Anda di halaman 1dari 18

NURSING BOTTLE

CARIES

Kelompok 2

nursing bottle caries / early childhood caries


merupakan karies dengan pola lesi yang unik
pada bayi, balita dan anak prasekolah yang
disebabkan oleh pemberian susu botol, ASI
ataupun cairan bergula termasuk karbohidrat
dalam waktu yang panjang selama beberapa
jam sampai tertidur dan kadang-kadang
sepanjang malam.
Definisi karies botol sebenarnya adalah
bentuk spesifik dari rampant karies pada
gigi sulung.

Karies yang terjadi pada anak-anak ini


biasa disebut Nursing Mouth Caries
(NMC), Nursing Bottle Syndrome,
Bottle Milk Caries, Baby Bottle Tooth
Decay, Sugar Bottle Caries, Early
Childhood
Caries,
Milk
Bottle
Syndrome, dan Breast Milk Caries

Proses karies ini terjadi jika terdapat


kombinasi/interaksi antara beberapa
faktor. namun jika salah satu saja
faktor tidak berinteraksi, maka
proses karies tidak akan terjadi.

Host

Bakteri

Faktor-faktor
yang
menyebabkan
karies

Waktu

Substra
t

a. Host (Gigi)
Gigi susu lebih mudah terserang karies
daripada gigi tetap. Hal ini disebabkan
karena enamel gigi susu mengandung lebih
banyak bahan organik dan air sedangkan
jumlah mineralnya lebih sedikit daripada gigi
tetap. Selain itu, secara kristalografis kristalkristal gigi susu tidak sepadat gigi tetap.
b. Bakteri
Salah satu bakteri yang berpengaruh
terhadap terjadinya karies adalah
Streptococcus mutans.

c. Substrat
Substrat bagi S. mutans dapat berasal
dari jus, susu dan larutan yang manis
yang
bisa
menyebabkan
terjadinya
fermentasi karbohidrat.
d. Waktu
Bakteri dan substrat membutuhkan waktu
yang lama untuk demineralisasi dan
progresi karies. Meminum susu dengan
menggunakan botol dan ASI ketika tidur
sangat tidak baik, cairannya akan
menggenangi rongga mulut (gigi) untuk
beberapa waktu (jam).

Selain faktor tersebut di atas diyakini


bahwa kebiasaan pemberian air susu
ibu (ASI) yang tidak benar pun dapat
menyebabkan terjadinya NMC.

Tahap Perkembangan
Tahap awal
Ditandai oleh pengapuran (white spot), lesi pada
permukaan halus rahang atas gigi susu ketika
anak berumur antara 10 dan 20 bulan. Garis-garis
keputihan yang khas dapat terlihat didaerah
servikal pada permukaan vestibular dan palatal
gigi insisivus maksila.
2. Tahap kedua
Terjadi ketika anak berusia antara 16 dan 24
bulan. Lesi putih mulai berkembang ke dentin
yang berkembang dengan sangat cepat dan
terjadi kerusakan pada enamel. Dentin telah
terbuka dan terlihat lesi berwarna kekuningan.
1.

3. Tahap ketiga
Terjadi pada saat anak berusia antara 20
dan 36 bulan, dengan ciri-ciri lesi besar,
dalam, dan mengiritasi pulpa
4. Tahap keempat
Terjadi pada saat anak berusia antara 30
dan 48 bulan, dengan ciri-ciri terjadinya
fraktur mahkota pada gigi anterior
rahang
atas
sebagai
akibat
dari
kerusakan amelodentinal.

Eric Broderick et al, mengelompokkan


kriteria dari nursing caries yang terjadi
kedalam empat tingkat perluasan,
yaitu:
a. Tipe I. Minimal
Karies terdapat pada dua permukaan gigi
rahang atas dan tidak terdapat pada
permukaan gigi posterior.
b. Tipe II. Mild
Karies terdapat pada lebih dari
dua
permukaan gigi rahang atas dan karies tidak
ditemukan pada gigi posterior.

c. Tipe III. Moderate


Dua atau lebih permukaan gigi anterior rahang
atas menderita karies dan ditemukan satu
atau lebih gigi posterior menderita karies.
d. Tipe IV. Severe
Dua atau lebih permukaan gigi anterior rahang
atas menderita karies, ditemukan satu atau
lebih gigi dengan pulpa terbuka, dan karies
telah terlihat pada gigi anterior rahang bawah.

Gambar
1.
Nursing
caries
yang
mengenai keempat gigi insisivus rahang
atas (tipe 2)

Gambar 2. Nursing caries yang telah


meluas hingga posterior dengan pulpa
telah terbuka (tipe 4)

Perawatan terhadap NMC


(Nursing Mouth Caries)
Perawatan terhadap NMC tergantung pada
tingkat keparahan karies. Penentuan teknik
perawatan NMC sangat ditentukan oleh
diagnosa yang tepat. Pada gigi dengan
karies yang telah mengenai saluran akar
hendaknya dilakukan perawatan endodontik
terlebih
dahulu
sebelum
dilakukan
penambalan, sedangkan pada gigi dengan
karies yang belum mengenai pulpa dapat
langsung dilakukan penambalan.

Pencegahan
1. Berikan nasihat pada orang tua anak agar
membuat anak merasa tenang dan nyaman saat
tidur, jangan memberikan dot botol yang berisi
larutan gula (susu formula atau sari buah), biasakan
berikan anak air putih dalam dot botol atau dot
karet.
2. Usahakan jangan memasukkan gula, madu, atau
yang mengandung larutan gula ke dalam dot botol.
3. Jangan membiarkan anak menghisap ASI secara
kontinyu saat tidur, karena ASI juga dapat
menyebabkan kerusakan gigi. Biasakan anak
menghisap dot botol yang berisi air.
4. Jangan menambahkan gula yang berlebihan

5. Gunakan kain kasa yang dibasahi air atau kain tipis


untuk membersihkan gigi dan gusi anak setelah
makan atau minum yang mengandung gula atau
karbohidrat. Ini akan membantu menghilangkan plak
bakteri dan gula yang tumbuh dalam gigi dan gusi.
6. Jika air minum yang diminum setiap harinya tidak
mengandung fluoride, maka suplemen fluoride atau
perawatn fluoride seperti topikal aplikasi dan fissure
sealant dapat diberikan.
7. Ajarkan kepada anak untuk membiasakan minum
menggunakan gelas atau cangkir menjelang umurnya
1 tahun. Anak sebaiknya berhenti minum
menggunakan dot botol setelah umurnya 1 tahun
8. Berikan nasihat pada orang tua anak untuk segera
mengunjungi dokter gigi, apabila tampak tanda
kemerahan dan bengkak pada mulut anak atau
bercak/spot hitam pada gigi anak.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai