Disusun oleh :
Pembimbing:
Dr. Rudi Hartanto, drg., MS.
PENDAHULUAN
tonjol gigi atau permukaan kunyah dari gigi geligi atas dan bawah.
Kesejajaran dan oklusi gigi geligi adalah hal yang sangat penting pada
sebagian besar tergantung tidak hanya dari posisi gigi- geligi pada lengkung gigi,
tetapi juga pada hubungan dari gigi lawannya yang dibawa dalam oklusi. Posisi
dalam lengkung gigi. Yang kedua menjelaskan hubungan yang normal dari gigi-
yang normal dari lengkung gigi satu sama lain yang dibawa dalam oklusi.
BAB II
KESEJAJARAN DAN OKLUSI GIGI-GELIGI
dari tindakan gaya kompleks dengan arah yang bervariasi. Ketika gigi erupsi,
posisi gigi adalah berasal dari otot-otot di sekitarnya. Bagian labial dari gigi
adalah bibir dan pipi, dimana menyediakan gaya yang relatif ringan tetapi gaya
langsung yang konstan dihasilkan ke bagian lingual. Pada sisi yang berlawanan
dari lengkung gigi adalah lidah, yang menyediakan gaya langsung ke arah labial
dan bukal pada permukaan lingual dari gigi-geligi. Kedua gaya diaplikasikan dari
labial oleh bibir dan pipi seta dari lingual oleh lidah adalah gaya yang ringan
tetapi konstan, ini merupakan tipe dari gaya-gaya yang sepanjang waktu dapat
dalam rongga mulut. Ini disebut posisi netral atau ruangan netral, dimana
kestabilan gigi dicapai. Jika selama erupsi, sebuah gigi diposisikan terlalu jauh ke
arah lingual atau fasial, gaya yang terjadi (lidah jika dalam linguoversi, bibir dan
pipi jika dalam fasioversi) akan mendorong gigi tersebut ke posisi netral. Ini
secara normal terjadi ketika terdapat ruangan yang cukup untuk gigi di dalam
lengkung gigi. Jika ruangan tidak cukup, gaya dari otot-otot di sekelilingnya tidak
mencukupi untuk dapat mem-posisi-kan gigi pada lengkung yang sesuai. Gigi-
geligi kemudian menetap di luar lengkung yang normal, dan gigi berjejal
(crowding) terlihat. Crowding ini menetap sampai terdapat gaya luar tambahan
untuk memperbaiki perbedaan ukuran ggi dan lebar lengkung yang terjadi.
besarnya, arah, atau frekwensi dari gaya otot-otot akan cenderung untuk
memindahkan gigi pada posisi dimana gaya-gaya melawan keseimbangan. Tipe
distribusi ini mungkin dihasilkan jika lidah aktif dengan tidak normal atau ukuran
lidah yang besar. Ini dapat dihasilkan pada gaya yang diaplikasikan dari arah
lingual ke gigi-geligi lebih besar daripada gaya dari arah labial yang dihasilkan
oleh bibir. Ruangan netral tidak hilang tetapi hanya dipindahkan ke labial. Pada
umumnya, ini yang menyebabkan terjadinya flaring labial dari gigi anterior,
sampai gigi-geligi ini mencapai posisi dimana gaya dari labial dan lingual
bite anterior. Jika seseorang dengan kondisi ini diminta untuk menelan, lidah akan
mengisi ruang anterior. Pada awalnya diduga bahwa gaya yang diaplikasikan oleh
lidah selama penelanan dengan tipe ini bertanggungjawab untuk perpindahan gigi
ke arah labial atau flaring dari gigi anterior. Bukti akhir-akhir ini tidak
memperkuat konsep ini. Pada kenyataannya, kemungkinan yang lebih besar dapat
terjadi adalah bahwa gigi-geligi anterior berpindah ke labial oleh karena posisi
istirahat atau posisi posturing yang konstan dari lidah dan bukan aktivitas
usaha pasien untuk menutup mulut, dimana adalah penting untuk menelan secara
efisien.
Gambar 2. A, Open bite anterior
pada dewasa behubungan dengan
lidah yang lebar dan aktif. B,
Selama menelan, lidah terlihat
mengisi ruangan anterior, sehingga
mulut tidakmdapat terkunci rapat
untuk penelanan. C, seorang muda
yang telah mengalamai
perkembangan ke aktiv an lidah
menjadikan open bite anterior
kedua kali. D, Selama menelan,
lidah terlihat mengisi ruangan
Klinisi harus mengingat bahwa gaya otot-otot ini bertindak secara kontan
dan mengatur fungsi gigi. Gaya-gaya tidak secara langsungsung diperoleh dari
sistem otot-otot mulut tetapi berhubungan dengan kebiasaan yang dapat juga
mempengaruhi posisi gigi. Sebagai contohnya; menggigit pipa secara konstan
dapat merubah posisi gigi. Instrumen musik yang ditempatkan di antara gigi
rahang atas dan bawah (contoh; klarinet) mungkin menghasilkan gaya dari labial
flaring labial. Ketika posisi abnormal dari gigi di ketahui, adalah penting untuk
menanyakan tipe kebiasaan ini. Jika penyebab dari posisi yang tidak normal ini
gigi-gigi pada kesejajaran yang normal. Respon fungsional dari tulang alveolar
mesial drifting dari gigi ke arah midline. Selama mastikasi terdapat sedikit
pergerakan ke arah bukolingual, dan juga arah vertikal, pergerakan dari gigi
sepanjang waktu ini juga menghasilkan daerah kontak proksimal. Ketika daerah
ini menjadi aus, mesiap drifting membantu untuk menjaga kontak anatara gigi
menjadi paling terlihat terjadi ketika terdapat permukaan dari gigi posterior yang
rusak oleh karies atau adanya sisa gigi yang diekstrasi. Dengan hilangnya kontak
proksimal, gigi yang berada pada bagian distal dari gigi yang diekstrasi akan drift
dengan arah mesial ke ruangan tersebut, yang mana (khususnya pada daerah
molar) sering menyebabkan gigi ini berada miring pada ruangan tersebut.
Faktor penting lainnya yang membantu ke- stabil-an kesejajaran gigi
adalah kontak oklusal, yang mencegah terjadinya ekstrusi atau supererupsi dari
gigi, dengan begitu dapat menjaga ke-stabil-an lengkung. Setiap kali mandibula
menutup, kontak oklusak yang unik membentuk pola reem-phasize, dan menjaga
posisi gigi. Bila bagian dari permukaan oklusal gigi ini hilang atau berubah,
struktur periodontal yang dinamis akan mengikuti perpindahan dari gigi. Gigi
kembali. Oleh karena itu ketika terdapat gigi yang hilang, tidak hanya bagian
distal dari gigi yang sering pindah ke arah mesial, tetapi juga gigi lawannya
sengkali juga mengalami erupsi. Oleh karena itu, kontak proksimal dan oklusal
adalah penting dalam menjaga kesejajaran dan integritas dari lengkung. Akibat
dari hilangnya satu gigi dapat menjadi berbahaya pada hilangnya ke-stabil-an dari
lengkung gigi.
LENGKUNG GIGI)
Kesejajaran dalam lengkung gigi mengacu pada hubungan antara gigi satu
sama lain di dalam lengkung gigi. Bagian ini menjelaskan karakteristik normal
Dataran dari oklusal (plane) merupakan dataran yang akan bertahan jika
sebuah garis yang digambarkan sepanjang seluruh ujung buccal cusp dan icisal
edge dari gigi rahang bawah, kemudian diperluas menuju dataran untuk
melingkupi sisi ujung bucal cusp dan lingual cusp yang berlawanan. Ketika
dataran oklusal diperiksa, akan menjadi nyata terlihat bahwa dataran tersebut tidak
rotasi yang bergeser secara konstan, occlusal plane yang datar tidak akan
membiarkan kontak fungsional secara simultan pada lebih dari satu daerah dari
lengkung gigi. Oleh karena itu occlusal plane dari lengkung gigi membengkok
dengan cara yang memperbolehkan pemakaian maksimum dari kontak gigi selama
berfungsi. Pada pokoknya, kurva dari occlusal plane merupakan hasil dari
peristiwa nyata dimana gigi di posisi kan pada lengkung dengan derajat inklinasi
yang bervariasi.
dari akar melewati mahkota, sudut dari gigi-geligi yang berhubungan dengan
tulang alveolar dapat diamati (gambar 5). Pada lengkung rahang bawah, gigi-gigi
anterior dan posterior condong ke aran mesial. Molar kedua dan ketiga lebih
condong daripada premolar. Pada lengkung rahang atas, pola inklinasi yang
mesial, dengan kebanyakan gigi molar posterior condong ke distal. Jika dari
pandangan lateral sebuah garis khayal digambar melewati ujung buccal cusp dari
oklusal akan terlihat (Gambar 4), yang cembung untuk lengkung rahang atas dan
cekung untuk lengkung rahang bawah. Garis cembung dan cekung ini benar-benar
cocok ketika lengkung gigi ditempatkan pada oklusal. Kurva dari lengkung gigi
ini pertama kali dijelaskan oleh von Spee dan karena itu disebut dengan curve of
Spee.
Gambar 4. A, Curve of
Spee. B,Curve of Wilson
rahang atas memiliki sedikit inklinasi bukal (gambar 7). Pada lengkung rahang
bawah, gigi posterior memiliki sedikit inklinasi lingual (gambar 8). Jika sebuah
garis digambarkan sepanjang ujung buccal dan lingual cusp dari kedua gigi
posterior kanan dan kiri, dataran / lempeng yang membengkok dari oklusal akan
terlihat (gambar 4). Kurva ini berbentuk cembung pada lengkung rahang atas dan
bahwa terdapat segitiga sama sisi di antara pusat dari condilus dan daerah kontak
mesial dari insisiv satu rahang bawah. Ia menggambarkan ini sebagai sisi yang
memiliki 4 inch. Di lain sisi, jarak dari daerah kontak mesial insisiv satu rahang
bawah ke pusat dari salah satu condilus adalah 4 inch, dan jarak antara pusat dari
condilus adalah 4 inch. Pada 1932, Monson menggunakan segitiga Bonwill dan
pusatnya memiliki jarak yang sama dari permukaan oklusal gigi posterior dan dari
pusar dari condilus. Meskipun konsep ini diperbaiki secara kasar, mereka terlalu
meyederhanakan dan tidak akan dibenarkan pada seluruh kejadian. Reaksi dari
teori yang sederhana ini memicu penyelidikan untuk pertentangan dan pembelaan
dari ide ini. Dari komtroversi ini dikembangkan teori-teori dari oklusi yang
sehingga mudah untuk ditelan. Untuk tunjuan diskusi, permukaan oklusal dari
gigi-gigi posterior dapat dibagi menjadi beberapa daerah. Daerah dari gigi di
antara ujung buccal dan lingual cusp dari gigi-gigi posterior disebut occlusal
table (tabel oklusal) (Gambar 9). Gaya- gaya besar dari mastikasi di aplikasi-kan
pada daerah ini. Tabel oklusal menunjukkan kira-kira 50% sampai 60% dari
dimensi bukolingual total dari gigi posterior dan di-posisi-kan sepanjang sumbu
panjang dari struktur akar. Ini dipertimbangkan sebagai aspek dari dalam (inner
aspect) giginya karena berada turun di antara ujung cusp. Demikian juga daerah
oklusal di luar ujung cusp disebut outer cusp. Aspek inner dan outer dari gigi
disusun dari inklinasi yang diperluas dari ujung cusp ke salah satu daerah
CF(cental fossa) atau jarak ketinggian kontur pada permukaan lingual atau labial
dari gigi-gigi. Kemudian kecondongan lereng disebut inner dan outer incline.
Incline inner dan outer di identifikasi lebih jauh dengan menjelaskan cusp yang
dipisah-pisah kan. Sebagai contohnya, incline inner dari cusp bukal premolar
pertama kanan rahang atas meng identifikasi daerah yang spesifik pada lengkung
yang dituju (contohnya mesial atau distal). Permukaan lereng yang mengarah ke
mesial merupakan yang menghadap bagian mesial dari gigi, dan permukaan
(gambar 11).
Gambar 8. Seluruh gigi posterior sedikit condong ke
arah lingual
Gambar 9. Tabel
oklusal dari premolar
rahang atas
LENGKUNG GIGI)
geligi dalam satu lengkung dengan lengkung lainnya. Ketika kedua lengkung
terlihat. Bagian ini menjelaskan karakteristik normal antar lengkung dari gigi-gigi
presisi. Jarak dari garis yang dimulai pada permukaan distal dari molar ketiga,
mengelilingi lengkung yang tersisa, dan diakhiri pada permukaan distal dari molar
panjang lengkung yang kira-kira sama, dengan lengkung rahang bawah hanya
sedikit lebih kecil (lengkung rahang atas, 128mm; lengkung rahang bawah,
126mm). perbedaan yang kecil ini merupakan hasil dari jarak mesiodistal yang
lebih sempit pada insisiv rahang bawah dibandingkan dengan insisiv rahang atas.
Lebar lengkung merupakan jarak lintas lengkung. Lebar dari lengkung rahang
bawah sedikit lebih kecil daripada lengkung rahang atas, dengan demikian ketika
setidaknya memiliki inklinasi lebih ke fasial), hubungan oklusal yang normal dari
halnya dengan cusp lingual gigi rahang atas mengatup sepanjang daerah CF dari
gigi-gigi rahang bawah (gambar 12). Hubungan oklusal ini menjaga jaringan
lunak di sekitarya. Cusp bukal dari gigi-geligi rahang atas mencegah mukosa
bukal pipi dan bibir dari penurunan di antara permukaan oklusal dari gigi-gigi
selama berfungsi. Demikian juga halnya dengan cusp lingual dari gigi-gigi rahang
bawah yang membantu dalam menjaga agar lidah tidak berada di antara gigi-gigi
Peran dari lidah, pipi, dan bibir tentunya penting selama berfungsi karena
mereka secara terus menerus menempatkan makanan pada permukaan oklusal dari
yang normal membantu efisiensi sebaik mungkin dari sistem otot (musculus)
ketika kemungkinan berbagai trauma dari jaringan lunak (dari pipi atau tongue
lengkung skeletal atau pola erupsi yang berbeda, gigi-geligi mengatup seperti
dengan cara cusp bukal rahang atas berkontak pada daerah CF gigi-gigi rahang
Cusp bukal dari gigi-geligi posterior rahang bawah dan cusp lingual dari
cusp), dan merupakan yaang terutama bertanggung jawab untuk menjaga jarak
antara rahang atas dan rahang bawah. Jarak ini mendukung tinggi vertikal dan
disebut dimensi vertikal dari oklusi. Cusp-cusp ini juga berperan besar dalam
mastikasi karena kontak terjadi pada aspek dalam maupun luar dari cusp. Pusat
dari cusp membulat dan lebar. Ketika dilihat dari oklusal, ujung-ujungnya
berlokasi kira-kira sepertiga jarak lebar total bukolingual dari gigi (gambar 14).
Cusp bukal dari gigi-geligi posterior rahang atas dan cusp lingual dari gigi-
geligi posterior rahang bawah disebut guiding atau noncentric cusp. Ini relatif
tajam, dengan ujung yang nyata berada pada kira-kira seperenam jarak lebar total
bukolingual dari gigi (gambar 14). Daerah kecil dari cusp nonsentrik dapat
mempunyai fungsi penting. Area ini terletak pada lereng dalam dari cusp
nonsentrik, dekat CF dari gigi dan berkontak atau berdekatan dengan bagian kecil
dari bagian luar cusp sentrik lawannya. Daerah kecil dari cusp sentrik (sekitar
fungsi penting. Karena itu daerah ini dsebut bagian luar fungsional (functional
outer aspect). Bagian sebelah luar yang kecil pada masing-masing cusp sentrik
dapat berfungsi melawan lereng bagian dalam dari cusp nonsentrik (gambar 15).
Karena daerah ini membantu dalam memotong makanan selama mastikasi, cusp
seperti yang telah dijelaskan dan untuk menjaga bolus makanan pada tabel oklusal
bawah, sehingga ketika gigi-gigi berada dalam oklusi penuh, hubungan oklusal
yang kencang dan pasti dihasilkan. Hubungan dari gigi pada posisi intercusp
bergerak ke arah lateral dari posisi ini , kontak nonsentrik akan berkontak dan
sistem neuromuscular, yang mengatur gerakan mengunyah. Oleh karena itu, cusp
Ketika lengkung gigi dilihat dari oklusal, tanda yang pasti dapat dilihat,
geligi.
