Anda di halaman 1dari 19

MANAGEMENT OF ANTERIOR

DENTAL CROSSBITE WITH


REMOVABLE APPLIANCES
Pembimbing:
Drg. Dian Noviyanti Agus
Imam, M.D.Sc.
Direview oleh:
Fiprian Yusuf Rifai (G4G014022)
Ika Mayasari (G4G014019)
Previta Ninda Pramukti (G4G014020)

PENDAHULUAN

Crossbite Anterior

Definisi

Etiologi

keadaan gigi insisivus atas desidui


atau permanen berada di sebelah
lingual gigi insisivus bawah
Inklinasi gigi insisivus yang abnormal
Pergeseran rahang bawah kedepan karena adanya
prematur kontak
Anomali Angle Kelas III

Mandibular
Inclined Bite Plane

Tongue Blade
Peranti yang
dapat digunakan

Reverse Stainless Steel


Crown atau SSC terbalik

Peranti Lepasan
Hawley
Elastic Power Chain

MANDIBULAR INCLINED BITE


PLANE

terletak pada rahang bawah dengan perluasan berupa


penebalan plat membentuk dataran miring pada
permukaan lingual gigi anterior RB

TONGUE BLADE
Dapat diaplikasikan pada kasus dental crossbite yang
melibatkan satu gigi. Pasien diinstruksikan untuk
menempatkan tongue blade 45o di belakang gigi yang
mengalami crossbite.

REVERSE SSC
Peranti ini diaplikasikan dengan menyemenkan anterior SSC secara
terbalik pada gigi insisivus sentral maksila yang crossbite. Keuntungan
cara ini adalah mudah melakukannya, dapat dilakukan dalam satu kali
kunjungan. Kerugiannya semen lutingnya dapat lepas saat periode
perawatan, selain itu SSC tidak dapat disemenkan pada gigi yang baru
erupsi

PERANTI LEPASAN HAWLEY


Peranti ini digunakan untuk mengoreksi crossbite anterior
yang melibatkan 1 /lebih gigi. Piranti Hawley berupa piranti
lepas dengan komponen seperti pegas berbentuk S, heliks
ganda ataupun sekrup ekspansi untuk mendorong gigi yang
mengalami crossbite. Posterior bite plane ditambahkan untuk
membuka gigitan agar gigi yang crossbite dapat didorong ke
labial

ELASTIC POWER CHAIN

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengoreksi crossbite


anterior adalah dengan menempatkan open coil di antara insisivus
sentralis dan caninus. Ruang yang telah didapat dipertahankan dengan
penjangkaran berupa rectangle wire yang ditempatkan di seluruh
lengkung. Button ditempelkan pada permukaan lingual gigi crossbite dan
suatu elastic chain dilewatkan dari button melewati insisal hingga ke
rectangular archwire. Chain tersebut dapat menyebabkan intrusi dan
sekaligus menggerakannya ke labial.

KASUS
Seorang anak perempuan usia 8 tahun
CC:
penampilan gigi seri rahang atas kurang baik karena terletak
dibelakang gigi seri rahang bawah
P I:
tidak diketahui
PMH: tidak diketahui
PDH: tidak diketahui
FH:
tidak ada riwayat maloklusi kelas III dalam keluarga
SH:
tidak diketahui
Hasil pemeriksaan:
Intraoral:
gigi insisivus sentral rahang atas kanan dan kiri mengalami
crossbite, gigi insisivus lateral partial eruption. Pasien dalam periode
mix dentition, relasi molar kanan-kiri kelas I, midline Rahang atas
tidak bergeser, namun midline rahang bawah bergeser 2mm ke kiri.
Overjet -2mm
Radiografi: Radiografi Panoramik menunjukkan tidak adanya keadaan
patologis dari tulang ataupun gigi
radiografi sefalometri lateral tidak menunjukkan adanya masalah
pada lengkung tulang rahang maksila dan mandibula

Gambar 2. Gambaran radiografi


panoramik pasien
Gambar 1. Tampilan Klinis
Pasien Crossbite
Anterior

Gambar 3. Gambaran
radiografi

PEMBAHASAN

TAHAP 1
Pasien
dirawat
dengan
menggunakan alat ortodonti
lepasan yaitu plat akrilik
dengan penambahan posterior
bite plane dan skrup ekspansi
untuk mengkoreksi crossbite
anterior.
Skrup ekspansi diaktifkan 0,25
mm setiap 4 hari selama 16
minggu.
Hasil perawatan: setelah 2
bulan pemakaian alat, pasien
menunjukkan relasi insisivus
edge to edge.

Gambar a.Peranti Lepasan


yang digunakan oleh pasien:
1. Plat akrilik, 2. posterior
bite plane 3. Skrup ekspansi,
4.spring tambahan, 5. Klamer
Adam
Gambar b. Tampilan peranti
pada pasien

TAHAP 2
Posterior bite plane pada
peranti pertama dihilangkan,
aktivasi skrup tetap diteruskan
setiap 7 hari selama 2 bulan
untuk mendapatkan overjet
normal

kondisi gigi pasien setelah 2


bulan perawatan

TAHAP 3
Plat akrilik baru dengan
labiolingual spring
disiapkan.
Labiolingual spring
diaktifkan setiap bulan
selama 2 bulan sampai
kondisi crossbite dapat
terkoreksi.
Setelah 8 bulan perawatan
aktif, crossbite semua gigi
insisivus rahang atas
berhasil terkoreksi

peranti kedua

Gambar Follow up pasca perawatan

OBSERVASI
Pasien dalam masa geligi bercampur, sehingga
perlu observasi pada diastema sentral yang
terjadi . Diastema pada insisivus sentral tidak
dilakukan koreksi, karena berkaitan dengan
periode ugly duckling stage, selain itu,
menurut teori primate space, diastema
tersebut akan dapat terkoreksi dengan
sendirinya seiring dengan pertumbuhan gigi
permanen.

KESIMPULAN
1.

2.

Kasus maloklusi kelas III dental harus


dikoreksi sedini mungkin, yaitu pada usia
pertumbuhan (8-11 tahun) agar tidak
berkembang menjadi maloklusi kelas III
skeletal
Pemakaian peranti lepasan Hawley pada
kasus efektif untuk mengkoreksi crossbite
anterior

DAFTAR PUSTAKA
1.

Jirgensone I., Liepa A., dan Abeltins A. 2008. Anterior Crossbite Correction In
Primary And Mixed Dentition With Removable Inclined Plane (Bruckl Appliance).
Baltic Dental and Maxiloofacial Journal. (10)140-144.

2.

Ulusoy T.A., dan Bodrumlu E.H. 2013. Managment of Anterior Dental Crossbite
with Removable Appliance. Turkey: Contemporary Clinical Dentisty (4)223-226.

3.

Rao, Arathi. 2012. Principles and Practice of Pedodontics. India: Jaypee Brother
Medical Publisher Ltd.

4.

Prekumar, Shidar. 2008. Orthodontic-Prep Manual for Undergraduates. India:


Elsevier.

5.

Cameron A.C. dan Widmer R.P. 2008. Handbook of Pediatric Dentistry. London:
Mosby Elsevier.

6.

Mahajan, N., Samriti, B., Pratibha, G., 2013, Early Interception of Anterior
Crossbite in Mixed Dentition Period: Two Case Reports, Indian Journal of Dental
Sciences, 4(5): 113-115.

7.

Proffit, W., Fields, H.W., Sarver, D.M., 2007, Contemporary Orthodontics, 4th ed.,
Mosby Elsevier, St. Louis.

8.

Rahardjo, P, 2009, Peranti Ortodonti Lepasan, Airlangga University Press,


Surabaya

9.

Raju, P.S., Gupta, A., Agarwal, D.K., 2010, Maxillary Expansion Appliances: A
Review, Angle Ort., 31: 73-77.

10.

Ardhana, W., 2011, Alat Ortodontik Lepasan, Fakultas Kedokteran Gigi UGM,
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai