PENGADUKAN
BA HAN TAMBALAN
Dosen Pengampu: Drg. Erni
Gultom,MHSM
Nama: Reggina
Mayanda NIM
2112402014
Mata Kuliah:
KONSERVASI
Definisi Penambalan Gigi
1.Penambalan gigi adalah suatu prosedur medis yang dilakukan oleh doktergigi untuk
mengembalikan fungsi gigi akibat kerusakan gigi, seperti fraktur gigi, pembusukan gigi
(karies), atau akibat trauma lain p a d a permukaan gigi(kebiasaan mengigit kuku, kebiasaan
mengertakkan gigi).
2.Tumpatan gigi adalah pengembalian fungsi gigi dalam mulut dengan jalanmenghentikan
proses karies dan menjaga pulpa a g a r tetap vital dan sehat.Penumpatan gigi merupakan
suatu tindakan restorasi gigi dengan cara membuang jaringan karies dan meletakan bahan
restorasi p a d a gigi yang mengalamikerusakan.
3.Penumpatan gigi merupakan suatu tindakan restorasi gigi dengan caramembuang jaringan
karies dan meletakan bahan restorasi p a d a gigi yangmengalami kerusakan.
Jenis Bahan 0
Penambalan Gigi 1
1.Resin komposit
2.Semen ionomer ka c a (GIC)
3.Amalgam
02 03
Teknik Pengadukan
Bahan Tambalan Gigi
1. Ba ha n Tump a ta n Sementa ra a .
a. Fletcher
Bahan tumpatan sementara terdiri atas bubuk dan cairan.
Bubuk dan cairan kita campurkan
Kemudian diaduk di atas glassplate dengan spatel semen sampai
berbentuk adonan dan lama kelamaan akan mengeras.
b. Gutta Percha
Gutta percha point terdiri dari 2 0 % gutta percha dan 8 0 % Zinc oxide
Kemudian pewarna dan garam metal ditambahkan untuk warna
dankontras radiografis
Gutta percha dicairkan/dilarutkan dalam chloroform,
eucalyptol,halothane dan turpentine
Penggunaan chloroform tidak boleh berlebihan, cukup setetes
kecildiletakkan di saluran akar
Apabila terlalu lama terekspos udara dan cahaya dalam waktu yang
lama maka akan menjadi lebih rapuh
c. Semen seng fosfat
Komposisi :
Bubuk : Konstitusi utama adalah Zinc Oksida, Magnesium oksida + 1 0 %,
Oksida lain/garam logam (misal Fluorida) dalam jumlah kecil
Cairan : Berupa larutan asalmfosfor dalam air (sekitar 3 0 % - 4 0 %
air).Juga sering terdapat Zinc atau Alumunium Fosfat yang terbentukdari
larutnya zinc oksida dan atau Alumunium hidroksida di dalamcairan.
Manipulasi :
Ringkasnya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manipulasi :
1.Mungkin tidak perlu menggunakan alat ukur untuk membagi jumlah bubuk dan cairan, karena kekentalan
yang diinginkan bisa bervariasi menurut kebutuhan klinisnya. Meskipun demikian, dianjurkan penggunaan
jumlah maksimal dari bubuk(sejauh masih menghasilkan adukan yang bisa dikerjakan) untukmeminimalkan
d a y a larut dalam dan memaksimalkan kekuatan.
2.Sebaiknya digunakan alas aduk yang dingin. Alas aduk yang dingin akan memperpanjang waktu kerja dan
pengerasan sertamemungkinkan operator menggunakan bubuk dalam jumlahyang maksimal sebelum
pembentukan matriks berlanjut ke titikdimana adukan menjadi kaku. Cairan tidak boleh dituang ke
alasaduk sampai pengadukan siap dimulai.
3.Pengadukan diawali dengan penambahan sejumlah kecil bubuk.Pada mulanya sejumlah kecil bubuk
dicampur dengan pengadukan yang cepat. Harus digunakan area yang cukup luasdari alas aduk. Sebuah
aturan yang baik untukdiikuti adalahmengaduk setiap penambahan bubuk selama 15 detik
sebelumdilakukan penambahan berikutnya. Dua menit setelah awal pengadukan, p H semen zinc phospat
berkisar 2 Kemudian pHnaik dengan cepat menjadi 5,5 p a d a jam ke- 24. Jika digunakanadukan yang
encer, p H akan lebih rendah dan tetap rendah untuk jangka waktu lama.
4.Tuangan harus segera dipasang, jika mungkin dengan gerakangetar, sebelum terjadi pembentukan
matriks.
5.Semakin kental adonan semakin kuat hasil campuran. Makauntuk keperluan cavity lining hendaknya
digunakan adonan yang kental. Untuk tujuan penyemenan dibutuhkan adonan yangencer sehingga
memungkinkan semen mengalir sewakturestorasi dipasangkan.
d. Semen oksida seng eugenol
Komposisi : Zinc O xyde Eugenol (konvensional) terdiri dari bubuk Zinc Oxydedan cairannya berupa
eugenol. Terkadang a d a bahan tambahanseperti polimer (metil akrilat), alumina, dan cairannya berupa
EBAdimana penambahannya berfungsi untuk meningkatkkan durabilitasdan kekuatan, tetapi
menyebabkan penurunan d a y a tensile dan dayalarut. Zinc Asetat dan Asam asetat dalam jumlah hingga
1%,dipergunakan sebagai akselerator untuk reaksi setting
Manipulasi :
Semen ini dicampur dengan c ar a menambahkan sejumlah puder kedalam cairan hingga diperoleh
konsistensi yang kental. Perbandingan jumlah puder dan liquidnya berkisar 4 : 1 atau 6 : 1
akanmenghasilkan semen dengan sifat-sifat yang dikehendaki dan agardidapat adonan berbentuk
dempul. Pencampuran dapa t dilakukan p a d a glass slab tipis dan menggunakan spatula logam yang
tahankarat
Reaksi setting
1.Reaksi kimia, membentuk senyawa zinc eugenolate2
2.D ap a t terjadi adsorbsi eugenol oleh zinc oxyde
Manipulasi
Bahan :
Liquid (air raksa), powder alloy spherical Amalgam dalamcapsule (bila menggunakan
amalgamator) Alat :
Mortar dan pastle Amalgam pistol Amalgam stopper Kassa PinsetModel gigi yang sudah di
preparasi
Cara Kerja
Manipulasi manual :
1.Siapkan mortar dan pastle
2.Tentukan rasio powder : liquid yaitu 1:1 lalu letakkan kekedalam mortar
3. Aduk dengan cara posisi pastle tegak lurus,putarmelawan jarum jam (triturasi)
4.Aduk sampai homogen, yaitu terjadi perubahan warnamenjadi lebih mengkilap dan sudah tidak menempel
di permukaan mortar.
5. Tuang amalgam yang sudah homogeny ke dalam mortaryang sudah di letakkan kassa di atasnya
6. Peras amalgam dengan cara menjepitnya dengan pinset,hati-hati jangan sampai tumpah
7. Sisa merkuri akan mengalir ke tampungan dan didapatkan padatan yang siap diaplikasikan di atas cavitas
8. Ambil amalgam dengan amalgam pistol dan letakkan kedalam kavitas
9.Tekan perlahan dengan amalgam stopper dan rapikan permukaannya
10.Tunggu hingga setting ± 24 jam.
11. Langkah terakhir adalah finishing dan polishing
Manipulasi dengan amalgamator ;