan Gigi
dan Mulut di Unit Layanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI.
2. Tujuan Khusus
a) Diketahuinya karakteristik tenaga kesehatan di Unit Layanan Kesehatan
Sekretariat Jenderal DPR-RI.

4
b) Diketahuinya pelaksanaan Program Deteksi Dini Kesehatan Karyawan
Sekretariat Jenderal DPR-RI (DEDIKASI) di Unit Layanan Kesehatan
Sekretariat Jenderal DPR-RI.
c) Diketahuinya pelaksanaan Program Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan
Mulut Karyawan Sekretariat Jenderal DPR-RI (DEDIKASI) di Unit
Layanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI.
d) Diketahui Upaya mempertahankan Program Deteksi Dini Kesehatan
Karyawan Sekretariat Jenderal DPR-RI (DEDIKASI) di Unit Layanan
Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI.
D. Manfaat
Pada makalah ini yang menjadi manfaat penulis adalah sebagai berikut:
1. Aspek Teoritis
Diharapkan hasil penulisan makalah ini dapat memperkaya ilmu
pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulut dan dapat dijadikan sumber
literatur serta referensi untuk pembaca mengenai Program Deteksi Dini
Karyawan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI (DEDIKASI) sebagai
Produk Unggulan Kesehatan Gigi dan Mulut di Unit Pelayanan Kesehatan
Sekretariat Jenderal DPR-RI.
2. Aspek Aplikatif
a) Bagi Unit Pelayanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI.
Sebagai masukan serta pertimbangan dalam mempertahankan Program
Deteksi Dini Karyawan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI
(DEDIKASI) sebagai Produk Unggulan Kesehatan Gigi dan Mulut di
Unit Pelayanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI.
b) Bagi Jurusan Kesehatan Gigi
Hasil penulisan makalah ini dapat menambahkan referensi kepustakaan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan Kesehatan gigi dan mulut
khususnya mengenai Program Deteksi Dini Karyawan Kesehatan
Sekretariat Jenderal DPR-RI (DEDIKASI) sebagai Produk Unggulan

5
Kesehatan Gigi dan Mulut di Unit Pelayanan Kesehatan Sekretariat
Jenderal DPR-RI.
c) Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman langsung dalam merencanakan,
meneliti, dan melaksanakan penelitian lain tentang Program Deteksi Dini
Karyawan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI (DEDIKASI) sebagai
Produk Unggulan Kesehatan Gigi dan Mulut di Unit Pelayanan
Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI.
3. Aspek Metodologis
Dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang kemudian dapat di implementasikan
baik di dunia perkuliahan maupun di dalam kondisi aktual pekerjaan yang
nyata pada umumnya.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Deteksi Dini Kesehatan


1. Pengertian Deteksi Dini Kesehatan
Deteksi dini Kesehatan adalah suatu proses identifikasi atau
pengamatan awal terhadap tanda-tanda, gejala atau risiko Kesehatan pada
individua tau populasi, yang dilakukan sebelum masalaha Kesehatan
mencapai tahap yang lebih serius atau sebelum gejala klinis yang jelas
muncul (WHO, 2019)
Pentingnya Deteksi Dini Kesehatan Deteksi dini kesehatan adalah
suatu proses identifikasi penyakit atau masalah kesehatan pada tahap awal,
ketika gejala masih ringan atau bahkan sebelum gejala muncul. Pentingnya
deteksi dini kesehatan dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Pencegahan: Deteksi dini membantu dalam mencegah perkembangan
penyakit yang lebih serius. Dengan mengidentifikasi masalah kesehatan
pada tahap awal, tindakan pencegahan dapat diambil untuk mencegah
perkembangan penyakit yang berpotensi mengancam jiwa.
b) Perawatan yang Lebih Efektif: Pada tahap awal, penyakit seringkali lebih
responsif terhadap perawatan. Deteksi dini memungkinkan untuk
mendapatkan hasil perawatan yang lebih baik dan meminimalkan
kerusakan yang mungkin terjadi.
c) Mengurangi Beban Sistem Kesehatan: Deteksi dini kesehatan dapat
membantu mengurangi beban sistem kesehatan dengan menghindari
perawatan yang intensif dan mahal akibat penyakit yang sudah parah.
2. Tujuan dan Manfaat Deteksi Dini Kesehatan

7
a) Tujuannya deteksi dini kesehatan adalah untuk mengidentifikasi potensi
risiko kesehatan atau masalah kesehatan pada tahap awal, sehingga
tindakan pencegahan, perawatan, atau intervensi yang sesuai dapat
dilakukan lebih dini, dengan harapan dapat meningkatkan hasil kesehatan
dan mengurangi dampak negatif dari penyakit atau gangguan kesehatan
tersebut.
b) Manfaat Deteksi Dini Kesehatan
Manfaat Deteksi Dini Kesehatan adalah
1) Meningkatkan Kualitas Hidup: Deteksi dini memungkinkan individu
untuk mendapatkan perawatan yang lebih efektif dan menghindari
komplikasi yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
2) Mengurangi Biaya Perawatan: Penanganan masalah kesehatan pada
tahap awal seringkali lebih ekonomis daripada perawatan penyakit
yang sudah parah.
3) Menyelamatkan Nyawa: Deteksi dini penyakit berpotensi mematikan,
seperti kanker atau penyakit jantung, dapat menyelamatkan nyawa.
4) Mengurangi Stres: Dengan mengetahui kondisi kesehatan mereka,
individu dapat mengurangi stres dan kekhawatiran yang disebabkan
oleh ketidakpastian.
3. Metode Deteksi Dini kesehatan
Beberapa metode yang umum digunakan termasuk:
a) Pemeriksaan Umum: Pemeriksaan rutin oleh dokter dan tenaga medis
untuk mendeteksi gejala dan tanda-tanda penyakit, seperti tekanan darah,
suhu tubuh, dan deteksi benjolan atau perubahan kulit yang
mencurigakan.
b) Tes Laboratorium: Tes darah, urin, dan lainnya digunakan untuk
mengidentifikasi kondisi kesehatan yang mungkin tidak terlihat melalui
pemeriksaan fisik. Contoh termasuk tes gula darah untuk diabetes, serta
pemeriksaan profil lipid untuk penyakit jantung.

8
c) Pencitraan Medis: Teknologi seperti sinar-X, CT scan, MRI, dan
ultrasonografi digunakan untuk mendeteksi masalah di dalam tubuh,
seperti tumor atau kerusakan organ.
d) Pemeriksaan Gigi dan Mata: Deteksi dini penyakit gigi dan masalah
penglihatan dapat dilakukan melalui pemeriksaan rutin oleh dokter
gigi/tenaga kesehatah gigi lainnya dan optometris.
e) Tes Genetik: Tes DNA dapat membantu dalam menentukan risiko genetik
individu terhadap penyakit tertentu, yang memungkinkan untuk tindakan
pencegahan yang lebih tepat.
f) Deteksi Kesehatan Digital: Aplikasi dan perangkat kesehatan pintar
memungkinkan individu untuk memantau kesehatan mereka secara terus-
menerus, misalnya dengan mengukur detak jantung, tekanan darah, dan
aktivitas fisik.
B. Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Pengertian Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut
Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut adalah upaya identifikasi atau
pengamatan awal terhadap tanda-tanda, gejala, atau faktor risiko terkait
kesehatan gigi pada individu, sehingga masalah kesehatan gigi dapat
diidentifikasi dan ditangani lebih awal. Deteksi dini kesehatan gigi
melibatkan pencegahan, diagnosis, dan perawatan masalah kesehatan gigi
sebelum mencapai tingkat yang lebih serius atau mengakibatkan kerusakan
yang signifikan (American Dental Association (ADA), 2005).
Pentingnya deteksi dini kesehatan gigi melibatkan upaya untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan gigi pada tahap awal, sebelum masalah
tersebut berkembang menjadi kondisi yang lebih serius (American Dental
Association (ADA), 2021).
Berikut adalah beberapa alasan mengapa deteksi dini kesehatan gigi penting:
a) Pencegahan Kerusakan yang Lebih Parah:

9
Dengan mendeteksi masalah gigi pada tahap awal, tindakan pencegahan
dapat diambil untuk mencegah perkembangan lebih lanjut dan
mengurangi risiko kerusakan gigi yang lebih parah.
b) Menghindari nyeri dan ketidaknyamanan
Dengan mendeteksi dini memungkinkan penanganan segera,
menghindarkan pasien dari nyeri dan ketidaknyamanan yang mungkin
terjadi jika masalah gigi dibiarkan berkembang tanpa intervensi.
c) Ekonomis dan Efisien
Perawatan gigi pada tahap awal cenderung lebih ekonomis dan efisien
dibandingkan dengan perawatan pada tahap lanjut. Pencegahan dan
penanganan dini dapat mengurangi biaya perawatan jangka panjang.
d) Mempertahankan fungsi gigi dan kesehatan umum
Deteksi dini membantu mempertahankan fungsi normal gigi dan
mendukung kesehatan umum, karena kondisi gigi yang baik berdampak
positif pada nutrisi dan berbicara.
e) Mencegah penyebaran infeksi
Beberapa masalah gigi, seperti infeksi atau abses, dapat menyebar ke
bagian tubuh lain jika tidak ditangani dengan cepat. Deteksi dini
membantu mencegah penyebaran infeksi ke organ lain.
2. Tujuan dan Manfaat Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut
a) Tujuan Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut adalah
1) Mencegah terjadinya penyakit gigi dan gusi
Deteksi ini membantu dalam pencegahan penyakit gigi seperti karies
dan penyakit gusi. Pencegahan ini melibatkan pendidikan kesehatan
gigi, perawatan gigi rutin, dan perubahan gaya hidup untuk
meminimalkan faktor risiko.
2) Mempertahankan fungsi gigi
Melalui deteksi dini, tindakan perawatan dapat diambil untuk
mempertahankan fungsi normal gigi. Ini termasuk perawatan untuk

10
merawat kesehatan gigi dan mencegah kehilangan gigi yang dapat
memengaruhi fungsi kunyah dan berbicara.
3) Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi penyakit gigi
Deteksi dini membantu mencegah infeksi dan komplikasi yang dapat
terjadi akibat masalah kesehatan gigi. Infeksi gigi yang dibiarkan
tanpa pengobatan dapat menyebar dan berdampak negatif pada
kesehatan umum.
4) Meningkatkan Kesehatan gigi anak-anak
Melalui deteksi dini, upaya pencegahan dapat difokuskan pada anak-
anak, membantu mereka membangun kebiasaan kesehatan gigi yang
baik sejak dini.
b) Manfaat Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut adalah
1) Kualitas hidup yang lebih lama
Deteksi dini kesehatan gigi dapat meningkatkan kualitas hidup
dengan mencegah nyeri dan ketidaknyamanan yang berkaitan dengan
masalah gigi.
2) Efisiensi biaya
Tindakan pencegahan dan perawatan dini cenderung lebih ekonomis
dibandingkan dengan perawatan gigi yang intensif dan mahal akibat
masalah yang sudah parah.
3) Pencegahan penyebaran penyakit gigi
Deteksi dini membantu mencegah penyebaran penyakit gigi dan gusi
ke bagian tubuh lain, yang dapat memengaruhi kesehatan umum.
4) Memelihara fungsi gigi dan penampilan
Melalui deteksi dini, fungsi dan penampilan gigi dapat
dipertahankan, mendukung fungsi kunyah, bicara, dan estetika
(American Dental Association (ADA), 2021).
3. Metode Deteksi Dini kesehatan Gigi dan Mulut

11
Berbagai metode digunakan dalam deteksi dini masalah kesehatan gigi untuk
mengidentifikasi potensi risiko atau masalah pada tahap awal sebelum
menjadi lebih serius. Berikut adalah beberapa metode deteksi dini kesehatan
gigi yang umum digunakan:
a) Pemeriksaan gigi rutin
Melalui pemeriksaan fisik dan visual, dokter gigi dapat mengidentifikasi
tanda-tanda awal masalah gigi dan gusi, seperti karies, gigi berlubang,
penyakit gusi, atau infeksi.
b) Rontgen gigi
Pemeriksaan rontgen gigi dapat membantu dalam mendeteksi masalah
yang tidak terlihat secara langsung, seperti karies gigi yang tersembunyi,
infeksi di dalam gigi, atau kerusakan pada akar gigi (Al-Maweri, S.,
Ashraf, S., & Al-Jamaei, A. 2018).
c) Pemeriksaan gigi dan gusi mendalam
Hal ini meliputi pemeriksaan yang lebih rinci, misalnya menggunakan
alat seperti probe untuk menilai kedalaman kantong gusi dan melihat
tanda-tanda penyakit periodontal.
d) Penggunaan teknologi digital
Teknologi canggih seperti kamera intraoral atau pemindaian 3D dapat
membantu dokter gigi untuk mendeteksi masalah gigi secara lebih detail
dan akurat.
e) Tes penyakit spesifik
Beberapa tes laboratorium atau tes diagnostik khusus dapat digunakan
untuk mendeteksi keberadaan bakteri tertentu yang terkait dengan
masalah gigi tertentu, seperti tes keberadaan bakteri penyebab karies atau
penyakit periodontal (American Dental Association (ADA), 2021).

12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Gambaran Unit Layanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI

YANKES DPR-RI

Gambar 1 Logo Institusi

Unit Pelayanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI merupakan


Bagian Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pelayanan kesehatan di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia,
Sekretariat Jenderal, dan Badan Keahlian. Kategori klinik Unit Pelayanan
Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI adalah Klinik Utama yang
menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar
dan spesialis (Aplikasi Sistem Informasi Layanan Kesehatan).

13
Gambar 2 Denah Lokasi

a. Profil Institusi

Berikut profil Unit Pelayanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI


secara ringkas :

1) Tugas : Bagian Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas


melaksanakan urusan pelayanan kesehatan di lingkungan Dewan
Perwakilan Rakyat Indonesia, Sekretariat Jenderal, dan Badan
Keahlian.

2) Fungsi : bagian pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi

a) Penyususnan rencana kegiatan di bidang pelayan Kesehatan.

b) Penyusunan bahan kegiatan di bidang pelayanan Kesehatan.

c) Pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan Kesehatan.

d) Pelaksanaan pelayanan Kesehatan.

e) Pelaksanaan tata usaha Bagian Pelayanan Kesehatan.

14
f) Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Biro
Kepegawaian dan Organisasi.

g) Pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Kepala Biro


Kepegawaian dan Organisasi.

3) Visi : Menjadikan Bagian Pelayanan Kesehatan yang profesional,


bermutu, cepat,tepat, dan nyaman di lingkungan Sekretariat Jenderal
DPR-RI
*(Bagian Pelayanan Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan
yang optimal dilakukan oleh tenaga kesehatan yang senantiasa
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, santun
dan ramah dalam melayani ditunjang oleh alat-alat kesehatan yang
akurat dan terkini, serta lingkungan yang bersih dan nyaman)*.
4) Misi :
 Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal di lingkungan
Sekretariat Jenderal DPR RI melalui pencegahan, pengobatan,
pemulihan dan pemeliharaan kesehatan secara menyeluruh
sesuai dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan.
 Mewujudkan tenaga kesehatan yang profesional dan bermutu
melalui pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan yang
berkesinambungan.
 Mewujudkan pelayanan kesehatan bermutu melalui sarana dan
prasarana yang terkini dan akurat.
5) Moto : S E H A T

Senyum, salam, sapa


Empati
Hadirkan kenyamanan

15
Amanah
Teliti dan tulus dalam melayani

6) Struktur Organisasi Institusi

Gambar 3 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal DPR-RI

Keterangan

Bagian Pelayanan Kesehatan terdiri atas:

 Subbagian Pelayanan Medik

Subbagian Pelayanan Medik mempunyai tugas melaksanakan pelayanan


kesehatan di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Sekretariat
Jenderal, dan Badan Keahlian.

 Subbagian Tata Usaha

16
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan tata usaha
Bagian Pelayanan Kesehatan.

7) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan pelayanan


promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative Kesehatan secara paripiurna
di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Sekretariat Jenderal,
dan Badan Keahlian.

Tabel 1. Data Tenaga Kesehatan di Unit Pelayanan Kesehatan


Sekretariat Jenderal DPR-RI

Tenaga Kesehatan Jumlah


Dokter Umum 10
Dokter Gigi 5
Dokter spesialistik 7
Bidan 3
Perawat 12
Terapis Gigi dan Mulut 4
Radiografer 1
Ahli Gizi 3
Ahli Fisioterapi 3
Apoteker 2
Asisten Apoteker 4
Perekam Medik 1
Tenaga Administrasi 9
Jumlah 64

17
8) Kegiatan Umum Institusi
Berikut merupakan jenis data pelayanan yang ada Unit Pelayanan
Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI menyediakan layanan sebagai
berikut :

 Pelayanan rekam medis.

 Pelayanan UGD.

 Pelayanan poli umum.

 Pelayanan Poli ISPA.

 Pelayanan poli gigi.

 Pelayanan farmasi.

 Pelayanan laboratorium.

 Pelayanan fisioterapi.

 Pelayanan poli kebidanan.

 Pelayanan ambulance.

 Pelayanan poli gizi.

 Pelayanan poli dokter spesialis ( Spesialis Penyakit Dalam, Mata,


Jantung, Anak, THT, Syaraf, Jiwa, dan Obstetri Genekolog).

2. Pelaksaan Kegiatan Deteksi Dini Kesehatan Unit Layanan Kesehatan


Sekretariat Jenderak DPR-RI

a. Alur Pelaksanaan Deteksi Dini Kesehatan

1) Meja 1 : Pendaftaran pasien

2) Meja 2 : Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

18
3) Meja 3 : Pemeriksaan Kesehatan Umum

4) Meja 4 : Pemeriksaan Kesehatan Gigi

5) Meja 5 : Pemeriksaan Laboratorium sederhana

6) Meja 6 : Pemeriksaan Gizi

7) Meja 6 : Pemberian Rujukan

b. Sasaran Deteksi Dini Kesehatan Umum dan Kesehatan Gigi

Sasaran Deteksi Dini Kesehatan Umum dan Kesehatan Gigi adalah


seluruh karyawan, tenaga ahli dan asisten pribadi anggota DPR-RI yang
tersebar di 60 unit / bagian di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR-RI

c. Jadwal Deteksi Dini Kesehatan Umum dan Kesehatan Gigi

Deteksi Dini Kesehatan Umum dan Kesehatan Gigi dilaksanakan dua kali
dalam satu bulan yaitu dilaksanakan pada minggu kedua dan minggu
keempat secara bergiliran disetiap unit / bagian di lingkungan Sekretariat
Jenderal DPR-RI

d. Tenaga Kesehatan Deteksi Dini Kesehatan Umum dan Kesehatan Gigi

Tenaga Kesehatan Dini Kesehatan Umum dan Kesehatan Gigi yang


terlibat terdiri dari

Tenaga Kesehatan Jumlah


Dokter Umum 2
Dokter Gigi 1
Perawat 2
Terapis Gigi dan Mulut 1
Ahli Gizi 2
Perekam Medik 1
Tenaga Administrasi 1

19
e. Pelaksanaan Deteksi Dini Kesehatan

Sesuai dengan alur pelaksanaan Deteksi Dini Kesehatan umum dan


gigi

- Ruang tunggu :

