Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL

Ns. Siti Hanifatun Fajria, S.Kep


Aspek spiritual meliputi 3 komponen dasar yaitu:
spiritual (keyakinan spiritual), kepercayaan dan agama.
1. Spiritual, merupakan keyakinan dalam hubungannya
dengan yang maha kuasa dan maha pencipta dan percaya
pada Allah atau Tuhan yang maha pencipta
2. Kepercayaan, mempercayai atau mempunyai komitmen
terhadap sesuatu atau seseorang, juga dapat dikatakan
upaya seseorang untuk memahami tempat seseorang
dalam kehidupan atau dapat dikatakan bagai mana
seseorang melihat dinnya dalam hubungannya dengan
lingkungan
3. Agama, merupakan suatu system ibadah yang terorganisir
atau teratur, mempunyai keyakinan sentral, ritual dan
praktik yang biasanya berhubungan dengan perkawinan
dan keselamatan dan mempunyai aturan aturan tertentu
yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dalam
memberikan keputusan bagi yang menjankannya.
PANDANGAN PERAWAT TERHADAP KLIEN
• Manusia merupakan makhluk yang memiliki bio-psiko-
sosio dan cultural yanG berespon secara holistic dan unik
terhadap perubahan kesehatan atau pada keadaan kritis.
Aspek spiritual merupakan bagian integral dan interaksi
perawat dengan klien. Perawat berupaya memenuhi
kebutuhan spiritual klien walaupun tidak seagama.
• Di rumah sakit pemenuhan kebutuhan spiritual masih
dipandang sebelah mata karena efek secara langsung
tidak bias dilihat. Kecenderungan perawat lebih
mementingkan pemenuhan kebutuhan secara fisik, hal ini
kadangkadang klien tidak ingat tentang kebutuhan rohani.
Perawat sebagai tenaga yang menjadi pelayan bagi klien
hendaknya mengingatkan atau membimbing terhadap
pemenuhan kebutuhan spiritual
ASPEK SPIRITUAL
• Aspek spiritual berhubungan dengan
sesuatu yang tidak diketahui atau
ketidakpastian dalam kehidupan,
menemukan arti dan tujuan hidup,
menyadari kemampuan untuk
menggunakan sumber dan kekuatan
dalam diri sendiri serta mempunyai
perasaan keterikatan dengan diri sendiri
dan dengan yang maha esa.
DEMENSI SPIRITUAL
• Menurut Kozier, Erb. Blais & Wilkinson, 1995 Murray & Zontner, 1993,
mengemukakan fungsi spiritual meliputi: Mempertahankan
keharmonisan atau keselarasan dengan dunia luar, berjuang untuk
menjawab atau mendapatkan kekuatan dalam menghadapi stress
emosional, penyakit fisik dalam menghadapi kematian.
• Mickley 1992, mengemukakan bahwa demensi spiritual meliputi:
demensi ekstensial dan agama.
Demensi ekstensial berfokus pada tujuan dan arti kehidupan.
Maksudnya hubungan manusia dengan manusia lain, lingkungan baik
eksternal maupun internal (hablum minannas), sedangkan demensi
agama berfokus pada hubungan seseorang dengan tuhannya (hablum
minallah)
• Teori Stoll, 1989 konsep spiritual mencakup 2 demensi yaitu demensi
vertical yaitu hubungan dengan tuhan yang maha esa atau yang maha
tingi yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan demensi
horizontal yaitu hubungan seseorang dengan din sendiri, orang lain
dan Iingkungan, kedua demensi tersebut dilaksanakan secara kontinyu
KEBUTUHAN SPIRITUAL
• Kebutuhan untuk mempertahankan atau
mengembalikan keyakinan dan memenuhi
kewajiban agama, serta kebutuhan untuk
mendapatkan maaf
(pengampunan),mencintai, menjalin
hubungan penuh rasa percaya thd tuhan.
Kebutuhan spiritual juga dapat memenuhi
kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan
hidup, kebutuhan untuk mencintai dan
dicintai, rasa keterikatan dan kebutuhan
untuk memberikan dan mendapatkan
maaf.
Karakteristik spiritual
• Aspek spiritual tidak terlepas dari hubungan
dengan diri sendiri (kekuatan diri/self-relisnce),
yang meliputi: pengetahuan diri dan sikap
seseorang, sedangkan hubungan dengan alam
dapat berkomunikasi dengan alam sekitarnya
yang menjadi acuan kita untuk ingat kepada
Allah.
• Hubungan dengan orang lain (harmonis atau
sportif), hubungan ini berupa hubungan timbal
balik (saling membutuhkan)
• Contoh: kamu dikatakan pandai karena ada
yang bodoh. Meyakini kehidupan dan kematian
Hubungan dengan orang lain yang tidak harmonis
Contoh: konflik dengan orang lain, resolusi yang
menimbulkan ketidakharmonis dan friksi.
Hubungan dengan ketuhanan, hal ini menunjukan
seseorang apakah masuk agamis atau tidak agamis
1. Merumuskan tujuan positif didunia atau kehidupan
2. Mengembangkan arti penderitaan
3. menjalin hubungan positif dan dinamis
4. membina integritas personal dan merasa diri berharga
5. merasa kehidupan terarah melalui harapan
6. mengembangkan hubungan antar manusia yang positif
• Perkembangan spiritual sesuai dengan
perkembangan dan tugas tumbuh
• kembangnya:
• 1. Bayi dan Toddler (0-2 tahun)
• Rasa percaya kepada yang mengasuh Belum
memiliki rasa salah-benar dan keyakinan spiritual
Mulai meniru kegiatan ritual
• 2. Pra Sekolah (3-5 tahun)
• Dipengaruhi oleh sikap orang tua Meniru apa yang
dia lihat Sering bertanya tentang moralitas dan
agama
• Contoh: apa itu surga ? dan sebaliknya , Meyakini
orang tua seperti tuhan
• Usia Sekolah (6-21 tahun)
• Mengharapkan tuhan akan menjawab do’a, Masa
pubertas, anak sering mengalami kekecewaan, karena
tidak selalu do’anya terkabulkan,Mulai dapat mengambil
keputusan, Mulai membandingkan standar orang tuanya
dengan orang lain, Membandingkan standar ilmiah dengan
standar agama
• 4. Dewasa
• Mulai menyadani arti agama setelah mendapat pertanyaan
dati anak atau generasi yang Iebih muda
• Mengingatkan kembali pengajaran agama dan orang
tuanya dulu
• Usia Pertengahan dan Lansia
• Lebih banyak waktu untuk beribadah
• Perasaan kehilangan karena pensiun
• Berperan aktif dalam kehidupan dan
merasa berharga
• Lebih dapat menerima kematian
sebagai sesuatu yang tidak dapat
ditolak
KETERKAITAN ANTARA SPIRITUALITAS,
KESEHATAN DAN SAKIT
• Spiritualitas, kesehatan dan sakit merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan,
• meliputi:
• 1. menentukan kebiasaan hidup sehari-hari
• pandangan seseorang tentang kegiatan sehari-hari didasarkan pada
• kepercayaan meliputi makan, berobat, keluarga berencana, dan lain- lain.
• 2. sumber dukungan
• keyakinan terhadap agama merupakan suatu modal seseorang untuk berbakti
• kepada sang penciptanya, yang meliputi: sembahyang, berdo’a, membaca alqur’an,
• dal lain-lam.
• 3. sumber kekuatan dan penyembuhan
• dukungan spiritual juga dapat menahan atau meminimalkan distress fisik luar
• biasa sehingga dapat menyakinkan keberhasilan.
• 4. sumber konflik
• bila terjadi konflik antara keyakinan dan kesehatan maka respon manusia
• berbeda-beda ada yang mempunyai kemampuan ada yang tidak
• berkemampuan untuk memecahkan konflik, maka dikembalikan kepada sang
• pencipta.
FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI
SPIRITUALITAS
1. pertimbangan tahap perkembangan
hasil penelitian terhadap 4 anak dengan perbedaan agama
menghasilkan:
persepsi tentang tuhan dan cara beribadah. Kesamaan mencakup:
gambaran tuhan, kedekatan dengan manusia dan saling keterkaitan
dengan kehidupan, Tuhan terlibat dalam perubahan atau
• pertumbuhan din dan transpormasi, yakin tuhan punya kekuatan dan
takut
• menghadapi kekuasaan tuhan dan gambaran cahaya dan sinar.
• 2. keluarga
• peran orang tua sangat penting, bukan apa yang diajarkan tetapi apa
yang
• dipelajari oleh anak dan pandangan utama adalah keluarga yaitu ayah
atau ibu.
• 3. latar belakang etnik dan budaya
• umumnya orang cendenmg mengikuti tradisi agama dan spiritual
keluarga
4. pengalaman hidup sebelumnya
spiritual seseorang dipengaruhi antara
lain: pengalaman hidup, bagaimana
mengartikan secara spiritual pengalaman
hidup tersebut.
5. krisis dan perubahan
krisis dapat menguatkan ke dalam spiritual
seseorang.
diharapkan pada kematian yaitu keinginan
untuk beribadah meningkat atau berontak
6. terpisah dari ikatan spiritual
sakit akut atau kronis pada individu
merasa terisolasi atau kehilangan
kebebasan pribadi dan system
dukungan social.
7. isu moral terkait dengan terapi
banyak agama berfungsi sebagai
penyembuhan merupakan kebesaran
tuhan,tetapi menolak tindakan medis
contoh: keluarga berencana
8. aspek yang kurang sesuai
perawat harus peka terhadap kebutuhan
spiritual klien, justru kebanyakan perawat
menghindar untuk memberikan kebutuhan
spiritual, alasannya:
a. perawat kurang nyaman dengan
kehidupan spiritual
b. kurang menganggap penting
c. tidak mendapatkan pendidikan
d. bukan menjadi tugasnya
5 ISU NILAI YANG MUNGKIN TIMBUL ANTARA
PERAWAT DAN KLIEN BERKAITAN DENGAN
SPIRITUAL
1. Pluralisme
Perawat dan klien menganut kepercayaan dan iman dengan
spectrum yang
luas, sehingga dapat meringankan beban psikologis.
2. fear
berkaitan erat dengan ketidakmampuan mengatasi situasi,
melanggar
privacy klien, merasa tidak pasti dengan system kepercayaan
dan nilai diri
sendiri
3. kesadaran tentang pertanyaan spiritual
apa yang memberikan arti dalam kehidupannya, tujuan,
harapan dan
merasa cinta dalam kehidupan pribadi perawat
4. bingung
terjadi karena adanya perbedaan antara
agama dan konsep spiritual
5. privacy klien
kenyaman untuk klien harus
diutamakan karena akan membantu
terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan
MANIFESTASI PERUBAHAN FUNGSI
SPIRITUAL
1. verbalisasi distress
2. perubahan perilaku

Anda mungkin juga menyukai