Kista Dentigerous
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2021
Oleh :
Preseptor :
KISTA DENTIGEROUS
Afriade Yolanda, Putri Aisyah MIrza, Nanda Afila Gusira
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2021
tidak erupsi dengan daerah sekitar gigi yang enamel akhir proses. Hal ini dapat menimbulkan gejala sakit
epitelnya berkurang. Cairan yang muncul ini bersifat kepala, obstruksi sinus, epifora karena obstruksi
hiperosmolar karena adanya albumin, immunoglobulin duktus nasolakrimalis, sinusitis berulang, rinore
dan debris epitel skuamosa. Cairan hiperosmolar ini purulen, elevasi dasar orbita, dan fraktur. Tumpukan
menyebabkan masuknya cairan ekstraselular ke lesi pada dasar orbita dapat menyebabkan diplopia
dalam kista sehingga mengakibatkan membesamya dan bahkan kebutaan.6 Selain itu, dapat timbul gejala
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2021
kista. Lapisan epitel dari kista ini mensekresikan pembengkakan pada wajah, dan malformasi hidung.10
kolagen dan faktor aktivasi osteoklas yang 6. Prinsip Diagnostik
menyebabkan reasorbsi tulang lokal yang a. Gambaran Radiologi
6,7
menyebabkan semakin membesamya ukuran kista. Studi pencitraan (atau thopantomographs)
Ada 3 teori mengenai pembentukan kista biasanya menunjukkan radiolusensi unilokular dengan
dentigerous. berbagai ukuran, terkait dengan mahkota gigi yang
Teori pertama menyatakan bahwa kista tidak erupsi, dengan batas sklerotik yang jelas. Jika
disebabkan oleh akumulasi cairan antara epitel email ruang folikel pada radiografi lebih dari 5 mm, kista
tereduksi dan mahkota gigi. Tekanan cairan 5 odontogenik dapat dicurigai. 6,9
mendorong proliferasi epitel email tereduksi ke dalam CT scan memberikan detail tulang yang superior,
kista yang melekat pada cement-enamel junction dan membantu dalam penentuan ukuran dan luas lesi, dan
mahkota gigi. berguna untuk membedakan lesi maksila yang berasal
Teori kedua menyatakan bahwa kista diawali dari antral dari lesi ekstra-antral.6
dengan rusaknya stellate reticulum sehingga Pada MRI ditemukan gambaran homogen secara
membentuk cairan antara epitel email bagian dalam hipointens pada gambar dengan pembobotan T1 dan
dan bagian luar. Tekanan cairan tersebut mendorong hiperintens pada gambar pembobotan T2. 6
proliferasi epitel email luar yang menyisakan b. Gambaran Histoparologi
perlekatan pada gigi di bagian cement-enamel Secara histologis, ada perbedaan temuan tergantung
junction; lalu epitel email dalam tertekan ke atas pada apakah lesi tersebut meradang. Kista yang tidak
permukaan mahkota. Saat telah terbentuk sempurna, meradang menunjukkan 2 sampai 3 lapisan sel kuboid
mahkota akan berprotrusi ke dalam lumen, dan akar- hingga sel skuamoid yang berdekatan dengan jaringan
akarnya memanjang ke sisi luar kista. ikat fibrosa, jarang menunjukkan sel bersilia, mukosa,
Teori ketiga, kista dentigerous disebabkan oleh atau sebasea. Kista yang meradang menunjukkan
peradangan jaringan periapikal akibat infeksi epitel proliferasi yang jauh lebih tebal, dengan rete
periapikal yang berasal dari gigi sulung , yang hiperplastik, peradangan kronis, dan kadang-kadang
mencapai dan merangsang pertumbuhan benih gigi keratin hialin (badan Rushton). Celah kolesterol sering
8
permanen sehingga memberikan akumulasi cairan. terjadi.9
Pada setiap teori, cairan menyebabkan proliferasi 7. Diagnosis Banding
kistik karena kandungan hiperosmolar yang dihasilkan Diagnosis banding meliputi uniksitik
oleh cellular breakdown dan produk produk sel ameloblastoma, adenomatoid odontogenik tumor
sehingga menyebabkan gradient osmotic untuk (AOT), stadium awal dari kista Gorlin, ameloblstik
8
memompa cairan ke dalam lumen kista. fibroma, ameloblastik fibro-odontoma, odontogenik
5. Manifestasi Klinis keratosit.9
Pasien biasanya tidak menunjukkan gejala atau 8. Penatalaksanaan
asimptomatik, sehingga kista ini ditemukan secara Pada pasien denga kista dentigerous umumnya
kebetulan saat pemeriksaan radiologi gigi rutin. tatlaksana yang dilakukan ditentukan dari ukuran kista
Namun, nyeri mungkin dialami saat terjadi ekspansi dan lokasi kista, usia pasien, gigi yang terkena
tulang atau resorpsi gigi yang berdekatan.9 dampak dan hubungan kista dengan struktur vital
Kista dentigerous muncul perlahan dan bisa disekitarnya. Ada beberapa penatalaksanaan terapi
bertahan beberapa tahun tanpa gejala. Ketika terjadi kista dentigerous pada lesi yang kecil, seperti
invasi sinus maksilaris, biasanya muncul gejala di enukleasi, yaitu pengerokan mukosa dinding kista
4 Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2021
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
disertai dengan pencabutan gigi yang sakit dan Keadaan Umum : sakit sedang
pembuangan dinding kista yang menonjol. Jika lesi Kesadaran : CMC
besar maka dilakukan marsupialisasi dengan surgical Tekanan darah : 120/73 mmHg
drain yaitu membuat suatu jendela pada dinding kista Frekuensi nadi : 88x/menit
dalam pembedahan, mengambil isi kistanya dan Suhu : 36,5 o c
memelihara kontuinitas antara kista dengan rongga Pernapasan : 18x/menit
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2021
11
mulut, sinus maksilaris dan rongga hidung. Sianosis : tidak ada
9. Prognosis Edema : tidak ada
Prognosis dari kista dentigerous untuk sebagian Anemis : tidak ada
histopatologis didiagnosis kista dentigerous sangat Ikterus : tidak ada
11
baik, rekurensi jarang ditemukan. Pemeriksaan Sistemik
10. Komplikasi Kepala : normochepal
Terjadinya kista residual pada penatalaksanaan yang Mata : konjungtiva anemis -/- sclera ikterik
kurang sempurna terlebih pada tindakan enukleasi. -/-
11
Terjadi rekurensi juga sangat kecil. Thoraks : S1S2 reguler murmur (-) gallop (-)
LAPORAN KASUS suara napas bronkoversikuler rh-/- wh -/-
Identitas Pasien Abdomen : supel, busing usus (+) normal
Nama : Ny. Sri Melati Ekstremitas : CRT< 2 detik, udem tidak ada
Usia : 31 tahun Status Lokalis THT-KL
Jenis Kelamin : Perempuan Telinga
Alamat : Padang Pemerik Kelainan Dekstra Sinistra
saan