Anda di halaman 1dari 19

Prevalensi Terjadi Kelainan Gigi yang Akan Dirawat di

Departemen Konservasi
dengan Pemeriksaan Radiografi Periapikal di RSGM
Unversitas Hasanuddin

Nama : Nitya Anugrah


NIM : J014172010
Pembimbing : Prof. Dr. drg. Barunnawati Yunus, M.Kes,Sp.RKG(K)
Tempat : Ruang Seminar RSGM Universitas Hasanuddin
 Pencitraan gigi merupakan bagian yang serik dilakukan
dari praktik radiologi, baik itu melibatkan deteksi pada
gigi yang bemasalah atau digunakan sebagai pemeriksaan
pada pasien dengan trauma gigi atau orafsial. Deteksi dini
penyakit menggunakan radiografi merupakan hal yang
penting untuk meningkatkan kualitas hidup pada pasien.
Pencitraan gigi atau radiografi gigi dapat dilakukan secara intra
oral maupun secara ekstra oral. Radiografi intra oral yang sering
digunakan sebagai pemeriksaan penunjang dalam diagnosis
penyakit rongga mulut adalah radiografi periapikaL

Radiografi Periapikal (PA) adalah teknik pencitraan dua-dimensi


yang paling umum digunakan pada konservasi (endodontik),
radiografi periapikal dapat mendeteksi lesi ketika ada perforasi
pada kortikal plate atau erosi di dalam atau diluar permukaan
kortex.
 Fokus utama pada konservasi gigi adalah kariologi dan
endodontologi. Karies merupakan biofilm yang diinduksi
dan penyakit multifactorial pada jaringan keras. Lesi
karies muncul karena rusaknya lapisan enamel pada
mahkota gigi dan, apabila dibiarkan terus menerus dan
tidak dilakukan perawatan akan terjadi kerusakan yang
terjadi hingga ke pulpa.
 Bahan pengisi yang digunakan untuk restorasi karies
adalah amalgam, komposit dan glass ionomer dan
memberikan gambaran radiopaque. Selain itu, karies
sekunder yaitu terjadinya karies pada bahan restorasi yang
ada juga dapat di deteksi menggunakan fotoradiografi,
bahan pengisi pada foto radiografi memberikan gambaran
berwarna radiopaque.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja kelainan yang akan dirawat dibagian Konservasi?
2. Bagaimana gambaran klinis serta gambaran radiografi
kelainan gigi yang akan dirawat dibagian konservasi gigi?

TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui kelainan yang akan dirawat dibagian
Konservasi
2. Untuk mengetahui gambaran klinis serta gambaran radiografi
kelainan gigi yang akan dirawat dibagian konservasi gigi
KARIES

Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yang meliputi email, dentin
dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam suatu
karbohidrat yang dapat diragikan. Proses terjadinya karies ditandai dengan
demineralisasi jaringan keras gigi yang diikuti kerusakan bahan organiknya.
Karies merupakan penyakit multifactorial yang disebabkan oleh biofilm yang
diinduksi dan digerakkan oleh gula dan terjadinya remineralisai jaringan
keras.
Karies superfisial
 Karies superfisial adalah karies yang baru terbentuk dan
hanya terjadi pada jaringan email gigi. Gambaran
radiografi berupa gambaran radiolusen pada enamel gigi
dan tidak meluas ke dentin
Karies media
 Karies media merupakan karies dari email yang sudah
melebar ke dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.
Pada gambaran radiografi memperlihatkan gambaran
radiolusen dari email yang meluas ke dentin.
Karies Profunda
 Karies profunda merupakan karies yang telah mengenai
setengah dentin dan terkadang melibatkan jaringan pulpa.
Pulpitis reversible
 pulpitis reversibel dapat disebabkan oleh apa saja yang
mampu mencederai pulpa. Pulpitis reversibel terbagi
menjadi dua yaitu dengan gejala /simtomatik (akut) dan
tanpa gejala/asimtomatik (kronis).
Pulpitis irreversible
 pulpitis ireversibel disebabkan oleh keterlibatan bakterial
pulpa melalui karies.Pada pemeriksaan radiografi
kemungkinan tidak menunjukkan sesuatu yang jelas terlihat
secara klinis, mungkin memperlihatkan suatu kavitas
proksimal yang secara visual tidak terlihat atau memberikan
kesan keterlibatan tanduk pulpa.
HASIL
 Tabel 3.1 prevalensi kelainan gigi yang dilakukan
pemeriksaan radiografi periapikal di RSGM Unhas pada
tanggal 10 Juni 2018-10 Agustus 2019
Kelainan gigi N %

Pulpitis Reversible 31 5.21

Pulpitis Irreversible 126 21.18

Nekrosis Pulpa 195 32.77

Abses Periapikal 118 19.83

Obturasi 40 6.72

Pasak 21 3.52

Panjang Kerja 64 10.76

Jumlah 595 100


 Tabel 3.2 prevalensi kelainan gigi yang dilakukan pemeriksaan
radiografi periapikal di RSGM Unhas pada tanggal 10 Juni
2018-10 Agustus 2019 berdasarkan jenis kelamin
Laki-laki perempuan
Kelainan gigi
n % n %

pulpitis reversible 11 4.58 20 5.63


pulpitis irreversible 54 22.50 72 20.28
nekrosis pulpa 77 32.08 118 33.24
abses periapikal 46 19.17 72 20.28
obturasi 16 6.67 24 6.76
pasak 7 2.92 14 3.94
panjang kerja 29 12.08 35 9.86
jumlah 240 100.0 355 100.0
PEMBAHASAN
 Di Indonesia karies masih menjadi masalah yang paling
sering terjadi pada rongga mulut. Pada umumnya karies
ditemukan pada tahap lanjut karena masyarakat tidak akan
melakukan pemeriksaan dan perawatan jika tidak terdapat
keluhan misalnya rasa sakit atau pembengkakan, sehingga
proses peradangan akan terus berlanjut dan menimbulkan
berbagai kerusakan dan penyakit rongga mulut lain yang
lebih parah
 Pemeriksaan radiografi sangat dibutuhkan dalam
kedokteran gigi sebagai pemeriksaan penunjang,
dikarenakan beberapa penyakit rongga mulut terkadang
sulit unuk diidentifikasi karena memiliki tanda dan gejala
klinis yang hampIr sama. Pemeriksaan radiografi
memungkinkan untuk dapat melakukan diagnosis kondisi
fisik pada kasus yang sangat sulit dibedakan, menentukan
prognosis, memandu dalam perawatan, mengevaluasi dan
mengobservasi hasil perawatan, serta membantu
perencanaan perawatan.
 Penggunaan foto radiografi periapikal memiliki kelebihan
yaitu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang gigi
dan jaringan disekitarnya yang mengalami kerusakan,
sehingga teknik foto ini yang paling sering digunakan
pada departemen konservasi.
KESIMPULAN
 Berdasarkan data yang diambil mengenai kelainan gigi
pada departemen konservasi yang diambil menggunakan
radiografi periapikal di RSGM Unhas pada tanggal 10
Juni-10 Agustus 2018 dapat disimpulkan bahwa total foto
yang dilakukan adalah 595 kali dan kelainan gigi yang
paling sering ditemukan adalah nekrosis pulpa sebanyak
195 (32,77%)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai