Anda di halaman 1dari 9

Learning Issue

1. Apa saja Macam – macam karies pada anak beserta perbedaanya ?

RAMPANT KARIES

Rampan karies ialah suatu jenis karies yang proses terjadinya dan
meluasnya sangat cepat dan tiba-tiba, sehingga menyebabkan lubang
pada gigi, terlibatnya pulpa dan cenderung mengenai gigi yang imun
terhadap karies yaitu gigi insisivus depan bawah. Tidak ada keterangan
yang menyatakan bahwa terjadinya rampan karies berbeda dengan karies
biasa, hanya waktunya lebih cepat. Dikatakan cepat karena dalam waktu
satu tahun, gigi yang terlibat bisa mencapai 10 buah, dan dikatakan tiba-
tiba karena pulpa langsung terlibat. Rampan karies dapat terjadi pada
mulut yang relatif bersih.

GEJALA KLINIS DAN GAMBARAN RADIOLOGI

1. Pada umumnya yang terkena adalah anak-anak usia 4 – 8 tahun atau


remaja usia 11 – 19 tahun. Bila anak-anak usia 2 – 4 tahun sudah terserang
rampan karies pada gigi sulung, hal ini dihubungkan dengan enamel
hipoplasia dan kepekaan terhadap karies yang tinggi.

2. Gigi yang terkena rampan karies biasanya sudah mengalami


kerusakan hebat, beberapa gigi atau semuanya dapat menjadi
gangren atau menjadi radiks. Konsistensi lesi karies sangat lunak
dengan warna kuning sampai coklat muda.
3. Pada umumnya karies sudah dalam. Terkenanya pulpa akan
menyebabkan rasa sakit, terlebih bila disertai abses yang
mengakibatkan anak susah / tidak mau makan. Hal ini menyebabkan
kurang optimalnya fungsi pengunyahan sehingga mengakibatkan
pertumbuhan rahang berkurang terutama arah vertikal.
4. Bila terjadi gangguan pada jaringan penyangga, melalui ronsen foto
terlihat gambaran radiolusen disekitar apeks gigi.

Karies

Banyak istilah-istilah yang digunakan untuk menjelaskan keadaan karies


pada bayi dan anak yang menggunakan botol (berisi cairan karbohidrat
yang dapat difermentasi) dalam waktu lama dan sering. Istilah tersebut
adalah Baby Bottle Caries, Early Childhood Caries, Baby Bottle Tooth
Decay dan Nursing Caries.

Karies botol adalah suatu karies yang terjadi pada bayi dan anak yang
masih sangat muda ditandai dengan pola tersendiri atau khas berupa
karies yang hebat dan parah pada gigi desidui disebabkan cara pemberian
makanan/susu/ASI yang tidak tepat. Karies botol tidak tergantung pada
jumlah gigi yang terlibat tetapi pada usia bayi dan anak, gigi dan posisi
yang terlibat.

Definisi karies botol sebenarnya adalah bentuk spesifik dari Rampan


Karies pada gigi sulung. Yang membedakannya dengan rampan karies
adalah :

 􏰂 Banyaknya gigi yang terlibat


 􏰂 Lesi berkembang dengan cepat
 􏰂 Karies terjadi pada permukaan yang secara umum mempunyai
resiko

terjadinya karies kecil seperti permukaan lingual gigi depan bawah.

 􏰂 Kunci karies botol adalah tidak terlibatnya gigi insisivus bawah.

 FAKTOR PREDISPOSISI

Penyebab karies botol sebenarnya sama saja dengan karies yaitu


interaksi antara empat faktor yaitu : Gigi (host), substrat (karbohidrat) ,
mikrorganisme serta waktu. Namun karies botol mempunyai faktor
predisposisi yang lain yaitu :

- Pemberian ASI dan atau botol


Pemberian ASI dan atau botol yang dilakukan sampai usia 13 bulan,

cenderung menimbulkan karies botol. Cara pemberian yang benar adalah


bayi/anak harus dalam posisi duduk atau setengah duduk dan tidak boleh
diberikan sambil tiduran, apabila sampai anak tertidur sehingga cairan
tersebut akan tergenang di dalam mulut, botol atau ASI harus sudah
disingkirkan sebelum anak tertidur.

Bayi/anak yang masih menyusui sampai usia 18 bulan dianggap


mempunyai resiko terjadinya karies, apalagi jika mereka mempunyai
kebiasaan diet yang berhubungan dengan makanan yang bersifat
kariogenik. Suatu penelitian menganjurkan agar anak berhenti menyusui
pada usia 6 bulan dan mulai makan/minum dengan cara yang sama seperti
orang dewasa.

- Penambahan bahan pemanis


Banyak orang tua menambahkan bahan pemanis ke dalam minuman

yang kemudian dimasukkan ke dalam botol. Bahan yang terdiri dari


sukrosa, bahkan vitamin yang diberikan dalam jangka waktu lama dan
tidak diikuti dengan pemberian air putih dapat menimbulkan karies botol.
Selain diberikan dalam minuman ternyata ada juga ibu-ibu yang melapisi
mainan bayi/anak dengan bahan pemanis , hal ini juga dapat menimbulkan
karies botol.

PERBEDAAN :

Karies rampan dan botol, beda artinya


Karies rampan adalah masalah perlubangan gigi yang terjadi sangat cepat dan tiba-tiba,
serta menyebar luas sehingga langsung mengenai pulpa (bagian tengah gigi).

Sementara itu, karies botol adalah bentuk yang lebih spesifik dari karies rampan yang
terjadi pada usia tertentu

Factor pemicunya

Perbedaan antara karies rampan dan botol adalah hal yang memicu kerusakannya. Pada
karies rampan, gigi berlubang lebih disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang menumpuk
jadi plak pada gigi anak.
Sementara itu, karies botol atau nursing caries adalah bentuk kerusakan gigi yang dipicu
oleh sisa minuman akibat anak sering tertidur saat masih menyusu (baik botol atau ASI)

Berbeda usianya

Karies rampan dan botol adalah masalah gigi yang menyerang anak-anak.

Karies rampan lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun. Paling
banyak ditemukan pada anak usia empat tahun. Orang dewasa juga bisa kena karies
rampan.

Sementara karies botol biasanya terjadi pada anak usia 1-2 tahun yang masih menyusu
(baik lewat botol, ASI, atau sippy cup)

Berbeda banyaknya gigi yang terlibat

Karies rampan ini terjadi pada gigi susu, bisa salah satu saja atau beberapa gigi
sekaligus; termasuk gigi yang seharusnya kebal terhadap karies, seperti gigi seri depan
bawah. Karies dikatakan rampan (rampant) karena bisa menyerang sampai 10 gigi dalam
satu waktu.

Sementara itu, gigi seri depan bawah relatif lebih terlindungi dari ancaman karies botol
karena tertutup dengan lidah dan terbasahi aliran liur bayi.
Ini artinya, lebih banyak gigi yang bisa rusak akibat karies rampan dibandingkan karies
botol.

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun
pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

2. Apa saja Klasifikasi ECC ?

Klasifikasi
Eric Broderick et al, mengelompokkan kriteria dari early childhood caries menjadi:

Tipe I. Minimal
Karya yes terdapat pada dua permukaan gigi rahang atas dan tidak terdapat pada
permukaan gigi posterior
Lesi karies terdapat pada dua permukaan gigi rahang atas dan tidak terdapat pada
permukaan gigi posterior.

Tipe 2 : Mild-Moderate
karies terdapat pada lebih dari dua permukaan gigi rahang atas dan Karies tidak
ditemukan pada gigi posterior
Lesi karies melibatkan gigi incisivus dan molar
Tampak pada anak usia 2-5 tahun.
Penyebabnya oleh kombinasi antara makanan kariogenik dan Oral
hygiene yang buruk.
Jumlah gigi yang terkena tergantung pada banyaknya factor kariogenik.
Tipe 2 Mild-Moderate ECC

Tipe 3: Moderate – Severe


Dua atau lebih permukaan gigi Ontario rahang atas menderita Karias dan ditemukan satu
atau lebih gigi posteriori menderita Karias
Lesi karies pada permukaan labiolingual pada gigi insicivus maksila,
Lesi pada molar tergantung pada usia anak.
Tidak terdapat lesi pada incisivus bawah
Penyebabnya adalah lamanya penggunaan bottle feeding
Terjadi setelah erupsi gigi tetap pertama

Tipe 4: Severe
Dua atau lebih permukaan gigi anterior rahang atas menderita Karie s, ditemukan satu atau
lebih gigi dengan Pulpa terbuka, dan karya setelah terlihat pada gigi anterior rahang bawah
Lesi karies hampir menyerang semua gigi, termasuk Incisive bawah
Tampak pada anak usia 3-5 tahun
3. Bagaimana patogenesis pada scenario ?

ini kan merupakan pembusukan gigi anak karena terus-menerus minum susu dengan
botol dot. Apalagi bila dilakukannya sambil tidur, ini akan membuat gigi cepat rusak.
Karena kan biasanya seorang anak minum susu itu kadang udah ketiduran gitu kan dan
nggak mungkin orang tuanya itu membangunkan si anak hanya untuk membersikan
giginya, pasti si anak rewel. Minum susu dari botol dalam posisi tidur mungkin dapat
membuat nyaman untukk anak2. Tapi, jika hal ini dilakukan selama berjam-jam, dapat
membahayakan gigi sang anak. Ketika susu menempel atau menggenang di sekitar gigi
dalam waktu yang cukup lama, ini bisa membuat gigi rentan terhadap bakteri dan asam.
Bakteri jahat akan menggerogoti enamel gigi sehingga menyebabkan gigi anak rusak
dan akhirnya membusuk.
Menyusu sambil tidur dapat menyebabkan gula yang terkandung dalam
susu menempel pada permukaan gigi anak. Gula dapat menempel di gigi
anak dalam waktu lama sehingga kemudian memicu pertumbuhan bakteri jahat di
dalam mulut.Bakteri-bakteri tersebut berkembang biak dan mengubah gula
menjadi asam. Produksi asam inilah yang mengikis permukaan gigi (enamel)
sampai menyebabkan gigi berlubang. Lubang yang semula kecil dapat menyebar
dan semakin besar hingga akhirnya membuat gigi membusuk.Bila dibiarkan terus,
gigi anak bisa rusak parah dan lebih rentan mengalami sakit gigi yang hebat di
kemudian hari.
Karies terjadi karena interaksi antara bakteri yang bersifat kariogenik, gigi
(host), karbohidrat, waktu, serta saliva. Bakteri yang menempel pada permukaan
bergula akan menghasilkan asam yang dapat melarutkan permukaan
struktur gigi, seperti enamel, sehingga terjadi proses demineralisasi.
Demineralisasi merupakan proses awal karies. Proses terjadinya karies gigi
dimulai dengan adanya dental plaque/biofilm di permukaan gigi. Plak/ biofilm
merupakan kumpulan dari mikroba baik yang masih hidup atau sudah mati bersama
dengan produk ekstraselulernya, serta senyawa terutama berasal dari saliva
host (samaranayake: 261). Apabila sisa makanan terus menumpuk maka
karbohidrat terutama sukrosa akan disintesis oleh bakteri. Streptococcus
mutans akan menghasilkan enzim glukosiltransferase (GTF), merubah sukrosa
menjadi
glukan yang bersifat lengket. Bakteri melakukan metabolisme untuk
menghasilkan energi, dan ekskresinya adalah suatu Asam laktat dari proses
glikolisis karbohidrat. Asam laktat dapat menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5)
yang akan menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi
(Suryawati, 2010). Asam yang dihasilkan bakteri akan mengakibatkan
berbagai variasi karies pada gigi. Hal tersebut dipengaruhi oleh:

a.pH pada permukaan gigi yang dapat mempengaruhi perubahan metabolisme pada
plak.
b.adanya karbohidrat (glukosa, fruktosa, dan sukrosa) yang dapat menstimulasi
proses metabolisme.

Ketika ketersediaan karbohidrat hanya sedikit selama bakteri


melakukan metabolisme, bakteri tidak dapat melakukan metabolisme secara
maksimal. dengan demikian pH pada daerah permukaan gigi tersebut akan terus
meningkat dan terjadilah proses remineralisasi. Demineralisasi dan remineralisasi
terjadi secara dinamis pada permukaan gigi. Namun apabila terjadi
ketidakseimbangan antara keduanya dapat terjadi karies, yakni jika demineralisasi
lebih besar daripada remineralisasi. Demineralisasi merupakan hilangnya sebagian
atau seluruh mineral
enamel karena larut dalam asam, semakin rendah pH maka akan
meningkatkan ion hidrogen yang akan merusak hidroksiapatis (senyawa kalsium
fosfat) enamel. Hidroksiapatit merupakan bahan anorganik, baik di enamel, dentin,
maupun sementum yang memililiki presentasi yang tinggi dibanding bahan lainnya.
Tanda awal demineralisasi ditandai dengan adanya suatu lesi putih (white spot).
Pada tahap ini, proses terjadinya karies dapat dikembalikan.

Secara perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan ke arah dentin melalui


lubang fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang). Kavitasi baru
timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun kadang-kadang begitu
banyak mineral hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah rusak secara
mekanis, yang menghasilkan kavitasi yang makrokopis dapat dilihat. Pada karies
dentin yang baru mulai terlihat hanya lapisan keempat (lapisan transparan, terdiri
dari tulang dentin sklerotik, kemungkinan membentuk rintangan terhadap
mikroorganisme dan enzimnya) dan lapisan kelima (lapisan opak/tidak tembus
penglihatan, di dalam tubuli terdapat lemak yang mungkin merupakan gejala
degenerasi cabang-cabang odontoblast). Baru setelah terjadi kavitasi, bakteri
akan menembus tulang gigi. Pada proses karies yang amat dalam, tidak terdapat
lapisan-lapisan tiga (lapisan demineralisasi, suatu daerah sempit, dimana dentin
partibular diserang), lapisan empat dan lapisan lima. Akumulasi plak pada
permukaan gigi utuh dalam dua sampai tiga minggu menyebabkan terjadinya bercak
putih. Waktu terjadinya bercak putih menjadi kavitasi tergantung pada umur, pada
anak-anak 1,5 tahun dengan kisaran 6 bulan ke atas dan ke bawah, pada umur 15
tahun, 2 tahun dan pada umur 21-24 tahun, hampir tiga tahun. Tentu saja
terdapat perbedaan individual. Sekarang ini karena banyak pemakaian flourida,
kavitasi akan berjalan lebih lambat daripada dahulu.

Pada anak-anak, kerusakan berjalan lebih cepat dibanding orang tua, hal ini
disebabkan:

1)Email gigi yang baru erupsi lebih mudah diserang selama belum selesai maturasi
setelah erupsi (meneruskan mineralisasi dan pengambilan flourida) yang
berlangsung terutama 1 tahun setelaherupsi.
2)Remineralisasi yang tidak memadai pada anak-anak, bukan karena perbedaan
fisiologis, tetapi sebagai akibat pola makannya (seringmakan makanan kecil)
3)Lebar tubuli pada anak-anak mungkin menyokong terjadinya sklerotisasi yang
tidak memadai
4)Diet yang buruk dibandingkan dengan orang dewasa, pada anak-anak terdapat
jumlah ludah dari kapasitas buffer yang lebih kecil, diperkuat oleh aktivitas
proteolitik yang lebih besar di
dalam mulut

4. Bagaimana Penatalaksanaa ?

Penanganan kasus rampan karies dilakukan secara total care meliputi topikal
aplikasi fluor, perawatan endodontik gigi desidui, perawatan operative dentistry gigi
desidui. Selain itu dilakukan Dental Health Education dan pemantauan berkala /
kontrol paska perawatan.

Pada awalnya dilakukan penegakan diagnosa berdasar anamnese dan pemeriksaan


klinis, dibantu pemeriksaan penunjang berupa rongten foto panoramic (OPG) dan
periapikal. Kunjungan pertama dilakukan pula dental health education. Perawatan
selanjutnya berupa perawatan saluran akar (endodontic), penambalan gigi
(operative dentistry) serta pembuatan mahkota jaket langsung dari bahan
kompomer.

Perawatan terhadap ECC tergantung pada tingkat keparahan


karies.Penentuan teknik perawatanECC sangat ditentukan oleh
diagnosa yang tepat.Pada gigi dengan karies yang telah mengenai
saluran akar hendaknya dilakukan perawatan endodontik
terlebih dahulu sebelum dilakukanpenambalan, sedangkan
pada gigi dengan karies yang belum mengenai pulpa dapat
langsung dilakukan penambalan.Perawatan endodontik yang dapat
dilakukan antara lain pulp capping(direct atau indirect), pulpotomi
(vital atau nonvital), pulpektomi (vital atau nonvital), pembuatan
restorasi. Pembuatan restorasi dengan menggunakan bahan
semen glass ionomer dan resin komposit, dengan pembuatan
mahkotabuatan seperti Compomer Strip Crowns, mahkota stainless
steel

Talaksana untuk Early Childhood Caries ECC disebut juga dengan nursing bottle
caries, juga dikenal dengan nama seperti bottle caries, baby bottle
syndrome, baby bottle decay merupakan bentukan dari rampant karies pada gigi
sulung dari bayi atau anak-anak(2, 3, dan 4 tahun). Pada kebanyakan kasus,
masalahnya biasanya
ditemui pada bayi yang sering tertidur dengan botol bayi yang berisi susu atau
air gula. Kondisi seperti ini juga bisa ditemui pada bayi yang meminum ASI yang
memiliki kebiasaan minum ASI yang terlalu lama atau pada bayiyang menggunakan
dot yang dicelupkan ke madu, gula, atau syrup.Penurunan flow rate saliva selama
tidur juga mengumpulkan larutanmanis disekitar gigi, juga berakibat pada
lingkungan kariogenik yang tinggi.Rampant karies juga bisa muncul pada gigi
permanen pada usiaremaja, karena seringnya mereka mengkonsumsi snack-snack
yang bersifat kariogenik juga minuman yang manis diantara waktu makan

Anda mungkin juga menyukai