Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN


MULUT PADA KELUARGA BINAAN

DOSEN PEMBMBING

Asriawal, S. SiT, M.Mkes

Kelompok 21

Nur Annisa (PO.71.4.261.20.2.015)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN TERAPIS GIGI

D4 ALIH JENJANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “ Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi
dan Mulut pada Keluarga Binaan”.

Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa
mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai
pihak. Aamiin.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Mata Kuliah ini yang telah memberikan tugas makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Gowa, 07 Oktober 2020

Nur Annisa

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
A. Pengertian Keluarga........................................................................................................4
B. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Pada Keluarga.........................................................4
2. Tujuan Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut................................................4
3. Manfaat Pelayanan Kesehatan Gigi Keluarga.................................................................5
4. Kegiatan dalam Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut..................................5
5. Tahap-tahap Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut pada keluarga binaan.....8
1. Tahap persiapan............................................................................................................13
2. Tahap pelaksanaan........................................................................................................14
3. Tahap terminasi.............................................................................................................14
1. Jangkapendek................................................................................................................15
2. Jangka panjang..............................................................................................................15
6. Tenaga Pelaksana Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut pada keluarga
binaan...................................................................................................................................16
BAB III PENUTUP................................................................................................................18
A. Kesimpulan...................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
DOKUMENTASI....................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih cukup tinggi. Dari data
hasil Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan tahun2007, diketahui bahwa 23,43%
penduduk pulau Jawa mengalami permasalahangigi dan mulut. Dari jumlah tersebut,
hanya 32,73% yang mendapatkan perawatanatau pengobatan dari tenaga kesehatan gigi.
Selain itu, indeks karies (DMF-T)/angka pengalaman karies gigi pada penduduk pulau
Jawa adalah sebesar 4,83% yang mengindikasikan bahwa setiap penduduk pulau Jawa,
rata-rata memiliki 5 gigi yang berlubang dimana hal ini termasuk dalam kategori
‘tinggi’ berdasarkan kriteria WHO tahun 1980 (Hanindriyo, 2011). Padahal, jika
kita bandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia, pulau Jawa merupakan
pulaudengan persebaran dokter gigi dan fasilitas kesehatan gigi dan mulut yang terjamin.
Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan gigi dan
mulut sebagian besar penduduk masih kurang.

Penyebaran penduduk yang tidak merata dan berkonsentrasi pada beberapa daerah
serta keadaan geografis yang dipisahkan lautan dan tersebar di berbagai kepulauan
menyebabkan banyak pembangunan dan penyebaran informasi yang tidak merata. Salah
satu masalah yang muncul adalah kurang maksimalnya penyebaran fasilitas dan
pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Kesehatan merupakan salah satu hak yang
dimiliki seorang warga negara yang seharusnya terjamin oleh negara. Setiap warga
negara memiliki hak untuk mendapatkan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
terdapat di Indonesia. untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut
bagi masyarakat.

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia


dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Setiap manusia memiliki lima
kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi
diri (Potter dan Patricia, 1997). Dalam mengaplikasikan asuhan kesehatan kepada
klien/pasien, kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami
hubungan antara kebutuhan klien/pasien terhadap kebutuhan keperawatan.
Meskipunsetiap orang mempunyai sifat yang berbeda-beda, tetapi setiap orang

2
mempunyai kebutuhan dasar yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi
menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit.

Untukmeningkatkanpelayananterhadapmasyarakat Indonesia, sesuai dengan


Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia No. 1415/MENKES/SK/X/2005 tentang
Kebijakan Pelayanan Keluarga Binaan.pemerintah menggalakan program keluarga
binaan,Oleh karena itu, sangat diperlukanpelayanankeluarga
binaanuntukmendukungprogram pemerintahtentangpemerataankesehatan,
khususnyakesehatangigidanmulut di Indonesia. Programkeluarga binaan yang
dilakukanadalahmerencanakansecarasederhanatentangperawatankesehatangigidarisuatuk
eluarga. Hal
iniditujukanuntukmeningkatkankesadarankeluargatersebutuntukmerawatkesehatangigida
nmulut.

Undang–Undang Kesehatan No.36 tahun 2009 pasal 48 mengenai upaya kesehatan


menyatakan bahwa upaya kesehatan merupakan salah satu kegiatan penyelenggaraan
kesehatan gigi dan mulut dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Langkah yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Kesehatan,
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut penduduk Indonesia melalui pelayanan
ditingkat pertama yang dilaksanakan secara efisien, efektif, dan berkualitas

B. Rumusan Masalah
1) Apa itu pengertian Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut pada keluarga
binaan ?
2) Apa Tujuan Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut pada keluarga binaan ?
3) Apa Manfaat Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut pada keluarga binaan?
4) Apa saja kegiatan dalam Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut pada
keluarga binaan ?
5) Bagaimana tahap-tahap Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut pada
keluarga binaan ?
6) Siapa sajakah yang termasuk Tenaga Pelaksana Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi
dan mulut pada keluarga binaan ?
C. Tujuan
1) Meningkatkankesadaranakankesehatangigidanmulutanggotakeluargabinaan.

3
2) Mewujudkan kesehatangigidanmulut bagi setiap anggota keluargabinaan

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menjadi klien (penerima
asuhan keperawatan). Keluarga berperan dalam menentukan asuhan keperawatan yang
diperlukan oleh anggota keluarga yang sakit.
Menurut WHO, Keluarga adalah anggota rumah tangga saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai
peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
B. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Pada Keluarga
1. Pengertian Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut
Pelayanan asuhan merupakan suatu program atau kegiatan yang dilakukan
secara terencana yang mempunyai hasil tertentu pada suatu kelompok tertentu.
Pelayanan asuhan diberikan secara langsung kepada klien/pasien untuk memenuhi
kebutuhan klien/pasien, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang
dihadapinya. Dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut, asuhan
dilaksanakan secara paripurna, artinya semua masalah kesehatan gigi dan mulut
yang dialami klien/pasien dapat diselesaikan dengan tuntas. Pelayanan gigi keluarga
adalah suatu pelayanan kesehatan dasar perorangan paripurna dalam bidang
kesehatan gigi dan mulut yang memusatkan layanannya kepada setiap individu
dalam keluarga binaan.
2. Tujuan Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut
Tujuan Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan Mulut pada keluarga binaan adalah
untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan gigi dan
mulut keluarga mereka sehingga dpat meningkatkan status kesehatan keluarganya.
Ditingkatkannya keluarga dalam :
 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifkasi masalah kesehatan
yang dihadapi oleh keluarga
 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah
kesehatan dasar dalam keluarga
 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat
dalam mengatasi masalah kesehatan pada anggotanya
 Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan
gigi dan mulut terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya
 Menigkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya
3. Manfaat Pelayanan Kesehatan Gigi Keluarga
a) Terpenuhinya berbagai kebutuhan dan tuntutan layanan kesehatan gigi
Pada pelayanan ini tersedia semua jenis pelayanan tenaga kesehatan gigi
yang dapat dipenuhi berbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien beserta
segenap anggota keluarganya.
b) Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
Pelayanan ini tersedia semua jenis pelayanan kesehatan gigi yang
menyebabkan pelayanan akan lebih mudah dilakukan
c) Biaya kesehatan akan lebih terkendali
Diselenggarakan secara terpadu menyebabkan kemungkinan tumpang
tindih pelayanan kesehatan gigi sangat berkurang
d) Mutu pelayanan akan lebih meningkat
Perhatian utama pelayanan ini adalah kepada klien sebagai manusia
seutuhnya dengan pendekatan holistik sehingga mampu menyelesaikan berbagai
masalah kesehatan yang ditemukan (provider dan receiver akan merasa lebih
puas)
e) Ada kepastian biaya pelayanan kesehatan gigi sehingga tenaga kesehatan
keluarga dapat merencanakan pelayanan kesehatan pesertanya.
4. Kegiatan dalam Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut
a) Promotif
Promotif yang dimaksud dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi adalah
tugas Anda sebagai perawat gigi untuk berupaya meningkatkan kemampuan
kesehatan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mampu berperan
secara aktif dalam masyarakat sesuai sosial budaya setempat yang didukung

6
oleh kebijakan publik yang berwawasan. Sasarannya adalah kelompok orang
osehat agar tetap memiliki gigi dan mulut yang sehat. Contoh penyuluhan
kesehatan gigi
Program promotif bertujuan untuk:
 Meningkatkan pengetahuan keluarga di bidang kesehatan gigi
 Memotivasi dan membimbing individu untuk membiasakan pelihara diri
dalam bidang kesehatan gigi dan mulut bagi diri sendiri dan keluarganya
 Dapat menjalankan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi diri
sendiri, dan keluarganya
 Dapat mengenal adanya kelainan dalam mulut sedini mungkin kemudian
mencari sarana pengobatan yang tepat dan benar
b) Preventif
Selanjutnya adalah program bertujuan preventif yaitu pelayanan asuhan secara
sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan penyakit
gigi dan mulut bagi seseorang atau masyarakat. Sasaran yang Anda hadapi
adalah kelompok orang resiko tinggi, seperti anak pra sekolah, anak sekolah dan
ibu hamil dalam keluarga binaan
Perawatan preventif yang dapat Anda lakukan sebagai berikut :
 Perawatan rutin , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan
secara rutin (setiap hari). Misalnya melakukan sikat gigi secara teratur pada
pagi hari sesudah sarapan dan sebelum tidur malam.
 Perawatan periodik, yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan dalam jangka waktu tertentu seperti rutin melakukan pemeriksaan
gigi dan mulut ke pelayanan kesehatan (dokter gigi, puskesmas, rumah sakit)
setiap 6 bulan sekali. Perawatan seperti ini dapat mendeteksi sedini mungkin
kerusakan–kerusakan, kelainan gigi dan mulut. Perawatan yang dilakukan
antara lain adalah dengan melakukan pembersihan karang gigi (scalling)
yang dapat menghindari terjadinya kerusakan jaringan pendukung gigi.
c) Kuratif
Program kuratif, yaitu program yang bertujuan untuk merawat dan
mengobati/memperbaiki gigi anggota keluarga dan kelompok yang menderita
penyakit atau masalah kesehatan gigi dan mulut yang terjadi akibat tidak
dilakukannya perawatan preventif. Sasarannya adalah kelompok orang sakit

7
(pasien) terutama penyakit kronis. Bila sudah terjadi kerusakan gigi, dokter gigi
dapat melakukan penambalan atau pencabutan gigi.

Kegiatan Promotif Pada Kelompok Masyarakat Umum Sumber :


https://encrypted-tbn0.gstatic.com/

Ilustrasi di atas menunjukkan kegiatan yang terencana yang dapat dilakukan


oleh perawat gigi baik di dalam gedung (misalnya, Puskesmas, Posyandu)
maupun di luar gedung, pada semua kelompok masyarakat.

Berikut ini di jelaskan kembali kegiatan yang dilakukan oleh tenaga perawat
gigi adalah dalam bentuk upaya promotif dan preventif serta membantu upaya
kuratif sederhana.
Tindakan promotif meliputi :
a. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
b. Pelatihan kader kesehatangigi
c. Membuat dan menggunakan alatperaga
d. Mendemonstrasikan dan menginstruksikan oralpropilaksis
e. Konseling tindakan promotif dan preventif kesehatan gigi danmulut

Tindakan preventif meliputi :


a. Pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut(OHIS)
b. Sikat gigi bersama/massal
c. Melakukanscalling

8
d. Pencegahan karies denganfluor
e. Kumur-kumur dengan larutanfluor
f. Pengolesan larutan fluor pada permukaan gigi (topikalaplikasi)
g. Pengisian pit dan fissure (pit dan fissuresealent)
Tindakan kuratif sederhana meliputi :
a. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasasakit
b. Perawatan gigi dan mulut pasien pascatindakan
c. Pencabutan gigisusu
d. Penumpatan dengan teknik Atraumatic Restorative Treatment(ART)
e. Penumpatan dengan Glassionomer
f. Penumpatan denganamalgam
5. Tahap-tahap Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut pada keluarga
binaan
a. TahapPengkajian
Dalam asuhan keperawatan gigi, tahap pengkajian merupakan fondasi dari
proses keperawatan gigi. Dalam banyak literatur dikatakan bahwa pengkajian
adalah seni mengumpulkan dan menganalisis data-data subjektif maupun
objektif dari pasien dan mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari
pasien dan hal-hal yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang
berhubungan dengan pelayanan asuhan keperawatan gigi.
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam tiga tahap
kegiatan, yang meliputi pengumpulan data, analisis data, dan penentuan
masalah.
(1) Pengumpulan Data
Tujuan pengumpulan data adalah agar kita sebagai perawat dapat:

 Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan gigipasien


 Untuk menentukan masalah keperawatan gigipasien
 Untuk menilai keadaan kesehatan gigipasien
 Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan
langkah-langkah berikutnya.

Data yang Anda kumpulkan terdiri dari data objektif dan data subjektif.
Pengumpulan data subjektif dapat dilakukan yaitu dengan melakukan

9
pemeriksaan melalui tanya jawab/wawancara pada pasien atau orang lain
berdasarkan keluhan pasien. Ada 2 macam pemeriksaan subjektif/anamnesa yang
dapat Anda lakukan, yaitu:
(1) Auto anamnesa yaitu anamnesa tanpa bantuan orang lain, artinya Anda
sendiriyang langsung bertanya kepadapasien
(2) Allo anamnesa yaitu anamnesa yang dibantu orang lain. Contohnya, pada
saat pemeriksaan anak-anak, orangtua pasien membantu menjelaskan apa
yang ia lihat dari anaknya atau dari gejala yang muncul. Contoh lain, istri
yang memberikan informasi tentang suami yang sakitgigi.
Pemeriksaan subjektif/anamnesa dimulai dari pemeriksaan identitas pasien,
keluhan utama dan tambahan, keadaan kesehatan umum serta riwayat kesehatan gigi.
Sedangkan Pengumpulan data objektif dilakukan berdasarkan pemeriksaan objektif
dalam bentuk pengamatan dan keaktifan Anda sebagai perawat gigi. Data Objektif
merupakan data yang dapat Anda peroleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan
dengan menggunakan standar yang diakui dan berlaku, seperti keadaan rongga
mulut, kebersihan gigi dan kelainan jaringan keras gigi. Pemeriksaan objektif terdiri
dari pemeriksaan extra oral serta pemeriksaan intra oral
(2) Pengolahan Data
Setelah semua data subjektif dan objektif Anda peroleh, apa yang harus
dilakukan dengan data tersebut? Data yang terkumpul perlu Anda olah agar
bermakna dan berguna untuk menentukan tindakan kepada pasien. Secara
umum, pengolahan data dapat diartikan mengubah data ke dalam bentuk yang
lebih berarti berupa informasi. Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang
memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kegiatan atauperistiwa.
Pengolahan data dilakukan setelah kita melakukan pengumpulan data melalui
pemeriksaan subjektif dan objektif. Dari data yang sudah terkumpul seperti
contoh di atas, data ini kemudian harus Anda olah. Setelah diolah, data tersebut
harus disimpulkan dalam bentuk yang bermakna, dari pasien yang sedang Anda
tangani.
(3) Analisis Data
Setelah melakukan pengolahan data, langkah selanjutnya adalah Anda perlu
menganalisa data. Analisa data adalah upaya atau cara untuk mengolah data
menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan

10
bermanfaat untuk solusi permasalahan. Analisis data merupakan kemampuan
kognitif dalam pengembangan daya berpikir dan penalaran yang dipengaruhi
oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian
keperawatan.
Dalam melakukan analisis data, diperlukan kemampuan mengaitkan data dan
menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan
untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan
keperawatan pasien.
Fungsi analisis data adalah :
(1) Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan gigi, sehingga
data yang diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah
dan kebutuhanpasien
(2) Sebagai proses pengambilan keputusan menentukan alternatif pemecahan
masalah yang dituangkan dalam rencana dalam asuhan keperawatan gigi,
sebelum melakukan tindakan keperawatangigi.
b. Tahap Diagnosa
Proses diagnosa keperawatan gigi adalah suatu pendekatan pemecahan
masalah yang dilakukan dalam kerangka pelayanan keperawatan gigi.
Diagnosa keperawatan gigi adalah langkah esensial dalam proses
keperawatan gigi dan membantu Anda sebagai perawat gigi dalam
memfokuskan ilmu pengetahuan dalam proses inti pelayanan keperawatan
gigi untuk keuntungan klien dan kerja sama dengan dokter gigi.
Selanjutnya perhatikan cakupan diagnosa yang Anda lakukan dalam
keperawatan gigi, yaitu
1. Fokus pada kondisi, kebiasaan pasien atau faktor-faktor yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit gigi danmulut.
2. Diagnosa ditegakkan berdasarkan data-data yang didapat selamapemeriksaan,
3. Memerlukan intervensi yang mencakup kesehatan gigi.
4. Diagnosa digunakan dalam perencanaan dan implementasi perawatan
kesehatan gigi serta untuk evaluasi.
Dalam menegakkan diagnosa keperawatan gigi, Anda juga perlu
mengidentifikasi hal- hal sebagai berikut:
1. Masalah aktual dan masalah potensial yang berhubungan dengan

11
kesehatan atau penyakit mulutklien/pasien
2. Faktor-faktor yang menyebabkan masalah dan faktor-faktor risiko yang
mungkin mempengaruhi kondisipasien
3. Bukti-bukti yang mendukung diagnosa keperawatangigi
Dalam membuat diagnosa keperawatan gigi, seorang perawat gigi
mengerjakan semua hal yang terkait dengan pelaksanaan keperawatan gigi.
Lebih jauh lagi, proses diagnosa keperawatan gigi memerlukan pemahaman
dari seluruh cakupan keperawatan gigi dan kolaborasi antara perawatan gigi
dan dokter gigi. Dapat dikatakan bahwa diagnosa keperawatan gigi berbeda
dengan diagnosa dokter gigi. Perhatikan contoh berikut tentang perbedaan
diagnosa keperawatan gigi dengan diagnosa kedokteran gigi.
c. Tahap Perencanaan
Perencanaan adalah suatu kegiatan dalam proses keperawatan gigi dimana
tentukan prioritas implementasi, menetapkan tujuan pasien dan
mengidentifikasi intervensi dan ukuran keberhasilan. Dalam hal ini seorang
perawat gigi harus mendiskusikan dengan pasien rencana asuhan perawatan
apa yang akan dilakukan.
Sebagai seorang perawat gigi, Anda perlu membuat perencanaan tentang
asuhan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya. Membuat rencana
keperawatan dan menentukan pendekatan yang digunakan bertujuan untuk
memecahkan masalah pasien. Rencana asuhan keperawatan yang dibuat
seharusnya dapat mengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah gigi
yang dialami pasien.
Penentuan tindakan/perawatan dalam rencana perawatan yang akan
dilakukan pada pasien sangat tergantung dari diagnosa keperawatan gigi.
Secara garis besar ada 5 tahap dalam fase perencanaan asuhan keperawatan
yaitu menentukan prioritas, mengidentifikasi intervensi, menetapkan tujuan
dan kriteria hasil serta mendokumentasikan perencanaan asuhan keperawatan.
(1) Menentukan Prioritas
Dalam menentukan prioritas asuhan keperawatan, Anda perlu
mempertimbangkan berbagai faktor seperti :
 Sikap pasien, misalnya keinginan atau kekhawatirannya terhadapperawatan
 Keadaan status ekonomipasien
 Pengalaman pasien sebelumnya dalam masalah kesehatangigi
12
 Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanankesehatan
 Kerja sama dengan dokter gigi
(2) Menetapkan Intervensi
Hal-hal yang harus Anda perhatikan dalam menentukan rencana intervensi
keperawatan antara lain adalah:
1) Mengidentifikasi alternatif tindakan sesuai masalah yang dihadapipasien
2) Menetapkan teknik serta prosedur keperawatan yang akandilakukan.
3) Melibatkan pasien dan keluarganya.
4) Melibatkan anggota tim kesehatanlainnya.
5) Mengetahui latar belakang budaya dan agamapasien.
6) Mempertimbangkan lingkungan, sumber, dan fasilitas yangtersedia.
7) Memperhatikan kebijakan dan peraturan yang berlaku.
8) Menjamin rasa amanpasien.
9) Mengarah pada tujuan dan kriteria hasil yang akandicapai.
10) Bersifat realistik danrasional.
11) Rencana tindakan disusun secara berurutan sesuaiprioritas.
Dalam rencana intervensi asuhan keperawatan gigi dan mulut, terdapat 2 hal
yang perlu Anda tentukan yaitu, 1) tindakan apa yang akan dilakukan dan 2)
kompetensi perawat untuk melakukan intervensi tersebut.
(3) Menentukan tujuan
Untuk merumuskan tujuan asuhan keperawatan, Anda perlu memperhatikan
beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Berfokus kepada pasien. Pernyataan tujuan harus merupakan perilaku
pasien yang menunjukkan berkurangnya masalah pasien. (Masalah
tersebut telah diidentifikasi dalam diagnosiskeperawatan).
2. Jelas dansingkat
3. Dapat diukur dandiobservasi
4. Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah danpanjang)
5. Realistik untuk kemampuan/kondisi pasien dalam waktu seperti
yangditetapkan
6. Realistik untuk tingkat pengalaman dan keterampilanperawat
7. Ditentukan bersama oleh perawat danpasien

13
8. Tujuan harus sejalan dan mendukung terapilain

(4) Menetapkan Kriteria Hasil(Indikator)


Anda dapat menggunakan beberapa pedoman dalam menentukan kriteria
hasil/indikator keberhasilan asuhan keperawatan, yaitu:
 Merupakan model/standar yang digunakan untuk membuatkeputusan
1. Dinyatakan sebagai hasil, misalnya merupakan perubahan statuskesehatan
2. Menentukan apakah tujuan dapatdicapai
3. Menentukan kriteria keberhasilan, yang mencakup perubahan perilaku, apa
yang dilakukan oleh pasien dan bagaimana kemampuan pasien sebelum
mencapai tujuan
 Menuliskan dan Mendokumentasikan Perencanaan Asuhan Keperawatan

Mendokumentasikan perencanaan asuhan keperawatan perlu dilakukan


sebagai bukti dan acuan terhadap proses selanjutnya.
Dalam menulis rencana intervensi keperawatan, ada beberapa faktor yang
harus Anda perhatikan, antara lain:
1) Kalimat yang ditulis harus berupa kalimat instruksi, berfungsi untuk
menjelaskan tindakan yang akan dilakukan. Instruksi dibuat secara
ringkas, tegas, tepat dan kalimat mudah dimengerti.
2) Dapat dijadikan alat komunikasi antar anggota keperawatan/ tim
kesehatan lain untuk kesinambungan asuhan keperawatan yang akan
diberikan kepadapasien.
3) Memuat informasi yang selalubaru.
4) Didokumentasikan pada tempat/ kolom yang ditentukan sebagai
pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien.
d. Tahap Implementasi
Hal-hal operasional yang perlu Anda perhatikan dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan, yaitu :
1. Tahap persiapan
a. Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan profesional
pada diri sendiri
b. Memahami rencana keperawatan denganbaik

14
c. Menguasai keterampilan tekniskeperawatan
d. Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan
e. Mengetahui sumber daya yangdiperlukan
f. Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam
pelayanan keperawatan
g. Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk
mengukurkeberhasilan.
h. Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkinmuncul
i. Memiliki penampilan yang meyakinkan sebagaiperawat

2. Tahap pelaksanaan
a. Menginformasikan kepada pasien tentang keputusan tindakan keperawatan
yang akan dilakukan olehperawat
b. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya
terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh perawat. Misalnya , apabila
pasien merasa takut dengan tindakan yang akan dilakukan, perawat dapat
menenangkan pasien.
c. Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar
manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan yang diberikan.

3. Tahap terminasi
a. Terus memperhatikan respons pasien terhadap tindakan keperawatan
yang telah diberikan
b. Tinjau kemajuan pasien dari tindakan keperawatan yang telahdiberikan.
c. Rapikan peralatan dan lingkungan pasien dan lakukanterminasi.
d. Lakukan pendokumentasian datapasien.
e. Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian yang penting dari proses manajemen karena dengan
evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap program atau
pelaksanaan kegiatan
Adapun ukuran pencapaian tujuan pada tahap evaluasi meliputi:
1) Masalah teratasi; jika pasien menunjukkan perubahan sesuai dengan tujuan dan
kriteria hasil yang telahditetapkan.