1. Jika garis khayal diperpanjang sepanjang seluruh ujung cusp bukal dari
Pada lengkung normal, garis ini menggaris dengan lembut dan secara
menunjukkan batas antara bagian luar dan dalam dari cusp bukal (gambar
16).
2. Begitu pula, bila garis khayal dipanjangkan melewati cusp lingual dari
memperlihatkan batas antara bagian luar dan dalam dari cusp sentrik
(gambar 17)
sentral dari gigi-gigi posterior rahang atas dan bawah, garis CF akan dapat
penting dari daerah kontak proksimal. Daerah ini secara umum terletak sedikit
lebih ke bukal dari garis CF (gambar 19), yang memyediakan daerah embrasure
lingual lebih besar dan daerah embrasure bukal lebih kecil. Selama berfungsi,
kemudian, embrasure lingualyang lebih besar akan bertidak sebagai katup besar
untuk makanan dapat di mastikasi. Ketika gigi akan berkontak, sebagian besar
makanan akan berpindah jalur menuju ke lidah, yang mana lebih efisien dalam
dan perioral.
harus mencocokan secara sederhana ketepatan garis khayal. Seperti dalam gambar
20, garis BO dari gigi-gigi rahang bawah mengatup dengan garis CF dari gigi-gigi
rahang atas. Secara bersamaan, garis LO dari gigi-gigi rahang atas berkontalk
lawannya. Dilihat dari fasial, cusp-cusp ini secara khas berkontak dengan antara
satu dari dua daerah: 1) daerah CF, dan 2) daerah embrasure dan marginal ridge.
permukaan yang lengkungan/ bengkokan nya tidak sama bertemu, hanya bagian
tertentu yang berkontak, meninggalkan daerah bebas dari kontak lainnya untuk
bertindak sebagai katup agar substansi dapat dihancurkan. Ketika rahang bawah
berpindah selama mastikasi, daerah yang berbeda berkontak, membuat katup-
Gambar 20. A, Cusp bukal (sentrik) dari gigi rahang bawah mengatup pada
CF dari gigi-gigi rahang atas. B, cusp lingual (sentrik) dari gigi-gigi rahang
atas mengatup pada CF dari gigi-gigi rahang bawah.
Jenis kedua dari kontak oklusal adalah antara ujung cusp dan marginal
batas mesial dan distal dari permukaan oklusal yang bergabung dengan
permukaan interproksimal dari gigi. Bagian yang paling tinggi dari marginal
ridege sedikit cembuang. Oleh karena itu, jenis kontak ini digambarkan dengan
ujung cusp yang berkontak dengan permukaan yang rata. Pada hubungan ini,
ujung cusp dapat menembus makanan dengan mudah dan katup dapat ditemui
pada semua arah. Bersamaan dengan gerakan lateral dari rahang bawah, daerah
pengunyahan. Dicatat bahwa ujung cusp yang tepat tidak bertanggung jawab
sendiri untuk kontak oklusal. Daerah sirkuler di sekeliling ujung cusp yang
Ketika hubungan antar lengkung yang normal dilihat dari lateral, itu dapat
Bagaimanapun, terdapat dua pengecualian dari aturan ini: insisiv central rahang
bawah dan molar ketiga rahang atas. Pada kasus ini gigi-gigi mengatup dengan
hanya satu gigi lawannya. Oleh karena itu, di sepanjang lengkung gigi apapun
ke lingual dan mesial dari pasangannya. Ini terjadi pada gigi-geligi anterior
maupun posterior (gambar 21). Pemerikdaan pola kontak yang umum dari
lengkung gigi, sangat membantu untuk mempelajari gigi-gigi posterior dan
DARI GIGI-GELIGI
POSTERIOR PADA
UMUMNYA
2.6.1 Kelas I
geligi yang alami, pertama kali diungkapkan oleh Angle sebagai hubungan kelasI:
2. Cusp mesiobukal molar pertama rahang atas sejajar langsung di atas bukal
3. Cusp mesiolingual molar pertama rahang atas berada pada daerah CF dari
dengan daerah marginal ridge. Pada beberapa kejadian, cusp berkontak dengan
daerah embrasure (dan sering kedua marginal ridge yang berdampingan) secara
langsung, menghasilkan dua kontak pada daerah dari ujung cusp (gambar 22).
Pada kejadian lainnya, ujung cusp terletak seperti berkontak dengan hanya satu
marginal ridge, menghasilakan hanya satu kontakpada ujung cusp. Situasi
23 menggambarkan pandangan dari bukan dan pola jenis kontak oklusal dari
2.6.2 Kelas II
Pada beberapa pasien, lengkung rahang atas besar dan maju ke arah
anterior, atau lengkung rahang bawahnya kecil atau terletak lebih ke posterior.
Kondisi ini akan meghasilkan molar pertam rahang bawah menjadi terletak lebih
ke distal dari hubungan molar kelas I (gambar 24), menjelaskan hubungan molar
1. cusp mesiobukal gigi molar pertama rahang bawah mengatup pada daerah
2. Cusp mesiobukal dari molar pertama rahang bawah sejajar dengan buccal
3. Cusp distolingual dari molar pertama rahang atas mengatup pada daerah
pertumbungan berlebih dari rahang bawah. Pada hubungan ini posisi pertumbuhan
dari molar rahang bawah lebih ke mesial dar molar rahang atas (gambar 25).
1. cusp distobukal dari molar ertama rahang bawah terletak pada embrasure
3. Cusp mesiolingual dari molar pertama rahang atas terletal pada pit mesial
mesial dari pasangan kontak hubungan kelas I, sekitar lebar dari premolar.
ANTERIOR
Seperti juga gigi-gigi posterior rahang atas, gigi anterior rahang atas secara
normal terletak lebih ke labial dari gigi anterior rahang bawah. Tidak sepeti gigi
posterior, bagaimanapun, gigi-gigi anterior rahang ats dan bawah sejajar ke arah
labial, dengan perkiraan kemiringan 122 sampai 28 derajat dari garis acuan
vertikal. Meskipun jumlah yang besar dari variasi terjadi, hubungan yang normal
akan ditemukan hubungan antara incisal edge dari gigi insisiv rahang bawah
berkontak dengan permukaan lingual dari insisiv rahang atas. Kontak ini pada
umumnya terjadi pada fosa lingual dari insisiv rahang atas, kira-kira 4mm dari
gingival ke incisal edge. Dengan kata lain, ketika dilihat dari labial, 3 sampai
5mm dari gigi anterior rahang bawah akan berada di belakang gigi anterior rahang
atas (gambar 26). Karena mahkota dari gigi anterior rahang bawah kira-kira 9mm
panjangnya, sedikit lebih dari setengah mahkota tetap terlihat dari pandangan
labial.
masing karakterisktik ditentukan oleh posisi dan hubungan yang tepat dari gigi-
geligi anterior, yang dapat diperiksa secara horizontal dan vertikal. Jarak
horizontal dimana gigi-gigi anterior rahang atas overlap dengan gigi-gigi anterior
merupakan jarak antara insisal edge labial dari insisiv rahang aran dan prmukaan
labial dari insisiv rahang bawah pada ICP. Petunjuk anterior juga dapat ditentukan
overlap merupakan jarak antara incisal edge dari gigi anterior lawannya. Sepeti
Pada beberpa orang, keadaan normal dari gigi anterior tidak terjadi.
Variasi nya dapat dihasilakn dari perkembangan dan pola pertumbuhan yang
perkembangan rahang bawah (hubungan molar kela II), gigi-geligi anterior rahang
bawah sering berkontak pada daerah sepertiga gingival permukaan lingual dari
gigi rahang atas. Hubungan anterior ini dikenal dengan istilah deep bite (deep
overbite). Jika pada hubungan anterior kelas II, rahang atas bagian sentral dan
lateral, inklinasi labial nya normal, maka dipertimbangkan sebagai divisi 1. Ketika
insisiv rahang atas condong ke lingual, hubungan anterior dikenan dengan istilah
kelas II divisi 2. Deep bite yang parah dapat menghasilkan kontak dengan jaringan
gingiva bagian palatal dari insisi rahang atas. Pada orang lainnya yang
sering terletak maju dan berkontak dengan incisal edge dari gigi-gigi anterior
rahang ats (hubungan molar kelas III ). Pada kasus yang parah, gigi-geligi anterior
rahang bawah dapat terletak sangat jauh maju dimana tidak ada kontak yang
memiliki overlap vertikal yang negatif. Dengan kata lain, dengan gigi-gigi
posterior pada hubungan antar cusp yang maksimal, gigi-gigi anterior lawannya
tidak boleh overlap atau bahkan berkontak satu sama lain. Hubungan anterior ini
dikenal dengan istilah anterior open bita. Pada seseorang dengan open bite
anterior, tidak terdapat kontak gigi anterior yang mungkin terjadi selama
Sampai pada titik ini , hanya hubungan statik dari gig-geligi anterior dan
kontak gigi potensial. Sebuah pengeritan dari jenis dan lokasi dari kontak gigi
yang terjadi selama pergerakan dasar dari rahang bawah adalah penting. Istilah-
bawah dari ICP yang menghasilkan kontak gigi-geligi. Tiga gerakan eksentrik
yang dibahas:
1. Protrusif
2. Laterotrusif
3. Retrusif
Gambar 30. Kontak posteriorprotusif dapat terjadi di antara incline distal dari gigi-
gigi rahang atas dan incline mesial dari gigi-gigi rahang bawah
2.8.1 Pergerakan Protrusif Rahang Bawah
maju dari ICP. Beberapa daerah dari gigi yang berkontak dengan lawannya
oklusal normal, kontak protusif yang lebih dominan terjadi pada gigi anterior, di
antara incisal dan labial edge dari gigi insisif rahang bawah yang bertentangan
dengan daerah fosa lingual dan incisal edge dari insisiv rahang atas. Ini
bawah (bukal) untuk melewati ke arah anterior melalui permukaan oklusal dari
gigi-gigi rahang atas (gambar 30). Kontak protusif posterior terjadi di antara
incline distal dari cusp lingual rahang atas dan incline mesial dari fosa dan
marginal ridge lawannya. Kontak protusif posterior dapat juga terjadi di antara
incline mesial dari cusp bukal rahang bawah dan incline dari fosa dan marginal
edge lawannya.
Gambar 31. Kontak dapat terjadi di antara inclinei dalam dari cusp bukan rahang
atas dan incline dari cusp bukal rahang bawah; hal ini juga dapat terjadi di antara
incline luar dari cusp lingual rahang atas, dan incline dalam dari cusp lingual
rahang bawah. Kontak mediotrusif dapat terjadi di antara incline dalam dari cusp
lingual dan incline dalam dari cusp bukal rahang bawah. Ketika rahang bawah
bergerak ke kanan, kontak yang serupa dapat terjadi pada gigi-gigi kontralateral.
kanan dan kiri bergerak melintasi gigi-gigi lawannya pada arah yang berbeda.
(gambar 31), gigi-gigi posterior kiri rahang bawah bergerak secara lateral
bawah akan bergerak secara medial melewati gigi lawannya. Daerah dengan
kemungkinan kontak untuk gigi-gigi ini adalah pada lokasi yang berbeda dan oleh
karena itu dibuat dengan nama yang berbeda. Dengan melihat dengan lebih
seksama pada gigi-gigi posterior sisi kiri selama pergerakan lateral kiri dapat
diungkapkan bahwa kontak tersebut dapat terjadi pada dua daerah incline.
Pertama, di antara incline dalam dari cusp bukal rahang atas dan incline luar dari
cusp bukal rahang bawah. Yang lainnya adalah di antara incline luar dari cusp
lingual rahang atas dan incline dalam dari cusp lingual rahang bawah. Kedua
kontak ini disebut dengan laterotrusive. Untuk membedakan antara yang terjadi
di antara cusp lingual lawannya dengan yang terjadi di antara cusp bukal
untuk kedua kontak laterotrusif ini. Dikarenkan banyaknya fungsi yang terjadi
pada sisi di mana rahang bawah berpindah, istilah working contact cocok
digunakan.
Selama pergerakan lateral kiri yang sama, gigi-gigi posterior kanan rahang
untuk kontak oklusal adalah di antara incline bagian dalam dari cusp lingual
rahang atas dan incline bagian dalam dari cusp bukal rahang bawah. Ini sebuat
terjadi pada sisi kiri, dan oleh karena itu sisi kanan mempunya kerangka bentuk
sisi nonworking. Dengan begitu kontak mediotrusif ini juga disebut nonworking
Jika rahang bawah bergerak secara lateral ke kanan, tempat potensi dari
kontak akan sama persis , akan tetapi terbalik dari yang terjadi pada pergerakan
lateral kiri. Sisi kanan sekarang mempunyaikontak laterotrusif, dan sisi kiri
mempunyai kontak mediotrusif. Daerah kontak ini berada pada incline yang sama
dengan pergerakan lateral kiri tetapi pada gigi-gigi pada sisi yang berlawanan dari
lengkung.
pengarah selama pergerakan lateral rahang bawah kiri dan kanan. Pada hubungan
oklusan normal, caninus rahang atas dan bawah berkontak selama pergerakan
lateral kiri dan kanan dan karena itu mempunyai kontak laterotrusif. Ini terjadi di
antara permukaan labial dan incisal edge dari caninus rahang bawah dan fosa
lingual dan incisal edge dari caninus rahang atas. Seperti kontak protrusif, kontak
terjadi pada incline dalam dari cusp bukal rahang atas melawan incline luar dari
cusp bukal rahang bawah dan incline luar dari cusp lingual rahang atas melawan
incline dalam dari cusp lingual rahang bawah. Kontak mediotrusif (nonworking)I
terjadi pada invlinedalam dari cusplingual melawan incline dalam dari cusp bukal
rahang bawah.
dari ICP. Dibandingkan dengan gerakan lainya, grakan retrusif adalah kecil.
Gerakan retrusif dibatasi oleh struktur ligamen seperti yang telah dibahas pada
bab I. Selama gerakan retrusif, cusp bukal rahang bawah bergerak ke arah distal
melintasi permukaan oklusal dari gigi-gigi rahang atas yang berlawanan (gambar
32). Daerah dari kontak potensial terjadi di antara incline distal dari cusp bukal
rahng bawah sentrik) dan incline mesial dari fosa dan marginal ridge lawannya.
Kontak retrusif terjadi pada incline yang terbalik dari kontak protrusif karena
KESIMPULAN
yang normal (cusp lingual rahang atas berkontak dengan central fossae lawannya
dan cusp bukal rahang bawah berkontak dengan lawannya (centaral fossae),
daerah kontak potensial selama beberapa pergerakan eksentrik rahang bawah jatuh
pada daerah yang dapat diperkirakan dari permukaan oklusal gigi-gigi. Masing-
masing incline dari cusp sentrik dapat memberikan kontak eksentrik yang
potensial dengan gigi lawannya. Incline dalam dari cusp nonsentrik dapat juga
menggambarkan kontak oklusal yang mungkin terjadi pada molar pertama rahang
atas dan bawah. Mengingat bahwa dareah ini hanya merupakan daerah kontak
sisanya. Jika, bagaimanapun, gigi akan berkontak dengan gigi lawannya selama
tersebut.
Gambar 33. A, sumbu potensial dari kontak selama pergerakan eksentrik
(pandangan lateral dan proksimal). B, sumbu potensial dari kontak eksentrik di
sekeliing di sekeliling cusp-cusp dari molar pertama rahang34.
Gambar atasSumbu
dan bawah
yang
(pandangan oklusal) Kontak diperlihatkan. LT, Laterotrusif;
umumnya MT,untukMediotrusif;
kontak
P, Protusif; R, Retrusif. eksentrik pada gigi-gigi
anterior rahang atas. LT,
Laterotrusif; P, Protrusif
Ketika gigi-gigi anterior mengatup dengan cara yang biasanya, sumbu
potensial dari kontak selama pergerakan rahang bawah yang bervariasi juga dapat