Di ruang tunggu pasien diberikan pendidikan Kesehatan Umum dan


Kesehatan Gigi tema dari pendidikan Kesehatan Umum dan Kesehatan
Gigi tergantung dari permintaan kepala bagian unit terkait contohnya
keryawan banyak perokok maka dari bagian umum memberikan
Pendidikan Kesehatan tentang “ Bahaya Merokok” . Pendidikan
Kesehatan gigi dilakukan oleh terpais gigi dan mulut, tema yang
diberikan adalah tentang “Penyakit Gigi dan Mulut, serta Cara
Pencegahan dan Penanggulangannya “

Meja 1 :

dilakukan Pendaftaran pasien secara manual

Meja 2 :

PemeriksaanTanda-Tanda Vital yang dilakukan oleh tenaga perawat


umum meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi ,respirasi, suhu berat
badab dan tinggi badan dari hasil ini dapat diketahui pasien tersebut
mempunyai kelainan tekanan darah dan suhu normal atau tidak

Meja 3 :

Pemeriksaan Kesehatan Umum dilakukan oleh dokter umum


menindaklanjuti pemeriksaan TTV dan diberikan konsultasi tentang
kelainan kesehatannya

Meja 4 :

20
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dilakukan oleh dokter gigi yang meliputi
pemeriksaaan kondisi gigi dan mulut yang terdiri dari pemeriksaan
DMF-T, oral hygiene, kelainan gusi dan jaringan periodontal

Meja 5 :

Pemeriksaan Laboratorium sederhana dilakukan oleh tenaga penata


laboratorium yang meliputi pemeriksaan darah rutin, urine rutin, Gula
darah dan kolesterol

Meja 6 :

Pemeriksaan Gizi dilakukan oleh tenaga ahli Gizi dari hasil pengkajian
awal berdasarka tinggi badan dan berat badan dapat diketahui apakah
pasien itu kelebihan berat badan atau kurang dari hasil pemeriksaan
laboratorium dapat diketahui kelainan dula darah, kolesterol diberikan
konsultasi gizi/makanan yang boleh dan tidak boleh sesuai dengan
kasusnya

Meja 7:

Pemberian Rujukan diberikan oleh dokter umum tergantung kelainan


dari hasil pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan
pemeriksaan lebih lanjut, pemberian pengobatan, dan konsul dengan
dokter spesislistik

Pemberian Rujukan diberikan oleh dokter gigi tergantung kelainan gigi


dari hasil pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan perawatan
gigi selanjutnya apakah memerlukan tindakan penambalan,
pencabutan, pembersihan karang gigi dan Tindakan lainnya

B. Pembahasan
Program Deteksi Dini Kesehatan Karyawan Sekretariat Jenderal DPR-RI
(DEDIKASI) sebagai Produk Unggulan Kesehatan Gigi dan Mulut di Unit

21
Pelayanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI yang dilakukan bersama –
sama dengan bagian lainnya merupakan produk baru yang dikembangkan Unit
Layanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI.

Metoda yang dilakukan pada program Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan
Mulut di Unit Layanan Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI yaitu dengan
melakukan pemeriksaan gigi rutin yang merupakan pemeriksaan fisik dan visual,
kita dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal masalah gigi dan gusi, seperti
karies, gigi berlubang, penyakit gusi, atau infeksi.
Hal ini sesuai dengan tujuan Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut adalah

1. Mencegah terjadinya penyakit gigi dan gusi


Deteksi ini membantu dalam pencegahan penyakit gigi seperti karies dan
penyakit gusi. Pencegahan ini melibatkan pendidikan kesehatan gigi,
perawatan gigi rutin, dan perubahan gaya hidup untuk meminimalkan faktor
risiko.
2. Mempertahankan fungsi gigi
Melalui deteksi dini, tindakan perawatan dapat diambil untuk
mempertahankan fungsi normal gigi. Ini termasuk perawatan untuk merawat
kesehatan gigi dan mencegah kehilangan gigi yang dapat memengaruhi fungsi
kunyah dan berbicara.
3. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi penyakit gigi
Deteksi dini membantu mencegah infeksi dan komplikasi yang dapat terjadi
akibat masalah kesehatan gigi. Infeksi gigi yang dibiarkan tanpa pengobatan
dapat menyebar dan berdampak negatif pada kesehatan umum.

Kegiatan lain dari Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut di Unit Layanan
Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI yaitu Penyuluhan Kesehatan gigi dan
mulut hal ini bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, dan pemahaman
kepada masyarakat tentang pentingnya perawatan gigi yang baik serta bagaimana

22
menjaga kesehatan gigi secara efektif. Beberapa tujuan spesifik dari penyuluhan
kesehatan gigi meliputi:

1. Pencegahan penyakit gigi


Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan
gigi, teknik menyikat yang tepat, penggunaan benang gigi, dan kebiasaan
sehari-hari lainnya untuk mencegah penyakit gigi seperti karies dan penyakit
gusi.
2. Meningkatkan kesadaran akan pola makan sehat
Penyuluhan ini bertujuan untuk mengedukasi tentang hubungan antara pola
makan dan kesehatan gigi. Menjelaskan dampak konsumsi makanan dan
minuman tertentu terhadap gigi dan gusi.
3. Promosi perawatan berkala
Mengajarkan pentingnya perawatan rutin gigi dan pemeriksaan berkala oleh
dokter gigi untuk mendeteksi masalah kesehatan gigi lebih awal.
4. Pendidikan tentang perawatan khusus
Memberikan informasi tentang perawatan gigi pada kondisi tertentu, seperti
perawatan ortodontik, perawatan gigi pada anak-anak, atau perawatan khusus
bagi individu dengan kondisi medis tertentu.
5. Mendorong peribahan perilaku
Membantu masyarakat untuk mengubah kebiasaan yang tidak sehat, seperti
merokok atau mengonsumsi makanan dan minuman yang merusak gigi.
3. Cara Untuk mempertahankan program kesehatan yang efektif, beberapa
langkah dapat diambil adalah:
1. Evaluasi rutin
Melakukan evaluasi rutin terhadap program kesehatan untuk menilai kinerja,
pencapaian tujuan, dan efektivitasnya. Dengan melakukan evaluasi secara
berkala, Anda dapat mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan
atau peningkatan.

23
2. Perbaikan berkelanjutan
Berdasarkan hasil evaluasi, lakukan perbaikan atau penyesuaian pada
program. Mengadopsi siklus perbaikan berkelanjutan seperti siklus Plan-Do-
Check-Act (PDCA) dapat membantu dalam meningkatkan program secara
terus-menerus.
3. Edukasi dan pelatihan
Pastikan staf yang terlibat dalam program kesehatan mendapatkan edukasi
dan pelatihan yang diperlukan. Ini akan membantu mereka memahami peran
mereka dengan lebih baik dan meningkatkan pelaksanaan program.
4. Kobalorasi dan kemitraan
Membangun kolaborasi dengan organisasi terutama dengan pejabat
berwenang dalam penyediaan anggaran DEDIKASI atau pihak lain yang
memiliki minat yang sama dalam kesehatan dapat memperluas jangkauan
dan efektivitas program. Kemitraan dengan institusi lain juga dapat
memberikan sumber daya tambahan dan wawasan baru.
5. Kampanye informasi dan kedasaran
Mengadakan kampanye informasi dan kesadaran di masyarakat untuk
meningkatkan pemahaman tentang masalah kesehatan yang ditangani oleh
program, serta cara untuk mempertahankan gaya hidup sehat.

24
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program Deteksi Dini Kesehatan Gigi dan Mulut di Unit Layanan
Kesehatan Sekretariat Jenderal DPR-RI dini memiliki peran penting dalam
menjaga kesejahteraan individu dan masyarakat di lingkungan Sekretariat
Jenderal DPR-RI. Hal ini dilakukan untuk membantu dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan pada tahap awal, meningkatkan kesempatan penyembuhan
yang lebih baik, dan mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius di masa
depan. Adapun peran teknologi dalam pengembangan alat dan metode deteksi
dini yang lebih canggih dan akurat, seperti tes darah, pemindaian gambar
medis, serta penggunaan sensor dan perangkat cerdas. Program edukasi dan
kesadaran, hal ini dilaksanakan untuk peningkatan kesadaran akan pentingnya
deteksi dini serta edukasi mengenai gejala penyakit yang perlu diperhatikan
dapat membantu individu untuk lebih proaktif dalam merawat kesehatannya.
B. Saran
1. Melakukan pemeriksaan rutin: Masyarakat sebaiknya melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin sesuai dengan panduan medis yang berlaku
untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini.
2. Peningkatan aksesibilitas: Mendorong akses yang lebih mudah terhadap
layanan kesehatan, termasuk skrining dan tes deteksi dini, terutama bagi
mereka yang memiliki keterbatasan akses.
3. Peningkatan Edukasi masyarakat: Pentingnya kampanye edukasi yang terus-
menerus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi

25
dini dan bagaimana cara mengidentifikasi gejala awal penyakit.
4. Pengembangan teknologi kesehatan: Mendukung penelitian dan
pengembangan teknologi kesehatan yang inovatif untuk meningkatkan
akurasi, kemudahan penggunaan, dan ketersediaan alat deteksi dini yang
lebih terjangkau.
5. Pengembangan Kolaborasi antar sektor: Kolaborasi antara sektor kesehatan,
pemerintah, industri, dan organisasi non-pemerintah diperlukan untuk
meningkatkan upaya deteksi dini dan memberikan dukungan yang holistik
bagi masyarakat.

26
DAFTAR PUSTAKA

Al-Maweri, S., Ashraf, S., & Al-Jamaei, A. (2018). "Role of Dental Radiographs in
the Early Detection of Periodontal Diseases." Journal of International Oral
Health, 10(5), 231–236.
American Dental Association (ADA). (2021). "Dental Health Education: Teaching
Kids How to Take Care of Their Teeth." [Online]
https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/e/education
American Dental Association (ADA). (2021). "Dental X-Rays (Radiography)."
[Online] https://www.ada.org/en/member-center/oral-health-topics/x-rays
American Dental Association (ADA). (2005). "Guidelines for the Use of Diagnostic
Imaging in Dental Practice." [Online]
https://www.ada.org/en/advocacy/current-policies
American Dental Association (ADA). (2021). "Why Is Dentistry Important?"
[Online] https://www.ada.org/en/about-the-ada/ada-positions-policies-and-
statements/why-is-dentistry-important
https://www.who.int/csr/disease/epidemic-response/en/
Aplikasi Sistem Informasi Layanan Kesehatan https://yankes.dpr.go.id/
National Institutes of Health (NIH). (2021). "Strategies to Improve Health." [Online]
https://www.nih.gov/health-information/strategies-improve-health
Peraturan Meteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2015 tentang
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Peraturan Sekretariat Jenderal DPR-RI No. 6 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
KerjaSekretariat Jenderal DPR-RI.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

27
Walsh, T., Worthington, H. V., Glenny, A.-M., Appelbe, P., Marinho, V. C. C., &
Shi, X. (2019). "Fluoride Toothpastes of Different Concentrations for
Preventing Dental Caries in Children and Adolescents." Cochrane Database of
Systematic Reviews, 3, CD007868.
https://doi.org/10.1002/14651858.CD007868.pub3
World Health Organization (WHO). (2019). "Early Detection and Early Response
(EDER) to Epidemics." [Online]
World Health Organization (WHO). (2021). "Health Promotion." [Online]
https://www.who.int/health-topics/health-promotion#tab=tab_1
World Health Organization (WHO). (2021). "Oral Health." [Online]
https://www.who.int/health-topics/oral-health#tab=tab_1

28
29
30
31

Anda mungkin juga menyukai