Anda di halaman 1dari 20

KARIES GIGI PADA ANAK

PENGERTIAN KARIES GIGI


(Taubman, 2001).

Karies gigi adalah suatu penyakit dari jaringan kapur (kalsium)


gigi, ditandai dengan kerusakan jaringan gigi yang dimulai
pada permukaan gigi dalam area pit, fissure, kontak proksimal
dan secara progresif menyerang kea rah pulpa. Pada awalnya
hanya dapat dilihat dengan mikroskopis tetapi berlanjut
mejadi lesi putih atau white Spot dan berlanjut menjadi
kapita dan berkembang menjadi infeksi pulpa

Karies gigi adalah suatu penyakit infeksi yang menyebabkan


kerusakan pada jaringan keras gigi
ETIOLOGI KARIES
Faktor Predisposisi terjadinya karies

1) Konfigurasi anatomi yaitu pit, fissure yang dalam


2) Bentuk anatomi gigi yang mempunyai sifat self-
cleansing yaitu embrasure dan sepertiga cervical
3) Posisi gigi pada lengkung gigi, hubungan terhadap
kelenjar lidah, mudah tidaknya dibersihkan
dengan sikat gigi.
4) Kebiasaan mengunyah yang salah
5) Gigi yang terhambat pertumbuhannya
MACAM KARIES GIGI PADA ANAK

• Rampant karies
1

• Karies botol (Baby


2 Bottle Caries )
PENGERTIAN RAMPANT KARIES

• karies yang terjadi sangat cepat, mengenai


beberapa gigi serta sering menimbulkan rasa
sakit sehingga anak rewel. Sering pada anak
usia dibawah lima tahun, penyebaran paling
tinggi anak usia 3 tahun (Heriandi, 2002).
CIRI-CIRI KARIES RAMPANT YAITU
1) Terjadinya sangat cepat bila dibandingkan karies gigi umumnya,
2) Penyebarannya mengenai beberapa gigi sekaligus pada gigi yang biasanya tahan terhadap
karies,
3) kapita karies berwarna putih sampai kekuningan
4) Jaringan karies lunak,
5) Serta sering menimbulkan rasa nyeri atau dapat terjadi pembengkakan.

• Gejala klinis yang sering dijumpai pada anak yang terkena karies rampant yaitu adanya
1) Pada anak usia 4-8 tahun atau remaja 11-19
2) Gigi yang terkena karies rampant biasanya sudah mengalami kerusakan beberapa gigi
atau semuanya menjadi gangren atau radix.
3) Konsistensi lesi karies sangat lunak dengan warna kuning sampai cokelat muda
4) Pada umumnya karies sudah dalam
5) Terkena pulpa akan menimbulkan sakit bila disertai abses yang menyebabkan anak susah
makan bahkan tidak mau kanan karna sakit
6) Melalui foto rongseng akan terlihat radiolucent di sekitar apex gigi
 
ETIOLOGI RAMPAN KARIES

1) Terdapat berbagai faktor penyebab karies rampan, tetapi faktor


utama ialah
2) Sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung
karbohidrat terutama diantara waktu makan
3) Berkurang sekresi dan kekentalan saliva, Penurunan pH yang
berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan
demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies
rampan dimulai.
4) Faktor psikologis umumnya stress yang menyebabkan
berkurangnya sekresi saliva
5) Faktor sistemik penyakit umum
6) Faktor keturunan
Pencegahan karies rampan menurut (Syaifudin, 2008).

a) Setelah diberi makan, bersihkan gusi anak dengan kain atau lap bersih.
b) Bersihkan atau sikat gigi anak jika giginya sudah erupsi.
c) Bersihkan dan pijat gusi pada area yang ompong dan mulai flossing semua
gigi anak yang telah erupsi, biasanya pada usia 2-2,5 tahun.
d) Jangan membiarkan anak tertidur sambil minum melalui botol yang berisi
susu formula atau jus buah atau larutan yang manis.
e) Jika anak membutuhkan dot untuk pemberian makan yang regular pada
malam hari atau hingga tertidur, berilah anak dot bersih yang
direkomendasikan oleh dokter gigi atau dokter anak. Jangan pernah
memasukkan dot dengan minuman yang manis.
f) Jika air yang diberikan kepada anak tidak mengandung fluoride, tanyakan
dokter gigi apa yang sebaiknya diberikan pada anak.
g) Mulai berkunjung ke dokter gigi sejak tahun pertama kelahiran secara teratur.
h) Jika anak mempunyai masalah dengan giginya, segera periksa ke dokter gigi.
PENCEGAHAN KARIES MENURUT (ROHAENI A.,
2009).
1) Pemilihan diet:
2) Diet adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari- hari oleh individu.
3) Instruksi kebersihan mulut:
4) Perawatan dengan flour:
Fluor diperoleh dari alam atau dari bentuk sediaan. Sumber flour alami yaitu air
sumur, air kali, garam, ikan, dll. Dalam bidang kedokteran gigi, penggunaan
flour untuk pencegahan karies yaitu penggunaan secara local dan systemic.
Fluor masuk secara oral sehingga mempunyai efek topical pada gigi.
Penggunaan flour secara systemic yaitu untuk mencapai permukaan email
melalui proses pencernaan. Cara ini berefek sejak saat sebelum erupsi dan
sesudah erupsi. Penggunaannya melalui air minum (PAM), tablet, dan obat
tetes 14-16 American Dental Association (ADA) merekomendasikan dosis
penambahan flour bagi anak-anak dalam beberapa tingkatan usia, sesuai
dengan level flour yang terdapat pada air minum
Perawatan karies rampan (Mariati, 2015).
1. Pada kunjungan pertama menghilangkan rasa nyeri dan penambalan sementara dengan
obat-obatan yang diberikan pada kapita.
2. Pemberian obat dapat dilakukan secara lokal maupun oral.
3. Pemberian obat secara lokal dilakukan langsung dengan zinc oxide eugenol
4. Sedangkan pemberian secara oral yaitu obat-obatan sedativa dan analgesik, diberikan
pada nyeri yang telah lanjut, dan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab karies.
5. Bila rasa nyeri telah hilang maka perawatan dapat dilanjutkan.
6. Perawatan karies rampant harus dilakukan secara sistematis dan komprehensif secara
menyeluruh.
7. Dilakukan oral profilaksis dengan cara menyikat gigi secara benar dan teratur.
8. Perlu memperhatikan penanggulangan tingkah laku anak dengan bersahabat dengan
anak sehingga tidak terkesan bahwa dokter gigi itu akan menyakiti.
9. Perawatan harus sesingkat mungkin agar anak tidak bosan.
10.Selain itu pula perlu dipersiapkan teknik atau cara untuk meningkatkan motivasi anak
selama perawatan.
11.Topical aplikasi dengan flour sebagai preventif
12.Evaluasi setiap 3 bulan sekali
karies rampan
KARIES BOTOL (BABY BOTTLE CARIES )

• Karies botol adalah suatu karies yang terjadi pada bayi dan
anak yang masih sangat muda ditandai dengan pola tersendiri
atau khas berupa karies yang hebat dan parah pada gigi
desidui disebabkan cara pemberian makanan atau susu atau
ASI yang tidak tepat.
• Karies botol tidak tergantung pada jumlah gigi yang terlibat
tetapi pada usia bayi dan anak, gigi dan posisi yang terlibat.
• Definisi karies botol sebenarnya adalah bentuk spesifik dari
rampant karies pada gigi sulung.
• Banyak istilah-istilah yang digunakan untuk menjelaskan
Istilah tersebut adalah Baby Bottle Caries, Early Childhood
Caries, Baby Bottle Tooth Decay dan Nursing Caries.
Ciri-ciri karies botol

1) Yang membedakannya dengan


rampan karies adalah
2) Banyaknya gigi yang terlibat
3) Lesi berkembang dengan cepat
4) Karies terjadi pada permukaan
yang secara umum mempunyai
risiko terjadinya karies kecil
seperti permukaan lingual gigi
belakang
5) Kunci karies botol adalah tidak
terlibatnya gigi insisivus bawah
Pola kerusakan gigi atau proses karies botol
1) Pemeriksaan klinis memperlihatkan adanya pola yang khas dan progresif. Kerusakan gigi
dimulai segera setelah gigi erupsi yaitu pada gigi rahang atas bagian lingual.
2) Gigi yang sering terlibat adalah gigi incisive sentralis dan lateralis atas,
3) molar pertama desidui atas dan bawah.
4) Permukaan yang terkena dimulai dari proksimal kemudian labial (cervical) dan oklusal pada
gigi molar.
5) Selama menyusui dengan ASI atau botol, putting susu atau dot terletak di bagian palatal,
menyebabkan palatum tertekan, sementara itu otot oral menekan isi botol ke dalam mulut.
6) Cairan dari botol atau ASI sedikit mengenai gigi depan bawah karena secara fisik gigi bawah
dilindungi oleh lidah, juga oleh ludah yang berasal dari glandula salivary. Di samping itu gigi
depan bawah juga merupakan gigi yang relatif imun terhadap karies. Jika anak tertidur
dengan putting susu atau dot berada dalam mulut, cairan tersebut akan tergenang pada gigi
atas.
7) Jika cairan tersebut mengandung karbohidrat yang memfermentasikan asam di sekeliling gigi
akan terjadi proses dekalsifikasi.
8) Aliran saliva dan proses penelanan yang kurang selama tidur akan membahayakan gigi
karena tidak ada self-cleansing.
FAKTOR PREDISPOSISI KARIES BOTOL
1) Pemberian ASI atau botol
Pemberian ASI dan atau botol yang dilakukan sampai usia 13 bulan, cenderung
menimbulkan karies botol. Cara pemberian yang benar adalah bayi atau anak harus
dalam posisi duduk atau setengah duduk dan tidak boleh diberikan sambil tiduran,
apabila sampai anak tertidur sehingga cairan tersebut akan tergenang di dalam mulut,
botol atau ASI harus sudah disingkirkan sebelum anak tertidur. Bayi atau anak yang
masih menyusui sampai usia 18 bulan dianggap mempunyai risiko terjadinya karies,
apalagi jika mereka mempunyai kebiasaan diet yang berhubungan dengan makanan
yang bersifat kariogenik. Suatu penelitian menganjurkan agar anak berhenti menyusui
pada usia 6 bulan dan mulai makan atau minum dengan cara yang sama seperti orang
dewasa.
2) Penambahan bahan pemanis
Banyak orang tua menambahkan pemanis dimasukkan ke dalam botol.
3) Mikrooganisme
Plak yang berasal dari anak penderita karies botol mengandung Streptokokus mutans
yang tinggi, pada anak yang menyusui jumlah kuman ini lebih banyak. Susu dapat
menurunkan pH pada plak sedangkan ASI menurunkan pH plak lebih rendah daripada
susu sapi, akibatnya jumlah kuman akan lebih banyak dalam mulut bila susu tergenang
dalam mulut. Mengingat 11 bahwa potensi kariogenik dari susu sapi atau ASI
berhubungan dengan waktu menyusui yang lama, sehingga dapat menjadi faktor
berkembangnya mikrooganisme, terutama Streptokokus dan terbentuk karies botol.
Tahap Perkembangan karies botol
1. Inisial Disebut juga tahap reversibel, karena tahap ini dapat hilang. Ditandai dengan
terlihatnya warna putih, opak pada bagian seviks dan proksimal gigi insisivus atas
akibat demineralisasi. Demineralisasi dimulai beberapa bulan setelah gigi erupsi. Rasa
sakit tidak ada.
2. Karies/kerusakan Lesi pada gigi insisivus atas meluas ke dentin dan menunjukkan
diskolorasi. Proses ini sangat cepat, anak mulai mengeluh sakit atau ngilu bila minum
air terutama yang dingin dan gigi yang terlibat sudah mencapai molar satu atas.
3. Lesi yang dalam Lesi pada gigi depan sudah meluas. Anak mulai mengeluh adanya
rasa sakit sewaktu makan terutama saat mengunyah dan juga saat menyikat gigi.
Pulpa insisivus atas sudah terlibat, rasa sakit spontan pada malam hari dan sesudah
minum panas/dingin yang berlangsung beberapa menit.
4. Tahap traumatic Tahap ini terjadi akibat tidak dilakukan tindakan perawatan sewaktu
gejala awal terjadi. Gigi depan atas akan rusak karena karies dan dengan tekanan yang
ringan dapat terjadi fraktur, bahkan tidak jarang anak datang dengan hanya tinggal
akar gigi saja. Pada tahap ini pulpa gigi insisivus atas sudah non vital, molar bawah
sudah pada tahap kerusakan.
5. Tahap karies terhenti Semua tahap akan terhenti bila penyebab karies gigi
dihilangkan. Akibat remineralisasi lesi akan berwarna cokelat gelap.
Pencegahan dan perawatan
1) Pemberian ASI atau makanan melalui botol
2) Dianjurkan hanya sampai usia bayi 6 bulan. American Academy of
Pediatric Dentistry (AAPD) merekomendasikan untuk menghentikan
pemberian ASI begitu gigi susu pertama erupsi, tetapi hal ini
bertentangan dengan Public Health Nurses (PHNs) dan WHO yang
menyarankan untuk memberikan ASI pada anak hingga anak
berumur dua tahun. Dari beberapa Universitas Sumatera Utara
kasus yang ditemukan pada berbagai negara, karies yang
dihubungkan dengan lamanya pemberian ASI adalah pemberian ASI
yang dilakukan lebih dari 12 bulan. Posisi pemberian ASI yang salah
juga sebagai pemicu terjadinya karies pada anak, kebiasaan ibu
menyusui anak dengan posisi ibu tidur pada saat menyusui anaknya
dapat menyebabkan ibu juga ikut tertidur sehingga si ibu tidak
dapat mengontrol pemberian
Posisi Menggendong (Cradle Hold)
• Waktu memberi minuman pada bayi selalu
diperhatikan dan bayi tidak boleh dibiarkan mengisap
botol/ASI sambil tiduran, apalagi sampai tertidur.
• Hindari pemberian gula yang berlebihan
• Sebaiknya anak sudah mulai diperkenalkan ke dokter
gigi sejak usia dini ( 1 tahun ) sehingga bila terlihat
tanda-tanda karies botol dapat dirawat dengan segera.
• Perawatan harus dilakukan meskipun gigi hanya tinggal
akar, karena usia penggantian gigi masih lama.
Kehilangan atau pencabutan

Anda mungkin juga menyukai