PEMICU 2
Disusun Oleh:
200600169
KELOMPOK 5
2021
Nama Pemicu : Gigi anakku banyak yang hitam…
Narasumber : Ami Angela Harahap, drg., Sp.KGA., M.Sc.; Dr. Essie Octiara, drg.,
Sp. KGA.; Minasari, drg., MM
Skenario:
Seorang anak laki-laki berusia 4,5 tahun diantar Ibu datang ke RSGM FKG USU,
dengan keluhan gigi belakang kiri bawah anak sakit sejak 6 bulan yang lalu dan banyak gigi
lain berlubang. Hasil anamnesis, ibu memberikan ASI (air susu ibu) dengan frekuensi
kapan saja anak mau dari lahir sampai anak berusia 2 tahun. Setelah anak lepas dari ASI,
anak mengonsumsi susu botol lebih dari 4x sehari dan minum susu sebagai pengantar tidur
anak. Anak baru mulai menyikat gigi pada usia 4 tahun sampai sekarang, dengan waktu
menyikat gigi, pada pagi hari sebelum makan dan sebelum tidur namun tidak teratur. Anak
hanya mau menyikat gigi nya sendiri.
Hasil pemeriksaan intraoral menunjukkan:
Gigi 75 Nekrosis pulpa disertai hiperplastik gingiva, gigi 52,51 DAAK dengan gigi nekrosis
pulpa, 61,62, 63, 64, 85 radiks, gigi 54, 65, 73, 84 karies dentin, nilai OHIS anak 2,3. Oklusi
dental anak adalah mesial step. Dokter gigi akan merencanakan ekstraksi, restorasi dan
akhirnya TAF.
Pertanyaan:
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Bawah kanan Bawah kiri
Gigi permanen
Atas kanan Atas kiri
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 51 52 53 54 55 56 57 58
Bawah kanan Bawah kiri
1) Cara Palmer’s
Penulisan dengan cara Palmer’s hampir sama dengan penulisan dengan cara
Zsigmondy, hanya berbeda pada penulisan gigi susu. Cara ini dianggap cara
yang paling mudah dan universal untuk dental record.
Gigi permanen:
Penulisan pada gigi permanen tetap menggunakan angka arab (angka
biasa). Adapun urutan penomoran gigi permanen adalah sebagai berikut:
87654321 12345678
87654321 12345678
EDCBA AB C D E
EDCBA ABCDE
Contoh: m1 atas kiri = |D
i2 atas kanan = B|
2) Cara Amerika
Penulisan dengan cara Amerika menggunakan penomoran yang dimulai
dari gigi molar akhir atas kiri, ke kanan, ke bawah kanan, dan ke bawah
kiri. Tanpa memperhatikan batas kuadran.
Gigi permanen
Penulisan gigi permanen menggunakan angka arab (angka biasa). Adapun
urutan penomoran gigi permanen adalah sebagai berikut:
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
87654321 12345678
87654321 12345678
Contoh: I1 atas kanan = 1|
M2 atas kiri = |7
Gigi decidui
Penulisan pada gigi decidui menggunakan angka romawi. Adapun urutan
penomoran gigi decidui adalah sebagai berikut:
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
DAFTAR PUSTAKA
1. Jingga E, Setyawan H, Yuliawati S. Hubungan pola pemberian susu formula dengan
kejadian Early Childhood Caries (ECC) pada anak prasekolah di TK Islam
Diponegoro Kota Semarang. J Kesehatan Masyarakat 2019;7(1):131-41
2. Adhani R, Sari NN, Aspriyanto D. Nursing Mouth Caries Anak 2-5 Tahun di
Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Jurnal PDGI 2014; 63(1): 5-6.
3. Listrianah, Zainur RA, Hisata LS. Gambaran karies gigi molar pertama permanen
pada siswa –siswi sekolah dasar negeri 13 Palembang tahun 2018. JPP 2018; 13 (2):
136-149.
4. Minasari. Peran gigi geligi pada rongga mulut. Medan: USU Press 2018:27
5. Kusumadewi, S. Taksonomi dan nomenklatur gigi. 2017.
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/13803/1/7ad1caefc676c2fffc07dccdc7ed34d1.pdf.
[ 29 September 2021]
6. Salma AFF, Boenjamin F, Jeddy. Perbedaan Keparahan Karies Gigi Molar Pertama
Pada Anak Usia 6-9 Tahun Dengan 10-12 Tahun (Kajian Pada Radiograf Panoramik
Di Rsgm-P Fkg Universitas Trisakti Periode 2017-2019). JKGT 2021; 3(1): 10.
7. Herdiyanti Y, Epsilawati L, Oscandar F, Nurianingsing R. Gambaran densitas kamar
pulpa gigi sulung menggunakan cone beam CT-3D. Dental Journal 2013; 46(2): 62.
8. Suarniti LP. Pencabutan dini gigi sulung akibat caries gigi dapat menyebabkan gigi
crowding. Jurnal Kesehatan Gigi 2014; 2 (2): 233-8.
9. Amrullah SSA, Handayani H. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan erupsi
gigi permanen pada anak. Makassar Dental Journal 2014; 3(1): 2.
10. Angela A. Pencegahan primer pada anak yang beresiko karies tinggi. Maj. Ked. Gigi
(Dent. J.) 2005; 38 (3): 130-134.
11. Gunadi, H. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan 1st Ed. Jakarta 2013:
Hipokrates.
12. Adnyani NP, Artawa IMB. Pengaruh Penyakit Gigi Dan Mulut Terhadap Halitosis. J
Kesehatan Gigi 2016; 4(1): 25.
13. Widhianti I, Suwelo IS. Perawatan Saluran Akar Satu Kali Kunjungan Pada Gigi
Insisif Sulung NonVital (Laporan Kasus). Journal of Dentistry Indonesia 2008; 10(3):
693.
14. Mariati, NW. pencegahan dan perawatan karies rampan. Jurnal Biomedik (JBM)
2015;7(1):23-8