Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR PERSETUJUAN

Buku Praktikum Asuhan Keperawatan


Gigi dan Mulut Anak ini disusun dan telah
melakukan bimbingan sampai selesai dan telah
mendapatkan persetujuan dari pembimbing

Pembimbing

(Henny Febrianty,S.ST,MDSc)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan buku saku ini tepat pada
waktunya.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima


kasih kepada semua pihak terutama kepada Ibu
Henny Febriani,S.ST,MDSc selaku dosen
pembimbing, atas bimbingan, saran dan
pengarahannya sehingga buku saku ini dapat
diselesaikan.saya berharap buku saku ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan buku saku


sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa buku
saku ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan buku saku ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga buku saku ini


dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Aceh Besar, 19 september 2021


KARIES BOTOL

Karies botol adalah kondisi gigi


berlubang yang terjadi akibat adanya sisa
minuman yang masih melekat pada gigi
anak dalam kurun waktu yang cukup lama.
Sisa minuman yang bertumpuk dan
mengandung kadar gula yang cukup
banyak ini akan memicu
berkembangnya bakteri sehingga
terbentuknya gigi berlubang.
Karies botol banyak ditemukan pada anak-anak
di bawah usia 6 tahun

Penyebab karies botol

Penyebab karies botol biasanya terjadi anak-


anak terbiasa menyusu saat tertidur, baik
dengan menggunakan botol, sippy cup,
maupun ASI. Susu maupun minuman manis
merupakan lingkungan yang sangat potensial
bagi mikroorganisme penyebab karies untuk
berkembang biak dan merusak gigi.

Karies botol umumnya terjadi pada gigi depan


bagian atas. Hal ini terjadi karena deretan gigi
depan sangat rentan terkena cairan selama
anak menyusui. Berbeda dengan gigi bagian
bawah, deretan gigi ini lebih terlindungi
oleh air liur anak dan terhalang oleh lidah. 

Tahap Terjadinya Karies Botol


Karies botol diawali oleh kebiasaan
membiarkan anak menggunakan botolnya saat
tidur pada siang hari dan malam hari terpapar
cairan gula yang menyebabkan genangan
berjam-jam di sekeling gigi bayi dan anak-anak.

1.Inisial: tahap ini disebut


tahap  reversible.  Ditandai dengan
terlihatnya warna putih, opak pada bagian
servikal dan proksimal gigi insisivus atas
akibat demineralisasi.

2.Karies atau kerusakan: lesi pada gigi


insisivus atas meluas ke dentin dan
menunjukan diskolorisasi

3.Lesi yang dalam: lesi pada gigi depan


sudah meluas, anak mulai mengeluh adanya
rasa sakit sewaktu makan terutama saat
mengunyah dan juga saat menyikat gigi.
Sudah ada keterlibatan pulpa pada gigi
insisivus atas.

4. Tahap Traumatik: tahap ini terjadi


akibat tidak dilakukan tindakan perawatan
sewaktu gejala awal terjadi. Gigi insisivus
rusak karena karies dan dengan tekanan
ringan akan terjadi fraktur. Bahkan tidak
jarang saat datang ke dokter, kondisi gigi
anak hanya tinggal akarnya. Pada tahap ini
gigi insisivus atas sudah non-vital dan
molar bawah telah mengalami kerusakan

5. Tahap karies terhenti: Semua tahap


akan terhenti bila penyebab karies gigi
dihilangkan. Akibat remineralisasi lesi akan
berwarna coklat kegelapan.

Tanda dan gejala karies botol pada anak


Tanda-tanda anak mengalami karies botol
biasanya agak sulit disadari oleh orangtua,
karena biasanya hanya berupa tumpukan putih
di sekitar gigi. Namun, gejala karies botol yang
paling umum adalah adanya bintik-bintik
kecokelatan dengan mencakup area yang
sangat luas pada gigi. 

Bakteri muncul pada plak gigi mengubah gula


menjadi asam yang merusak mineral pada
lapisan pertama gigi. Jika demineralisasi tidak
ditanggulangi, akan menyebabkan lubang pada
gigi. Warna kuning, coklat atau hitan di sekitar
servikal gigi, menandakan demineralisasi
meningkat menjadi pembusukan.

Karies gigi tidak hanya bisa terjadi pada satu


gigi, tapi juga bisa meluas ke beberapa gigi
sekaligus. Semakin banyak sisa-sisa minuman
yang menempel, maka semakin luas pula risiko
karies botol pada gigi anak hingga
menyebabkan gigi berlubang.

Cara mencegah karies botol


1. Biasakanlah anak tidur tidak sambil
nge-dot, baik dengan botol berisi susu, jus,
maupun minuman manis lainnya.
2. Setelah makan dan minum, segera
bersihkan mulut, gusi, dan gigi si kecil
dengan lap bersih yang dibasahi air
matang. 
3. Ajarkan anak tentang cara menyikat
gigi yang baik dan benar, seperti tidak
menelan air kumur dan tidak menelan pasta
gigi. Beri tahu juga mengenai cara merawat
gigi apabila gigi anak Anda sudah tumbuh. 
4. Sebelum si kecil menginjak usia 2
tahun, mulailah membiasakannya untuk
minum susu pakai gelas - bukan lagi
dengan botol susu.
5. Ajak si kecil
memeriksakan kesehatan giginya
secara rutin sejak usia 1 tahun. 
6. Ajari anak untuk selalu menyikat
gigi sebelum tidur. 

Perawatan caries botol


Perawatan gigi sangat penting untuk
mencegah terjadinya kerusakan gigi anak.
Perawatan yang dilakukan harus disesuaikan
dengan kondisi dan keluhan pasien anak.
Perawatan yang dibutuhkan pertama-tama
adalah menghilangkan rasa nyeri. Adanya rasa
nyeri perlu segera ditanggulangi, karena dapat
mengganggu aktivitas anak.
Penanggulangannya dapat secara lokal pada
gigi maupun secara oral. Secara lokal dengan
menumpat secara langsung dengan obat-
obatan eugenol melalui kapas dan selanjutnya
ditumpat sementara atau langsung dengan
zinc oxide eugenol tanpa kapas. Pemberian
obat sedatif dan analgesik dapat diberikan
secara oral terutama pada rasa nyeri yang
telah lanjut. Kedua dengan mengurangi
aktivitas bekteri untuk menghentikan karies
dan mencegah penjalaran yang cepat ke arah
pulpa dengan profilaksis oral, yaitu menyikat
gigi secara benar, atau skeling. Ketiga dengan
melakukan impreginasi karies yang diberikan
pada karies yang baru terbentuk atau karies
email dan karies dentin, misalnya dengan
pengulasan stannum flouride, silver nitrate,
atau silver diamine fluoride. Selanjutnya dapat
dilakukan penumpatan kavitas dengan
tumpatan tetap merupakan tujuan utama agar
kesehatan gigi dan mulut serta fungsi dan
estetiknya dapat kembali, perawatan saraf gigi
bila telah mencapai pulpa, sesuai dengan
indikasinya, mencabut gigi yang sudah tidak
dapat dirawat lagi, dan pengontrolan karies
secara klinis dapat dilakukan dengan
memantau kebiasaan makannya dengan cara
analisis diet
Drg. Endang Sariningsih.2014.Gigi Busuk
Dan Poket Periodontal Sebagai Fokus
Infeksi.Jakarta:PT elex media komputindo
Jubilee Enterprise,Drg.Chaerita
Maulani.2005.Kiat Merawat Gigi Anak.
Jakarta:PT elex media komputindo.
https://rsgm.maranatha.edu/2017/12/14/nur
sing-bottle-caries-nbc-mengenali-gigi-
berlubang-pada-anak-sejak-dini-dan-cara-
penanggulangannya/
https://www.honestdocs.id/apa-itu-karies-
botol
https://pdfs.semanticscholar.org/343a/d741
c8240d94a2a8d554e812716ef0d37531.pdf

Anda mungkin juga menyukai