Anda di halaman 1dari 41

Kista

Case Report Session

Dentigerous
Afriade Yolanda – 2040312100
Putri Aisyah Mirza – 2040312139
Nanda Afila Gusira – 1710313027

Preseptor :
dr. Dolly Irfandy, Sp. THT-KL (K)
01

01 02

03

Pendahuluan 04

05

06
Pendahuluan

• Kista dentigerous alah kista odontogenik yang berasal dari mahkota gigi yang impaksi, gigi ektopik, atau gigi yang
tidak tumbuh.
• Jenis kista odontogenik kedua terbanyak setelah kista radikuler.
• Kista dentigerous umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, sering ditemukan secara kebetulan melalui pemeriksaan
radiologi rutin.
• Terapi definitif untuk kista ini adalah dengan membuang kista dan gigi impaksi yang ikut terlibat.
01

02 02

03

Tinjauan 04

Pustaka 05

06
DEFINISI

• Kista dentigerous alah kista odontogenik yang berasal dari mahkota gigi yang impaksi, gigi ektopik, atau gigi yang
tidak tumbuh.
• Kista ini merupakan lesi patologis berupa rongga, dilapisi oleh epitel yang mengelilingi mahkota gigi dan berisi
cairan.
• Kista ini terbentuk oleh akumulasi cairan antara epitel email yang tereduksi dan mahkota gigi.
KLASIFIKASI
sesuai dengan posisi berkembangnya kista pada mahkota gigi :

1) Kista dentigerous sentral : kista mengelilingi mahkota secara asimetris,


menggerakkan gigi ke arah yang berlawanan dengan erupsi normal.

2) kista dentigerous lateral : kista berkembang pada sisi medial dan distal dari
gigi dan meluas jauh dari gigi, hanya menutupi sebagian mahkota gigi,
menyebabkan miringnya gigi ke arah yang tidak diliputi kista.

3) Kista dentigerous sirkumferensial : seluruh organ email disekitar leher gigi


menjadi kistik, sering menyebabkan gigi bererupsi menembus kista sehingga
menghasilkan gambaran seperti kista radikular
EPIDEMIOLOGI

• Kista dentigerous menyumbang 24% dari semua kista rahang


• Jenis kista odontogenik kedua terbanyak setelah kista radikuler.
• Kista ini dapat ditemukan pada anak-anak maupun dewasa dengan insiden tertinggi pada dekade kedua atau
ketiga kehidupan.
• Sekitar 70% kasus terjadi pada mandibula dan 30% pada maksila.
• Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita dengan rasio 1,6:1. 2,3
• Gigi yang sering mengalami kista dentigerous adalah gigi molar ketiga mandibula diikuti oleh gigi kaninus
maksila.
• Kista dentigerous ini sangat jarang berasal dari gigi ektopik yang tumbuh di sinus maksilla.
PATOFISIOLOGI
Ada 3 teori :
1. Teori pertama : kista disebabkan oleh akumulasi cairan antara epitel email tereduksi
dan mahkota gigi. Tekanan cairan 5 mendorong proliferasi epitel email tereduksi ke
dalam kista yang melekat pada cement-enamel junction dan mahkota gigi.

2. Teori kedua : kista diawali dengan rusaknya stellate reticulum sehingga membentuk
cairan antara epitel email bagian dalam dan bagian luar. Tekanan cairan tersebut
mendorong proliferasi epitel email luar yang menyisakan perlekatan pada gigi di
bagian cement-enamel junction; lalu epitel email dalam tertekan ke atas permukaan
mahkota. Saat telah terbentuk sempurna, mahkota akan berprotrusi ke dalam lumen,
dan akar-akarnya memanjang ke sisi luar kista.

3. Teori ketiga : kista dentigerous disebabkan oleh peradangan jaringan periapikal


akibat infeksi periapikal yang berasal dari gigi sulung , yang mencapai dan
merangsang pertumbuhan benih gigi permanen sehingga memberikan akumulasi
cairan.
MANIFESTASI KLINIS
• Biasanya asimptomatik : kebetulan ditemukan saat pemeriksaan
radiologi gigi rutin.
• Muncul perlahan dan bisa bertahan bertahun2 tanpa diketahui
• Invasi ke sinus maksila : gejala sakit kepala, obstruksi sinus,
epifora karena obstruksi duktus nasolakrimalis, sinusitis berulang,
rinore purulen, elevasi dasar orbita, dan fraktur.
• Tumpukan lesi pada dasar orbita dapat menyebabkan diplopia dan
kebutaan
• Dapat timbul gejala pembengkakan pada wajah, dan malformasi
hidung
• Nyeri mungkin dialami saat terjadi ekspansi tulang atau resorpsi
gigi yang berdekatan.
PRINSIP DIAGNOSTIK

Gamabaran Radiologi

X-Ray : radiolusensi unilokular dengan berbagai ukuran, terkait dengan


mahkota gigi yang tidak erupsi, dengan batas sklerotik yang jelas. Jika
ruang folikel pada radiografi lebih dari 5 mm, kista odontogenik dapat
dicurigai.
CT Scan : detail tulang yang superior, membantu dalam penentuan ukuran
dan luas lesi, dan berguna untuk membedakan lesi maksila yang berasal
dari antral dari lesi ekstra-antral.
MRI : gambaran homogen secara hipointens pada gambar dengan
pembobotan T1 dan hiperintens pada gambar pembobotan T2
PRINSIP DIAGNOSTIK
Gamabaran Histopatologi

Kista tanpa inflamasi : 2 sampai 3 lapisan sel kuboid hingga sel


skuamoid yang berdekatan dengan jaringan ikat fibrosa,
jarang menunjukkan sel bersilia, mukosa, atau sebasea

Kista inflamasi : epitel proliferasi yang jauh lebih tebal, dengan


rete hiperplastik, peradangan kronis, dan kadang-kadang
keratin hialin (badan Rushton). Celah kolesterol sering
terjadi.
DIAGNOSIS BANDING

• Uniksitik ameloblastoma
• Adenomatoid odontogenik tumor (AOT)
• Stadium awal dari kista gorlin,
• Ameloblstik fibroma,
• Ameloblastik fibro-odontoma,
• Odontogenik keratosit
TATALAKSANA

Pada pasien denga kista dentigerous umumnya tatlaksana yang


dilakukan ditentukan dari ukuran kista dan lokasi kista, usia pasien,
gigi yang terkena dampak dan hubungan kista dengan struktur vital
disekitarnya. Ada beberapa penatalaksanaan terapi kista dentigerous
pada lesi yang kecil, seperti enukleasi, yaitu pengerokan mukosa
dinding kista disertai dengan pencabutan gigi yang sakit dan
pembuangan dinding kista yang menonjol. Jika lesi besar maka
dilakukan marsupialisasi dengan surgical drain yaitu membuat suatu
jendela pada dinding kista dalam pembedahan, mengambil isi
kistanya dan memelihara kontuinitas antara kista dengan rongga
mulut, sinus maksilaris dan rongga hidung.
KOMPLIKASI

Terjadinya kista residual pada penatalksanaan yang kurang


sempurna terlebih pada tindakan enukleasi. Terjadi
rekurensi juga sangat kecil.
PROGNOSIS

Prognosis dari kista dentigerous untuk sebagian


histopatologis didiagnosis kista dentigerous sangat baik,
rekurensi jarang ditemukan.
01

02

03

Laporan 04

Kasus 05

06
IDENTITAS PASIEN

Identitas Pasien : Ny. Sri Melati


Usia : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Padang
KELUHAN UTAMA

Nyeri dan bengkak pada pipi kanan sejak 3 bulan SMRS


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Awalnya gigi geraham kanan atas berlubang dan


nyeri,lalu timbul bengkak dan nyeri di pipi kanan.
• Keluar ingus dari hidung tidak ada.
• Rasa ingus mengalir di tenggorok tidak ada.
• Riwayat keluar darah dari hidung tidak ada.
• Gangguan penciuman tidak ada.
• Rasa kebas di wajah tidak ada.
• Bersin -bersin > 5x bila terkena debu / dingin tidak
ada.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• DM (-)
• HT (-)
• Kolesterol (-)
• Asma (-)
• Alergi (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Riwayat keganasan tidak ada


• Riwayat asma tidak ada
RIWAYAT PEKERJAAN, SOSIAL EKONOMI
DAN KEBIASAAN
Pasien merupakan karyawan RSUP Dr. M. Jamil Padang.
01

02

03

Pemeriksaan 04

Fisik 05

06
STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : CMC
Tekanan Darah : 120/73 mmHg
Frekuensi Nadi : 88 x/menit
Frekuensi Nafas : 18 x/menit
Suhu : 36,5 o c
PEMERIKSAAN SISTEMIK

Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak
ikterik
Thorax : Paru dan Jantung dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Extremitas : Akral hangat
PROGNOSIS

Prognosis dari kista dentigerous untuk sebagian


histopatologis didiagnosis kista dentigerous sangat baik,
rekurensi jarang ditemukan.
Pemeriksaan
 
STATUS LOKALIS THT
Kelainan Kongenital
Kelainan Dekstra
-
Sinistra
-
  Trauma - -
Daun Telinga
Radang - -
Kelainan Metabolik - -
Nyeri Tarik - -
Nyeri Tekan Tragus - -
  Cukup Lapang Lapang Lapang
  Sempit - -
Liang & Dinding Telinga
Hiperemis - -
Edema - -
Massa - -
  Bau - -
  Warna - -
Sekret / Serumen
Jumlah - -
Jenis - -
MEMBRAN TIMPANI : Utuh
  Warna Putih ke abu-abuan Putih ke abu-abuan
  Refleks Cahaya + jam 5 + jam 7
Utuh
Bulging - -
Retraksi - -
Atrofi - -
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
MEMBRAN TIMPANI
  Jumlah Perforasi - -
Perforasi Jenis - -
Kuadran - -
Pinggir - -
     
 
 
Gambar Membran Timpani
 

  Tanda Radang - -
  Fistel - -
Mastoid
Sikatrik - -
Nyeri Tekan - -
Nyeri Ketok - -
  Rinne + +
  Weber Lateralisasi
Tes Garpu Tala Tidak Ada
 
Schwabach = =
Kesimpulan Normal Normal
Audiometri Tidak ada Keluhan Tidak ada Keluhan
Timpanometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan
     
Pemeriksaan
 
STATUS LOKALIS THT
Deformitas
Kelainan Dekstra
-
Sinistra
-
 
Hidung Luar Kelainan Kongenital - -
  Trauma - -
Radang - -
Massa - -
  Deformitas - -
Sinus Paranasal
Nyeri Tekan - -
Nyeri Ketok - -
Rinoskopi Anterior
  Vibrise + +
Vestibulum
Radang - -
  Normal / Cukup Lapang Lapang Lapang
Kavum Nasi

Sempit - -
Lapang - -
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Rinoskopi Anterior
  Lokasi - -
 
Sekret Jenis - -
Jumlah - -
Bau - -
  Ukuran Eutrofi Eutrofi
 
Warna Normal Normal
Konka Inferior
Permukaan Licin Licin
Edema - -
  Ukuran Eutrofi Eutrofi
 
Konka Media Warna Normal Normal
Permukaan Licin Licin
Edema - -
  Cukup Lurus/ Deviasi Tidak ada deviasi Tidak ada deviasi
 
 
  Permukaan Licin Licin
Septum
Warna Normal Normal
Spina - -
Krista - -
Abses - -
Perforasi - -
  Lokasi - -
 
  Bentuk - -
  Ukuran - -
Massa
Permukaan - -

Warna - -
Konsistensi - -
Mudah digoyang - -
Pengaruh Vasokonstriktor - -
STATUS LOKALIS THT
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
  Normal / Cukup Lapang Normal Normal
 
Koana
Sempit - -
Massa - -
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
  Warna Merah muda Merah muda
Mukosa
Edema - -
Jaringan Granulasi - -
  Ukuran Eutrofi Eutrofi
 
Warna Normal Normal
Konka Inferior
Permukaan Licin Licin
Edema - -
Adenoid Ada / Tidak - -
Muara Tuba Eustachius Tertutup Sekret - -
Edema Mukosa - -
  Lokasi - -
 
Ukuran - -
Massa
Bentuk - -
Permukaan - -
Post Nasal Drip Ada / Tidak - -
Jenis - -
Pemeriksaan
STATUS LOKALIS THT
Kelainan Dekstra Sinistra
Trismus   - -
Uvula Edema - -
 
Bivida -  
  Simetris / Tidak Simetris Simetris
Palatum Molle + Arkus Faring
Warna Merah muda Merah muda
Edema - -
Bercak / Eksudat - -
Dinding Faring Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
  Ukuran T1 T1
 
Warna Merah muda Merah muda
 
Tonsil Permukaan Licin Licin
Muara Kripti - -
Detritus - -
Eksudat - -
  Warna - -
 
Edema - -
Perlengketan
Abses - -
Perlengketan - -
  Lokasi - -
 
Bentuk - -
Tumor
Ukuran - -
Permukaan - -
Konsistensi - -
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Gigi Karies / Radiks ? ?
Kesan ? ?
  Warna Merah muda Merah muda
 
Bentuk  Normal Normal  
Lidah
Deviasi - -
Massa - -
PEMERIKSAAN KGB LEHER

Inspeksi
Lokasi : Tidak tampak pembesaran KGB
Bentuk : Tidak tampak pembesaran KGB
Soliter/Multipel : Tidak tampak pembesaran KGB
 
Palpasi
Bentuk : Tidak teraba pembesaran KGB
Ukuran : Tidak teraba pembesaran KGB
Konsistensi : Tidak teraba pembesaran KGB
Motilitas : Tidak teraba pembesaran KGB
DIAGNOSIS KERJA

Kista Dentigerous

• Diagnosis Banding : -
• Diagnosis Tambahan : -

Terapi Anjuran : Maksilektomi medial perendoskopik


PROGNOSIS

Quo ad Vitam : Bonam


Quo ad Sanam : Bonam
01

03 02

03

Diskusi 04

05

06
Diskusi

Perempuan usia 31 tahun dengan diagnosis kista dentigerous

Kista dentigerous adalah kista yang berasal dari mahkota gigi yang
impaksi, gigi ektopik, atau gigi yang tidak tumbuh. Kista ini merupakan
kista odontogenik yang dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa
dengan insiden tertinggi terjadi pada dekade kedua atau ketiga
kehidupan.
Diskusi

Pasien datang dengan keluhan utama nyeri dan bengkak pada pipi kanan.

Kista detigerous umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun


demikian, erupsi gigi yang tertunda atau pembengkakan wajah mungkin
menjadi keluhan utama. Ketika sinus maksilaris diinvasi, gejala klasik
penyakit sinus seperti nyeri wajah, sakit kepala, sekret hidung purulen
atau obstruksi nasolakrimalis dapat terjadi.
Diskusi

• Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan yang khas untuk


kasus ini.
• Setelah dilakukan CT-scan menunjukkan suatu kista dentigerous
pada sinus maksila.
• Pada pasien dilakukan operasi maksilektomi medial perendoskopik
untuk mengangkat kista tersebut.
• Sesuai literatur, terapi definitif pada kista dentigerous adalah
dengan mengangkat kista dan gigi impaksi yang ikut terlibat.
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai