Kehilangan Gigi
Kehilangan gigi posterior sangat memengaruhi perubahan pola oklusi karena gigi
posterior berfungsi sebagai pusat pengunyahan sehingga perubahan yang terjadi
akibat kehilangan gigi posterior akan menyebabkan terputusnya integritas
kesinambungan susunan gigi sehingga kontak oklusi hilang. Hilangnya kontak
oklusi mengakibatkan penderita berusaha mendapatkan kontak oklusi baru pada
gigi anterior sehingga terjadi oklusi ke arah anterior (cusp to cusp dan edge to
edge) apabila kehilangan gigi ini dibiarkan dalam waktu yang lama akan
menyebabkan terjadi pseudo Klas III yang memengaruhi perubahan posisi
kondilus lebih ke anterior. Kehilangan gigi akan menyebabkan tekanan yang lebih
besar pada TMJ akibat bertambahnya berat beban oklusal pada gigi yang masih
tertinggal. Keadaan ini akan memengaruhi sistem neuromuskular dan memicu
timbulnya gejala kelainan TMJ.1
Pada skenario, Edentulus atau kehilangan gigi pada posterior RA dan RB
menyebabkan kontak oklusi gigi posterior berkurang. Karena pasien tidak bisa
menggunakan gigi posteriornya, maka pasien akan mencoba menghancurkan
makanan menggunakan gigi anteriornya. Akibat dari penghancuran makanan
menggunakan gigi anterior, pasien akan memajukan rahang bawahnya untuk
menghancurkan makanan sehingga mengalami oklusi pseudo kelas III, dimana
mandibular pasien lebih maju dari maksila dan posisi TMJ lebih ke anterior.
Akibat dari pseudo kelas III edge to edge dimana insisal anterior pasien bertemu
dengan insisal mandibular pasien yang lama-kelamaan mengakibatan atrisi. Atrisi
gigi anterior juga mengakibatkan perubahan pada vertikal dimensi. Atrisi gigi
anterior berakibat pada kerusakan gigi dan perubahan morphologi gigi dan oklusi,
dimana atrisi akan berperan dalam menyebabkan gangguan TMJ pasien.10
Referensi:
10. Dwipayanti AN, Parnaadji RR, Kiswaluyo. Hubungan Antara Kehilangan Gigi
Posterior Dengan Kliking Sendi Temporomandibular Berdasarkan Jenis Kelamin di Klinik
Prostodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan
2016; 4(3): 507-8.