15
2) Masalah sebagian teratasi; jika pasien menunjukkan perubahan sebagiandari
kriteria hasil yang telahditetapkan.
3) Masalah tidak teratasi; jika pasien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan
sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan
dan atau bahkan timbul masalah/ diagnosa keperawatanbaru.
Evaluasi yang Anda lakukan terdiri dari 2 jangka waktu, yaitu:
1. Jangkapendek
Evaluasi dilakukan di akhir kunjungan pasien dengan melakukan pemeriksaan
kembali pada pasien yang telah dilakukan pelayanan asuhan
2. Jangka panjang
Evaluasi dilakukan 6 bulan sekali setelah evaluasi jangka pendek. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program kegiatan pelayanan
kesehatan gigi danmulut padapasien
f. Tahap Dokumentasi
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau
dijadikan bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap, nyata dan
tercatat. Dokumentasi asuhan keperawatan gigi dan mulut merupakan bagian
integral dari asuhan keperawatan yang dilaksanakan sesuai standar. Dengan
demikian, pemahaman dan keterampilan tentang standar dokumentasi yang baik
merupakan hal mutlak bagi setiap perawat gigi agar mampumembuat dokumentasi
asuhan keperawatan yang baik dan benar.
Beberapa kegunaan dokumentasi bagi perawat dan pasien antara lain:
1. Sebagai AlatKomunikasi
Dokumentasi yang baik dalam asuhan keperawatan akan menghindari atau
mencegah informasi yang berulang. Dokumentasi merupakan alat komunikasi
dalam sistem asuhan keperawatan. Semua data yang tertulis dapat digunakan
oleh setiap anggota tim asuhan keperawatan sebagai informasi awal dalam
melakukan semua tindakan selanjutnya. Dengan adanya komunikasi melalui
dokumentasi, kesalahan juga akan berkurang sehingga dapat meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan. Di samping itu, komunikasi di antara tim
pengasuhan juga dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
2. Sebagai MekanismePertanggunggugatan
Standar dokumentasi memuat aturan atau ketentuan tentang pelaksanaan

16
pendokumentasian. Oleh karena itu, dengan adanya dokumentasi, kualitas
kebenaran data akan mudah dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan
sebagai perlindungan atas gugatan karena sudah memiliki standar hukum.
3. Metode PengumpulanData
Dokumentasi dapat digunakan untuk melihat data-data tentang kemajuan atau
perkembangan pasien secara objektif dan mendeteksi kecenderungan yang
mungkin terjadi. Dokumentasi juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian,
karena data- data yang tersaji dalam berbagai dokumentasi adalah data otentik
dan dapat dibuktikankebenarannya.
4. Sarana Pelayanan Keperawatan SecaraIndividual
Tujuan ini merupakan integrasi dari berbagai aspek pasien tentang kebutuhan
terhadap pelayanan keperawatan sehingga individu dapat merasakan manfaat
dari pelayanankeperawatan.
5. SaranaEvaluasi
Hasil akhir dari asuhan keperawatan yang telah didokumentasikan adalah
evaluasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
6. Sarana Meningkatkan Kerja sama Antar TimKesehatan
Melalui dokumentasi, tenaga dokter, dan tenaga kesehatan akan saling
kerjasama dalam memberikan tindakan yang berhubungan dengan pasien.
Lewat bukti-buktiotentik dari tindakan yang telah dilaksanakan kegiatan
tersebut akan berjalan secara profesional.
7. Sarana PendidikanLanjutan
Bukti yang telah ada menuntut adanya sistem pendidikan yang lebih baik dan
terarah sesuai dengan program yang diinginkan pasien. Khusus bagi tenaga
perawat bukti tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan
pendidikan lanjutan tentang keperawatan.
6. Tenaga Pelaksana Pelayanan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut pada
keluarga binaan
Dalam pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut tersebut dapat
juga dilaksanakan secara tim. Adapun tenaga kesehatan gigi dan mulut yang
terdapat dalam satu tim kesehatan tersebut terdiri dari dokter gigi dan perawat gigi.
Dokter gigi bertindak sebagai pemimpin tim karena dokter gigi adalah tenaga

17
kesehatan akademik profesional sesuai dengan pendidikannya dan memberikan
pelayanan medis. Perawat gigi, sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan
profesionalnya, berfungsi memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
kepada individu, keluarga danmasyarakat.
Tindakan-tindakan di atas dapat dilakukan sendiri oleh perawat gigi, tetapi
dapat pula dilakukan dalam tim. Bila dilakukan dalam tim kesehatan gigi, dokter
gigi mempunyai wewenang dan tanggung jawab memberikan pelayanan medis dan
perawat gigi mempunyai kewenangan memberikan pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut.
Tenaga perawat gigi dapat bertindak sebagai mitra dokter gigi yaitu sebagai dental
asisstant.
 Asistensi pada pelayanan kedokteran gigiumum
 Asistensi pada pelayanan kedokteran gigispesiali
Tugas dokter gigi dalam sebuah tim sebagai berikut:
1. Melaksanakan pelayanan medik gigidasar
2. Menerima rujukan kasus-kasus medik gigi dasar dan merujuk kasus-
kasusspesialistik.
3. Bila diperlukan dapat melaksanakan pelayanan asuhan baik asuhan sistematik
maupun asuhanmasyarakat
4. Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah, mengevaluasi masalah
kesehatan gigi dan mulut di wilayahkerjanya.
5. Mengoordinir perawat gigi dalam menjalankan pelayananasuhan
6. Bertanggung jawab dalam pelaporan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
wilayahnya
Tugas perawat gigi dalam sebuahtim sebagai berikut :
1. Melakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi danmulut.
2. Berdasarkan pendelegasian dokter gigi dapat melakukan pelayanan medik gigidasar.
3. Mengoordinir dan melatih kader dalam bidang kedokteran gigi danmulut.
4. Melaksanakan pelaporan pelayanan kesehatan gigi danmulut.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan asuhan merupakan suatu program atau kegiatan yang dilakukan
secara terencana yang mempunyai hasil tertentu pada suatu kelompok tertentu.
Pelayanan asuhan diberikan secara langsung kepada klien/pasien untuk memenuhi
kebutuhan klien/pasien, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya.
Dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut, asuhan dilaksanakan secara
paripurna, artinya semua masalah kesehatan gigi dan mulut yang dialami klien/pasien
dapat diselesaikan dengan tuntas. Pelayanan gigi keluarga adalah suatu pelayanan
kesehatan dasar perorangan paripurna dalam bidang kesehatan gigi dan mulut yang
memusatkan layanannya kepada setiap individu dalam keluarga binaan dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut
keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.
B. Saran
Untuk selalu meningkatkan kebersihan gigi dan mulut diperlukan pelatihan self
care yaitu suatu proses dalam diri seseorang agar berfungsi secara efektif dalam
menjaga kesehatannya yang meliputi pencegahan dini terhadap penyakit dan mengobati
penyakit dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan gigi dan
mulut terutama dalam lingkup keluarga.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kepmenkes No. 58 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat gigi

Karmawati, Astit Ita dkk, “Konsep Dasar Keperawatan Gigi dan Mulut”, ed 1 cet
1Yogyakarta, deepublish, Agustus, 2014

Departemen Kesehatan RI, 1995, Tata Cara Kerja Pelayanan Asuhan Kesehatan
Gigi dan Mulut Di Puskesmas, Jakarta

Depkes RI 1995, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Asuhan kesgilut.

http://dianhusadaikhwanuddin.blogspot.co.id/p/konsep-pengkajian
keperawatan_1700.html, diunduh tanggal 12 Agustus 2017

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1415 Tentang Kebijakan


Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga Tahun 2005.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 039/MENKES/SK/I/2007


tentang Pedoman Penyelenggaraan Kedokteran Gigi Keluarga.

20
21

Anda mungkin juga menyukai