Di susun oleh :
Nama : Salpiani
Nim : P07125119040
Tingkat : D3-II
2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya
sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang " Asuhan
Keperawatan Gigi Dan Mulut Rawat Inap Pada Pasien Glossitis"
dengan sebaik-baiknya.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Ruang lingkup kerja perawat gigi
kesehatan gigi dan mulut pada pasien umum dan rawat inap.
rawat inap ini diperlukan karena pasien rawat inap juga perlu mendapatkan
strategis misalnya sebagai care give. Salah satu tindakan personal hygiene
yang diberikan perawat pada pasien rawat inap yaitu pemeliharaan oral
yang bertujuan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah, dan mukosa mulut,
terhadap pasien rawat inap dengan diagnose febris. Demam (febris) adalah
kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang normal sebagai akibat
dalam jasmanidan rohani manusia dalam hidup. Namun sesuai kodrat yang
penyakit tidaklah melibatkan perkembangan suatu bentuk kehidupan yang
demam (Price et al, 2005). Demam adalah suatu bagian penting dari
B. Tujuan
a. Tujuan umum
dan preventif pada pasien febris di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota
Banda Aceh.
b. Tujuan khusus
C. MANFAAT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. FEBRIS
1. Pengertian febris
7
tubuh secara abnormal. Febris/ demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas
variasi sirkardian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat
1999).
37,80C.Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 400C disebut demam tinggi
(hiperpireksia)(Julia, 2000).
demam bila suhu tubuhnya diatas 37,8ºC (suhu oral atau aksila) atau suhu
rektal (Donna L. Wong, 2003). Tipe demam yang mungkin kita jumpai
antara lain :
a. Demam septik
malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari.
hektik.
b. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai
mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat
demam septik.
c. Demam intermiten
dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali
disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua
d. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat.
hiperpireksia.
e. Demam siklik
90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami, pada
atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita
2. PENYEBAB FEBRIS
(1990) demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau
holistik.
timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian
dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat
10
2. Kulit kemerahan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
organ tubuh lain. Komplikasi penyakit yang menjalar ke organ lain akibat
gangguan kesehatan pada gigi sering ditemukan. Untuk itu, kesehatan gigi
sejak dini akan lebih sehat dan bebas dari masalah-masalah dan gangguan
Gigi yang putih belum tentu sehat. Gigi yang sehat haruslah
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut:
Menggunakan sikat gigi yang baik, yang lembut dan tak melukai gusi.
Menghindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin serta makanan
Ternyata gigi yang berlubang, bila tidak dirawat, lama kelamaan akan
menjadi gigi busuk, artinya sudah mati saraf yang terletak di ruang gigi
(pulpa) dan tidak mendapat aliran darah dari tubuh, didunia Kedokteran
tubuh menurun dan tidak fit. Hal ini akan menyebabkan suhu tubuh
opname karena panas, yang ternyata disebabkan infeksi gigi pada gigi
berlubang.
b. Gingivitis
menggunakan benang gigi) yang tidak benar, sehingga plak tetap ada di
sepanjang garis gusi. Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri
dari bakteri. Plak lebih sering menempel pada tambalan yang salah atau di
sekitar gigi yang terletak bersebelahan dengan gigi palsu yang jarang
dibersihkan.
13
Bau mulut umum terjadi pada semua demam. Bahkan demam akut dapat
menyebabkan bau mulut. Bau mulut yang parah akan muncul pada kasus
Pada pasien rawat inap Pasien yang terus berbaring di tempat tidur
akan menderita bau mulut dikarenakan lapisan kotor yang tebal di lidah.
Asupan air juga dibatasi pada pasien ini. Regurgitasi makan memperburuk
keadaan ini. Karena mereka juga jarang bicara, maka udara yang masuk ke
rongga mulut juga berkurang, ini menyebabkan kondisi yang baik bagi
Umumnya plak dan karang gigi menumpuk di celah antara gigi dan
gusi. Ini akan memberikan perlindungan bagi sisa makanan dan bakteri
pada pasien febris. Ketika pasien dirawat membuat pasien malas untuk
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian (Assessment)
a. Identitas pasien
b. Keluhan pasien
keluhan demam, batuk, pilek, sakit perut, BAB cair selama 4 hari.
dan mulut pasien menyatakan gigi geraham atas kanan sering menyangkut
makanan.
Bau mulut
Karang gigi
b. Gingivitis
c. Halitosis
d. Calculus
C. Rencana Perawatan
kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar dengan kontak waktu
yang telah disepakati oleh perawat gigi dan pasien yang ditemani oleh
D. Implementasi
mulut diantaranya :
akibat lanjut dari karies gigi, karang gigi, gingivitis dan halitosis.
tetap sehat.
E. Evaluasi
a. Promotif
kesehatan gigi dan mulut ketika ditanyakan oleh perawat gigi setelah
diberikan penyuluhan.
b. Preventif
mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar dan pasien mampu
melaksanakannya.
17
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Radang merupakan respons tubuh terhadap injuri pada jaringan atau organ
Inflamasi pada rongga mulut dapat diakibatkan oleh flora normal rongga
mulut yang berubah menjadi patogen. Pada kasus dalam pemicu, Nora
peradangan pada gigi dan mulut yang berupa lubang gigi (karies),
B. SARAN
mulutnya.
2. Diharapkan pasien febris dapat selalu mengontrol gigi dan mulut nya
DAFTAR PUSTAKA
https://core.ac.uk/download/pdf/11735864.pdf
http://repository.ump.ac.id/10169/3/Khulfi%20Mawadah%20Warohmah%20Wati
%20BAB%20II.pdf
https://www.sehatq.com/artikel/febris-adalah-demam-dan-ternyata-bukan-
penyakit-lantas
https://www.scribd.com/doc/47840446/Pengertian-Febris