Oleh
SARDI
RPL 5118085
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia
dan rahmat-Nya, sehingga peneliti mampu menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan
judul Gerakan Karakteristik Pasien dengan Prevalensi Karies Gigi pada Pasien
ini.
2. Sulur Joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes, selaku pembimbing I yang dengan sabar
dan penuh perhatian dalam membimbing penulis dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
3. Sadimin, S.Si.T, M.Kes selaku kepala Prodi D-III Keperawatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Semarang.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan menambah
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit gigi dan mulut menjadi salah satu permasalahan Kesehatan yang
penduduk yang bermasalah gigi dan mulut yang menerima pengobatan serta
perawatan 31,1%, dan indeks DMF-T (delay, missing, filled-teerh) 4,5 dengan
DMF-T pada anak usia 12 tahun 1,38. Menurut data RISKESDAS (2013),
provinsi yang mempunyai prevalensi maslah gigi dan mulut diatas angka
nasional yaitu DKI Jakarta 29,1%, Jawa Barat 28%, Yogyakarta 32,1%, Jawa
adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Salah satu penyebab timbulnya
masalah karies gigi pada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah
ciri atau karakteristik yang secra ilmiah melekat pada diri seseorang yang
dan sebagainya. Penelitian ini mengambil karakteristik umur, jenis kelamin dan
tingka pendidikan untuk mengetahui prevalensi kariesnya pada pasien yang
Puskesmas I Wangon pada tahun 2016 yaitu 74, 7% dan di tahun 2017 menjadi
6 Juni 86 91 177
peneliti ingin mengetahui permaslahannya dari penyakit karies gigi ditinjau dari
karakteristik yang memliki nilai prevalensi karies gigi yang tertinggi. Status
kesehatan gigi dan mulutnya diukur dengan menggunakan indicator dan standar
penilaian yang sesuai dengan WHO. Indictor status kesetan gigi untuk menilai
karies gigi menggunakan indeks DMF-T dan def-t. Menurut Priyono (2000)
DMF-T dan def-t merupakan keadaan gigi geligi seseorang yang pernah
Indikator DMF-T digunakan untuk gigi tetap sedang untuk gigi decidui
Tujuan dari indeks karies gigi adalah untuk melihat satatus karies gigi,
karies gigi ini digunakan untuk dapat mengetahui gambaran karakteristik pasien
dengan prevalensi karies gigi pada pasien yang berkunjung pada layan gigi
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat disusun
dengan prevalensi karies gigi pada pasien yang berkunjung di layanan gigi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dengan prevalensi karies gigi pada pasien yang berkunjung di layanan gigi
Puskesmas I
2. Tujuan Khusus
Puskesmas I Wangon
dengan prevalensi karies gigi pada pasin yang berkunjung di layanan gigi
Puskesmas I Wangon.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Akademik
c. Bagi Masyarakat
diteliti oleh peneliti lain yaitu tentang “Gambaran Karakteristik Pasien dengan
Prevalensi Karies Gigi di Puskesmas Ungaran Tahun 2018 oleh Agus Yelli K,
dimana variabelnya sama yaitu karakteristik pasien ditinjau dari umur, jenis
berpendidikan Diploma.
umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dengan prevalensi karies gigi pada
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
(Kidd dan Bechal dalam Yoanda, 2014). Hal ini akan menyebabkan
Karies gigi timbul karena interaksi empat factor yaitu host yang
meliputi gigi dan saliva, mikro organisme, substrat, serta waktu atau
cerna.
terjadinya remineralisasi.
mendekati pulpa.
4. Karies mengenai pulpa adalah disini kerusakan mendekati atap
1) Menyikat Gigi.
2) Pemberian Fluoride.
a. Arti Prevalensi
Aladokter).
populasi.
populasi target.
b. Prevalensi Karies Gigi
orang (Indrawati, 2013 dan Sabarani, 2014). Indeks karies gigi yang
tidak ditambal.
Missing : jumlah gigi indikasi untuk dicabut atau gigi yang telah
jumlah gigi sulung yang hilang karena karies atau harus dicabut
atau bukan. Pada gigi sulung sering kali gigi hilang karena factor
resorbsi fisiologis atau trauma. Rumus def-t sama dengan yang
digunakan DMF-T.
a. Usia
25 tahun, masa dewasa awal 26-35 tahun, masa dewasa kahir 36-45
b. Jenis Kelamin
disbanding pria. Hal itu disebabkan erupsi gigi anak perempuan lebih
berada lebih lama dalam mulut. Akibatnya gigi anak perempuan akan
Hiperemesis gravidarum)
c. Tingkat Pendidikan
menjadi :
1) Formal
a) Pendidikan Dasar
c) Pendidikan Tinggi
3) Jalur Informal
berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang
B. Kerangka Konsep
Variabel Pengaruh Variabel Terkpengaruh
Karakteristik pasien yang Prevalensi Karies Gigi
berkunjung di layanan gigi
Puskesmas I Wangon
1. Usia
a) 0-4 tahun
b) 5-7 tahun
c) 8-14 tahun
d) 15-44 tahun
e) >45 tahun
2. Jenis Kelamin
a) Laki-laki
b) Perempuan
3. Tingkat Pendidikan
a) TK
b) SD
c) SMP
d) SMA
e) Perguruan Tinggi
Variabel Terkendali Variabel Tak Terkendali
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
C. Pertanyaan Penelitian
A. Jenis Penelitian
(Suparyanto,2010).
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek
2011). Dengan jumlah populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan
karies gigi yang berkunjung di layanan gigi Puskesmas I Wangon pada bulan
2. Sampel
Sampel adlah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
Sampling Purposive.
C. Indentifikasi Variabel
1. Variabel Pengaruh
kepada variabel lain. Dalam penelitian ini variabel yang ingin diteliti adalah
ini meliputi :
1) Usia
a) 0-4 tahun
b) 5-7 tahun
c) 8-14 tahun
d) 15-44 tahun
e) > 44 tahun
2) Jenis Kelamin
a) Laki – laki
b) Perempuan
3) Tingkat Pendidikan
a) TK
b) SD
c) SMP
d) SMA
e) PERGURUAN TINGGI
2. Variabel Terpengaruh
Merupakan variabel yang diidentifikasi menerima dampak dari variabel
gigi.
3. Variabel Terkendali
Merupakan variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh pasien atau tidak
diteliti. Dalam penelitian ini variabel tak terkendalinya adalah OHIS (Oral
Hygiene Simplified).
1. Variabel Pengaruh
a) Usia
1) 0-4 tahun
2) 5-7 tahun
3) 8-14 tahun
4) 15-44 tahun
5) >45 tahun
b) Jenis Kelamin
c) Tingkat Pendidikan
karies gigi antara lain diambil dari tingkat pendidikan TK, SD, SMP,
atau universitas.
2. Variabel Terpengaruh
karies gigi. Maka untuk mengetahui prevalensi karies gigi yang digunakan
3. Variabel Terkendali
email saja.
pulpa.
angka yang memperlihatkan jumlah penderita atau penyakit karies gigi. Jadi
tidak menggunakan nilai debris index atau calculus index (OHI-S) karena
Puskesmas I Wangon.
berkunjung di
layanan gigi
Puskesmas I
Wangon
excavator, pincet
- Nier-bekken
tempat alat
- Kapas
- Alcohol
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
handschoen.
karies gigi.
status.
3) Tahap Pengelolaan Data
dengan langkah-langkah :
sederhana.
3. Entry data, adalah memasukan data dalam suatu media yang lebih mudah
masing variabel.
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Alamat :
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75