RAMPANT KARIES
Rampan karies ialah suatu jenis karies yang proses terjadinya dan
meluasnya sangat cepat dan tiba-tiba, sehingga menyebabkan lubang
pada gigi, terlibatnya pulpa dan cenderung mengenai gigi yang imun
terhadap karies yaitu gigi insisivus depan bawah. Tidak ada keterangan
yang menyatakan bahwa terjadinya rampan karies berbeda dengan karies
biasa, hanya waktunya lebih cepat. Dikatakan cepat karena dalam waktu
satu tahun, gigi yang terlibat bisa mencapai 10 buah, dan dikatakan tiba-
tiba karena pulpa langsung terlibat. Rampan karies dapat terjadi pada
mulut yang relatif bersih.
Karies
Karies botol adalah suatu karies yang terjadi pada bayi dan anak yang
masih sangat muda ditandai dengan pola tersendiri atau khas berupa
karies yang hebat dan parah pada gigi desidui disebabkan cara pemberian
makanan/susu/ASI yang tidak tepat. Karies botol tidak tergantung pada
jumlah gigi yang terlibat tetapi pada usia bayi dan anak, gigi dan posisi
yang terlibat.
FAKTOR PREDISPOSISI
PERBEDAAN :
Sementara itu, karies botol adalah bentuk yang lebih spesifik dari karies rampan yang
terjadi pada usia tertentu
Factor pemicunya
Perbedaan antara karies rampan dan botol adalah hal yang memicu kerusakannya. Pada
karies rampan, gigi berlubang lebih disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang menumpuk
jadi plak pada gigi anak.
Sementara itu, karies botol atau nursing caries adalah bentuk kerusakan gigi yang dipicu
oleh sisa minuman akibat anak sering tertidur saat masih menyusu (baik botol atau ASI)
Berbeda usianya
Karies rampan dan botol adalah masalah gigi yang menyerang anak-anak.
Karies rampan lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun. Paling
banyak ditemukan pada anak usia empat tahun. Orang dewasa juga bisa kena karies
rampan.
Sementara karies botol biasanya terjadi pada anak usia 1-2 tahun yang masih menyusu
(baik lewat botol, ASI, atau sippy cup)
Karies rampan ini terjadi pada gigi susu, bisa salah satu saja atau beberapa gigi
sekaligus; termasuk gigi yang seharusnya kebal terhadap karies, seperti gigi seri depan
bawah. Karies dikatakan rampan (rampant) karena bisa menyerang sampai 10 gigi dalam
satu waktu.
Sementara itu, gigi seri depan bawah relatif lebih terlindungi dari ancaman karies botol
karena tertutup dengan lidah dan terbasahi aliran liur bayi.
Ini artinya, lebih banyak gigi yang bisa rusak akibat karies rampan dibandingkan karies
botol.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun
pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.
Klasifikasi
Eric Broderick et al, mengelompokkan kriteria dari early childhood caries menjadi:
Tipe I. Minimal
Karya yes terdapat pada dua permukaan gigi rahang atas dan tidak terdapat pada
permukaan gigi posterior
Lesi karies terdapat pada dua permukaan gigi rahang atas dan tidak terdapat pada
permukaan gigi posterior.
Tipe 2 : Mild-Moderate
karies terdapat pada lebih dari dua permukaan gigi rahang atas dan Karies tidak
ditemukan pada gigi posterior
Lesi karies melibatkan gigi incisivus dan molar
Tampak pada anak usia 2-5 tahun.
Penyebabnya oleh kombinasi antara makanan kariogenik dan Oral
hygiene yang buruk.
Jumlah gigi yang terkena tergantung pada banyaknya factor kariogenik.
Tipe 2 Mild-Moderate ECC
Tipe 4: Severe
Dua atau lebih permukaan gigi anterior rahang atas menderita Karie s, ditemukan satu atau
lebih gigi dengan Pulpa terbuka, dan karya setelah terlihat pada gigi anterior rahang bawah
Lesi karies hampir menyerang semua gigi, termasuk Incisive bawah
Tampak pada anak usia 3-5 tahun
3. Bagaimana patogenesis pada scenario ?
ini kan merupakan pembusukan gigi anak karena terus-menerus minum susu dengan
botol dot. Apalagi bila dilakukannya sambil tidur, ini akan membuat gigi cepat rusak.
Karena kan biasanya seorang anak minum susu itu kadang udah ketiduran gitu kan dan
nggak mungkin orang tuanya itu membangunkan si anak hanya untuk membersikan
giginya, pasti si anak rewel. Minum susu dari botol dalam posisi tidur mungkin dapat
membuat nyaman untukk anak2. Tapi, jika hal ini dilakukan selama berjam-jam, dapat
membahayakan gigi sang anak. Ketika susu menempel atau menggenang di sekitar gigi
dalam waktu yang cukup lama, ini bisa membuat gigi rentan terhadap bakteri dan asam.
Bakteri jahat akan menggerogoti enamel gigi sehingga menyebabkan gigi anak rusak
dan akhirnya membusuk.
Menyusu sambil tidur dapat menyebabkan gula yang terkandung dalam
susu menempel pada permukaan gigi anak. Gula dapat menempel di gigi
anak dalam waktu lama sehingga kemudian memicu pertumbuhan bakteri jahat di
dalam mulut.Bakteri-bakteri tersebut berkembang biak dan mengubah gula
menjadi asam. Produksi asam inilah yang mengikis permukaan gigi (enamel)
sampai menyebabkan gigi berlubang. Lubang yang semula kecil dapat menyebar
dan semakin besar hingga akhirnya membuat gigi membusuk.Bila dibiarkan terus,
gigi anak bisa rusak parah dan lebih rentan mengalami sakit gigi yang hebat di
kemudian hari.
Karies terjadi karena interaksi antara bakteri yang bersifat kariogenik, gigi
(host), karbohidrat, waktu, serta saliva. Bakteri yang menempel pada permukaan
bergula akan menghasilkan asam yang dapat melarutkan permukaan
struktur gigi, seperti enamel, sehingga terjadi proses demineralisasi.
Demineralisasi merupakan proses awal karies. Proses terjadinya karies gigi
dimulai dengan adanya dental plaque/biofilm di permukaan gigi. Plak/ biofilm
merupakan kumpulan dari mikroba baik yang masih hidup atau sudah mati bersama
dengan produk ekstraselulernya, serta senyawa terutama berasal dari saliva
host (samaranayake: 261). Apabila sisa makanan terus menumpuk maka
karbohidrat terutama sukrosa akan disintesis oleh bakteri. Streptococcus
mutans akan menghasilkan enzim glukosiltransferase (GTF), merubah sukrosa
menjadi
glukan yang bersifat lengket. Bakteri melakukan metabolisme untuk
menghasilkan energi, dan ekskresinya adalah suatu Asam laktat dari proses
glikolisis karbohidrat. Asam laktat dapat menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5)
yang akan menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi
(Suryawati, 2010). Asam yang dihasilkan bakteri akan mengakibatkan
berbagai variasi karies pada gigi. Hal tersebut dipengaruhi oleh:
a.pH pada permukaan gigi yang dapat mempengaruhi perubahan metabolisme pada
plak.
b.adanya karbohidrat (glukosa, fruktosa, dan sukrosa) yang dapat menstimulasi
proses metabolisme.
Pada anak-anak, kerusakan berjalan lebih cepat dibanding orang tua, hal ini
disebabkan:
1)Email gigi yang baru erupsi lebih mudah diserang selama belum selesai maturasi
setelah erupsi (meneruskan mineralisasi dan pengambilan flourida) yang
berlangsung terutama 1 tahun setelaherupsi.
2)Remineralisasi yang tidak memadai pada anak-anak, bukan karena perbedaan
fisiologis, tetapi sebagai akibat pola makannya (seringmakan makanan kecil)
3)Lebar tubuli pada anak-anak mungkin menyokong terjadinya sklerotisasi yang
tidak memadai
4)Diet yang buruk dibandingkan dengan orang dewasa, pada anak-anak terdapat
jumlah ludah dari kapasitas buffer yang lebih kecil, diperkuat oleh aktivitas
proteolitik yang lebih besar di
dalam mulut
4. Bagaimana Penatalaksanaa ?
Penanganan kasus rampan karies dilakukan secara total care meliputi topikal
aplikasi fluor, perawatan endodontik gigi desidui, perawatan operative dentistry gigi
desidui. Selain itu dilakukan Dental Health Education dan pemantauan berkala /
kontrol paska perawatan.
Talaksana untuk Early Childhood Caries ECC disebut juga dengan nursing bottle
caries, juga dikenal dengan nama seperti bottle caries, baby bottle
syndrome, baby bottle decay merupakan bentukan dari rampant karies pada gigi
sulung dari bayi atau anak-anak(2, 3, dan 4 tahun). Pada kebanyakan kasus,
masalahnya biasanya
ditemui pada bayi yang sering tertidur dengan botol bayi yang berisi susu atau
air gula. Kondisi seperti ini juga bisa ditemui pada bayi yang meminum ASI yang
memiliki kebiasaan minum ASI yang terlalu lama atau pada bayiyang menggunakan
dot yang dicelupkan ke madu, gula, atau syrup.Penurunan flow rate saliva selama
tidur juga mengumpulkan larutanmanis disekitar gigi, juga berakibat pada
lingkungan kariogenik yang tinggi.Rampant karies juga bisa muncul pada gigi
permanen pada usiaremaja, karena seringnya mereka mengkonsumsi snack-snack
yang bersifat kariogenik juga minuman yang manis diantara waktu makan