BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
SKENARIO 3
4) Tahap fluktuasi, pada tahap ini hanya ada bila kista telah
mengerosi tulang secara sempurna
11 b) Kista yang
terjadi pada rahang
bawah dapat
menyebabkan
12 parestesi dan dapat
terjadi perubahan
displastik
13 a) Kista yang
terjadi pada rahang
atas dapat menyumbat
dan
14 merubah posisi
maxillary antrum dan
rongga hidung, terutama
kista
14
15 yang berukuran
besar.
16 b) Kista yang
terjadi pada rahang
bawah dapat
menyebabkan
17 parestesi dan dapat
terjadi perubahan
displastik
Komplikasi yang dapat terjadi dari kista dentigerous di antaranya :
a. Kista yang terjadi pada rahang atas dapat menyumbat dan
merubah posisi maxillary antrum dan rongga hidung, terutama
kista yang berukuran besar.
b. Kista yang terjadi rahang bawah dapat meneybabkan parestesi
dan dapat terjadi perubahan dispalstik
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kasus dari skenario ini dapat disimpulkan bahwa pasien
di diagonosis menderita kista dentigerous yang dimana terhambatnya
pembentukan gigi geraham rahang bawah dan taring rahang batas akibat
mahkota gigi masih berada di dasar gusi.
2.2 Saran
Mahasiswa untuk mengetahui lebih lanjut tentang kista dentigerous ini
dan kasus ini sering terjadi pada masyarakat dan penatalaksanaannya agar
menambah ilmu pengetahuan.
16
DAFTAR PUSTAKA
No 1 : 619-677
dre Epilhcli0l Linings. Asian Joumal Oml Mirllolircirll Srrrgen vol 10.No1.
Mappangara, Surijana dan Andi Tajrin. Kista radikuler dan kista dentigerous.
Neville, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. Oral and maxillofacial pathology 2
Shear M. Kista rongga mulut (terj.) ed. 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
2003. p.229-32