Anda di halaman 1dari 13

TERAPI SPIRITUAL LANSIA

Disusun oleh
KELOMPOK 12
1. Zaqia Khoirunisa (1814401122)
2. Maudina putri nuraidi (1814401127)
3. Mela Pramesti (1814401135)
Definisi Lanjut Usia
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lansia menjadi 4 yaitu: usia
pertengahanmiddle
( age ) adalah 45-59 tahun, lanjut usiaelderly
( ) adalah 60-74 tahun,
lanjut usia tuaold
( ) adalah 75- 90 tahun dan usia sangat tuavery
( old ) diatas 90 tahun.
Sedangkan pada Pasal 1 ayat 2, 3, 4, UU No.13 Tahun 1998 tentang kesehatan,
dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun.
• Perubahan pada Lansia
•  Menua merupakan suatu proses alami yang terjadi dalam kehidupan manusia.
Penuaan akan terjadi hampir pada semua sistem tubuh, namun tidak semua sistem
tubuh mengalami kemunduran fungsi pada waktu yang sama. Perubahan-perubahan
yang terjadi akibat proses penuaan adalah sebagai berikut:
1. Perubahan fisik
2. Perubahan mental
3. Perubahan psikososial
4. Perubahan spiritual
A. KonsepSpiritual
• Konsep spiritual memiliki arti yang berbeda dengan konsep religius. Keduanya memang
sering digunakan secara bersamaan dan saling berhubungan satu sama lain. Konsep
religius merupakan suatu sistem penyatuan yang spesifik mengenai praktik yang
berkaitan dengan bentuk ibadah tertentu seperti pada pelaksanaan suatu kegiatan atau
proses melakukan suatu tindakan. Emblen mendefinisikan religi sebagai suatu sistem
keyakinan dan ibadah terorganisasi yang dipraktikan seseorang secara jelas yang dapat
menunjukkan spiritualitas mereka.
• B. KebutuhanSpiritual
• Kebutuhan spiritual merupakan suatu kebutuhan untuk mempertahankan
atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta
kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, serta
menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan. Kebutuhan
spiritual adalah kebutuhan untuk mencari arti tujuan hidup, kebutuhan
untuk mencintai dan dicintai serta untuk memberikan maaf.
TERDAPAT 10 BUTIR KEBUTUHAN DASAR SPIRITUAL MANUSIA, YAITU :

• Kebutuhan akan kepercayaan dasar (basic trust ), • Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri (self
kebutuhan ini secara terus-menerus diulang untuk acceptance danself esteem ), merupakan kebutuhan
membangkitkan kesadaran bahwa hidup ini setiap orang yang ingin dihargai, diterima, dan diakui
olehlingkungannya.
adalahibadah.
• Kebutuhan akan rasa aman, terjamin dan selamat
• Kebutuhan akan makna dan tujuan hidup, terhadap harapan di masa depan. Bagi orang beriman
merupakan kebutuhan untuk menemukan makna hidup ini ada dua tahap yaitu jangka pendek (hidup di
hidup dalam membangun hubungan yang selaras dunia) dan jangka panjang (hidup di akhirat).
dengan Tuhan • Kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang
lebihtinggi.Derajat atau kedudukan manusia didasarkan
• Kebutuhan akan komitmen peribadatan dan pada tingkat keimanan seseorang di hadapan Tuhan
hubungannya dengan keseharian, merupakan
• Kebutuhan akan terpeliharanya interaksi dengan alam
pengalaman agama antara ritual peribadatan
dan sesama manusia. Manusia hidup saling
dengan pengalaman dalam kehidupansehari-hari. bergantung satu sama lain,
• Kebutuhan akan pengisian keimanan, yaitu • Kebutuhan akan kehidupan bermasyarakat yang penuh
hubungan dengan Tuhan secara teratur yang dengan nilai-nilai religius. Komunitas atau kelompok
memiliki tujuan agar keimanannya tidak melemah. agama diperlukan oleh seseorang agar dapat
meningkatkan iman orangtersebut.
• Kebutuhan untuk bebas dari rasa bersalah dan dosa.
Rasa bersalah dan berdosa merupakan beban
mental dan dapat mengganggu kesehatan jiwa
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN SPIRITUAL
MENURUT TAYLOR DAN CRAVEN & HIRNLE, FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI SPIRITUAL
SESEORANG DIANTARANYA :
• Tahap perkembangan. Spiritual berhubungan dengan • Krisis dan perubahan. Krisis dan perubahan dapat
kekuasaannon material , seseorang harus memiliki menguatkan spiritual seseorang. Krisis sering dialami
beberapa kemampuan berfikir abstrak sebelum mulai seseorang ketika menghadapi penyakit, penderitaan,
mengerti spiritual dan menggali suatu hubungan proses penuaan, kehilangan dan bahkan kematian.
denganTuhan. Perubahan dalam kehidupan dan krisis yang dihadapi
• Peran keluarga. Peranan keluarga penting dalam tersebut merupakan pengalaman spiritual yang bersifat
fiskal danemosional.
perkembangan spiritual individu. Tidak banyak keluarga
yang mengajarkan seseorang mengenai Tuhan dan • Terpisah dari ikatan spiritual. Menderita sakit terutama
agama, akan tetapi individu belajar tentang Tuhan, yang bersifat akut, sering kali membuat individu
kehidupan dan diri sendiri dari tingkahlakukeluarganya, merasa terisolasi dan kehilangan kebebasan pribadi
sehingga keluarga merupakan lingkungan terdekat dan dari sistem dukungan sosial. Akibatnya, kebiasaan
dunia pertama bagiindividu hidup sehari-hari juga berubah, diantaranya tidak dapat
• Latar belakang etnik dan budaya. Sikap, keyakinan dan menghadiri acara resmi, mengikuti
kegiatankeagamaanatau tidak dapat berkumpul dengan
nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan sosial
keluarga atau teman dekat yang bisa memberikan
budaya. Pada umumnya seseorang akan mengikuti
dukungan setiap saat bila diinginkan.
tradisi agama dan spiritual keluarga.
• Isu moral terkait dengan terapi. Pada sebagian besar
• Pengalaman hidup sebelumnya. Pengalaman hidup
agama, proses penyembuhan dianggap sebagai cara
yang positif ataupun negatif dapat mempengaruhi
Tuhan untuk menunjukkan kebesaran-Nya, meskipun
spiritual sesorang. Peristiwa dalam kehidupan
terdapat beberapa agama yang menolak
seseorang biasanya dianggap sebagai suatu cobaan
intervensipengobatan.
yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk menguji
keimanannya.
• Kebutuhan Spiritual Lansia

• Perkembangan spiritual yang matang akan membantu lansia untuk


menghadapi kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan, serta
merumuskan arti dan tujuan keberadaannya di dunia. Rasa percaya diri
dan perasaan berharga terhadap dirinya akan mampu membuat lansia
merasakan kehidupan yang terarah, hal ini dapat dilihat melalui harapan,
serta kemampuan mengembangkan hubungan antara manusia yang
positif.
• Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
spiritual lansia adalah dengan melibatkan peran keluarga sebagai orang
terdekat, diharapkan keluarga mampu untuk mencurahkan segala
perhatiannya bagi kesejahteraan lansia, khususnya kesejahteraan
• Dyson dalam Young menjelaskan ada beberapa faktor yang berhubungan
dengan spiritualitas, yaitu :
1. Diri sendiri.
2. Kepercayaan (Faith ).
3. Harapan (Hope ).
4. Makna atau arti dalam hidup (Meaning of live ).
5. Sesama.
6. Maaf dan pengampunan (forgiveness ).
7. Cinta kasih dan dukungan sosial (Love and socialsupport ).
8. Tuhan.
9. Lingkungan.
10. Rekreasi (Joy ).
11. Kedamaian (Peace ).
• Spiritualitas yang matang akan mengantarkan seseorang bisa menempatkan diri pada
tempat yang sesuai dan melakukan hal yang seharusnya dilakukan, serta mampu
menemukan hal-hal yang istimewa
• Masa tua adalah masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia, pada masa-masa ini
akan terjadi proses penuaan atau aging yang merupakan suatu proses yang dinamis
sebagai akibat dari perubahan-perubahan sel, fisioligis dan psikologis. Pada masa ini
manusia berpotensi mempunyai masalah-masalah kesehatan secara umum maupun
kesehatan jiwa (Damayanti : 2008).
• Lanjut usia adalah bagian dari tahap perkembangan dewasa akhir yang pasti akan
dialami oleh manusia secara alamiah.
• Kondisi kesehatan fisik maupun psikologis semestinya tidak menghambat para lanjut
usia dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangannya secara optimal.
Terapi Spiritual Pada Lansia :
• Penerapan Metode Pembacaan Ayat Al-Quran Menjelang Tidur Lansia
• Penerapan Metode Zikir Sesaat Setelah Terbangun
• Pendekatan Konseling Spiritu
• Bimbingan Dan Penyuluhan Islam
Peran Perawat Pada Terapi Spiritual Lansia :
1. Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
2. Peran perawat sebagai pembela klien Perawat sebagai penghubung antara
klien dan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan (bio-psiko-
sosial-spritual) klien
3. Peran perawat sebagai pendidik Perawat sangat berperan dalam peningkatan
pengetahuan kesehatan dengan melakukan pendidikan kesehatan
4. Peran perawat sebagai koordinator
5. Peran perawat sebagai kolaborasi
6. Peran perawat sebagai konsultan
7. Perawat sebagai pembaharu
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai