Anda di halaman 1dari 9

Kista Erupsi dan Kista

Primordial
KISTA ERUPSI Merupakan jaringan lunak
Nama lain: Erupsi Hematoma
analog dari kista dentigerous.

Kasus yang paling sering terlihat pada


anak-anak dibawah umur 10 tahun.
Kista berkembang dari akumulasi
Walaupun kista ini dapat muncul pada
cairan pada ruang folikular pada
berbagai gigi erupsi, tetapi lesi sering
gigi yang erupsi.
timbul pada gigi permanen M1, dan
insisivus maksila.

Trauma permukaan dapat


Gambaran Klinis: tampak halus,
mengakibatkan munculnya
berupa pembengkakan translusen
darah pada cairan sistik,
pada mukosa gingival diatas mahkota
sehingga berwarna biru hingga
gigi susu atau permanen yang erupsi.
coklat keunguan.
Gambaran histopatologik: . Pada
bagian atap kista, tampak lapisan
tipis sel epithelial skuamosa non-
keratinasi. Sedangkan di bawah
lamina propria terdapat infiltrasi
sel inflamatorik.

Perawatan
• Tidak dibutuhkan perawatan karena umumnya akan rupture dengan
sendirinya sehingga memungkinkan gigi untuk erupsi. Apabila kista
tidak rupture, maka dibutuhkan eksisi atap kista agar gigi dapat
erupsi.
Kista Primordial/
Odontogenik
Keratosis
Merupakan kista yang berasal dari sisa Merupakan kista yang terjadi sebanyak
sel dental lamina/dental primordium. 3-11% kasus kista odontogenik

Pada odontogenik keratosis berukuran


kecil umumnya asimptomatik dan
Odontogenik keratosis dapat ditemukan
ditemukan ketika pemeriksaan
pada pasien anak hingga orang tua,
radiograf. Kista dengan ukuran yang
sekitar 60% terjadi pada umur 10-40
lebih besar biasanya disertai nyeri,
tahun dan cenderung muncul pada laki-
bengkak, atau drainase. Beberapa kista
laki.
yang berukuran “extremerely large”
umumnya asimtomatik.
Patogenesis:
• Pembesaran kista odontogenik keratosis dipengaruhi oleh
faktor-faktor dari epiteliumnya sendiri, reaksi enzimatis dari
dinding fibrous kista, dan faktor-faktor berikut:
• Proliferasi yang tinggi dari protein Ki-67Overekspresi protein
antiapoptosis Bcl-2
• Overekspresi protein interface seperti MMPs 2 dan 9, TGF, IL-
1α, dan IL-6
• Mutasi tumor supresor gen PTCH pada kromosom 9p22.3-q31
Odontogenik keratosis cenderung tumbuh
pada arah anteroposterior di rongga
medulla tulang tanpa menyebabkan
ekspansi tulang secara nyata. Hal inilah
yang menunjukkan perbedaan klinis dan
radiograf karena kista dentigerous dan
radikuler dengan ukuran yang sama
disertai ekspansi tulang.

Odontogenik keratosis pada radiograf


terlihat area radiolusen jelas dengan tepi
halus dan kortikal. Lesi besar, umumnya
pada posterior dan ramus assenden
mandibula terlihat multilokular.
Gambaran Histopatologi:
• Batas epithelial terdiri dari lapisan stratified
squamous epithelium yang seragam, setebal 6-8
sel
• Epitel parakeratinisasi mengandung debris
keratinasi dengan sel basal
• Pada sel basal terlihat pola seperti pagar dengan
banyak nucleus yang ukurannya seragam.
• Jika kista terinflamasi, semua karakteristik
mikroskopis hilang.
Perawatan:
• Umumnya perawatan untuk odontogenik keratosis
adalah enukleasi dan kuretase.
• Pengangkatan kista secara menyeluruh sulit
dilakukan karena dinding kista yang tipis dan rapuh.
• Odontogenik keratosis umumnya sering mengalami
rekurensi akibat pengangkatan kista yang kurang
sempurna.
• Daerah yang rentan untuk mengalami rekurensi
adalah badan posterior dan ramus asendens.
sumber
• Neville
• Regezi
• http://www.jcda.ca/article/b6 diakses pada 6 Maret 2017 pada pukul
12.20 AM

Anda mungkin juga menyukai